Anda di halaman 1dari 4

A.

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
I. Topik (subject area) Penelitian :

Aktivitas Proses Dekomposisi Berbagai Bahan Organik dengan Aktivator


Alami dan Buatan.

II. Masalah Penelitian yang Dipilih :

Pengaruh macam aktivator dan bahan organik terhadap proses


dekomposisi.

III. Mengapa melakukan penelitian pada topik masalah tersebut?

Untuk membuktikan perbedaan mengenai pengaruh lama dekomposisi dan


kualitas kompos terhadap tumbuhan dengan aktivator (alami maupun buatan).
Demi terciptanya lahan marginal yang baik sehingga produksi pertanian pun
meningkat.

IV. Rumusan masalah :


a. Mengenal proses dekomposisi bahan organik melalui fermentasi.
b. Mengetahui pembuatan kompos yang lebih cepat menggunakan aktivator.
c. Mengkaji aktivitas dekomposisi dari berbagai macam bahan organik
menggunakan aktivator alami dan buatan.
d. Mengetahui perbedaan waktu dan perbedaan kualitas kompos yang
dihasilkan dari penggunaan aktivator alami ataupun buatan.

V. Fakta dan data-data atau penjelasan para ahli berkenaan dengan dari
masalah penelitian :
a. Bahan organik yang terdekomposisi dalam tanah akan melepaskan unsur
hara makro maupun hara mikro sehingga dapat diserap oleh tanaman (Rao
dan Subba, 1994; Murbandodo, 1998).
b. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik,
yaitu jenis dan ukuran partikel bahan organik, jenis dan jumlah
mikroorganisme, ketersediaan C, N, P dan K, kelembaban tanah,
temperatur, pH dan aerasi (Rao dan Subba, 1994).
c. Jerami padi yang merupakan bahan organik limbah pertanian di areal
persawahan, mengandung unsur mikro yang tinggi. Sedangkan enceng
gondok yang tumbuh secara liar di perairan atau muara sungai daerah
pantai, menimbulkan masalah pencemaran dan pendangkalan namun
mengandung unsur makro dan mikro yang tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan organik pembenah tanah pasiran (Wididana,
1995).
d. Pelapukan bahan organik bisa terjadi secara alami di lingkungan terbuka
dalam keadaan basah dan lembab dengan kerja sama antara
mikroorganisme tanah atau rumen pada kotoran ternak (Murbandono,
1998).
e. Proses tersebut dapat dipercepat dengan inokulasi aktivator yang berisi
campuran mikrobia dekomposer pilihan untuk mempergiat proses
dekomposisi dan fermentasi hingga menghasilkan kompos berkualitas baik
dalam waktu relatif singkat (Harry, 1996).
f. Proses fermentasi hanya membutuhkan waktu 1 - 2 minggu, dengan cara
menginokulasikan EM4 dalam kondisi anaerob sampai aerob fakultatif dan
hasilnya dikenal dengan istilah Bokashi (Wididana & Wibisono, 1996).
g. Bokashi mengandung gula, alkohol, asam amino, karbohidrat, vitamin dan
senyawa-senyawa organik lainnya yang bermanfaat bagi pertumbuhan
tanaman. EM4 diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan
keanekaragaman mikroorganisme dalam tanah sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan dan kesehatan tanaman serta
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman (Wididana & Higa,
1993).
h. Pemberian EM4 pada budidaya padi, tomat, cabai, jeruk nipis pada lahan
seluas 500-5000 m2 menunjukkan adanya kenaikan produksi rata-rata
sebesar 38-145 % (Sastradilaga, 1993).
i. Aktivator Stardec yang diinokulasikan pada bahan organik akan
menghasilkan kompos dalam waktu 3-4 minggu, karena mengandung
bakteri lignolitik, hemiselulolitik, proteolitik dan fiksasi nitrogen non
simbiotik yang berfungsi menguraikan karbohidrat, lemak dan protein
selama dekomposisi bahan organik sehingga dapat mempercepat proses
dekomposisi (Indriani, 2001).
j. Keunggulan kompos yang diproses dengan aktivator Stardec antara lain :
bebas dari biji-biji gulma, bebas dari bakteri patogen, dapat meyediakan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Aplikasi kompos Stardec dapat
mengurangi penggunaan pupuk anorganik, misalnya pada tanaman padi
dapat dihemat 50 %, sehingga biaya pemupukan dan tenaga lebih hemat.
Disamping itu dapat memperbaiki struktur tanah, pH tanah, pengikatan air
lebih besar dan produksi dapat meningkat 10-30 % (Indriani, 2001).

VI. Tujuan penelitian :

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas dekomposisi dari


berbagai macam bahan organik menggunakan aktivator alami dan buatan serta
mengetahui pengaruh macam aktivator dan bahan organik terhadap lama
dekomposisi dan kualitas kompos.

VII. Data dari penelitian terdahulu

B. METODE PENELITIAN
I. Prosedur atau langkah-langkah
a. Pertama, siapkan delapan belas petak tanah untuk tempat
dekomposisi.
b. Bersihkan lahan dari kotoran dan gulma serta diberi lubang
drainasi untuk membuang cairan hasil dekomposisi.
c. Selanjutnya, potong bahan organik berupa jerami padi dan eceng
gondok sepanjang 5-10 cm kemudian masing-masing dicampur
kapur secara merata.
d. Siramkan larutan aktivator ke dalam bahan organic secara merata
sampai kandungan air mencapai 50% (bila dikepal dengan tangan,
air tidak keluar dan bila kepalan dilepas maka adonan akan mekar).
e. Susun adonan dengan ukuran 1 m3, kemudian tutup dengan plastik
selama 21-28 hari.
f. Pertahankan suhu gundukan adonan antara 40-50 derajat celcius
dan kelembaban 50%.
g. Jika suhu lebih dari 50 derajat celcius maka adonan dibolak-balik
dan disiram lalu kemudian ditutup lagi.
h. Pemantauan suhu dilakukan setiap 5 jam sekali.
II. Waktu penelitian
III. Instrumen Penelitian
IV. Sumber Data
V. Cara Pengumpulan Data
VI. Teknik Analisa Data
Aktivitas dekomposisi dari berbagai perlakuan dianalisis dengan
grafik. Hasil pengamatan kuantitatif dianalisis dengan menggunakan
sidik ragam pada jenjang nyata 5 %, apabila ada beda nyata maka
dilakukan uji lanjut dengan DMRT.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


I. Deskripsi data penelitian
II. Pengujian hipotesis
III. Interpretasi dan pembahasan hasil penelitian
IV. Bagaimana tujuan penelitian tercapai
V. Temuan-temuan penelitian
VI. Implikasi lain dalam penelitian
D. KESIMPULAN

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7145/jurnal
%20Dekomposisi.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai