Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 25 - 31

Jurnal Riset Kesehatan


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk
_________________________________________________________________

RORANO RAMUAN PERCEPAT PROSES PERSALINAN PADA


ETNIK TERNATE

Hetty Astri*) ; Farida Alhadar

Jurusan Kebidanan; Poltekkes Kemenkes Ternate


Jl. Cempaka; Tanah Tinggi Barat; Ternate Selatan; Maluku Utara

Abstrak

Penyelesaian masalah dan situasi status kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih
dilandasi dengan pendekatan logika dan rasional, sehingga masalah kesehatan menjadi semakin
kompleks. Disaat pendekatan rasional dirasa buntu dalam menangani masalah kesehatan, maka
dirasa perlu dan penting untuk mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu cara
menyelesaikannya, untuk itulah maka dilakukan riset etnografi sebagai salah satu alterative
mengungkap berbagai fakta kehidupan sosial masyarakat terkait kesehatan. Tujuan Riset Etnografi
Kesehatan Ibu dan Anak ini adalah diketahuinya Aspek Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak pada
Etnik Ternate di Kecamatan Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, Penelitian ini menggunakan pendekatan Etnografi. Pemeriksaan Kehamilan
sederhana Rorano, merupakan ramuan untuk yang dipercaya untuk mempercepat proses
persalinan namun komposisi ramuan tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan secara medis
dan cenderung membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Bidan perlu peningkatan kemampuan soft
skill atau social skill, yaitu kemampuan membangun kedekatan hubungan dengan masyarakat,
membangun empati dengan masyarakat; dan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat
sehingga keberadaan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat dengan cepat diterima oleh
masyarakat.

Kata kunci: Ethnographic Studies ; Maternal and Child Health ; Ethnic Ternate

Abstract

[RORANO RAMUAN SPEED LOCAL PROCESS ON ETNIC TERNATE] Problem solving and
situation of public health status in Indonesia is still based on logic and rational approach, so that
health problem becomes more complex. When the rational approach is deemed deadlock in dealing
with health problems, it is necessary and important to raise local wisdom to be one way to solve it,
for that then ethnography research as one of the alterative reveals various facts of social life related
to health society. The purpose of Ethnography Research on Maternal and Child Health is the
Ethnography Aspect of Maternal and Child Health on Ternate Ethics in Ternate Island
Sub-Province of North Maluku. This type of research is a qualitative research, this research uses
Ethnography approach. Examination Simple pregnancy Rorano, is a herb for which is believed to
accelerate the delivery process but the composition of the herb cannot be justified medically and
tends to endanger the health of mother and baby. Midwives need to improve the ability of soft
skills or social skills, namely the ability to build closeness of relationships with the community,
build empathy with the community; and establish good communication with the community so
that the presence of health workers, especially midwives can be quickly accepted by the
community.

Keywords: Ethnographic Studies; Maternal and Child Health; Ethnic Ternate.

1. Pendahuluan dilakukan untuk mengatasi perbedaan yang


sangat besar antara Angka Kematian Ibu (AKI)
Berbagai Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Negara
*) Hetty Astri maju dan di Negara berkembang seperti di
E-mail: bidan_astri@yahoo.com
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 26 - 31

Indonesia. Program Kesehatan Ibu dan Anak terakhir, hal ini juga menjadi pertimbangan
merupakan salah satu prioritas Kementerian lokasi penelitian. Hasil riset ini diharapkan dapat
Kesehatan dan keberhasilan program Kesehatan memberikan gambaran mengenai aspek potensi
Ibu dan Anak (KIA) menjadi salah satu indikator budaya masyarakat yang terkait dengan
utama dalam Rencana Pembangunan Jangka permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025. Angka Secara khusus, penelitian ini dilakukan untuk
kematian ibu merupakan salah satu indikator mengidentifikasi secara mendalam unsur-unsur
derajat kesehatan negara tersebut, disebut budaya yang mempengaruhi kesehatan ibu dan
demikian karena Angka Kematian Ibu (AKI) anak di masyarakat, identifikasi permasalahan
menunjukan kemampuan dan kualitas spesisfik terkait dengan budaya kesehatan
pelayanan kesehatan. Tingginya AKI dan setempat, dan mengidentidikasi peran serta
lambatnya penurunan angka ini menunjukan fungsi sosial masyarakat yang berpengaruh
bahwa pelayanan KIA sangat mendesak untuk terhadap pengambilan keputusan terkait dengan
ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun pelayanan kesehatan.
kualitas pelayanannya (Zakina, 2014). Kekayaan budaya Indonesia dari berbagai
Masalah kesehatan ibu dan anak tidak suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia
terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan telah mewarnai upaya kesehatan. Upaya
lingkungan di dalam masyarakat tempat mereka kesehatan tersebut berupa pelayanan
berada. Disadari atau tidak, faktor-faktor konvensional dan tradisional, serta
kepercayaan dan pengetahuan tradisional seperti komplementer berbagai kegiatan preventif,
konsepsi-konsepsi mengenai berbagai promotif, kuratif dan rehabilitative. Upaya
pantangan, hubungan sebab akibat antara kesehatan diselenggarakan guna menjamin
makanan dan kondisi sehat-sakit, dan kebiasaan tercapainya derajat kesehatan masyarakat
sering kali membawa dampak positif atau setinggi-tingginya. Dalam hal pelayanan
negative terhadap kesehatan ibu dan anak. Salah kesehatan meliputi pula pelayanan kesehatan
satus bab mendasar masih tingginya kematian yang dilakukan dengan cara-cara tradisional oleh
ibu dan anak adalah budaya, selain faktor-faktor masyarakat yang belum tentu terjamin
lain seperti kondisi geografi, penyebaran keamanan dan khasiatnya.
penduduk atau kondisi social ekonomi
(Indrawati, 2012). 2. Metode
Penyelesaian masalah dan situasi status
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih
kualitatif. Penelitian ini menggunakan
dilandasi dengan pendekatan logika dan
pendekatan Etnografi. Studi Etnografi (Etnografi
rasional, sehingga masalah kesehatan menjadi
Studies) mendeskripsikan dan
semakin kompleks. Disaat pendekatan rasional
menginterpretasikan budaya, kelompok sosial
dirasa buntu dalam menangani masalah
atau sistem. Etnografi adalah pendekatan empiris
kesehatan, maka dirasa perlu dan penting untuk
dan teoritis yang bertujuan mendapatkan
mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu
deskripsi dan analisis mendalam tentang
cara menyelesaikannya, untuk itulah maka
kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan
dilakukan riset etnografi sebagai salah satu
yang intensif. Etnograf bertugas membuat
alternative mengungkap berbagai fakta
pelukisan mendalam yang menggambarkan
kehidupan social masyarakat terkait kesehatan
“kejamakan struktur-struktur konseptual yang
(Harun A, 2015).
kompleks”, termasuk asumsi-asumsi yang tidak
Riset Etnografi Kesehatan Tahun 2017
terucap dan yang dianggap sebagai kewajaran
merupakan sub riset dari Riset Budaya
mengenai kehidupan.
Kesehatan, pertimbangan lokasi penelitian di
Kecamatan Pulau Ternate Maluku Utara adalah
pertimbangan Indeks Pembangunan Masyarakat 3. Hasil dan Pembahasan
Tahun 2014, daerah dengan banyaknya kematian Dalam upaya mencegah adanya gangguan
yang disebabkan oleh kasus tertentu dari data pada ibu hamil maka ibu di Kecamatan Pulau
Sample Registrastion System (SRS) danlokus Ternate memeriksakan kehamilan kepada tenaga
(prioritas) Kementerian Kesehatan, masih kesehatan pada usia kehamilan tiga bulan,
tingginya jumlah kematian neonatal tahun 2016 namun ditemui pula beberapa orang ibu hami
sebanyak 16 orang, kematian bayi 4 orang dan yang memeriksakan kehamilan ke posyandu dan
kematian ibu sebanyak 5 orang, dimana jumlah ke puskesmas ketika usia kandungan menginjak
ini mengalami peningkatan dalam tiga tahun 5-6 bulan, hal ini disebabkan mereka tidak
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 27 - 31

mengetahui dirinya hamil. Sedangkan Rorano adalah cara pengobatan berbagai


pemeriksaan kehamilan oleh mama biang jenis penyakit yang diwariskan para leluhur
kebanyakan dilakukan dengan cara memijat dengan memanfaatkan bagian tertentu dari
perut ibu hamil untuk memperbaiki posisi bayi tanaman, seperti akar, daun dan kulit. Rorano
dan memandikan ibu setiap hari Jumat untuk biasa digunakan oleh mama biang untuk ibu
menangkal adanya gangguan setan yang dapat hamil yang mendekati persalinan.
berbahaya bagi keselamatan ibu dan bayi. “Saya “Kalau dia puru sake.. tong ambe rorano tuh,
sendiri sudah yang bapariksa...macang dong kase dia minum, klo dia bolong apa.. dia bolong,
baru tiga bulan, dong datang kemari saya kasih kalau ada dia su mau lahir pas waktu dohor
diahi... abis itu saya janji tunggu dua bulan lagi ka..ashar ka.. itu dia melahirkan, rorano tuh dia
baru datang lagi..., saya cuma pakai minyak saja pe isi daun balacay.. tong ini cuma daun itu saja,
kong goso di tangan.. baru sapu di puru saja..” (U, tong ramas baru tong kase minum dia pe air, kalo
58 Tahun). dia puru sake.. itu sudah.. dia capat..” (T, 60
Pemeriksaan dan perawatan kehamilan di Tahun)
bidan dilakukan sejak usia kehamilan tiga bulan Daun yang digunakan sebagai ramuan
sampai menjelang persalinan, ketika pertama kali rorano oleh setiap mama biang berbeda, hal ini
datang ke biang, bagian atas perut ibu hamil didapati oleh mama biang lainnya yang tidak
akan diraba oleh biang untuk menentukan umur hanya menggunakan satu jenis daun.
kehamilan, kemudian perawatan kehamilan “Rorano saya biking sandiri dari macang-macang
berikutnya dilakukan dengan cara pemijatan, daun, daun sirih, daun katuk deng banyak
kegunaan pijat adalah untuk memperbaiki posisi macam lagi, daun dicuci bersih baru ramas..
atau letak janin, biang dalam pemeriksaannya ambil dia pe aer.. tong tara rubus, tong cuma
yang mengandalkan naluri dan pengalamannya. ramas mantah deng aer angat saja, kalo rebus dia
“tong cuma... tong cuma.. puru ini tong su tara balender, tong mau kan dia balender,
tindis-tindis begini... a... laki-laki ka.. atau cuma dapa setengah gelas saja, klo puru sake..
perempuang... tong tau to.. begitu...” (T, 60 kong macang su dekat baru rong kase minum”(U,
Tahun). Kepercayaan terhadap dukun bayi 58 Tahun)
dalam menangani kesehatan masyarakat juga Dari ramuan Rorano ini yang paling penting
masih cukup tinggi disini. Salah satu kebiasaan adalah tekstur yang berlendir, dengan tekstur
nenek moyang bagi etnik ternate yang masih berlendir ini dipercaya dapat mempercepat
dipercaya sampai saat ini adalah penggunaan proses persalinan. Rorano ini digunakan terus di
mama biang atau Dukun bayi dalam perawatan masyarakat yang efeknya langsung kepada
kehamilan, penolong persalinan, perawatan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, hal
masa nifas, bayi baru lahir dan telah dipercaya ini disadari oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota
masyarakat berdasarkan pengalamannya, profesi Ternate.
ini merupakan profesi turun temurun. Meskipun “....Rorano...itu juga merupakan tantangan
cakupan antenatal care atau kunjungan ibu hamil tersendiri yah, salah satunya juga walaupun ibu
ke Posyandu cukup menggembirakan, ternyata hamil sudah diedukasi untuk bagaimana kita
kunjungan pemeriksaan ke mama biang tidak menghadapi masa-masa persalinan sesudahnya
pernah ditinggalkan oleh ibu-ibu hamil, itu untuk menghindari hal-hal yang membuat
pemijatan dan pengobatan oleh mama biang risiko tinggi untuk terjadinya hal-hal yang tidak
menggunakan doa dan air putih merupakan diinginkan sesudah masa persalinan, tetapi kita
hal-hal wajib yang dipercaya akan membantu tidak memungkiri kehadiran dukun atau mama
kelancaran persalinan nanti tidak terkecuali biang kampung itu memang sangat besar, tetapi
ramuan yang dibuat mama biang dari berbagai selama ini dinas kesehatan bersama dengan
dedaunan yang didapatkan di hutan, masyarakat teman-teman di Puskesmas telah berupaya untuk
menyebutnya rorano, banyak faktor yang melakukan suatu kegiatan yaitu menggalang
membuat kepercayaan terhadap biang tidak kemitraan bidan dan dukun yang melibatkan
luntur oleh waktu, antara lain adalah lintas sektor terkait di kelurahan dan kecamatan
keberadaannya selalu ada jika dibutuhkan, biang dengan cara mungkin ada semacam komitmen
umumnya tinggal di desa yang sama, faktor lain bersama, kalau memang mama biang dihubungi
adalah ia datang sejak rasa sakit menjelang pertama kali, maka mama biang wajib
persalinan dan dengan sabarnya menunggui menghubungi bidan yang nantinya mereka
sambil membantu memijat badan ibu yang bersama-sama menolong proses persalinan”.
umumnya merasa kesakitan. Kecamatan Pulau Ternate terdapat 7 buah
Polindes yang siap membantu proses persalinan
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 28 - 31

ibu, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko biang dan jarang terjadi kejadian yang
ibu yang bersalin maupun bayi yang baru membahayakan ketika proses melahirkan.
dilahirkan, namun persalinan dengan mama Sebagian besar masyarakat Etnik Ternate sudah
biang tidak bisa dihindari karena faktor mulai percaya terhadap pelayanan kesehatan ibu
kepercayaan yang lebih mendalam kepada dan anak yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
mama biang. Pertolongan persalinan dilakukan seperti bidan, hal ini dapat dilihat dari
sangat sederhana oleh mama biang, untuk banyaknya ibu-ibu hamil yang datang
mempercepat persalinan biasanya mama biang memeriksakan kehamilan, setiap diadakan
mewajibkan ibu hamil meminum rorano agar posyandu, namun kepercayaan ini belum
persalinan berjalan lancar dan cepat. Cara sepenuhnya muncul karena beberapa diantara
persalinan jika ditolong oleh mama biang adalah mereka mempercayai perawatan tradisional
posisi ibu tidur terlentang, kepala bersandar di yang dilakukan oleh mama biang (dukun).
bantal, tubuh ibu dari perut sampai kaki tertutup Data Cakupan KIA seperti ini menunjukan
dengan kain, serta kaki ibu dibuka dan ditekuk kepercayaan masyarakat Kecamatan Pulau
sampai persendian lutut. Tempat untuk bersalin Ternate terhadap tenaga kesehatan sudah baik,
biasanya ditempat tidur atau tikar, tergantung namun belum optimal, salah satu alasannya
pada keinginan ibu hamil dan keluarganya. adalah karena masyarakat kerap
“Tong tara bisa kedalam itu.. tong kan tara membandingkan pelayanan yang dilakukan
ada sarung Cuma ditangan saja..Cuma ini tenaga kesehatan dengan pelayanan yang
saja..Cuma dipintu saja.. kalo su keras kan berarti dilakukan oleh mama biang, kurangnya
kepala su ada itu..., kadang-kadang saya kase kepercayaan terhadap bidan juga disebabkan
tinggal sampai su liat rambut so...macang so karena bidan terkadang salah dalam
besar bagitu baru saya suru dong bakuat.. mendiagnosis usia kehamlan ibu.
aaa...ini so besar ini..so boleh sudah.. maju sudah Dalam menolong persalinan, sebagian
ini..itu... saya me tau lagi.. kalo bolong ada... saya masyarakat juga belum sepenuhnya percaya
tara ini lagi, kalo marikutu kan banyak laeng dengan pelayanan tenaga kesehatan, salah satu
dong pe.. klo macam bakuat tuh, jang sampai penyebab ketidak percayaan ini adalah adanya
pintu kan begini-begini lagi..nanti klo su lahir anggapan masyarakat bahwa tenaga kesehatan
tong potong tali pusa deng bulu sudah..” (U,58 yang bertugas tidak terlalu kompeten dan
Tahun). pengalaman dalam menolong persalinan, hal ini
Proses persalinan dilakukan tanpa disebabkan usia bidan yang rata-rata masih
menggunakan alat khusus, baik alat bantu muda, yang dianggap belum memiliki
maupun alat pelindung diri sebagai upaya pengalaman dalam menolong persalinan.
pencegahan infeksi, berbeda dengan keterangan Berbeda dengan mama biang yang usianya
dari mama biang U, mama biang lainnya yang sudah diatas 50 tahun dan sudah memiliki
telah mendapatkan pelatihan tentang banyak pengalaman dalam menolong persalinan.
pertolongan persalinan. Ibu hamil yang sudah mulai percaya
“Pada proses melahirkan.. kalo lemah begitu.. terhadap pelayanan tenaga kesehatan
saya kasih telur, telur ayam kampung, buka mengatakan bahwa pemeriksaan kehamilan ke
putih kase tinggal yang kuning saja taruh minyak tenaga kesehatan baik ke posyandu atau
sedikit.. suruh dia telan..baca dengan salawat puskesmas bermanfaat, karena ibu dapat
saja.. kalo pas tolong itu saya bawa gunting, mengetahui kondisi bayi yang dikandung.
betadine, alkohol untuk cuci gunting deng Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
apa-apa samua.. supaya lancar tong kase bersih pelayanan tenaga kesehatan penolong persalinan
suara-suara itu jadi tong kase minum aer deng juga terkait dengan kurang sigapnya bidan jika
sapu puru, langsung lahir sudah..tong potong dipanggil untuk menolong persalinan. Bidan
tali pusa deng gunting sudah yang su bersih yang bertugas tidak tinggal di desa, hal ini
deng alkohol...”(T,79 Tahun). membuat bidan tidak dapat dipanggil dengan
Pemilihan penolong persalinan terkait cepat jika ada ibu yang mau melahirkan, karena
dengan beberapa hal, yaitu pengaruh dari bidan membutuhkan waktu untuk sampai ke
keluarga, terutama suami dan orang tua, rumah penduduk.
pengaruh dari lingkungan sekitar, dan dari diri Selain itu antara bidan dan masyarakat
ibu hamil itu sendiri, persalinan ditolong oleh belum terbangun kedekatan hubungan
mama biang adalah suatu tradisi yang bersifat emosional karena bidan tidak terlalu sering
turun-temurun, mereka berpendapat, orang tua berinteraksi dengan penduduk desa, faktor
dan nenek moyang mereka lahir di tangan mama kedekatan ini penting karena masyarakat
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 29 - 31

Kecamatan Pulau Ternate lebih memilih Kecamatan Pulau Ternate dapat dilihat cukup
penolong persalinan yang telah memiliki baik, meskipun masih mempertahankan tradisi
hubungan dekat dengan mereka sehingga sebenarnya masyarakat kecamatan pula ternate
mereka merasa nyaman dan tidak merasa malu adalah masyarakat yang cukup modern
jika harus melahirkan dengan posisi vagina termasuk dalam pemilihan layanan kesehatan,
terbuka. Kepercayaan terhadap tenaga kesehatan ketika sakit umumnya masyarakat akan berobat
dapat terbangun dari usaha preventif dan kelayanan kesehatan terdekat seperti ke
promotif petugas kesehatan dalam memberikan puskesmas, Budaya Kesehatan Ibu dan Anak di
informasi dan memotivasi masyarakat agar mau Kecamatan Pulau Ternate terlihat dari
mendatangi fasilitas kesehatan. kepercayaan terhadap dukun bayi dalam
Kondisi kesehatan, khususnya dalam hal ini menangani kesehatan masyarakat juga masih
adalah kesehatan ibu dan anak, tidak bisa dilihat cukup tinggi disini. Salah satu kebiasaan nenek
dari sisi medis saja. Kondisi kesehatan ibu dan moyang bagi etnik ternate yang masih dipercaya
anak tidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup sampai saat ini adalah penggunaan mama biang
sosio-kultural yang melingkupinya, dalam hal ini atau Dukun bayi dalam perawatan kehamilan,
budaya masyarakat yang menjadi pelaku dalam penolong persalinan, perawatan masa nifas, bayi
kehidupan sosial pada suatu masyarakat tertentu, baru lahir dan telah dipercayamasyarakat
kebudayaan menurut Koentjaraningrat berdasarkan pengalamannya, profesi ini
merupakan “Keseluruhan sistem gagasan, merupakan profesi turun temurun. Meskipun
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka cakupan antenatal care atau kunjungan ibu hamil
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri ke Posyandu cukup menggembirakan, ternyata
manusia dengan belajar. Dalam definisi lain, kunjungan pemeriksaan ke mama biang tidak
Cliffors Geertz mengatakan bahwa kebudayaan pernah ditinggalkan oleh ibu-ibu hamil, banyak
merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi faktor yang membuat kepercayaan terhadap
yang diwariskan bentuk simbolik, yang dengan mama biang tidak luntur oleh waktu, antara lain
cara ini manusia dapat berkomunikasi, adalah keberadaannya selalu ada jika
melestarikan dan mengembangkan pengetahuan dibutuhkan, mama biang umumnya tinggal di
dan sikapnya terhadap kehidupan. Kebudayaan desa yang sama, faktor lain adalah ia datang
merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sejak rasa sakit menjelang persalinan dan dengan
perilaku, baik itu perilaku badan maupun sabarnya menunggui sambil membantu memijat
pikiran, dan hal ini berkaitan erat dengan adanya badan ibu yang umumnya merasa kesakitan.
gerak dari masyarakat, dimana pergerakan Potensi dan kendala dalam pembangunan
tersebut dinamis dan dalam kurun waktu Kesehatan Ibu dan Anak, salah satu Potensinya
tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan atau adalah perilaku selalu menjaga kebersihan diri,
siste tersendiri dalam kumpulan masyarakat. mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti
Kendala pada kesehatan ibu dan anak sayuran dalam masa kehamilan, persalinan dan
adalah masih adanya kepercayaan ibu hamil nifas. Selain potensi, kendala yang dihadapi
mengkonsumsi rorano atau ramuan yang adalah masih terdapatnya praktik yang
dipercaya dapat memperlancar proses dilakukan mama biang dengan menggunakan
melahirkan ataupun dapat membantu pemulihan ramuan-ramuan yang belum terbukti khasiatnya
pada masa nifas. Rorano adalah ramuan yang secara medis dan diberikan dengan cara yang
komposisinya tidak diketahui dengan pasti dan tidak hygienis, pertolongan persalinan yang
belum dapat dibuktikan secara medis, hal ini masih belum memperhatikan kebersihan dan
tentunya dapat berakibat fatal bagi ibu hamil mengandalkan peralatan tradisional yang sangat
maupun bagi ibu nifas. berpotensi terjadinya infeksi baik bagi ibu
maupun bayi.
4. Simpulan dan Saran
Dari hasil penelitian terkait dengan 5. Ucapan Terima Kasih
etnografi kesehatan ibu dan anak, maka dapat Terima kasih disampaikan kepada Poltekkes
disimpulkan beberapa hal antara lain Kemenkes Ternate yang telah mendanai
Masyarakat Kecamatan Pulau Ternate adalah keberlangsungan jurnal ini. Atau ucapan terima
masyarakat yang masih cukup kental kasih terutama ditujukan kepada seluruh pihak
melaksanakan ritual-ritual adat yang ada pada yang berperan dalam artikel ini.
masyarakat Kecamatan Pulau Ternate pada 6. Daftar Pustaka
umumnya.Kondisi Kesehatan Ibu dan Anak di
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 30 - 31

Amaliani Titan, dkk. (2015). Buku Seri Gading Sari, Kecamatan Sanden,
EtnografiKesehatan, LungsongTerapiUap Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Pereda Nyeri Rematik Orang Daya, Istimewa Yogyakarta. Jakarta:
EtnikDaya, Kabupaten Oku Selatan. Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta :Balitbangkes Kementerian Kurniawan Aan, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
Kesehatan RI. Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Ngalum,
Arikunto,S, 2010. Manajemen Penelitian. Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan
Rineka Cipta. Jakarta. Bintang, Provinsi Papua, Jakarta:
Brian Bager. 2017. Caretaker Awarness of Health Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.
Care Provided Developmental. Maternal Nuraini Syarifah, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
and Child Health Journal Volume 21 issue Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Dayak
12 Desember 2017. Siang Murung, Desa Dirung Bakung
Gibson L, 2012. Health Policy and Systems Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten
Research. Alliance for Health Policy and Murung Raya, Provinsi Kalimantan
Systems Research. World Health Tengah. Jakarta: Balitbangkes
Organization. Kementerian Kesehatan RI.
Handayani Lestari, dkk. 2015. Buku Seri Notoatmodjo S, 2005. Metodologi Penelitian
Etnografi Kesehatan, Balada Gubalan, Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Budaya dan Fenomena Menikah Dini. Permana Meda, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
Jakarta: Balitbangkes Kementerian Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Alifuru
Kesehatan RI. Seram, Desa Waru, Kecamatan Bula,
Handayani Sri, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi
Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Gorontalo, Maluku. Jakarta: Balitbangkes
Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kementerian Kesehatan RI.
Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Profil Kesehatan Indonesia. 2014.
Jakarta: Balitbangkes Kementerian Profil Kesehatan Provinsi Maluku Utara. 2012
Kesehatan RI. Raflizar, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
Indrawati Lely, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Manggarai
Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Mamasa, Desa Wae Codi Kecamatan Cibal,
Desa Makuang Kecamatan Messawa, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa
KebupatenMamasa, Provinsi Sulawesi Tenggara Timur, Jakarta : Balitbangkes
Barat. Jakarta :Balitbangkes Kementerian Kementerian Kesehatan RI.
Kesehatan RI. Riswati, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
Kemenkes, 2013. Riset Kesehatan Daerah Tahun Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Bali,
2013. Jakarta. Banjar Banda Desa Saba Kecamatan
________, 2013. Rencana Aksi Percepatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Penurunan Angka Kematian Ibu Bali. Jakarta :Balitbangkes Kementerian
Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kesehatan RI. Sarah Verbiest. 2016. Postpartum and Wellness :
________, 2015. Rencana Strategis Kementerian A Call for Quality Woman-centered care.
Kesehatan Tahun 2015 – 2019. Jakarta : Maternal and Child Health Journal
Kementerian Kesehatan RI. Volume 20 issue 1 November 2016.
________, 2012. Data dan Informasi Kesehatan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia.
Provinsi MalukuUtara. Jakarta : Pusdatin, 2012.
Kementerian Kesehatan RI Widyasari Ratna, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi
Kota Ternate dalam Angka. 2015 Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Madura,
Desa Jragoan, Kecamatan Omben,
Kritiana Lusi, dkk. 2012. Buku Seri Etnografi Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa
Kesehatan Ibu dan Anak Etnik Jawa Desa
Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068
Jurnal Riset Kesehatan, 7 (1), 2018, 31 - 31

Timur. Jakarta :Balitbangkes Kementerian Zakina, Naomi. 2014. Angka Kematian Ibu
Kesehatan RI. Indikator Derajat Kesehatan Negara.
Kompasiana, 29 Desember 2014.

Copyright © 2018, Jurnal Riset Kesehatan, ISSN 2252-5068

Anda mungkin juga menyukai