Anda di halaman 1dari 12

OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....

,JANUARI 2022:HAL

STUDI ETNOGRAFI FAKTOR SOSIAL BUDAYA YANG


MEMENGARUHI KESEHATAN IBU DAN ANAK

SOCIAL CULTURAL FACTORS AFFECTING THE HEALTH OF


MOTHER AND CHILD

Salsabila, Zakiyatul Faizah, Budi Prasetyo


Universitas Airlangga
salsabila-2020@fk.unair.ac.id

ABSTRAK
Kesehatan ibu dan anak sebagai indikator kunci kesejahteraan masyarakat diukur dengan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Permasalahan kematian ibu dan anak merupakan
masalah yang tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan atau perilaku masyarakat itu sendiri. Sistem
sosial dan budaya di masyarakat merupakan sebuah pertimbangan penting dalam pelayanan kesehatan
yang bisa dimanfaatkan lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor budaya apa saja
yang memengaruhi kesehatan ibu dan anak.
Penelitian ini adalah etnografi cepat atau rapid ethnographic assessment procedur (REAP)
dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengambilan sample menggunakan snowball atau chain referral
sampling. Dilakukan secara berantai dari suatu partisipan kepada partisipan lainnya. Merupakan variasi
dari sampel purposive. Jumlah responden sebanyak 8 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data
yang ditunjukkan merupakan hasil wawancara mendalam (Indepth Interview) dan FGD (Focus Group
Discussion).
Penelitian ini menghasilkan temuan tentang : (1) Kiyai menjadi panutan masyarakat dalam
menyikapi persoalan hidup mulai dari pilihan politik hingga pilihan akses kesehatan. (2) Perempuan tidak
memiliki kuasa yang cukup penuh atau memberdayakan dirinya untuk memilih layanan kesehatan,
terlebih dalam kondisi hamil dan melahirkan. (3) Unsur kepercayaan warisan turun temurun turut
membentuk sistem pengetahuan masyarakat Cibitung. (4) Sistem mata pencaharian buruh tani sebagai
sumber utama ekonomi di Cibitung.

Kata kunci : sosial budaya, etnografi, sistem religi, sistem kekerabatan, sistem pengetahuan, sistem mata
pencaharian

ABSTRACT
Maternal and child health as a key indicator of community welfare is measured by Maternal
Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). The problem of maternal and child mortality is a
problem that cannot be separated from the culture or behavior of the community itself. The social and
cultural system in the community is an important consideration in health services that can be utilized
more optimally. The purpose of this study was to determine what cultural factors affect the health of
mothers and children.
This research is a rapid ethnographic assessment procedure (REAP) with a qualitative approach.
Sampling technique using snowball or chain referral sampling. It is carried out sequentially from one
participant to another. Is a variation of the purposive sample. The number of respondents as many as 8
people who fit the inclusion criteria. The data shown is the result of indepth interviews and FGDs (Focus
Group Discussion).
This study resulted in findings about: (1) Kyai become community role models in responding to
life's problems ranging from political choices to choices of access to health. (2) Women do not have
sufficient full power or empower themselves to choose health services, especially during pregnancy and
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

childbirth. (3) The element of belief inherited from generation to generation also forms the knowledge
system of the Cibitung community. (4) The livelihood system of farm laborers as the main source of the
economy in Cibitung. 

Keywords: socio-cultural, ethnographic, religious systems, kinship systems, knowledge systems,


livelihood systems
PENDAHULUAN bertindak termasuk dalam upaya
Angka Kematian Ibu (AKI) memanfaatkan pelayanan kesehatan.
merupakan salah satu indikator dari (Rahman, Sulthonie and Solihin, 2018)
upaya peningkatan kesehatan ibu. Sebagai contoh, dalam budaya
Budaya dan sistem sosial yang ada di Sei, bayi yang baru lahir ditempatkan di
masyarakat merupakan bagian yang dalam rumah yang di bawahnya diberi
menyumbang angka kematian ibu selain pengasapan telah menyebabkan
fasilitas dan pelayanan kesehatan. tingginya angka kesakitan gangguan
Selama ini intervensi dilakukan belum pernapasan pada bayi baru lahir. Dalam
sepenuhnya mempertimbangkan faktor proses ini pendekatan budaya
sosial budaya. (perempuan jurnal, 2019) merupakan salah satu cara penting dan
Berdasarkan data Dinas tidak bisa diabaikan. (perempuan jurnal,
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 2019)
pada 2016 AKI berjumlah 40 kasus, Kesehatan ibu dan anak (KIA)
sedangkan AKB berjumlah 116 kasus. merupakan Upaya Kesehatan ibu dan
Kebudayaan didefinisikan dengan anak di bidang kesehatan yang
berbagai cara. Menurut Spradley menyangkut pelayanan dan
kebudayaan sebagai pengetahuan yang pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
diperoleh, yang digunakan untuk ibu meneteki, bayi dan anak balita serta
menginterpretasikan pengalaman dan anak prasekolah.(Prastyawati, 2011).
melahirkan tingkah laku sosial. Salah satu tujuan program kia
(Spradley, 2016) yaitu, Meningkatnya kemampuan dan
Kepekaan, persepsi masyarakat, peran serta masyarakat , keluarga dan
mempertimbangkan kearifan lokal seluruh anggotanya untuk mengatasi
termasuk aturan dan keyakinan yang masalah kesehatan ibu, balita, anak
ada di masyarakat, sebagai faktor yang prasekolah, terutama melalui
berpengaruh terhadap kinerja pelayanan peningkatan peran ibu dan keluarganya.
kesehatan secara keseluruhan dan (Nuraeni, 2011)
mempengaruhi seseorang dalam
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

Strategi Program Kesehatan Ibu memperoleh taraf hidup yang layak


dan Anak (KIA) yaitu: advokasi, bina dimana antara daerah yang satu dengan
suasana, pemberdayaan masyarakat, dan daerah lainnya berbeda, sesuai dengan
kemitraan (Notoadmodjo, 2008). taraf kemampuan penduduk dan
lingkungan tempat tinggalnya; secara
Pada sistem religi kuatnya nilai
tradisional penduduk biasanya akan
agama yang ada dalam kebudayaan
memanfaatkan sumber alam disekitar
masyarakat, membuat sistem-sistem
mereka. (Koentjaraningrat., 1984)
nilai dari kebudayaan tersebut terwujud
sebagai simbol-simbol suci yang Adapun tujuan penelitian ini
memiliki makna religious (Roland yaitu untuk mengetahui faktor budaya
Robert, 1993. Emile Durkheim (1961). apa saja yang mempengaruhi kesehatan
(Politika, 2020) ibu dan anak dari segi sistem religi,
sistem kekerabatan, sistem
Adapun sistem kekerabatan
pengetahuan, dan sistem mata
adalah sebuah simbol yang terjadi
pencaharian. (Angkasawati and
dalam diri manusia. Kekerabatan
Handayani, 2013)
mengandung arti yang sangat luas
terkait bidang politik, ekonomi, METODE PENELITIAN
pendidikan, kesehatan dan kehidupan Jenis penelitian yang digunakan
sosial lainnya untuk keberlangsungan adalah rapid ethnographic assessment
hidup manusia. (Mardotillah, 2015) procedur (REAP) dengan pendekatan
kualitatif yang dilakukan pada bulan
Sistem pengetahuan atau
Oktober 2021. Lokasi penelitian di Desa
kognitif merupakan dominan yang
Cibitung Kecamatan Rongga Kabupaten
sangat penting dalam membentuk
Bandung Barat.
tindakan seseorang (overt behavior).
Tipe sampling di penelitian ini
Dari pengetahuan dan penelitian
adalah teknik snowball atau chain
ternyata prilaku yang didasari
referral sampling: Teknik ini disebut
pengetahuan akan lebih langgeng dari
juga teknik pengumpulan data melalui
pada prilaku yang tidak didasari oleh
informan terpilih dengan cara
pengetahuan. (Notoatmojo, 2010)
menanyakan kepada informan pihak
Sistem mata pencaharian yang dapat diwawancara berikutnya
merupakan aktivitas manusia untuk yang mengenal adat istiadat masyarakat
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

setempat. terarah (focus group discussion/ FGD),


Instrument penelitian wawancara mendalam (indepth
menggunakan alat perekam dan juga interview), dan observasi. Jenis data
teks wawancara yang berisi 13 yang dikumpulkan terdiri dari data
pertanyaan, diantaranya : primer dan data sekunder. Data
1. Bagaimana kebiasaan dalam sekunder diperoleh melalui studi
keagamaan masyarakat kepustakaan, dokumen dari Dinas
cibitung?
Kesehatan dan instansi terkait, maupun
2. Bagaimana kebiasaan
masyarakat yang berhubungan sumber-sumber lain yang sesuai dengan
dengan keagamaan jika dari segi standar keilmiahan sumber data.
persoalan kehamilan atau
Adapun parameter faktor sosial
melahirkan ?
3. Bagaimana jika dari segi budaya yang akan peneliti kaji, yaitu
kekerabatan/kekeluargaan dalam mengenai sistem religi, sistem kekerabatan,
kondisi kehamilan atau sistem pengetahuan, dan sistem mata
melahirkan? pencaharuian.
4. Bagaimana keterkaitannya
Peneliti mengambil
ikatan kekeluargaan dengan
keadaan paraji ? responden/informan sebanyak 8 orang
5. Ada kah kebiasaan lainnya dari yang terdiri dari 1 tokoh masyarakat, 1
masyarakat yang terkait dengan
tokoh agama, 1 bidan desa, 2 ketua RT,
kelahiran?
6. Bagaimana pendidikan ataupun 2 ketua RW, dan 1 warga seorang ibu
sistem pendidikan masyarakat yang dilakukan pengambilan informasi
cibitung ? secara wawancara mendalam (Indepth
7. Bagaimana pendapat orang tua
interview). Untuk FGD dan wawancara
mengenai pernikahan dini dan
dilakukan oleh peneliti sendiri
mengenai KB (Keluarga
Tekhnik analisis data yang
Berencana) ?
digunakan yaitu reduksi data, transkrip
8. Bagaimana pendapat orang tua
mengenai pernikahan dini dan data, penyajian data, pengkodean,
mengenai KB (Keluarga kategorisasi, dan menarik kesimpulan
Berencana) ?
9. Di cibitung untuk mayoritas HASIL DAN PEMBAHASAN
warganya bermata pencaharian Analisis menggunakan empat unsur
apa?
budaya yaitu sistem kepercayaan/religi,
Pengumpulan data primer
sistem kekerabatan, sistem pengetahuan
dilakukan dengan diskusi kelompok
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

dan sistem mata pencaharian, terdapat muridna nu ayeuna janten sesepuh


beberapa faktor yang cukup dominan didieu. Mun unggal aya ziarah oge eta
mah neng dugi ka aya lah ribuan nya
dalam mempengaruhi kesehatan ibu dan
pak? Warga teh timana –mana”
anak. (Bahasa sunda : “ itu mah bener-bener
Sistem religi : keagamaan yang dari dulu banget neng. Kalau sekarang
mah sudah meninggal, tapi kan banyak
di dalamnya terdapat tokoh agama dan
murid-muridnya yang sekarang jadi
ulama sangat mendukung aktivitas sesepuh/ yang di tua-kan di sini. Kalau
pemerintah. Hal ini berdasarkan setiap ada ziarah juga itu mah neng dugi
ka ada lah ribuan ya, pak? Warga teh
jawaban dari informan, seperti berikut :
dari mana-mana.”)
“Tokoh agama ajengan ulama semua
mendukung aktivitas pemerintah sangat
Dalam perkembangannya tentu
membantu”
tak jarang doktrin yang diterima oleh
Di Cibitung terdapat sejarah masyarakat menjadi sebuah paradigma
pemikiran dan peradaban KH. Ilyas dalam melihat perkembangan zaman.
(Mama Cibitung) yang peran dan Secara keseluruhan, pesantren Mama
pengaruhnya masih sangat mengakar Cibitung memainkan peran strategis
serta berkembang sampai sekarang. dalam mengawal tumbuh kembangnya
Ratusan ribu santri yang tersebar di warga masyarakat dalam memegang
berbagai wilayah Jawa Barat sejak teguh ajaran islam. Maka dalam konteks
dahulu berhasil menjadikannya sebagai bermasyarakat, warga Cibitung relative
ulama yang disegani kiprah dan religious nasionalis. Hal ini dilihat dari
pemikirannya. Hal ini dilihat dari beberapa jawaban yang dilontarkan oleh
beberapa jawaban yang dilontarkan oleh beberapa informan sebagai berikut :
beberapa informan sebagai berikut : Pokokna baheula mah religious lah
“ Pan didieu mah aya pondok neng, urang teh ti nu awalna sok ngadu
pondok mama cibitung. Nami aslina domba jadi henteu”
mah Kh. Ilyas nya pak?” (Bahasa sunda : “pokoknya dulu mah
(Bahasa sunda : “kan di sini mah ada religious lah kita teh dari yang awalnya
pondok neng, pondok mama cibitung. suka meng-adukan domba jadi engga”)
Nama aslinya Kh. Ilyas”)
Dalam hal ini jika dikaitkan
“Eta mah bener-bener ti kapungkur dengan persoalan keagamaan,
pisan neng. Nya ai ayeuna mah tos
masyarakat tidak memiliki larangan
ngantunkeun, tapi pan seeur murid-
khusus dari segi kehamilan dan
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

persalinan untuk tidak melahirkan di “Paraji boleh menolong tapi bukan


Bidan atau fasilitas kesehatan lainnya. menolong nya, hanya membantu, tetep
ai nu menolong mah bidan nya, hanya
Untuk saat ini bahkan persalinan sudah
saja paraji sebatas membantu “anu tos
cukup maju dengan bersalin di Bidan. kaluarna sapertos bali na”,
Akan tetapi, peran paraji tidak hilang (Bahasa sunda : tapi di sini juga secara
hukum mah tidak boleh, kita dari polsek
sepenuhnya, melainkan masih
apa-apa sudah ada kesepakatan. Paraji
membantu seperti merawat ibu yang boleh menolong tapi bukan menolong
hamil, memijit, dan membantu nya, hanya membantu, tetep yang
menolong mah bidan nya. Hanya saja
melahirkan sisa sepeti plasenta atau ari-
paraji sebatas membantu yang sudah
ari. Walaupun sebagian masyarakat keluarnya sepeti plasenta atau ari-
sudah paham bahwa dari segi hukum, ari)yang sudah keluar seperti plasenta/
melahirkan itu harus oleh bidan dan ari-ari)

tidak boleh paraji. Hal ini dilihat dari


beberapa jawaban yang dilontarkan oleh
beberapa informan sebagai berikut :
Sistem kekerabatan : Di
“Secara spiritual kita tidak ada
permasalahan, tidak ada eeuhh naon cibitung dalam kasus ibu melahirkan,
nya penghalang lah yang menghalangi bagi warga yang rumahnya di pelosok,
buat kita teh “ah ulah lah ntong untuk mengakses pusat kesehatan,
ngalahirkeun di bidan” , hentu”.
masyarakat bergotong royong
(Bahasa sunda : secara spiritual kita
tidak ada permasalahan, tidak ada membantu proses awal sampai akhir.
penghalang lah yang menghalangi buat Ada yang meminjamkan kendaraannya,
kita teh missal : “jangan lah, jangan
bahkan tak sedikit saling membantu
melahirkan di bidan”. Tidak ada”.
urusan perjalanan persalinan. Hal ini

Hanya saja kita itu kadang berbenturan dilihat dari beberapa jawaban yang
dengan yang namanya paraji nya kan dilontarkan oleh beberapa informan
“ai di kampong mah, paraji kan aya
sebagai berikut :
keneh dugi ka ayeuna”.
(Bahasa sunda : hanya saja kita itu “ah neng di urang mah urusan eta sami
kadang berbenturan dengan yang wae pami saling bantos na mah teu
namanya paraji ya kan. Kalau di hariwang. Dina aya nu ngalahirkeun
kampung mah di sini kan masih ada oge wargi didieu mah balageur pisan”
sampai sekarang”) (Bahasa sunda : “ ah neng di kita mah
urusan itu sama aja kalau saling bantu
nya mah gak khawatir. Kalau ada yang
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

melahirkan juga warga di sini mah pada bermitra dengan keamanan seperti
baik sekali”) polsek sama koramil untuk menertibkan
mak mak paraji meh teu jadi lalakonna.
Dalam hal ini warisan turun (Bahasa sunda : “ tapi tetep paraji
masih ada, ada yang bermitra baik, ada
temurun atau kepercayaan yang berupa
juga yang sembunyi-sembunyi. Padahal
pengalaman orang tua dan mertua kita sudah bermitra dengan keamanan
dianggap dapat memengaruhi kegiatan seperti polsek sama koramil untuk
menertibkan mak mak paraji supaya
persalinan oleh paraji. Sampai saat ini
tidak jadi dalangnya/pemimpinnya.”)
keberadaan paraji masih ada. Ada yang
bermitra dengan baik, ada juga yang Dahulu di cibitung bidan itu hanya
masih kekeuh dan keberadaan serta menangani sisa-sisa dari yang telah
praktiknya bersifat sembunyi-sembunyi. dilakukan oleh paraji. Dalam satu kasus
Padahal di cibitung, masyarakat sudah yang memerlukan rujukan ke rumah
bekerja sama dengan pihak keamanan sakit oleh bidan, menjadikan
seperti polsek dan koramil untuk masyarakat lebih memilih persalinan di
menertibkan paraji tersebut. Hal ini paraji yang tidak pernah melakukan
dilihat dari beberapa jawaban yang rujukan ke rumah sakit. Yang mendasari
dilontarkan oleh beberapa informan hal ini yaitu, jika bidan merujuk
sebagai berikut : persalinan ke rumah sakit, menurut
“ tingkat pendidikan kita itu mah sangat masyarakat itu artinya bahwa bidan
berpengaruh nya, kacontoan kieu
dianggap tidak mampu dalam
ayeuna mah duduluran, mereunan si
paraji eta pan wargina nu bade menangani persalinan.
ngalahirkeun kekeuh, terus dari awal “Bahkan biasana bidan itu menangani
“da mamah ge baheula ku si euma eta sisa sisa dari paraji, mun geus parah
masih lahiranna, da teu nanaon aman”. kakara, kadang aya anu ceuk bidan
(Bahasa sunda : “ tingkat pendidikan kudu dirujuk da moal bisa ditangani ku
kita itu mah sangat berpengaruh ya. urang, pindah ka paraji
Contohnya persaudaraan, mungkin si ngalahirkeunna, akhirna kan masyrakat
paraji kan saudaranya yang akan wah gening ku paraji teu kudu dirujuk
melahirkan, dan kekeuh terus dari awal kitu kan, leuwih bisa paraji”.
kalau “mamah juga dulu lahirnya sama (Bahasa sunda : “ bahkan biasanya
si mak paraji, tidak apa-apa aman” bidan itu menangani sisa-sisa dari
paraji, kalau sudah parah baru
“Tapi tetep paraji masih ada, ada yang (dialihkan ke bidan). Kadang ada yang
bermitra baik, aya oge anu kata bidan harus dirujuk karena tidak
susulumputan. Padahal kita sudah bisa ditangani oleh bidan, masyarakat
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

pindah ke paraji melahirkannya. “kalo di rata-ratakan semua jumlah


Akhirnya kan masyarakat merasa “ah yang berpendidikan di sini nyaeta
ternyata lahir sama paraji tidak perlu hanya kelas 1 smp”.
dirujuk (*ke rumah sakit) seperti itu (Bahasa sunda : “kalau di rata-ratakan
kan(?) lebih bisa paraji” ) semua jumlah yang berpendidikan di
sini yaitu hanya kelas 1 smp”)
Penelitian serupa pernah
dilakukan oleh Aryastami terjadi di ”da sebenerna ayeuna pan asa percuma
Suku Aceh Barat dalam tradisinya mun sakola luhur-luhur tapi cicing didie
panan kumaha nya ? teu aya hasilna
melahirkan ditolong oleh ‘baliem’
kitu”
karena faktor budaya dan keputusan (Bahasa sunda : “ sebenarnya sekarang
keluarga; demikian juga pada suku seperti percuma kalau sekolah tinggi-
tinggi tapi diem di sini saja kan gimana
Oyog di Cirebon, memilih bersalin
ya? Tidak ada hasilnya gitu”)
dengan dukun karena secara emosional
merasa lebih dekat. Sedangkan di Suku “Di urang masih banyak pernikahan
Laut (Kabupaten Inderagiri Hilir) dan dini yang beres smp, tapi seks bebas
jarang atau bisa disebut teu aya”.
suku Buru (Kabupaten Buru), pemilihan
(Bahasa sunda : “Di kita masih banyak
dukun sebagai penolong persalinan pernikahan dini yang beres SMP, tapi
lebih disebabkan karena faskes yang seks bebas jarang atau bisa disebut tidak
sulit dijangkau(Aryastami and ada”)

Mubasyiroh, 2019)
Pernikahan dini menjadi pilihan
Sistem pengetahuan : rata-rata
bagi orang tua terhadap anaknya.
masyarakat cibitung menempuh
Menurut masyarakat di cibitung tidak
pendidikan terakhir sampai kelas 1
terdapat kasus seks bebas yang
SMP. Faktor utamanya adalah ekonomi
dilakukan oleh remaja. Hal yang
dan mindset masyarakat bahwa
mendasarinya yaitu pandangan orang
pendidikan tak ada apa-apanya jika
tua bahwa “lebih baik dinikahkan
hanya tinggal di kampung saja. Tapi
segera daripada hamil di luar
saat ini sudah mulai bermunculan
pernikahan”. Menurut warga, bahwa
sekolah SMP dan SMA. Ketika sudah
hamil di luar pernikahan membuat malu
lulus SMP, biasanya masyarakat di desa
orang tua.
cibitung melakukan pernikahan, atau
“Jadi didie mah kolotna kumaha
biasa disebut pernikahan dini. carana meh teu seks bebas jadi buru-
buru dikawinkeun solusina. Masyarakat
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

di urang daripada hamil tiheula, Rofingatul Mubasyiroh pada November


mending dikawinkeun”. 2019 juga mengatakan bahwa terdapat
(Bahasa sunda : “ jadi di sini mah
hubungan antara perkawinan usia dini
orang tua nya gimana caranya supaya
tidak seks bebas jadi cepat-cepat dengan tingkat pendidikan yang rendah,
dinikahkan solusinya. Masyarakat di tidak sekolah dan tidak tamat SD
kita daripada hamil duluan, mending
(43,1%), termasuk dalam kategori
dinikahkan”)
keluarga miskin (46,2%) dan tinggal di
Adapun data statistik perdesaan (48,7%). (Aryastami and
menunjukkan bahwa pernikahan di Mubasyiroh, 2019)
bawah umur tercatat di Dinas
Pengendalian Penduduk Keluarga
Adapun saat ini juga
Berencana Pemberdayaan Perempuan
pengetahuan warga mengenai KB
dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A)
(Keluarga Bencana) sudah cukup baik.
bahwa angka pernikahan dini di
Dahulu satu keluarga bisa memiliki
Kabupaten Bandung Barat masih tinggi.
8,9, dan sampai 10 anak. Menurut
Pada tahun 2017 menunjukan bahwa
warga, Cibitung dan Sukamanah
usia di bawah atau sama dengan dari 20
merupakan desa yang tingkat
tahun untuk umur istri yang paling
reproduksinya paling tinggi di
banyak presentase nya di Kecamatan
kecamatan Rongga. Kondisi ini terakhir
Rongga dengan angka 90.44%,
berlangsung pada tahun 2005. Sekarang
sedangkan untuk suami dengan angka
paling banyak pun hanya 2-3 anak.
cukup tinggi yakni 74.68%. Kecamatan
Untuk saat ini di cibitung jika sehabis
Rongga merupakan salah satu
menikah, biasanya menunda kehamilan
kecamatan di Kabupaten Bandung Barat
terlebih dahulu.
yang memiliki angka perkawinan di
“Sekarang di cibitung dulu yang punya
usia di bawah 20 tahun untuk anak minimal harus 8-9 anak, tapi
perempuan yang masih tinggi yakni ayeuna mah engga”.
(Bahasa sunda : “Sekarang di cibitung
pada tahun 2015 sebanyak 87,66 %,
dulu yang punya anak minimal harus 8-
tahun 2016 91,80% dan tahun 2017 9 anak tapi sekarang mah engga”)
sebanyak 90,44%.(Attia, 1974)
Pada sebuah penelitian yang “Alhamdulillah KB sudah mulai
dilakukan oleh Ni Ketut Aryastami dan berjalan jadi nya lain nutup rejeki jadi
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

KB insyaallah sudah baik di kita 2-3 “Beas jeung gula bereum untuk
anak”. penghasilan tambahan rata rata
(Bahasa sunda : “Alhamdulillah KB diperjual belikan ke pengepul nu orang
sudah mulai berjalan jadi ya bukan jauh”.
nutup rejeki jadi KB insyaallah sudah (Bahasa sunda : “Beras dan gula merah
baik di kita 2-3 anak”) untuk penghasilan tambahan rata rata
diperjual belikan ke pengepul yang
“Kadang ayeuna mah awal nikah kan orang jauh”)
nunda dulu. Terakhir sekitar tahun 2005
nu masih boga budak ngaberebet” “Dulu mah cibitung teh basis TKW
(Bahasa sunda : “Kadang sekarang mangkana banyak rumah rumah besar
mah awal nikah kan nunda dulu. tuh punya arab.
Terakhir sekitar tahun 2005 yang masih (Bahasa sunda : “ dulu mah cibitung
punya anak berturut-turut banyak”) teh basis TKW mangkanya banyak
“Desa cibitung dan sukamanah nu rumah-rumah besar tuh punya arab.
paling parah boga budak na teh 10”.
(Bahasa sunda : “Desa cibitung dan
sukamanah yang paling parah punya SIMPULAN DAN SARAN
anaknya sampai 10.”)
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh hasil
Sistem mata pencaharian :
tahapan penelitian yang telah dilakukan
Desa Cibitung memiliki mata
dalam mengkaji faktor sosial budaya
pencaharian sebagai buruh tani yang
yang memengaruhi kesehatan ibu dan
menggarap ladang sawah milik warga
anak di kecamatan rongga kabupaten
sekitar. Komoditas unggulannya adalah
bandung barat dapat disimpulkan
selain beras yaitu gula aren (kawung).
sebagai berikut:
Dahulu, Desa Cibitung merupakan desa
Kyai menjadi panutan
pemasok TKW & TKI ke Saudi Arabia.
masyarakat dalam menyikapi persoalan
hidup mulai dari pilihan politik hingga
“Di kita mah orang sini jadi buruh tani,
ai petani na mah bos bos na we biasa pilihan akses kesehatan..
ngan angger orang dieu keneh”. Keputusan dalam menentukan
(Bahasa sunda : “Di kita mah orang
layanan kesehatan atau perawatan untuk
sini jadi buruh tani, kalau petani nya
mah bos bos nya aja biasa Cuma tetap ibu hamil dan melahirkan (contoh:
masih orang sini.”) melahirkan di dukun/paraji) dilakukan
oleh ibu kandung atau ibu mertua, yang
menjadikan perempuan tidak berdaya.
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

Nilai yang diwariskan erat


kaitannya dengan pengalaman- DAFTAR PUSTAKA
pengalaman orang tua dahulu. Nilai ini Angkasawati, T. J. and Handayani, L.
(2013) Simpang Jalan
memengaruhi pengetahuan tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu &
konsep memiliki anak atau reproduksi. Anak: Sebuah Studi Etnografi.
Sistem mata pencaharian buruh Available at:
tani sebagai sumber utama ekonomi di www.kanisiusmedia.com.

cibitung. Aryastami, N. K. and Mubasyiroh, R.


Saran (2019) ‘Peran Budaya dalam
Adapun saran dari penelitian ini Pemanfaatan Layanan
Kesehatan Ibu Hamil’,
yaitu : Perlu pembekalan metode
(November), pp. 1–7.
antropologi kesehatan yang mudah
diterapkan secara berjenjang bagi Attia (1974) ‘No Title 专业外语有屁
tenaga kesehatan di Puskesmas, RS, 用’, 信阳师范学院, 10(2), pp.
1–15.
Dinas Kesehatan, dan Kementerian
Kesehatan. Koentjaraningrat. (1984) ‘Kebudayaan,
Mengembalikan fungsi dasar Mentalitas dan Pembangunan.’

Puskesmas sebagai unit pelayanan yang


Mardotillah, M. (2015) ‘Perspektif
berbasis kewilayahan bukan hanya Antropologi Kesehatan; Peran
teritori secara geografis namun juga Kekerabatan Dalam
Keberhasilan Asi Ekslusif Di
teritori secara sosial budaya.
Kota Bandung’.
Pemerintah dalam membuat
kebijakan perlu mempertimbangkan Notoadmodjo, S. (2008) ‘Kesehatan Ibu
dan Anak.’ Jakarta: Rineka
faktor budaya dan struktur sosial.
Cipta.
Kampanye kesehatan di
Cibitung melalui pondok pesantren dan Notoatmojo, S. (2010) ‘Ilmu Perilaku
meminta kyai menjadi juru kampanye Kesehatan.’

kesehatan. Nuraeni, A. (2011) ‘Sistem Informasi


Lebih menguatkan pendekatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan
terhadap paraji agar dapat bermitra Bayi di PUSKESMAS’,
Pkko.Fik.Ui.Ac.Id. Available at:
secara baik dengan bidan dan juga
http://pkko.fik.ui.ac.id/files/uts
lingkungan setempat. sim asti.pdf.
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. ...., NO. ....,JANUARI 2022:HAL

Masyarakat untuk Kebidanan


perempuan jurnal (2019) ‘No Title’, Holistik.
pengumpulan data untuk
memenuhi target SDGs, 102, p. Rahman, M. T., Sulthonie, A. A. and
28. Solihin, S. (2018) ‘“Sosiologi
Informasi Pengobatan
Politika, J. T. (2020) ‘SISTEM RELIGI Tradisional Religius” Kajian di
SEBAGAI IDENTITAS Masyarakat Perdesaan Jawa
SOSIAL BUDAYA Barat’, Jurnal Studi Agama dan
MASYARAKAT SUMATERA Masyarakat, 14(2), p. 100. doi:
SELATAN DALAM 10.23971/jsam.v14i2.724.
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS
Dendi Sutarto’, 4(1), pp. 75–89. Spradley, J. p (2016) The Ethnographic
Interview. Florida: Waveland
Prastyawati, A. E. (2011) ‘Nuha Press.
Medika’, Ilmu Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai