Anda di halaman 1dari 11

TRANSCULTURAL NURSING

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Rezky Pradessetia, M.Kep

DISUSUN OLEH :

Diva Shabrina Salsabila

NIM 22031048

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami,
shingga kami dapat menvelesaikan makalah beriudul yang tentang "TRANSKULTUR
NURSING"
Makalah ilmiah in telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk it kami menyampaikan terma kasih kepada sumber-sumber yang telah terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menvadari sepenuhnya bahwa mash ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Ole karena itu, kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah in.
Akhir kata kami capkan terima kasih dan berharap. semoga makalah in dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan masyarakat

Pekanbaru,13 juni 2023

Diva Shabrina Salsabila


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Transcultural Nursing adalah sebuah teori yang berpusat pada keragaman budaya
dan juga keyakinan tiap manusia. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa semua
interaksi di dalam Transcultural mengandung makna dan perbedaan dalam nilai-nilai
dan keyakinan dari tiap kelompok dalam masyarakat. Konsep Transcultural Nursing
Leninger (1995) berfokus pada analisa komparatif dan budaya yang berbeda, nilai-
nilai kesehatan-penyakit, perilaku kepedulian dan pola keperawatan (Roman et al.,
2013).

Tujuan utama dari Transcultural Nursing yaitu untuk melihat dari budaya maupun
etnis dalam mempengaruhi komunikasi dan juga 11 diagnosa keperawatan serta
pengambilan keputusan dalam pengobatan yang dilakukan (Roman et al., 2013).
Didalam buku (Leininger & Mc Farland, 2002), “Transcultural Nursing: Concept,
Theories, Research and Practice” edisi ketiga, Transcultural Nursing merupakan suatu
tempat atau area dari ilmu budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan yang
berfokus terhadap perbedaan dan kesamaan antar budaya manusia, tindakan, dan
kepercayaan dan memberi asuhan keperawatan khususnya budaya. Tujuan lain dari
Transcultural Nursing yaitu terciptanya perawat yang sebanding dengan budaya
dengan melalui proses pengembangan terhadap kebudayaan yang kompeten (Jeffreys,
2010).

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja kelebihan dan kekurangan pada jurnal ?

C. Tujuan
a. Memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal studi TRANSKULTURAL
NURSING.
BAB II

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

A. ANALISI FAKTOR RESIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2


BERBASIS TRANSKULTURAL NURSING

Widy Sebri Pradina, Vol. 5 No. 1 (2021): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021

 KEKURANGAN
Kasus DM tipe 2 terus meningkat setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah karena
faktor perubahan gaya hidup maupun budaya masyarakat. Faktor pendidikan, ekonomi,
peraturan dan kebijakan, budaya dan gaya hidup, religiusitas dan filosofi, dukungan sosial
dan keluarga serta teknologi berhubungan dengan kejadian DM tipe 2.

 KELEBIHAN
Metode penelitian adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional.
Sampel pada penelitian ini adalah 80 orang pasien yang aktif mengikuti prolanis, dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner terdiri dari kuesioner tentang faktor pendidikan, ekonomi, peraturan
dan kebijakan, religiusitas dan filosofi, dukungan sosial dan keluarga serta teknologi yang
dimodifikasi oleh peneliti. Analisis data menggunakan uji statistik regresi linier.

B. ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS


PRANIKAH PADA REMAJA YANG TINGGAL DI WILAYAH EKS
LOKALISASI BERDASARKAN TEORI TRANSCULTURAL NURSING

ANGGAR DWI UNTARI, 131611123004 (2018)

 KEKURANGAN
Perilaku seksual pranikah merupakan permasalahan yang sering terjadi pada masa remaja.
Lingkungan yang dekat dengan tempat lokalisasi dapat memberikan pengaruh buruk terhadap
perkembangan perilaku dan kepribadian seorang anak. Diskusi: Faktor religiusitas
merupakan faktor yang berkontribusi pada perilaku seks pranikah pada remaja yang tinggal
di wilayah eks lokalisasi. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya preventif
dan promotif untuk mencegah dampak dari perilaku seks pranikah pada remaja.

 KELEBIHAN
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seks
pranikah pada remaja yang tinggal di wilayah eks lokalisasi berdasarkan teori Transcultural
Nursing. Metode: metode penelitian menggunakan metode cross sectional. Sampel nya
adalah seluruh siswa siswi SMK Antarika Surabaya yang tinggal di kelurahan Banyu Urip
dan Putat Jaya berjumlah 159. Pemilihan sampel dengan cara purposive sampling. Variabel
independen dalam penelitian adalah faktor pengetahuan, faktor ekonomi, faktor nilai budaya
dan gaya hidup, faktor dukungan keluarga dan sosial, faktor religius, faktor peraturan dan
kebijakan, serta faktor teknologi. Variabel dependen dalam penelitian adalah perilaku seks
pranikah pada remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data diuji dengan
Spearman’s Rho (α=0,05). Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan pada pengetahuan (p=0,458), ekonomi (p=0,395), nilai budaya dan gaya hidup
(p=0,263), teknologi (p=0,384), dukungan keluarga dan sosial (p=0,914), peraturan dan
kebijakan (p=0,982).

C. ANALISIS FAKTOR KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM


PENCEGAHAN STUNTING PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
ANAK MADURA BERDASARKAN TEORI TRANSKULTURAL NURSING

Vol 14 No 1 (2023): MARET

 KEKURANGAN
Stunting merupakan salah satu kasus malnutrisi kronis yang prevalensinya terus meningkat
dari tahun ke tahun di indonesia Berdasarkan hasil PSG tahun 2015, prevalensi balita pendek
di Indonesia adalah 29%. Angka ini mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 27,5%.
Namun prevalensi balita pendek kembali meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2017.

 KELEBIHAN
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Non eksperimen : analitik dengan
pendekatan restrospective. Variabel dalam penelitian ini adalah Nilai Budaya keluarga dalam
pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak, Nilai dasar Keluarga dalam
pencegahan stunting 1000 Hari pertama Kehidupan Anak, Peran Keluarga dalam pencegahan
stunting pada 1000 Hari pertama kehidupan anak Madura, Kemandirian keluarga dalam
pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak. Hasil uji statistik didapatkan bahwa
P Value :0,007 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara nilai dasar keluarga
dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting Hasil uji statistik didapatkan
bahwa P Value :0,000 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara peran keluarga
dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting

D. ANALISIS FAKTOR KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) BERBASIS


TEORI TRANSCULTURAL NURSING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BURNEH

AVIATI FARADHIKA, 131411131039 (2019)

 KEKURANGAN
Tidak terpenuhinya kunjungan antenatal care dapat meningkatkan risiko persalinan ibu.
Faktor nilai budaya dan gaya hidup adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi
kunjungan antenatal care ibu. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
metode kualitatif untuk meneliti aspek budaya pada kunjungan antenatal care.

 KELEBIHAN
Data didapatkan dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik chi-square
dengan α≤ 0,05. Hasil: Hasil analisis menunjukkan faktor teknologi memiliki hubungan
dengan kunjungan antenatal care (p=0,045), faktor sosial dan keluarga memiliki hubungan
dengan kunjungan antenatal care (p=0,022), faktor nilai budaya dan gaya hidup memiliki
hubungan dengan kunjungan antenatal care (p=0,001), faktor ekonomi memiliki hubungan
dengan kunjungan antenatal care (p=0,044), faktor pendidikan memiliki hubungan dengan
kunjungan antenatal care (p=0,014).

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STIGMA MASYARAKAT


MADURA TENTANG COVID-19 DENGAN PENDEKATAN TEORI
TRANSCULTURAL NURSING

Abrori, Moh. Afifuddin (2021)

 KEKURANGAN
Pada masa pandemi COVID-19 yang menyebar di masyarakat kita sekarang timbul sebuah
fenomena sosial baru yang bisa memperkeruh suasana sosial yang ada yaitu dengan
menyebar luasnya stigma negatif. Berdasarkan studi pendahuluan 6 dari 10 kepala keluarga
menunjukkan stigma bernilai tinggi. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
stigma masyarakat seperti pengetahuan, lingkungan sosial, dan media sosial. Disarankan
kepala keluaraga mempunyai pengetahuan yang baik, lingkungan yang baik, dan
mendapatkan informasi secara media online yang baik sehingga bisa mendapatkan stigma
yang positif tidak berprespsi yang negative terkait COVID-19.

 KELEBIHAN
Tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stigma masyarakat
madura tentang COVID-19 dengan pendekatan teori transcultural nursing. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar kepala keluarga mempunyai Pengetahuan tentang Stigma
COVID-19 yang cukup yaitu 64 (62.7% ) kepala keluarga, sebagian besar masyarakat
mempunyai Lingkungan tentang Stigma COVID-19 yang cukup yaitu 60 (58.8%) kepala
kelurga, dan sebagian besar mempunyai mempunyai Media Sosial tentang Stigma COVID-19
yang kurang yaitu 64 (62.7%) kepala keluarga.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Transcultural Nursing adalah sebuah teori yang berpusat pada keragaman budaya dan juga
keyakinan tiap manusia. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa semua interaksi di dalam
Transcultural mengandung makna dan perbedaan dalam nilai-nilai dan keyakinan dari tiap
kelompok dalam masyarakat. Konsep Transcultural Nursing Leninger (1995) berfokus pada
analisa komparatif dan budaya yang berbeda, nilai-nilai kesehatan-penyakit, perilaku kepedulian
dan pola keperawatan (Roman et al., 2013).
.
B. Saran
Saya sadar bahwa makalah yang Saya buat jauh dari kata Sempurna, untuk itu saya meminta
saran sehingga saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi, demikian yang data saya
samaikan apabila ada kesalahan dalam penulisan saya mengucapkan permintaan maaf.
DAFTAR PUSTAKA

Pradina, W. S., & Wahyuni, S. (2021). Analisis Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2
Berbasis Transkultural Nursing. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 5(1), 6-16.
https://doi.org/10.29407/judika.v5i1.15844
ANGGAR DWI UNTARI, 131611123004 (2018) ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA YANG TINGGAL DI WILAYAH EKS
LOKALISASI BERDASARKAN TEORI TRANSCULTURAL NURSING. Skripsi thesis, Universitas
Airlangga.
Vol 14 No 1 (2023): MARET DOI: https://doi.org/10.36089/nu.v14i1.1032
AVIATI FARADHIKA, 131411131039 (2019) ANALISIS FAKTOR KUNJUNGAN ANTENATAL
CARE (ANC) BERBASIS TEORI TRANSCULTURAL NURSING DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BURNEH. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abrori, Moh. Afifuddin (2021) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STIGMA
MASYARAKAT MADURA TENTANG COVID-19 DENGAN PENDEKATAN TEORI
TRANSCULTURAL NURSING. Undergraduate thesis, STIKes Ngudia Husada Madura.

Anda mungkin juga menyukai