Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN.

STUDI LITERATURE

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALISYA. ZANTY. HANELORE. SAMANGUN

NPM : 12114201190008

KELAS : KEPERAWATAN D

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2021
Studi Literature Tentang Hasil-Hasil Penelitian Terkait Trend dan Isu Pengkajian
Budaya Klien.

Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang dapat dikembangkan
dan diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Teori transkultural dari keperawatan berasal dari disiplin
ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konteks atau
konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai cultural yang
melekat dalam masyarakat. Menurut Leinenger, sangat penting memperhatikan keragaman budaya dan
nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat,
akan mengakibatkan terjadinya cultural shock. Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi
dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya. Keperawatan transkultural
adalah ilmu dengan kiat yang humanis yang difokuskan pada perilaku individu/kelompok serta proses
untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural
sesuai latar belakang budaya. Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara
sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan
keperawatan.

Pada referensi yang saya dapatkan dikatakan bahwa Trend dan issue pengkajian budaya yaitu dengan
memperhatikan tindakan-tindakan keperawatan yang kita berikan terkait budaya klien :

1. Mempertahankan Budaya

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai ngan nilai-nilai yang relevan yang telah
dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya
budaya berolahraga setiap pagi.

2. Negosiasi Budaya

Proses pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain
yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan
yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.

3. Restrukturisasi Budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola
rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang
dianut.Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan
dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model).

Selain itu, adapun hasil penelitian tentang pengkajian budaya klien, dan Pengkajian dirancang
berdasarkan tujuh komponen yang ada pada ”Sunrise Model” yaitu: Faktor Teknologi, Faktor agama dan
falsafah hidup, Faktor sosial dan keterikatan keluarga, Nilai-nilai budaya dan gaya hidup, Faktor
kebijakan dan peraturan yang berlaku, Faktor ekonomi, dan Faktor pendidikan.

Daftar Pustaka
TREND ISSUE PENGKAJIAN BUDAYA TERHADAP PASIEN, Lukman Adi Nawawi, Uswatun
Hasanah, Zain Rachmah Afifah, Desi Tisna Dinda, 2018.

Anda mungkin juga menyukai