PENDAHULUAN
dengan Bronkopneumonia.
1.4.3 Penulis
paru-paru.
5) Terjadi karena kongesti paru yang lama.
2.1.3 Patofisiologi
proses radang ini selalu dimulai pada hilus paru yang menyebar secara
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita
sianosis terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar
2013)
1)Pemeriksaan Laboratorium :
a)Pemeriksaan Darah
b)Pemeriksaan Sputum
2) Pemeriksaan Radiologi
a)Rontgen Thoraks
b)Laringoskopi / Bronkoskopi
2.1.7 Penatalaksanaan
makanan yang kurang. Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan
5)Pengobatan
berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Akan tetapi, karena hal itu perlu
diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari. Karena sebagian besar pasien
maka dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah
(Maidarti, 2013)
2.1.8 Komplikasi
(Maidarti, 2013)
1) Pengertian
secara adekuat atau normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun dan
a) Subjektif
1. Dyspnea
b) Objektif
3. Sianosis
4. Sputum berlebihan
6. Gelisah
terjadi infeksi.
b) Obstruksi jalan napas : spasme jalan napas, retensi sekret, mukus
d) Kriteria Hasil
Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang dilakukan secara inhalasi (hirupan)
(2012) Pengguna terapi inhalasi sangat luas di bidang respirologi (ilmu yang
sebenarnya sudah dikenal lama dan dilakukan manusia sejak lama. Prinsip dasar
terapi inhalasi adalah menciptakan partikel kecil aerasol (respirable aerasol) yang
(inhalasi). Sasaran meliputi seluruh bagian dari sistem respiratorik, mulai dari
hidung, trakea, bronkus, hingga saluran terkecil (bronkiolus), bahkan bisa
mencapai alveolus. Aerasol adalah dispersi dari partikel kecil cair atau padat
dalam bentuk uap/kabut yang dihasilkan melalui tekanan atau tenaga dari hirupan
napas.
Menurut (Aryani et al., 2009) Terapi nebulizer ini memiliki tujuan sebagai
beriku:
Indikasi
a. Bronchospasme akut
. Kontraindikasi
a. Pasien yang tidak sadar atau confusion umumnya tidak kooperatif dengan
b. Pada klien dimana suara napas tidak ada atau berkurang maka pemberian
tekanan positif. Pasien dengan penurunan pertukaran gas juga tidak dapat
bronchospasme.
Pengertian
dengan cara
Indikasi
adalah untuk:
b.Diduga aspirasi
a.Pada auskultasi terdengar suara napas yang kasar atauu ada suara napas
tambahan.
pernafasan.
. Prosedur
standar prosedur yang telah ditetapkan agar pasien terhindar dari komplikasi
dengan selalu menjaga kesterilan dan kebersihan. Prosedur hisap lender menurut
1. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan, mengapa perlu, dan
bagaimana pasien dapat menerima dan bekerjasama karena biasanya tindakan ini
menyebabkan batuk dan hal ini diperlukan untuk membantu dalam mengeluarkan
sekret.
4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan. Jika tidak ada kontraindikasi posisikan
pasien semiflower agar pasien dapat bernapas dalam, paru dapat berkembang
dengan baik sehingga mencegah desaturasi dan dapat mengeluarkan sekret saat
akan merangsang refleks batuk, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit terutama
pada pasien yang telah menjalani operasi toraks atau perut atau yang memiliki
prosedur penghisapan.
5. Siapkan peralatan
e. Pakai alat pelindung diri, kaca mata, masker, dan gaun bila perlu.
f. Memakai sarung tangan steril pada tangan dominan dan sarung tangan tidak
steril.
b. Menggunakan ibu jari dari tangan yang tidak dominan, tutup suction catheter
untuk menghisap sejumlah kecil larutan steril melalui catether.Hal ini untuk
mengecek bahwa peralatan hisap bekerja dengan benar dan sekaligus melumasi
dilakukan oleh orang kedua yang bisa menggunakan kedua tangan untuk
a. Hipoksemia
c. Infeksi nosokomial
d. Respiratory arrest
e. Bronkospasme
f. Perdarahan pulmonal
g. Disritmia jantung
h. Hipertensi/hipotensi
i. Nyeri
j. Kecemasan.
Fisioterapi Dada
a. Pengertian Fisioterapi dada merupakan teknik fisioterapi yang biasanya digunakan
dalam latihan untuk penyakit respirasi kronis serta akut ,bertujuan mengeluarkan
sputum serta perbaikan ventilasi pada paru yang sakit (Basuki, 2009).
dari:
1) Posturale drainage
2) Pijatan
3) Tapotement
dinding bronkial.
4) Vibrasi
sebelum dan sesudah dengan hasil uji statistik sebelum dan sesudah
terapi dada diperoleh nilai P = 0,001, efek dari memberikan terapi dada
signifikan.
pada paru. Teknik terapi yang dipakai secara umum pada orang dewasa
serta dapat diterapkan untuk anak-anak dan bayi. (Smeltzer at al, 2010).
dan relative. Kontra indikasi yang biasa terjadi berupa gagal jantung,
pendarahan masif, infeksi berat, status asmatikus, fraktur iga serta luka
tindakan berupa :
1) Postural Drainage
Postural drainage cara lama yang paling sering digunakan
sekret.
a) Prosedur
pagi hari dan sebelum sarapan atau bisa dilakukan pada malam
kanan bagian depan dada dan bagian kiri tubuh dada antara
bagian leher.
iv. Lingula
v. Middle lobus
Gambar 2.7
Postural drainage middel lobus
40
Gambar 2.8
Gambar 2.9
2) Perkusi
(Kusyati, 2006). Dimana tujuan dari terapi clapping ini adalah jalan
41
pada dinding bronkus dan mempertahankan fungsi otot-otot
Prosedur pelaksanaan :
meningkatkan relaksasi
g) Membereskan alat-alat
h) Mencuci tangan
42
dikeluarkan dengan cara dibatukkan. Pada umunya teknik akan
vibrasi dan kompresi dada akan diberikan pada saat inspirasi dan
Gambar 2.10
Teknik Vibrasi
2.3.1 Pengkajian
a) Anamesa
1) Identitas Pasien
Bronkopneumonia lebih sering terjadi pada anak-anak, paling sering
pernapasan lain.
5) Riwayat Nutrisi
c) Pola Eliminasi
h) Pola Hubungan
Tekanan darah menurun, napas sesak, nadi lemah dan cepat, suhu
meningkat.
a) Wajah
b) Mata
c) Hidung
d) Dada
e) Paru – paru
Perkusi : pekak (redup)
f) Jantung
g) Ekstremitas
2013)
3) Hipertermi
4) Intoleransi Aktivitas
5) Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (ppni tim pokja SDKI PPNI,
2016)
yang efesien, dan efektif setelah rencana tindakan keperawatan disusun dan
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
1) Evaluasi Berjalan
a) S : data subjektif
b) O : data objektif
Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau tim
kesehatan lain.
c) A : analisis
atau kemunduran.
d) P : perencanaan
Rencana pananganan klien yang didasarkan pada hasil analisis diatas