Anda di halaman 1dari 25

A.

Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Nama wisma : Anggrek Tanggal Pengkajian: 29 Agustus 2017

1. IDENTITAS KLIEN :

Nama : Ny. EK

Umur : 100 th

Agama : Islam

Alamat asal : Malang

2 DATA KELUARGA :
.

Nama : Ny. NP

Hubungan : Anak

Pekerjaan : Bagian keuangan

Alamat : Medan

3 STATUS KESEHATAN SEKARANG :


.

Keluhan utama:
- Klien mengatakan linu-linu pada bagian kaki kiri klien dan sakit ketika di tekuk sehingga klien
sholat dengan duduk.
- Klien mengatakan pernah merasa pusing tapi saat pengkajian pusing sudah berkurang

Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan:


Sudah diberikan obat untuk pusing dan nyeri tapi obat sudah habis
Obat-obatan: -

4. AGE RELATED CHANGES (PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA)

FUNGSI FISIOLOGIS

1. Kondisi Umum
Ya Tidak

Kelelahan : √

Perubahan BB : √

Perubahan nafsu makan : √

Masalah tidur : √

Kemampuan ADL : √

KETERANGAN : - BB 6 bulan terakhir 47 kg


- Klien mengatakan terkadang tidak terlalu nafsu makan
- Klien mengatakan tidak mudah lelah

2. Integumen

Ya Tidak

Lesi / luka : √

Pruritus : √

Perubahan pigmen : √

Memar : √

Pola penyembuhan lesi : √

KETERANGAN : Kulit klien terlihat keriput, warna kecoklatan, tidak ada


gangguan dalam proses penyembuhan luka, klien selalu
berhati-hati dalam melakukan segala hal. Tetapi terdapat
“ngapal” atau kalus pada bagian kaki dan lutut

3. Hematopoetic

Ya Tidak

Perdarahan abnormal : √

Pembengkakan kel. Limfe : √

Anemia : √

KETERANGAN : Klien tidak anemis, tidak ada perdarahan, tidak ada


pembengkakan pada kelenjar limfe dan tidak ada masalah
pada hematopoetic
4. Kepala

Ya Tidak

Sakit kepala : √

Pusing : √

Gatal pada kulit kepala : √

KETERANGAN : Klien mengatakan pernah pusing tapi sudah berkurang akhir-akhir ini

5. Mata

Ya Tidak

Perubahan penglihatan : √

Pakai kacamata : √

Kekeringan mata : √

Nyeri : √

Gatal : √

Photobobia : √

Diplopia : √

Riwayat infeksi : √

KETERANGAN : Klien tidak menggunakan kacamata, klien masih bisa membaca

dengan jelas tanpa kebingungan. Reflek cahaya (+)

6. Telinga

Ya Tidak

Penurunan pendengaran : √

Discharge : √

Tinitus : √

Vertigo : √

Alat bantu dengar : √

Riwayat infeksi : √
Kebiasaan membersihkan telinga : √

Dampak pada ADL : Klien tidak mengalami penurunan pendengaran

KETERANGAN : Klien masih bisa mendengar dengan jelas tanpa


menggunakan alat bantu dengar. Saat diajak
berkomunikasi klien selalu mengerti

7. Hidung sinus

Ya Tidak

Rhinorrhea : √

Discharge : √

Epistaksis : √

Obstruksi : √

Snoring : √

Alergi : √

Riwayat infeksi : √

KETERANGAN : Pilek (-), obstruksi (-), perdarahan (-), klien masih bisa mencium bau-
bauan meskipun dari jarak jauh. Tidak ada gangguan pada hidung
ataupun infeksi

8. Mulut, tenggorokan

Ya Tidak

Nyeri telan : √

Kesulitan menelan : √

Lesi : √

Perdarahan gusi : √

Caries : √

Perubahan rasa : √

Gigi palsu : √

Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : Klien hanya berkumur setiap kali mandi dan selesai makan

KETERANGAN : Klien tidak menggunakan gigi palsu, mukosa bibir lembab,


perdarahan pada gusi (-), klien masih bisa merasakan berbagai
rasa makanan atau minuman dengan baik akan tetapi gigi klien
sudah tidak ada semua.

9 Leher
.

Ya Tidak

Kekakuan : √

Nyeri tekan : √

Massa : √

KETERANGAN : Klien mengatakan tidak nyeri saat leher di tekan.

10. Pernafasan

Ya Tidak

Batuk : √

Nafas pendek : √

Hemoptisis : √

Wheezing : √

Asma : √

KETERANGAN : klien mengatakan pernah mengalami sesak ketika makan kecut dan
kecapean sampai terdengar wheezing. Akan tetapi semenjak menikah
sampai sekarang tidak pernah kambuh lagi.
Rhonci (-), wheezing (-), RR: 20x/menit, pergerakan dinding dada
simetris

11. Kardiovaskuler

Ya Tidak

Chest pain : √
Palpitasi : √

Dipsnoe : √

Paroximal nocturnal : √

Orthopnea : √

Murmur : √

Edema : √

KETERANGAN : Klien tidak ada masalah pada kardiovaskular

Klien mengatakan tidak ada nyeri dada, dan saat


pemeriksaan fisik tidak ada suara tambahan pada
bunyi jantung, gallop (-), murmur (-)

12. Gastrointestinal

Ya Tidak

Disphagia : √

Nausea / vomiting : √

Hemateemesis : √

Perubahan nafsu makan : √

Massa : √

Jaundice : √

Perubahan pola BAB : √

Melena : √

Hemorrhoid : √

Pola BAB : BAB 1x sehari, WC jongkok, konsistensi padat

KETERANGAN : Klien mengatakan makan 3x sehari dengan lauk ayam, tahu,


tempe, sambal dan sayur bening. Makan sekarang tidak terlalu
banyak seperti dulu. Tetapi sekarang lebih banyak ngemil jajan.
13. Perkemihan

Ya Tidak

Dysuria : √

Frekuensi : ±4x sehari

Hesitancy : √

Urgency : √

Hematuria : √

Poliuria : √

Oliguria : √

Nocturia : √

Inkontinensia : √

Nyeri berkemih : √

Pola BAK : Warna urin kuning

KETERANGAN : Klien mengatakan minum sehari 8 gelas yaitu 2 gelas kopi dan 6
gelas air putih. Kopi diminum setiap pagi dan sore, jika tidak
minum kopi, klien mengatakan pusing. BAK ±4x sehari

14. Reproduksi (laki-


laki)

Ya Tidak

Lesi :

Disharge :

Testiculer pain :

Testiculer massa :

Perubahan gairah :
sex

Impotensi :
Reproduksi
(perempuan)

Lesi : √

Discharge : √

Postcoital bleeding : √

Nyeri pelvis : √

Prolap : √

menstruasi

Aktifitas seksual : √

Pap smear : √

KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan menstruasinya saat masih
muda dulu, sekarang klien sudah tidak menstruasi sejak usia 50 tahun.
Dan klien juga mengatak sudah tidak melakukan aktifitas seksual karena
suaminya sudah meninggal.

15. Muskuloskeletal

Ya Tidak

Nyeri Sendi : √

Bengkak : √

Kaku sendi : √

Deformitas : √

Spasme : √

Kram : √

Kelemahan otot : √

Masalah gaya berjalan : √

Nyeri punggung : √

Pola latihan : Klien sudah tidak pernah mengikuti senam lansia, klien
mengatakan olahraganya hanya berjalan di pagi hari
Dampak ADL : Klien masih bisa berjalan tanpa alat bantu, klien bisa berdiri dari
duduk tanpa berpegangan dan klien tidak gemetaran

Kekuatan otot 5,5,5,5

16. Persyarafan

Ya Tidak

Headache : √

Seizures : √

Syncope : √

Tic/tremor : √

Paralysis : √

Paresis : √

Masalah memori : √

KETERANGAN : Klien hanya mengeluh pusing dan berat pada tengkuk

5. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :

Psikososial YA Tidak

Cemas : √

Depresi : √

Ketakutan : √

Insomnia : √

Kesulitan dalam mengambil : √


keputusan

Kesulitan konsentrasi : √

Mekanisme koping : Klien biasanya bercerita kepada anaknya saat


ada masalah

Persepsi tentang kematian : klien menganggap kematian sebuah takdir, karena semua
manusia juga akan berpulang ke Rahmatullah
Dampak pada ADL : tidak ada dampak yang berarti bagi klien

Spiritual

 Aktivitas ibadah : klien melakukan sholat dirumah saja


bersama anaknya, klien kadang mengikuti pengajian

 Hambatan : jarak masjid yang menurut klien cukup jauh


sehingga klien melakukan sholat hanya dirumah saja
KETERANGAN: -

6. LINGKUNGAN :

 Kamar: rapi, lantai keramik, pencahayaan cukup, ventilasi cukup

 Kamar mandi: lantai keramik, WC jongkok, terdapat keset di depan kamar mandi,
pencahayaan cukup
 Dalam rumah.wisma : bersih, rapi, pencahayaan dan udara cukup serta bisa masuk

 Luar rumah : tidak terdapat pagar pada rumah klien

7. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES

1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

No Kriteria Dengan Mandiri Skor


Bantuan Yang
Didapat

1 Makan 5 10 10

2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau 5-10 15 15


sebaliknya

3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 5

4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, 5 10 10


menyiram)

5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan 0 5 5
kursi roda )

7 Naik turun tangga 5 10 10

8 Mengenakan pakaian 5 10 10

9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10

10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10

2. Aspek Kognitif

MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :


Tahun : ............................. Hari :...........................
Musim : ............................ Bulan : .........................
Tanggal :

2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?


Negara: …………………… Panti : ………………
Propinsi: ………………….. Wisma : ……………
Kabupaten/kota : …………………………………

3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas),


kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3). Kertas
4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi
dan 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke-
2 (tiap poin nilai 1)

6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil


menunjukan benda tersebut).
1). ...................................
2). ...................................
3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri


3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling bertumpuk

Total nilai 30 30

Interpretasi hasil :

24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23 : gangguan kognitif sedang

0 - 17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan : klien tidak mengalami gangguan kognitif

3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test

No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)

2
3

Rata-rata Waktu TUG

Interpretasi hasil

Interpretasi hasil:

Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:

>13,5 detik Resiko tinggi jatuh

>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6


bulan

>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam


mobilisasi dan melakukan ADL

(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007:
Podsiadlo & Richardson:1991)

4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi

Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil

1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0

2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0

3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0

4. Anda sering merasa bosan 1 0 0

5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0

8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0

7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0


8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0

9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1


sesuatu hal

10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0

11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0

12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0

13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0

14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0

15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0

Jumlah 1

(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006)

Interpretasi :

Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi

5. Status Nutrisi

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

No Indikators score Pemeriksaan

1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah 2 0


dan jenis makanan yang dikonsumsi

2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0

3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 0

4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol 2 0


setiap harinya

5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat 2 0


makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4 0

7. Lebih sering makan sendirian 1 1

8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau 1 1


lebih setiap harinya

9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2 1

10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, 2 1
memasak atau makan sendiri

Total score 1

(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001)

Interpretasi:

0 – 2 : Good

3 – 5 : Moderate nutritional risk

6≥ : High nutritional risk

6. Fungsi sosial lansia

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKORE

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION 1
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya

2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya PARTNERSHIP 2


membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya

3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menerima GROWTH 2


dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas / arah
baru

4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 2


mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih/mencintai

5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan RESOLVE 2
waktu bersama-sama

Kategori Skor: TOTAL 7


Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2 2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik

Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005

B. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Ds: Faktor predisposisi (usia) Risiko Sindrom
- Klien mengatakan Lansia Lemah
makan dua kali sehari Fungsi kognitif Psikomotor Psikososial
akan tetapi tiap makan
tidak habis Daya persepsi Ketergantungan
- Klien mengatakan pemahaman pada orang lain
sedih setiap ingat
anaknya dan Gerakan kurang
mengatakan merasa tindakan perhatian
kangen dengan kurang cekatan
anaknya Reaksi dan
- Klien menceritakan hal Perilaku lambat
yang sama ketika
bertemu dengan
mahasiswa
- Klien selalu lupa nama
mahasiswa setiap kali Kesehatan jiwa lansia
berinteraksi
- Klien mengatakan
sholat dengan duduk
karena lutut kaki
sebelah kanan sakit
apabila di tekuk
Do: Resiko Sindrom Lansia Lemah
- Pada penilaian MMSE
didapatkan gangguan
kognitif sedang
- Klien berusia 100
tahun
1 Ds: Proses Penuaan Nyeri Akut
- Klien mengatakan
pernah merasa nyeri di Pemecahan kondrosit
Perubahan
bagian kaki kiri dan komponen sendi:
saat pengkajian nyeri
- Kolagen
sudah sedikit
- Progteogtikasi
berkurang - Jaringan sub
- Klien mengatakan lulut kondrial

kaki sebelah kiri terasa


sakit ketika di tekuk
sehingga terkadang Pengeluaran enzim lisosom
klien sholat dengan
duduk Kerusakan matrik kartilago
Do:
- Nyeri skala 7 Penebalan tulang sendi

- TD: 120/80 mmHg


Penyempitan rongga sendi

Nyeri Akut

2 Ds: Proses Penuaan Kesiapan


- Klien mengatakan ingin meningkatkan
mengetahui terkait Pemecahan kondrosit manajemen
Perubahan
penyakit osteoarthritis kesehatan
komponen sendi:
- Klien mengatakan ingin
- Kolagen
melakukan apa yang - Progteogtikasi
diinstruksikan - Jaringan sub
mahasiswa yang kondrial

bertujuan untuk
mengurangi nyerinya
Do: Pengeluaran enzim lisosom
- Usia klien 100 tahun
Kerusakan matrik kartilago

Penebalan tulang sendi

Penyempitan rongga sendi


Sering merasa nyeri

Klien ingin mengetahui cara mengatasi penyakit


yang dialaminya

Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Risiko Sindrom Lansia Lemah ditandai dengan klien mengeluh merasa tidak nafsu
makan, gangguan fungsi kognitif, dan usia >70 tahun.
2) Nyeri akut berhubungan dengan adanya agen cedera ditandai dengan klien merasa
nyeri di lutut sebelah kiri.
3) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan ditandai dengan klien mengungkapkan
keinginan untuk menangani penyakit yang dialami.

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Risiko Sindrom Tujuan: Setelah dilakukan tindakan NIC: Terapi Latihan:
Lansia Lemah keperawatan selama 2 x24 jam gerakan Mobilitas (Pergerakan)
sendi meningkat dan posisi tubuh lebih sendi
optimal 1. Ajarkan pasien untuk
Dengan Kriteria hasil sesuai dengan tidak menggunakan
indikator NOC pakaian ketat melainkan
NOC: Mobility (Pergerakan) pakaian yang nyaman
No Indicator 1 2 3 4 5 2. Bantu pasien untuk
. menggunakan alas kaki
1. Keseimbangan 3. Tentukan batasan
2. Cara berjalan
3. Gerakan sendi pergerakan sendi dan
4. Berjalan efek terhadap fungsi
5. Pergerakan
Keterangan: sendi

1: Sangat terganggu 4. Jelaskan pada pasien

2: Banyak terganggu manfaat dan tujuan

3: Cukup terganggu melakukan latihan sendi

4: Sedikit terganggu 5. Bantu pasien

5: Tidak terganggu mendapatkan posisi


tubuh yang optimal
untuk pergerakan sendi
aktif dan pasif
6. Instruksikan pasien
untuk melakukan
pergerakan sendi yang
teratur sesuai kadar
nyeri dan ketahanan
sendi
7. Sediakan dukungan
positif dalam melakukan
latihan sendi
2 Nyeri Akut Tujuan : Pain Management
Setelah dilakukan intervensi 1. Kaji PQRST of pain
keperawatan dalam 3 x 24 jam, nyeri dengan komunikasi
berkurang terapeutik.
NOC : Pain Level 2. Kaji dampak nyeri pada
No Indikator 1 2 3 4 5 aktivitas sehari-hari.
. 3. Sarankan klien untuk
1 Melaporkan meningkatkan istirahat.
nyeri (tidak 4. Sarankan klien untuk
ada) memodifikasi lingkungan
2 Skala nyeri
agar meningkatkan rasa
(skala 0)
3 Keteganga nyaman klien (seperti:
n otot tidur menggunakan bantal
(normal) yang lebih rendah)
4 Ekspresi 5. Edukasi klien tentang
wajah penggunaan teknik
(tenang) relaksasi dalam
meningkatkan rasa
Keterangan:
nyaman
1: selalu muncul nyeri
6. Edukasi klien
2: nyeri sering muncul
menggunakan teknik
3: nyeri kadang-kadang
masase dalam
4: nyeri jarang
meningkatkan rasa
5: tidak ada nyeri
nyaman
7. Edukasi klien
menggunakan relaksasi
otot progresif
8. Berkolaborasi dengan tim
medis dalam memberikan
obat sesuai indikasi,
seperti obat analgesik.
3 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Teaching: Individual
meningkatkan keperawatan selama 1x 24 jam klien 1. Bangun hubungan
manajemen dapat meningkatkan manajemen terapeutik berdasarkan
kesehatan kesehatan rasa percaya dan hormat.
NOC: Knowledge: Rejimen penanganan 2. Tunjukan sikap empati,
No Indikator 1 2 3 4 5 kehangatan dan
. ketulusan.
1. Proses 3. Tentukan lamanya
penyakit konseling.
2. Manfaat
4. Tetapkan tujuan.
perawatan
3. Efek yang 5. Berikan privasi dan jamin
diharapkan kerahasiaan.
dari 6. Berikan dukungan dan
pengobatan motivasi
4. Aktifitas 7. Tingkatkan kesiapan
fisik yang pasien untuk belajar
dianjurkan 8. Berikan lingkungan yang
5. Manfaat
kondusif untuk belajar
manajemen
9. Libatkan keluarga atau
penyakit
teman dalam perawatan

Keterangan: dan perencanaan

1: pengetahuan buruk
2: pengetahuan kurang
3: pengetahuan cukup
4: pengetahuan baik
5: pengetahuan sangat baik
Tanggal/Jam No. Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Selasa 1 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
29 Agustus 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan memahami manfaat
2017 3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan tujuan melakukan latihan sendi
10.00 4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien mengatakan senang bisa belajar
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien latihan sendi
6. Menentukan batasan pergerakan sendi dan - Klien mengatakan lupa apabila di suruh
efek terhadap fungsi sendi mengulangi apa yang telah di jelaskan
7. Menjelaskan pada pasien manfaat dan tujuan O:
melakukan latihan sendi - Klien kooperatif dalam diskusi
8. Membantu pasien mendapatkan posisi tubuh - Klien banyak bertanya
yang optimal untuk pergerakan sendi aktif dan - Klien mendengarkan penjelasan dengan
pasif
baik
9. Menginstruksikan pasien untuk melakukan
A: masalah teratasi sebagian
pergerakan sendi yang teratur sesuai kadar
P: intervensi dipetahankan dengan mengulangi
nyeri dan ketahanan sendi
pergerakan sendi secara teratur
10. Menyediakan dukungan positif dalam
melakukan latihan sendi
Rabu, 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
30 Agustus 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri agak berkurang
2017 3. Menjelaskan tujuan pertemuan tapi masih terasa
09.00 4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien mengatakan memahami apa yang
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien harus dilakukan yaitu meningkatkan
6. Mengkaji PQRST of pain dengan komunikasi aktivitas sehari-hari
terapeutik. O:
7. Mengkaji dampak nyeri pada aktivitas sehari- - Klien tampak antusias
hari. - Klien kooperatif
8. Menyarankan klien untuk meningkatkan A: Masalah belum teratasi
istirahat. P: Lanjutkan ke intervensi selanjutnya tentang
9. Menyarankan klien untuk memodifikasi cara meningkatkan rasa nyaman dengan terapi
lingkungan agar meningkatkan rasa nyaman relaksasi nafas dalam dan terapi otot progresif
klien sehingga dapat mengurangi nyeri sendi
30 Agustus 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
2017 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri berkurang
14.00 3. Menjelaskan tujuan pertemuan - Klien mengatakan dapat memahami cara
4. Mengukur tekanan darah pasien melakukan terapi reaksasi otot progresif
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien mengatakan masih merasa nyeri
6. Mengedukasi klien tentang penggunaan teknik tapi sudah sedikit berkurang
relaksasi dalam meningkatkan rasa nyaman O:
7. Mengedukasi klien menggunakan teknik - Klien kooperatif
masase dalam meningkatkan rasa nyaman - Klien dapat mempraktekkan tarik nafas
8. Mengedukasi klien menggunakan relaksasi dalam
otot progresif - Klien dapat mempraktekkan terapi
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
relaksasi otot progresiv
memberikan obat sesuai indikasi, seperti obat
A: Masalah belum teratasi
analgesik.
P: pertahankan intervensi latihan otot progresif
dan nafas dalam
31 Agustus 3 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
2017 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan senang diberikan
10.00 3. Menjelaskan tujuan pertemuan motivasi oleh mahasiswa
4. Mengukur tekanan darah pasien
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien O:
6. Membangun hubungan terapeutik berdasarkan - Klien kooperatif
rasa percaya dan hormat. - Klien antusias
7. Menunjukan sikap empati, kehangatan dan - Klien dapat menyebutkan apa yang telah
ketulusan. dijelaskan
8. Menentukan lamanya konseling. - Klien merasa antusias ketika berinteraksi
9. Menetapkan tujuan. dengan mahasiswa
10. Memberikan privasi dan jamin kerahasiaan.
11. Memberikan dukungan dan motivasi A: Masalah teratasi
12. Meningkatkan kesiapan pasien untuk belajar P: Lanjutkan intervensi
13. Memberikan lingkungan yang kondusif untuk
belajar
14. Melibatkan keluarga atau teman dalam
perawatan dan perencanaan
01/09/2017 1 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
14.00 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan senang bisa belajar
3. Menjelaskan tujuan pertemuan pergerakan sendi
4. Mengukur tekanan darah pasien O:
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien kooperatif
6. Menentukan batasan pergerakan sendi dan - Klien antusias dengan penjelasan
efek terhadap fungsi sendi mahasiswa
7. Menjelaskan pada pasien manfaat dan tujuan - Kontak mata klien positif
melakukan latihan sendi A: Masalah teratasi
8. Membantu pasien mendapatkan posisi tubuh P: Lanjutkan intervensi dan menganjurkan klien
yang optimal untuk pergerakan sendi aktif dan untuk tetap latihan sendi meskipun tidak ada
pasif mahasiswa
9. Menginstruksikan pasien untuk melakukan
pergerakan sendi yang teratur sesuai kadar
nyeri dan ketahanan sendi
10. Menyediakan dukungan positif dalam
melakukan latihan sendi
05/09/2017 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
10.00 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
3. Menjelaskan tujuan pertemuan O:
4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien kooperatif
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien antusias dengan apa yang
6. Mengedukasi klien tentang penggunaan teknik dijelaskan mahasiswa
relaksasi dalam meningkatkan rasa nyaman - Klien dapat mempraktekkan Tarik nafas
7. Mengedukasi klien menggunakan teknik dalam dan relaksasi otot progresif
masase dalam meningkatkan rasa nyaman A: masalah teratasi
8. Mengedukasi klien menggunakan relaksasi P: lanjutkan intervensi dan menganjurkan klien
otot progresif untuk tetap melakukan Tarik nafas dalam dan
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam relaksasi otot progresif di waktu senggang
memberikan obat sesuai indikasi, seperti obat maupun ketika terjadi nyeri.
analgesik.

Anda mungkin juga menyukai