Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. EK
Umur : 100 th
Agama : Islam
2 DATA KELUARGA :
.
Nama : Ny. NP
Hubungan : Anak
Alamat : Medan
Keluhan utama:
- Klien mengatakan linu-linu pada bagian kaki kiri klien dan sakit ketika di tekuk sehingga klien
sholat dengan duduk.
- Klien mengatakan pernah merasa pusing tapi saat pengkajian pusing sudah berkurang
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : √
Masalah tidur : √
Kemampuan ADL : √
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Anemia : √
Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
KETERANGAN : Klien mengatakan pernah pusing tapi sudah berkurang akhir-akhir ini
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan : √
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photobobia : √
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : √
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan membersihkan telinga : √
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Pilek (-), obstruksi (-), perdarahan (-), klien masih bisa mencium bau-
bauan meskipun dari jarak jauh. Tidak ada gangguan pada hidung
ataupun infeksi
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : Klien hanya berkumur setiap kali mandi dan selesai makan
9 Leher
.
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : klien mengatakan pernah mengalami sesak ketika makan kecut dan
kecapean sampai terdengar wheezing. Akan tetapi semenjak menikah
sampai sekarang tidak pernah kambuh lagi.
Rhonci (-), wheezing (-), RR: 20x/menit, pergerakan dinding dada
simetris
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal : √
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / vomiting : √
Hemateemesis : √
Massa : √
Jaundice : √
Melena : √
Hemorrhoid : √
Ya Tidak
Dysuria : √
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nocturia : √
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
KETERANGAN : Klien mengatakan minum sehari 8 gelas yaitu 2 gelas kopi dan 6
gelas air putih. Kopi diminum setiap pagi dan sore, jika tidak
minum kopi, klien mengatakan pusing. BAK ±4x sehari
Ya Tidak
Lesi :
Disharge :
Testiculer pain :
Testiculer massa :
Perubahan gairah :
sex
Impotensi :
Reproduksi
(perempuan)
Lesi : √
Discharge : √
Postcoital bleeding : √
Nyeri pelvis : √
Prolap : √
menstruasi
Aktifitas seksual : √
Pap smear : √
KETERANGAN : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan menstruasinya saat masih
muda dulu, sekarang klien sudah tidak menstruasi sejak usia 50 tahun.
Dan klien juga mengatak sudah tidak melakukan aktifitas seksual karena
suaminya sudah meninggal.
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Nyeri punggung : √
Pola latihan : Klien sudah tidak pernah mengikuti senam lansia, klien
mengatakan olahraganya hanya berjalan di pagi hari
Dampak ADL : Klien masih bisa berjalan tanpa alat bantu, klien bisa berdiri dari
duduk tanpa berpegangan dan klien tidak gemetaran
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
Psikososial YA Tidak
Cemas : √
Depresi : √
Ketakutan : √
Insomnia : √
Kesulitan konsentrasi : √
Persepsi tentang kematian : klien menganggap kematian sebuah takdir, karena semua
manusia juga akan berpulang ke Rahmatullah
Dampak pada ADL : tidak ada dampak yang berarti bagi klien
Spiritual
6. LINGKUNGAN :
Kamar mandi: lantai keramik, WC jongkok, terdapat keset di depan kamar mandi,
pencahayaan cukup
Dalam rumah.wisma : bersih, rapi, pencahayaan dan udara cukup serta bisa masuk
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
1 Makan 5 10 10
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan 0 5 5
kursi roda )
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
2. Aspek Kognitif
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke-
2 (tiap poin nilai 1)
Total nilai 30 30
Interpretasi hasil :
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
2
3
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007:
Podsiadlo & Richardson:1991)
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 1
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006)
Interpretasi :
5. Status Nutrisi
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, 2 1
memasak atau makan sendiri
Total score 1
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION 1
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan RESOLVE 2
waktu bersama-sama
B. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Ds: Faktor predisposisi (usia) Risiko Sindrom
- Klien mengatakan Lansia Lemah
makan dua kali sehari Fungsi kognitif Psikomotor Psikososial
akan tetapi tiap makan
tidak habis Daya persepsi Ketergantungan
- Klien mengatakan pemahaman pada orang lain
sedih setiap ingat
anaknya dan Gerakan kurang
mengatakan merasa tindakan perhatian
kangen dengan kurang cekatan
anaknya Reaksi dan
- Klien menceritakan hal Perilaku lambat
yang sama ketika
bertemu dengan
mahasiswa
- Klien selalu lupa nama
mahasiswa setiap kali Kesehatan jiwa lansia
berinteraksi
- Klien mengatakan
sholat dengan duduk
karena lutut kaki
sebelah kanan sakit
apabila di tekuk
Do: Resiko Sindrom Lansia Lemah
- Pada penilaian MMSE
didapatkan gangguan
kognitif sedang
- Klien berusia 100
tahun
1 Ds: Proses Penuaan Nyeri Akut
- Klien mengatakan
pernah merasa nyeri di Pemecahan kondrosit
Perubahan
bagian kaki kiri dan komponen sendi:
saat pengkajian nyeri
- Kolagen
sudah sedikit
- Progteogtikasi
berkurang - Jaringan sub
- Klien mengatakan lulut kondrial
Nyeri Akut
bertujuan untuk
mengurangi nyerinya
Do: Pengeluaran enzim lisosom
- Usia klien 100 tahun
Kerusakan matrik kartilago
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Risiko Sindrom Lansia Lemah ditandai dengan klien mengeluh merasa tidak nafsu
makan, gangguan fungsi kognitif, dan usia >70 tahun.
2) Nyeri akut berhubungan dengan adanya agen cedera ditandai dengan klien merasa
nyeri di lutut sebelah kiri.
3) Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan ditandai dengan klien mengungkapkan
keinginan untuk menangani penyakit yang dialami.
1: pengetahuan buruk
2: pengetahuan kurang
3: pengetahuan cukup
4: pengetahuan baik
5: pengetahuan sangat baik
Tanggal/Jam No. Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Selasa 1 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
29 Agustus 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan memahami manfaat
2017 3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan tujuan melakukan latihan sendi
10.00 4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien mengatakan senang bisa belajar
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien latihan sendi
6. Menentukan batasan pergerakan sendi dan - Klien mengatakan lupa apabila di suruh
efek terhadap fungsi sendi mengulangi apa yang telah di jelaskan
7. Menjelaskan pada pasien manfaat dan tujuan O:
melakukan latihan sendi - Klien kooperatif dalam diskusi
8. Membantu pasien mendapatkan posisi tubuh - Klien banyak bertanya
yang optimal untuk pergerakan sendi aktif dan - Klien mendengarkan penjelasan dengan
pasif
baik
9. Menginstruksikan pasien untuk melakukan
A: masalah teratasi sebagian
pergerakan sendi yang teratur sesuai kadar
P: intervensi dipetahankan dengan mengulangi
nyeri dan ketahanan sendi
pergerakan sendi secara teratur
10. Menyediakan dukungan positif dalam
melakukan latihan sendi
Rabu, 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
30 Agustus 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri agak berkurang
2017 3. Menjelaskan tujuan pertemuan tapi masih terasa
09.00 4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien mengatakan memahami apa yang
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien harus dilakukan yaitu meningkatkan
6. Mengkaji PQRST of pain dengan komunikasi aktivitas sehari-hari
terapeutik. O:
7. Mengkaji dampak nyeri pada aktivitas sehari- - Klien tampak antusias
hari. - Klien kooperatif
8. Menyarankan klien untuk meningkatkan A: Masalah belum teratasi
istirahat. P: Lanjutkan ke intervensi selanjutnya tentang
9. Menyarankan klien untuk memodifikasi cara meningkatkan rasa nyaman dengan terapi
lingkungan agar meningkatkan rasa nyaman relaksasi nafas dalam dan terapi otot progresif
klien sehingga dapat mengurangi nyeri sendi
30 Agustus 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
2017 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri berkurang
14.00 3. Menjelaskan tujuan pertemuan - Klien mengatakan dapat memahami cara
4. Mengukur tekanan darah pasien melakukan terapi reaksasi otot progresif
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien mengatakan masih merasa nyeri
6. Mengedukasi klien tentang penggunaan teknik tapi sudah sedikit berkurang
relaksasi dalam meningkatkan rasa nyaman O:
7. Mengedukasi klien menggunakan teknik - Klien kooperatif
masase dalam meningkatkan rasa nyaman - Klien dapat mempraktekkan tarik nafas
8. Mengedukasi klien menggunakan relaksasi dalam
otot progresif - Klien dapat mempraktekkan terapi
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
relaksasi otot progresiv
memberikan obat sesuai indikasi, seperti obat
A: Masalah belum teratasi
analgesik.
P: pertahankan intervensi latihan otot progresif
dan nafas dalam
31 Agustus 3 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
2017 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan senang diberikan
10.00 3. Menjelaskan tujuan pertemuan motivasi oleh mahasiswa
4. Mengukur tekanan darah pasien
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien O:
6. Membangun hubungan terapeutik berdasarkan - Klien kooperatif
rasa percaya dan hormat. - Klien antusias
7. Menunjukan sikap empati, kehangatan dan - Klien dapat menyebutkan apa yang telah
ketulusan. dijelaskan
8. Menentukan lamanya konseling. - Klien merasa antusias ketika berinteraksi
9. Menetapkan tujuan. dengan mahasiswa
10. Memberikan privasi dan jamin kerahasiaan.
11. Memberikan dukungan dan motivasi A: Masalah teratasi
12. Meningkatkan kesiapan pasien untuk belajar P: Lanjutkan intervensi
13. Memberikan lingkungan yang kondusif untuk
belajar
14. Melibatkan keluarga atau teman dalam
perawatan dan perencanaan
01/09/2017 1 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
14.00 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan senang bisa belajar
3. Menjelaskan tujuan pertemuan pergerakan sendi
4. Mengukur tekanan darah pasien O:
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien kooperatif
6. Menentukan batasan pergerakan sendi dan - Klien antusias dengan penjelasan
efek terhadap fungsi sendi mahasiswa
7. Menjelaskan pada pasien manfaat dan tujuan - Kontak mata klien positif
melakukan latihan sendi A: Masalah teratasi
8. Membantu pasien mendapatkan posisi tubuh P: Lanjutkan intervensi dan menganjurkan klien
yang optimal untuk pergerakan sendi aktif dan untuk tetap latihan sendi meskipun tidak ada
pasif mahasiswa
9. Menginstruksikan pasien untuk melakukan
pergerakan sendi yang teratur sesuai kadar
nyeri dan ketahanan sendi
10. Menyediakan dukungan positif dalam
melakukan latihan sendi
05/09/2017 2 1. Memperkenalkan diri dengan sopan S:
10.00 2. Membuat kontrak waktu dengan pasien - Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
3. Menjelaskan tujuan pertemuan O:
4. Mengukur tekanan darah pasien - Klien kooperatif
5. Mengkaji keluhan yang dirasakan klien - Klien antusias dengan apa yang
6. Mengedukasi klien tentang penggunaan teknik dijelaskan mahasiswa
relaksasi dalam meningkatkan rasa nyaman - Klien dapat mempraktekkan Tarik nafas
7. Mengedukasi klien menggunakan teknik dalam dan relaksasi otot progresif
masase dalam meningkatkan rasa nyaman A: masalah teratasi
8. Mengedukasi klien menggunakan relaksasi P: lanjutkan intervensi dan menganjurkan klien
otot progresif untuk tetap melakukan Tarik nafas dalam dan
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam relaksasi otot progresif di waktu senggang
memberikan obat sesuai indikasi, seperti obat maupun ketika terjadi nyeri.
analgesik.