Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM 5

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN


A. Tujuan
Mahasiswa mampu :
a) Mengenal dan mengetahui sel hewan dan tumbuhan

b) Membedakan sel hewan dan tumbuhan

c) Menyebutkan dan menjelaskan organel sel hewan dan tumbuhan serta fungsinya yang
terlihat pada pengamatan mikroskop

d) Menghubungkan struktur dan fungsi masing masing sel/jaringan yang telah diamati

B. Dasar Teori
Semua organisme terbuat dari sel-sel dan ahli biologi memikirkan bahwa sel adalah
dasar organisme hidup. Hal ini disebabkan karena mereka melaksanakan proses yang kita
sebut “ hidup”. Meskipun kebanyakan individu terlihat hanya dengan bantuan suatu
mikroskop, namun ada beberapa sel yang mempunyai ukuran besar misal sebesar jeruk (telur
burung unta). Meskipun ada perbedaan sedemikan rupa, semua sel terbentuk serupa dan
memiliki kesamaan.
a) Sel dan Jaringan tumbuhan
Organisme tersusun atas sel yang memeiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang bervarasi.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena memiliki struktur khusus, di antaranya sel
tumbuhan mempunyai dinding sel. Di samping itu, sel tumbuhan memiliki organel khusus
untuk fotosintesis, yaitu kloroplas. Bentuk sel tumbuhanbervariasi, antara lain berbentuk
seperti kubus,kotak, elips, poligonal, atau memanjang seperti serabut.
Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jaringan.
Jaringan pada tumbuhan berasal dari pembelahan sel embrional yang berdiferensiasi
menjadi bermacam-macam bentuk vang memiliki fungsi khusus.
Beberapa macam jaringan antara lain jaringan epdermis, jaringan parenkim dan jaringan
pengangkut.
- Epidermis rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ tumbuhan,
seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan
epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam.
- Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar. Jaringan parenkim terutama terdapat
pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji.
Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem,
parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki
dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan,
seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan
mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-
selnya banyak memiliki ruang antarsel.
- Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang
membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air dan
mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
b) Sel dan Jaringan Hewan
Sel-sel dengan struktur dan fungsi yang serupa membentuk jaringan, seperti jaringan
otot atau jaringan syaraf. Jaringan dan fungsinya bergabung membetuk organ. Organ-organ
adalah struktur seperti misalnya paru-paru,hati,ginjal terdiri atas beberapa grup jaringan
dan mempunyai fungsi yang terintegrasi. Organ-organ berkerja sebagi suatu system,seperti
sistem pernapasan atau sistem pencernaan makanan. Dengan demikan, kita dapat
mendefinisikan suatu organisme pada tingkat organisasi biologi. Pada tingkat
selluler,vertebrata mengandung antara 50 sampai beberapa ratus sel yang
berbeda,tergantung pada bagaiman membedakan diantara tipe-tipe sel.
Sel-sel yang berbeda ini,secara umum dibagi menjadi empat tipe jaringan, berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu jaringan epithelial,jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan
syaraf.
- Jaringan epithelial
Jaringan epitel adalah suatu jaringan yang melapisi permukaan, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh pada hewan maupun manusia. Secara khusus, sel/jaringan
epithelial memiliki fungsi:
1. Proteksi

2. Lubrikasi

3. Sekretori

4. Absorbsi
Sel epitel yang biasa ditemui ada 3 macam yaitu sel epitel pipih, kuboid, dan silindris.
Berdasarkan susunan selnya, terdiri atas 3 macam yaitu epitel selapis (epithelium
simplex), epitel berlapis (epithelium complex) dan epitel berlapis semu (ephitelium
pseudocomplex)
- Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menyongkong, menahan, dan menyimpan makanan
dalam tubuh, susunan sel-sel penyusun jaringan ikat tidak rapat seperti sel-sel
penyusun jaringan epithel. Sel-selnya secara khusus menutupi matrik ekstraseluler dari
urat. Dalam beberapa hal, beberapa jaringan ikat beredar dan mengalir di dalam system
peredaran. Klasifikasi jaringan ini lebih didasarkan pada pada fungsi dan sifat matrik
ekstraselulernya daripada bentuk sel atau morfologi selnya.
- Jaringan otot
Otot adalah jaringan tubuh yang berasal dari lapisan mesodermal sel embrio. Otot
merupakan alat gerak aktif dimana otot akan berkontraksi dan berelaksasi untuk
menghasilkan suatu gerakan. Dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis otot yaitu otot
seran lintang (atau disebut juga otot rangka), otot polos dan otot jantung.
1. Otot Rangka/ Lurik
Otot rangka pada umumnya melekat pada tulang sebagai origo dan insersio
sehingga disebut otot rangka Otot rangka terdiri dari serat-serat otot yang
merupakan berkas-berkas sel yang sangat panjang, silindris, berinti banyak dengan
garis tengah 10-100m. Inti berbentuk lonjong dan umumnya terletak pada tepi sel
di bawah membran sel.
2. Otot Polos
Otot polos dapat ditemukan pada lapisan tunica media dari pembuluh arteri dan
vena, kandung kemih, uterus, saluran reproduksi pada pria dan wanita, saluran
gastrointestinal, saluran respirasi, otot bersilia, dan iris mata. Glomerulus pada
ginjal berisi sel seperti otot polos yang disebut sel mesangial. Otot polos berbeda
dengan otot rangka dan otot jantung berkaitan dengan struktur, fungsi,
penggabungan kontraksi eksitasi dan mekanisme kontraksi. Serabut otot polos
berbentuk gelendong yang bisa menegang dan mengendur, inti satu yang terletak di
tengah sel.
3. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang mirip dengan otot rangka, yaitu memiliki
garis-garis melintang gelap dan terang, dan merupakan otot yang bercabang-
cabang. Antara sel otot yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh suatu cakram
yang disebut diskus interkalaris. Diskus interkalaris selalu melintasi serat pada garis
Z, merupakan daerah perlekatan sel antara sel-sel otot jantung yang berdekatan,
meneruskan tarikan dari miofibril-miofibril sepanjang sumbu dari seluruh serat.
Bedanya adalah bahwa otot jantung bekerja secara tidak sadar (involunter). Otot
jantung hanya ditemukan pada dinding jantung, yang dikenal dengan nama
miokardium.
C. Alat dan Bahan
- Mikroskop
- Kaca Benda
- Kaca Penutup
- Silet
- Umbi bawang merah
- Umbi kentang
- Preparat awetan daun jagung
- Preparat awetan karet
- Cotton bud
- Jarum pentul
- Pipet tetes
- Larutan metylen blue
- Preparat awetan sel/jaringan epitel
- Preparat awetan sel/jaringan ikat
- Preparat awetan sel/jaringan otot
- Preparat awetan sel/jaringan saraf
D. Analisis Data
Pengamatan pertama adalah lapisan epidermis bawang merah dengan menggunakan
perbesaran miksroskop 40X terlihat jelas organel-organel sel bawang merah seperti dinding sel
, sitoplasma,dan inti sel. Pada sel bawang merah ketika dilihat dengan mikroskop terlihat tidak
teratur bentuknya ada yang berbentuk segi enam,memanjang ,dan ada juga yang berbentuk tak
beraturan. Sel bawang merah memiliki bentuk yang tetap dan tidak berubah artinya karena
terdapat dinding sel.
Pengamatan kedua adalah pada umbi kentang . Ketika melakukan percobaan ini terlihat
butiran butiran amilum yang berupa sekumpulan titik kecil berwarna biru ditepinya dan
berwarna putih kekuningan dibagian tengahnya . Bentuk dari sel solanum ini atau kentang
berupa gelendong kecil seperti bulatan yang mengandung amilum.
Pengamatan ketiga pada daun jagung atau zea mays terdapat bentuk sel yang berbentuk
pipih ketika melakukan pengamatan dengan mikroskop 40x perbesaran terlihat jelas xilem dan
floem yang saling berdampingan.
Pengamatan keempat yaitu daun karet. Ketika melakukan percobaan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran bayangan 40x terlihat inti sel yang diselubungi oleh lapisan
yang berwarna pink dengan serat serat tak beraturan.

E. Pembahasan
Sel merupakan satuan terkecil dari makhluk hidup yang mempunyain struktur fungsi yang
berbeda beda antara sel dengan sel lainnya. Kumpulan dari beberapa sel yang mempunyai
fungsi yang sama disebut jaringan.
Pada praktikum kali ini kami mengamati tentang sel hewan dan tumbuhan dimana
keduanya termasuk pada sel prokaritik artinya sel ini sudah memiliki membran inti sel. Sel
hewan memiliki bentuk ,ukuran dan kompisisi yang bervariasi. Struktur sel hewan pada bagian
luar dibatasi dengan selaput yang tipis sekali yang dinamakan membran plasma. Organel yang
paling menonjol pada sel hewan biasanya nuklens. Sebagian besar aktivitas metabolisme sel
terjadi dalam sitoplasma . keseluruhan wilayah antar nuklens dan membran plasma.
Protoplasma sel hewan terdapat sitoplasma dan inti sel (nuklens) serta anak inti sel atau
nukleous. Dalam sitoplasma sel hewan terdapat organel seperti
ribosom,mitokondria,lisosom,retikulum endoplasma,badan golgi,sentriol,peroksisom.
Seperti halnya sel hewan ,sel tumbuhan pun memiliki bentuk,ukuran dan komposisisi yang
bervariasi,organel menyusun dari sel tumbuhan tidak jauh berbeda dengan sel hewan akan
tetapi ada beberapa organel yang menjadi pembeda antara sel hewan dan sel
tumbuhan,diantaranya dinding sel yang dimiliki sel tumbuhan namun tidak ada pada sel
hewan,kloroplasma yang dimiliki sel tumbuhan untuk membuat makanan sendiri namun tidak
dimiliki oleh sel hewan,sehingga hewan termasuk pada organisme yang heterotrof sedangan
tumbuhan termasuk fotoautrotof atau mampu membuat makanannya sendiri. Tidak hanya
disitu sel hewan juga memiliki sentrasom dan lisosom yang tidak dimiliki oleh tumbuhan
Dalam praktikum ini yaitu mengenai bentuk dan struktur sel yang mana obyek yang
digunakan sel hewan berupa sel epitel rongga mulut dan sel tumbuhan berupa sel umbi lapis
amilum cepa (bawang merah),daun jagung,umbi kentang,dan daun karet. Dalam mengamati
berbagai sel tersebut menggunakan mikroskop sebagai alat bantu dalam pengamatan.
Pada sel epitel rongga mulut dilakukan dengan perbesan 100x maka akan terlihat jelas sel
epitel rongga mulut terdapat inti sel yang berfungsi untuk mengatur semua aktivitas yang
dilakukan oleh sel. Pada sel umbi bawang merah pertama dengan perbesaran yang sama 100x
maka akan terlihat bahwa sel umbi lapis bawang merah terdapat dinding sel yang merupakan
penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas serat selulosa sehingga bentuk sel penyusun lebih
teratur. Selanjutnya terdapat sitoplasma yang merupakan cairan yang terdapat didalam sel
tumbuhan. Pada saat melakukan pengamatan juga terlihat inti sel yang berfungsi untuk
mengatur semua aktivitas yang dilakukan sel.
Pada bentuk sel yang pipih dari preparat awetan zea mays setelah melakukan pengamatan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x terlihat jelas xylem dan floem berdampingan
pada batang. Terlihat pula xylem dikelilingi floem membentuk ikatan dan tersebar tidak
beraturan . dari pengamatan diketahi jagung merupakan tumbuhan monokotil karena xylem
dan floem letaknya berdampingan.
Pada penamoang melintang preparat awetan zea mays. Pengamatan dilakukan dengan
perbesaran 100x menggunakan mikroskop . xylem dan floemnya tersusun secara radial atau
melingkar dan berdampingan pada lingkaran yang berbeda.
Metylen blue digunakan saat pengamatan sel amilum cepa digunakan untuk mewarnai
amilum cepa. Sel kentang diwarnai karena daging umbinya berwarna putih dan kulitnya
berwarna kecoklatan . bila tidak ditetesi metylen blue akan sulit mengamati sel kentang
tersebut. Cairan ini aman digunakan karena tidak beracun,dan tidak mengganggu metabolisme
sel sehingga pengamatan tetap akurat.
F. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
1. Struktur sel hewan dan tumbuhan terdiri dari membran plasma ,nukleus,retikulum
endoplasma,ribosom,badan golgi,dan mitokondria. Sel tumbuhan juga memiliki
plastida,dinding sel,dan vakuola. Sel hewan memiliki flagel dan silia,lisosom,dan
sentrosom
2. Pada sel hewan bentuknya tidak beraturan berbeda dengan sel tumbuhan yang
bentuknya lebih beraturan ,hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel tidak
seperti sel tumbuhan
- Saran
Ketika menyayat bahan berhati-hati dan teliti agar bahan yang digunakan benar
benar tipis sehingga hasil pengamatan dapat maksimal . Ketika menutup bahan yang
akan diamati dengan gelas penutup dengan sangat hati-hati sehingga tidak terlalu
banyak gelembung air yang terbentuk dari hasil pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA
Winastasya,Djamur.2013.Biologi Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.Jakarta. Universitas Terbuka
Yatiman,Wildan.2010.Biologi Modern Sel.Bandung. Tarsito
LAMPIRAN

Solanum (kentang) perbesaran 40x Epidermis Bawang Merah

Batang zea dengan perbesaran 40x


Akar Zea perbesaran 40x Amilum Kentang

Anda mungkin juga menyukai