Kelompok 4
Anggota Kelompok:
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
1. DASAR HUKUM......................................................................................................................1
4. SANKSI......................................................................................................................................5
5. KASUS.......................................................................................................................................6
KESIMPULAN..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
PETA KONSEP
DASAR HUKUM
Pemungutan pajak reklame dilarang diborongkan. Setiap SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan Keberatan, dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah Pajak yang harus
surat ketetapan pajak atau dibayar sendiri oleh Wajib dibayar bertambah merupakan dasar penagihan Pajak dan harus dilunasi dalam
Pajakberdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterbitkan.
Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan Bupati atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
berdasarkan penetapan Kepala Daerah dibayar dengan ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur
menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau atau menunda pembayaran Pajak dengan dikenakan denda sebesar 2 % (dua
dokumen lain yang dipersamakan berupa karcis dan nota persen) sebulan.
perhitungan.
PAJAK HIBURAN 1. Surat Teguran atau Surat Peringatan surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan
pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam pembayaran. Dalam jangka 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran dan Surat
STPD ditambah dengan sanksi administratif peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib pajak harus melunasi pajak yang terutang.
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis dikeluarkan oleh pajak.
bulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan 2. Apabila jumlah pajak yang masih dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu
sejak saat terutangnya pajak. sebagaimanan ditentukan dalam Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa. Pejabat
menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu ) hari sejak Surat
PAJAK REKLAME Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.
SKPD yang tidak atau kurang bayar setelah jatuh 3. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah
tempo pembayaran dikenakan sanksi tanggal pemberitahuan Surat paksa, Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah
administratif berupa bunga sebesar 2% (dua Melaksanakan Penyitaan.
persen) sebulan dan ditagih melalui STPD 4. Setelah dilakukan penyitaan dan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya
setelah lewat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat perintah Melaksanakan
Penyitaan, 14 Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada
PAJAK PENERANGAN JALAN Kantor Lelang Negara.
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam
STPD ditambah dengan sanksi administratif PAJAK PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN GOLONGAN
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap C
bulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan
sejak saat terutangnya pajak. Apabila kewajiban membayar pajak terutang SKPDKB dan SKPDKBT tidak atau tidak
sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan
menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2% (dua persen)
sebulan.
iv
(1) gan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 3% (tiga persen).
(2) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan paling tinggi sebesar 1,5% (satu koma lima persen).
B. PAJAK PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN GOLONGAN
C
Sesuai dengan Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C diatur
dalam Peraturan Pemerintahan Daerah No.19 Pasal 38 (1) yang berbunyi Tarif Pajak
Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C paling tinggi sebesar 20% (dua
puluh persen).
1) Sesuai dengan Peraturan Daerah Karangasem, tarif pajak atas pengambilan dan
pengolahan bahan galian golongan c adalah sebesar 25%
2) Sesuai dengan Peraturan Daerah Bangli, tarif pajak atas pengambilan dan pengolahan
bahan galian golongan c adalah sebesar 7,5%
1
oleh Wajib Pajakberdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib Pajak
yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan penetapan Kepala Daerah dibayar
dengan menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau dokumen lain yang
dipersamakan berupa karcis dan nota perhitungan. Wajib Pajak yang memenuhi
kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), dan/atau
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT).
2
yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa. Pejabat
menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu ) hari sejak Surat
Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.
3. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam
sesudah tanggal pemberitahuan Surat paksa, Pejabat segera menerbitkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan.
4. Setelah dilakukan penyitaan dan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya
setelah lewat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat perintah Melaksanakan
Penyitaan, 14 Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada
Kantor Lelang Negara.
4. SANKSI
A. PAJAK HIBURAN
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD ditambah dengan sanksi administratif
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama 15 (lima belas)
bulan sejak saat terutangnya pajak.
B. PAJAK REKLAME
SKPD yang tidak atau kurang bayar setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi
administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dan ditagih melalui STPD
C. PAJAK PENERANGAN JALAN
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD ditambah dengan sanksi
administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk paling lama
15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya pajak.
D. PAJAK PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C
Apabila kewajiban membayar pajak terutang SKPDKB dan SKPDKBT tidak atau tidak
sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan
menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2% (dua persen)
sebulan.
5. KASUS
A. PAJAK HIBURAN
3
Rani membeli tiket bisokop di Bantul melalui pemesanan online dan mendapat diskon
sebesar 30%. Rani menonton di hari Minggu sehingga harga tiket bioskopnya sebesar
Rp50.000, maka penghitungan pajak hiburan yang dipungut dari Rani adalah:
Rp50.000 x 35% = Rp17.500
Sementara jumlah uang yang harus Rani keluarkan untuk membayar tiket sebesar:
Rp50.000 – Rp15.000 (diskon) = Rp35.000 + Rp17.500 (pajak) = Rp52.500
B. PAJAK REKLAME
PT Unilever melakukan pemasangan Reklame billboard di Protokol B dengan pokok pajak
sebesar Rp. 2.000.000,00.,
Pajak Reklame yang terutang : 25% x Rp. 2.000.000,00., = Rp.500.000,00.,
Sebuah perusahaan makanan menggunakan listrik yang dihasilkan sendiri pada bulan Januari 2020,
dengan nilai jual berdasarkan harga yang berlaku umum sebesar Rp10.000.000,00. Daya yang
dimiliki adalah 1.300 VA.
Maka, penghitungan pajak penerangan jalannya adalah:
Rumus : Tarif pajak x DPP
Tarif pajak : 4%
Nilai Jual Tenaga Listrik sebagai DPP : Rp10.000.000,00
Jumlah pajak yang harus dibayar : 4% x Rp10.000.000,00 = Rp 400,000,00
Jumlah di atas adalah jumlah yang harus wajib pajak setorkan ke Pemerintah Daerah setiap
bulan. Untuk wajib pajak yang menggunakan sumber listrik dari PLN, PJJ akan dipungut oleh PLN
dan dibayarkan kepada Pemerintah Daerah.
Diketahui :
Cara perhitungan : Tarif pajak x Dasar Pengenaan
Tarif Pajak : 10 %
4
Dasar pengenaan : Nilai Jual hasil pengambilan bahan galian golongan C
Nilai Jual : Volume x Harga Standar
Harga standar Andesit: Rp 15.000,00 per ton
Perhitungan :
Nilai Jual = 169.924 ton x Rp 15.000,00 per ton
= Rp 2.548.860.000,00
Pajak = Rp 2.548.860.000,00 x 10%
= Rp 254.886.000,00
Jadi pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut adalah
Rp 254.886.000,00
5
KESIMPULAN
Dasar hukum yang mengatur pajak hiburan, pajak reklame dan Pajak Penerangan Jalan
adalah Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Sedangkan Secara umum Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C diatur
dalam Peraturan Pemerintahan Daerah No.19 Pasal 38. Pajak Hiburan adalah pajak atas
penyelenggaraan hiburan. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Pajak
Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri
maupun diperoleh dari sumber lain. Khususnya di Bali, Pengambilan dan Pengolahan Bahan
Bakar Golongan C hanya terdapat dibeberapa daerah saja, antara lain Karangsem, Bangli,
Gianyar, Badung, Tabanan, dan Buleleng.
Pengenaan Tarif Pada Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan Dan Pajak
Pengambilan Dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C Yaitu :
1. Tarif Pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 35% (tiga puluh lima
persen).
2. Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima
persen).
3. Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen).
4. Tarif Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C paling tinggi
sebesar 20% (dua puluh persen).
6
DAFTAR PUSTAKA
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/pajak-perusahaan-reklame/
https://klikpajak.id/blog/perhitungan/bagaimana-cara-menghitung-pajak-penerangan-jalan/
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pajak-hiburan
https://ladynoor.wordpress.com/2011/07/05/pajak-galian-golongan-c/
https://www.kppod.org/peraturan/index?PerdaSearch%5Bprop_id%5D=51&PerdaSearch
%5Bkab_id%5D=&PerdaSearch%5Bnomor%5D=&PerdaSearch%5Btahun%5D=&PerdaSearch
%5Btentang%5D=&PerdaSearch%5Bkatda_id%5D=01&PerdaSearch%5Bsubkatda_id
%5D=0111&sort=-prop_id&page=2&per-page=5