Anda di halaman 1dari 11

“Akuntansi perpajakan tema 11”

 
Present by
Kelompok 1

• Kelompok 4
• 1.Ni Komang Tri Wisnayanti (07)
• 2.Ni Putu Diah Mellyadnyani (14)
• 3.Made Adi Puspayoga (17)
• 4.Ni Putu Puspita Dewi (27)
• 5.Corisonia Megaria Rhando (29)
•  
•   TREY 2
research
Pengertian Internasional
di Indonesia 

PEMBAHASAN

Perlakuan Akuntansi
PPN Prosedur Pembukuan PPN

TREY 3
research
Pengertian
.

Pedoman Penyusunan Jurnal PPN


Pengertian Jurnal PPN
• Jurnal PPN bisa diartikan sebagai pencatatan akuntansi • Prosedur pembukuan atau pembuatan jurnal PPN terdiri dari tiga faktor,
yakni:
atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang melekat pada
suatu transaksi, baik transaksi penjualan maupun • Pembelian BKP/JKP, dimana PPN dapat dikreditkan dan yang tidak
pembelian. Apabila Pengusaha Kena Pajak (PKP) dapat dikreditkan.
melakukan penjualan atau penyerahan atas Barang/Jasa • Penjualan dan PPN terutang;
Kena Pajak (BKP/JKP), maka PKP tersebut berhak untuk • PPN yang masih harus dibayar dan lebih bayar PPN.
melakukan pemungutan PPN dan hal ini merupakan
Sementara, untuk metode pencatatan jurnal PPN terdiri dari tiga
pajak keluaran. Sementara, jika BKP melakukan cara/metode, yaitu:
transaksi pembelian atau menerima BKP/JKP, maka PKP
1. PPN masukan dan PPN keluaran dibukukan pada satu perkiraan
tersebut akan dikenakan pajak masukan.
2. PPN masukan dan PPN keluaran dibukukan secara terpisah
3. PPN masukan dan PPN keluaran yang dibukukan secara terpisah

TREY 4
research
Perlakuan pencatatan jurnal PPN untuk
transaksi penjualan alias PPN keluaran.
Jurnal PPN untuk Penjualan Tunai
Apabila penjualan barang/jasa dilakukan secara
tunai, misalnya nilai barang sebesar Rp 3,5 juta,
ditambah PPN 10% yaitu Rp 350.000, maka
pencatatan jurnal PPN-nya adalah sebagai
berikut:
Kas                         Rp 3.850.000,00
   Penjualan                                        Rp
3.500.000,00
 PPN Keluaran                                 Rp   
350.000,00

TREY 5
research
Large image

Jurnal PPN untuk Penjualan Kredit


Jika misalnya penjualan dilakukan secara kredit, dilihat dari sisi perpajakan,
karena faktur pajak belum diterbitkan, meskipun barang/jasa telah
diserahkan, PPN belum terutang sehingga belum perlu dicatat. Namun,
dilihat dari prinsip akuntansi, penyerahan BKP/JKP merupakan salah satu
saat pengakuan pendapatan atau pelepasan aktiva. Oleh karena itu,
pencatatan jurnal PPN keluaran harus mempertimbangkan hal tersebut.

TREY 6
research
Contoh, pada tanggal 1 November 2018, PT ABC menjual BKP
secara kredit seharga Rp 3,5 juta, ditambah PPN 10% sebesar
Rp 350.000. BKP telah diserahkan, namun faktur belum
dibuat. Maka, pencatatan jurnal PPN adalah sebagai berikut:
Piutang Dagang                       Rp 3.850.000,00
   Penjualan                                                 Rp 3.500.000,00
   PPN Keluaran Belum Difakturkan     Rp    350.000,00

TREY 7
research
Jurnal PPN Jika Ada Pengembalian
Jika PKP melakukan transaksi penjualan dan kemudian BKP yang
diserahkan tersebut dikembalikan atau diretur oleh PKP pembeli, hal
tersebut merupakan pembatalan penjualan sehingga mengurangi
penjualan. Otomatis adanya retur ini membuat PPN atas barang
tersebut menjadi tidak terutang, sehingga mengurangi pula PPN
•. keluaran.
Contoh, Pada tanggal 1 November 2018,   PT ABC menjual secara
kredit BKP seharga Rp 3,5 juta ditambah PPN 10% sebesar Rp
350.000. BKP telah diserahkan pada tanggal tersebut, tetapi faktur
pajak belum dibuat. Atas trasaksi tersebut, PKP penjual membuat
jurnal PPN sebagai berikut:
Piutang Dagang              Rp 3.850.000,00
   Penjualan                                                            Rp 3.500.000,00
icon
   PPN Keluaran Belum Difakturkan                         Rp    350.000,00TOPIC 02 COMES HERE

TREY 8
research
Perhitungan dan Prosedur/Mekanisme Pajak PertambahanNilai (PPN)
1.Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Large image
a.Dasar Pengenaan Pajak DPP adalah jumlah harga jual
b.Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sistem PPN menganut tarif tunggal yaitu sebesar 10%.
c.Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat PengusahaKena Pajak (PKP) yang
melakukan penyerahan Barang Jasa Pajak(BJP)/Jasa Kena Pajak (JKP)Mekanisme Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
2.Mekanisme Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
a. Saat terutang adalah saat pembayaran
b. Faktur dan SSP dibuat saat PKP mengajukan tagihan
c. Faktur dan SSP merupakan bukti pemungutan dan penyetoran
d. Pemungut Pajak Wajib memungut PPN terutang pada saat pembayaran (bukan pada saat
penyerahan)

TREY 9
research
ADA 2 CARAPEMBUKUAN PPN DALAMAKUNTANSI :

a.Metode Faktur : PPN terhutang di catat pada saat faktur


dikeluarkan F.P di buat pada saat pembayaran / pada
saat penyerahan. Biasanya digunakan oleh PKP yang
telah dikukuhkan.
b.Metode kas      : PPN di catat pada saat penerimaan
pembayaran. Pencatatan tidak tergantung pada
pembuatan faktur. Biasanya digunakan oleh perusahaan
yang tidak dikukuhkan sebagai PKP.
• Prosedur Pembukuan PPN :
• Dilihat dari pengenaan PPN, Barang yang dibeli
perusahaan dapat digolongkan ke dalam 2 jenis barang :
• Barang yang PPN nya dapat dikreditkan
• Barang yang PPN nya tidak dapat dikreditkan
• PPN yang masih harus dibayar atau lebih
• Penjualan dan PPN terutang

TREY 10
research
THANK YOU !
SESI DISKUSI

TREY
research

Anda mungkin juga menyukai