Anda di halaman 1dari 4

BUKTI DAN ANALISIS TEORI ENDOSIMBION

Oleh : Fuatus Sabili Rosad (12208183030)


Awal mula munculnya teori endosimbiosis dilatarbelakangi karena peneliti
membandingkan struktur prokariota dengan organel sel, dalam hal ini adalah mitokondria
dan kloroplas (Gambar 1).

Gambar 1: Perbandingan karaktristik sel dan jenis sel yang berbeda

Sampai pada kesimpulan bahwa organel mitokondria dan kloroplas merupakan


bakteri yang masuk kedalam bakteri yang besar melalui mekanisme endositosis dan tidak
dicerna. Hal itu muncul setelah dikemukakan Teori Endosimbiosis Serial (TES) oleh Lynn
Margulis pada bukunya yang berjudul “Symbiosis in Cell Evolution” tahun 1981, Teori
endosimbiosis merupakan evolusi sel eukariota yang melibatkan simbiosis dari beberapa
nenek moyang.. Para nenek moyang terdiri atas sel inang (arkea metanogen serupa
Thermoplasma), nenek moyang mitokondria (serupa Deptobacter dan Bdellovibrio), nenek
moyang kloroplas (serupa Cyanobacter) dan nenek moyang struktur pergerakan selular
(serupa Spirochete). Para nenek moyang masuk ke dalam sel inang sebagai makanan yang
tidak dicerna yang kemudian akan bekerjasama yang disebut endosimbiosis.
Proses endosimbiosis muncul disebabkan karena metabolisme anaerob yang tidak
efisien karena bahan bakar tidak teroksidasi sempurna, sehingga bakteri akan ditelan oleh
eukariota leluhur dan berkembang didalamnya, bakteri akan mengunakan oksigen dari udara
(yang tidak berguna bagi sel inang) untuk menyediakan ATP (energi yang berguna) untuk
sel inang atau terjadi perubahan metabolisme anaerob menjadi metabolisme aerob yang
efisien karena bahan bakar teroksidasi menjadi karbon dioksida, sementara sel inang akan
menyediakan bahan untuk bernafas, perlindungan, dan lingkungan yang stabil, karena sistem
simbiosis ini, maka sekarang dapat melakukan katabolisme aerobik (bakteri menjadi
mitokondria), energi cahaya digunakan untuk mensintesiskan biomolekul karbondioksida,
cyanobakterium yang tertelan menjadi endoismbion dan berkembangbiak serta dapat
membuat ATP dengan bantuan energi sinar matahari, menyediakan glukosa dan oksigen
(yang digunakan untuk mitokondria) sementara sel inang akan menyediakan karbondioksida,
nitrogen, pelindung, Pada suatu waktu, gen cyanobacterium pindah ke nucleus sehingga
bersimbion menjadi plastida atau kloroplas (Gambar 2). Pada suatu waktu, kedua sel
kehilangan kemampuan untuk bertahan hidup tanpa satu sama lain.

Gambar 2 Proses endosimbiosis


Bukti eksperimental TES dilakukan oleh Kwang W Jeon (1991) dengan menginfeksi
bakteri ke amuba, dan berhasil. Bukti lainnya adalah mitokondria dan kloroplas yang
ditemukan dalam sel eukariota memiliki genom tersendiri yang berbentuk silkular seperti
pada prokariot dan memiliki mesin sintesis protein yang terpisah dari inti. Selain itu TES
dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai ciri yang dimiliki oleh mitokondria dan
kloroplas seperti yang diutarakan Madigan dkk. (2000:98-99) dan Stansfield dkk. (2003:155)
sebagai beikut:

1. Mitokondria dan kloroplas memiliki ukuran yang mirip dengan bakteri yakni 1-10
mikron.
2. Mitokondria dan kloroplas genomnya terletak di dalam molekul sirkular kovalen
tertutup tunggal tanpa histon seperti bakteri.
3. Mitokondria dan kloroplas berreproduksi secara aseksual dengan cara pertumbuhan
dan perkembangan seperti pembelahan biner.
4. Mitokondria dan kloroplas memiliki ribosom sendiri yang bentuk dan ukurannya
sama dengan ribosom bakteri. ukuran ribosom 70 S.
5. Polipeptida yang baru dibentuk pada bakteri, mitokondria dan kloroplas mempunyai
N-formilmetionin pada ujung aminonya.
6. Organel memiliki DNA sendiri, terpisah dari DNA inti sel, mereka mengunakannya
untuk menghasilkan enzim dan protein untuk membantu fungsinya. Hal ini telah
diprediksi oleh para peneliti, dan kemudian terbukti benar untuk mitokondria dan
kloroplas. Semua kemiripan ini menunjukkan bahwa mitokondria dan kloroplas
berkembang dari prokariota
7. Membran luar ganda Mitokondria dan kloroplas memiliki membran luar ganda,
lapisan dalam berasal dari sel yang tertelan dan membran luar dari sel inang selama
endositosis.
8. Replikasi Mitokondria dan kloroplas hanya dapat muncul dari organel yang sudah
ada sebelumnya, DNA yang mengkodekannya tidak ditemukan di inti sel, tetapi
dalam loop telanjang DNA di dalam organel itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa
organel ini pada awalnya adalah sel terpisah yang perlu mereplikasi diri.
9. Catatan fosil menunjukan bahwa bakter ada sekitar 3,8 miliar tahun lalu,ketika
oksigen di atmosfer dan semua organisme anaerobik. Sedangkan Bakteri fotosintetik
muncul sekitar 3,2 miliar tahun lalu, menghasilkan oksigen. Ketika kadar oksigen
meningkat, organisme anaerob mulai mati karena oksigen beracun bagi sebagian
besar sel. Organisme yang dapat bernafas berkembang secara aerobik sekitar 2,5
miliar tahun yang lalu. Bukti ini menunjukkan bahwa 'nenek moyang' mitokondria
dan kloroplas berkembang di luar sel, dan kemudian bergabung dengan prokariota
lain yang lebih besar, yang mengarah pada perkembangan eukariota.

Dari penjelasan diatas maka teori ini merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan
tentang evolusi makhluk hidup eukariota dengan dalil bahwa sel eukariot dizaman moderen
sekarang merupakan hasil endosimbiosis dari dua sel prokariota yang berkembang dan
mengalami perubahan karena adanya mekanisme adaptasi dalam waktu yang lama. Teori ini
dapat diakuhi dan ditelusuri kebenarannya karena teori ini dianggap baik untuk menjelaskan
asal-usul makhluk hidup eukariot.

DAFTAR RUJUKAN

Falkowski, P.G. 2015. Life’s Engines: How Mikrobes Made the Earth Habitable. New
Jersey: Princeton University Press.

Madigan, M. T., J. M. Martinko & J. Parker. 2000. Brock biology of microorganism. 9th ed.
New Jersey: prentice Hall Internasional, Inc.

Nelson, David L. dan Michael M. Cox 2004. Lehninger PRINCIPLES OF BIOCHEMISTRY


Fourth Edition. New York: WH Freeman.

Stansfiled, W., R. Cano, & J. Colome. 2003. Molecular and cell biology. New York:
McGraw-Hil

Swire, Cleodie. 2011. Origin of life: The Endosymbiotic Theory. The King’s School
Canterbury Press.

Anda mungkin juga menyukai