0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Kebutuhan dasar bayi terdiri dari asuh (kebutuhan biomedis seperti gizi, perumahan, dan kesehatan), asih (kasih sayang dan keamanan emosional dari orang tua), dan asah (stimulasi mental dan fisik sejak dini untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak). Stimulasi yang tepat disesuaikan dengan tahapan usia anak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Dukungan keluarga sangat pent
Kebutuhan dasar bayi terdiri dari asuh (kebutuhan biomedis seperti gizi, perumahan, dan kesehatan), asih (kasih sayang dan keamanan emosional dari orang tua), dan asah (stimulasi mental dan fisik sejak dini untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak). Stimulasi yang tepat disesuaikan dengan tahapan usia anak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Dukungan keluarga sangat pent
Kebutuhan dasar bayi terdiri dari asuh (kebutuhan biomedis seperti gizi, perumahan, dan kesehatan), asih (kasih sayang dan keamanan emosional dari orang tua), dan asah (stimulasi mental dan fisik sejak dini untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak). Stimulasi yang tepat disesuaikan dengan tahapan usia anak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Dukungan keluarga sangat pent
1. ASUH (Kebutuhan Biomedis) yaitu menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit. 2. ASIH (Kebutuhan emosianal) yaitu pemberian kasih sayang. Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, serta tanggung jawab. 3. ASAH (kebutuhan akan stimulasi mental dini) yaitu anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak. Asah adalah stimulasi yang diberikan. Untuk pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi), meliputi upaya untuk melakukan stimulasi baik secara verbal maupun nonverbal. Proses ini merupakan cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin.[6] Tujuan stimulasi (Asah) Stimulasi anak usia dini (AUD) adalah kegiatan merangsang secara memadai kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Pemberian stimulasi/rangsangan (ASAH) juga perlu diberikan sejak dini, stimulasi diberikan sesuai dengan tahapan usia si kecil.[7] Stimulasi adalah kegiatan merangsang dan melatih kemampuan anak yang berasal dari lingkungan luar anak (orang tua atau pengasuhnya). Tujuan stimulasi untuk balita usia 0-1 tahun adalah agar mereka harus mengenal sumber suara dan mencari objek yang tidak kelihatan, melatih kepekaan perabaan, koordinasi mata- tangan dan mata- telinga. Sedangkan untuk balita usia 2-3 tahun stimulasi yang diperlukan adalah melatih mengembangkan ketrampilan berbahasa, warna, mengembangkan kecerdasan dan daya imajinasi. Tahapan balita usia 3-6 tahun adalah mengembangkan kemampuan perbedaan dan persamaan, berhitung, menambah dan sportivitas. Stimulasi akan membuat sistem syaraf berfungsi dengan baik. Tumbuh kembang otak manusia mencapai puncaknya saat balita mencapai usia lima tahun. Selain bantuan stimulasi dan nutrisi, yang tidak kalah penting adalah dukungan keluarga dalam mengoptimalkan stimulasi pada anak.