NPM : 0119101144
Kelas :D
Perusahaan mengabaikan pencatatan pada nilai cost ketika manfaat masa depan dari
persediaan tersebut lebih rendah daripada nilai costnya, misal karena keusangan,
hiperinflasi, atau kerusakan barang.
Jumlah bersih yang akan diterima perusahaan ketika menjual persediannya. Atau
bisa dikatakan sebagai estimasi harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya untuk menjual barang.
Contoh : PT intan memiliki persediaan yang belum jadi dengan nilai cost 800. Harga
jualnya 1000, estimasi biaya menyelesaikannya 50 dan estimasi biaya menjual persediaan
adalah 200,
Karena NRV lebih rendah daripada cost (800), maka PT intan harus mencatat
persediaannya senilai 750 pada periode terjadi penurunan nilai bukan pada saat barang
terjual.
Ada dua metode yang bisa digunakan saat mencatat LCNRV, yakni metode cost
of goods sold method dan loss method.
Dalam metode ini, kerugian yang ditimbulkan ketika NRV lebih rendah dari cost akan
didebit ke COGS. Perusahaan tidak menampilkan loss karena loss sudah termasuk ke
dalam nilai COGS.
COGS XXX
Inventory XXX
Metode ini kurang disarankan karena tidak tercantum dengan jelas berapa nilai dari
kerugian akibat penurunan nilai inventory. IFRS lebih prefer ke loss method.
Loss Method
Menurut metode ini, kerugian akan didebit ke akun Loss Due to decline of
inventory to NRV. Akun ini masuk ke dalam pos “Other Income and Expense” dalam
laporan laba rugi.
Inventory XXX
Use of an Allowance
Akun allowance ini akan menjadi akun kontra dari inventory, sama seperti Allowance for
doubtfull account di bagian receivable.
Ketika NRV inventory yang sudah di-write down sebelumnya nilainya meningkat,
jumlah inventory yang sudah dihapus harus direcovery. Contohnya, anggaplah awalnya
nilai cost inventory adalah 82.000, dan NRVnya adalah 70.000 maka inventory harus di-
write down senilai 12000. Tetapi ketika NRV meningkat menjadi 74.000, nilai inventory
sekarang adalah 74.000 menurut metode LCNRV. Maka selisihnya (74000-70000) harus
direcovery.
Karena kita telah memiliki saldo allowance senilai 5000, agar jadi 7000 hanya perlu
ditambah 2000.
Kekurangan LCNRV:
Ada beberapa situasi dimana tidak bisa menggunakan LCNRV. Ada dua situasi umum
yang tidak bisa menggunakan LCNRV :
Agricultural Inventory
Berupa hewan atau tumbuhan seperti sapi, domba, pohon buah-buahan, atau pohon
kapas. Sedangakan agricultural produce adalah produk yang dihasilkan dari biological
asset seperti benang wol dari domba, susu dari sapi, buah-buahan dari pohon, atau kapas
dari pohon kapas. Perlakuan akuntansi untuk aset ini adalah :
* Biological aset diukur pada harga pembelian awal dan pada FV less cost to sell (NRV).
Perusahaan mencatat gain or loss jika ada perubahan NRV aset.
*Agricultural produce dicatat pada FV less cost to sell (NRV) pada periode saat dipanen.
Ketika dipanen, nilai Nrnya menjadi nilai cost aset tersebut. Setelah itu bisa digunakan
LCNRV test jika ternyata NRVnya turun.
Contoh :
Bancroft dairy memproduksi susu untuk dijual ke pembuat keju lokal. Bancroft membeli
420 sapi seharga 460.000. Data terkait sapi tersebut adalah :
Milking cows
Biological asset dilaporkan sebagai Non-Current asset pada nilai FV less cost to sell atau
pada nilai realisasi bersih di neraca dan unrealized holding gain dilaporkan di laporan
laba rugi sebagai bagian dari other income and expense.
Milk inventory dicatat pada nilai NRV pada saat susu tersebut diperah. Nilai NRV
menjadi cost dari milk inventory. Ketika susu terjual pada nilai 38.500, jurnalnya adalah :
Cash 38.500
Sales 38.500
COGS 36.000
Pialang biasanya mengukur persediaan mereka pada nilai NRV, dengan perubahan nilai
NRV diakui pada periode perubahan.
Pialang membeli atau menjual komoditas seperti jagung, tepung, minyak panas, dll.
Mereka mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga antara harga beli dengan harga
jual.
Apabila barang dijual dalam kondisi yang sama pada saat dibeli, maka penggunaan nilai
NRV diperbolehkan. Tetapi jika dijual dalam kondisi yang berbeda misal tepung yang
dibeli sudah didistribusikan, disimpan dalam gudang atau dikemas kembali, maka harus
dicatat pada LCNRV.
Candra membeli buah-buahan yang terdiri dari 100kg apel, 100kg mangga dan 200kg
pepaya seharga 1.000.000. 1kg apel akan dijual seharga 10000, 1 kg mangga 6000 dan
1kg pepaya 4500. Berapa cost masing-masing buah ?
Biasanya dipakai saat perusahaan membutuhkan laporan keuangan segera atau terjadi
kerugian karena kebakaran, kebanjiran, dll.
Ada 3 asumsi :
3. Penjualan, dikurangi biaya, dikurangi jumlah total barang yang siap dijual adalah
persediaan akhir.
Contoh :
Cetus Corp. Memiliki inventory awal sebesar 60.000 dan pembelian sebesar 200.000.
Penjualan sebesar 280.000. Persentase GP pada harga jual adalah 30%, jadi
Beg.inventory 60000
Purchases 200000
COGAS 260000
Sales 280000
(cogas-cogs)
Retail Inventory Method
2. Markup adalah penambahan harga pada harga aslinya. Markup cancellations adalah
penurunan harga barang yang awalnya telah dimarkup.
2. Cost method = menghitung rasio biaya setelah markup dan markdowns (dan
cancellation juga)
Cost Retail
Biaya pengiriman adalah bagian dari harga pembelian sehingga ditambahkan ke cost
Purchase returns adalah pengurang harga pembelian dan mempengaruhi harga penjualan
sehingga dikurangi baik di cost maupun retail
Purchase discount and allowances pengurang harga pembelian dan dikurangi hanya di
cost
Employee discounts (diskon yang diberikan kepada karyawan) hanya mengurangi retail.
DAFTAR PUSTAKA
http://heyulikk.blogspot.com/2016/01/inventory-additional-valuation-issues.html