Anda di halaman 1dari 11

Nama : Asep Erlan Alfaqih Albar

NPM : 0119101144

Kelas :D

Matkul : Akuntansi Keuangan Menengah

Tugas Meresume Materi (Tentang Inventories: Additional Valuation Issue)

Lower Of Cost or NRV

Inventory dicatat pada nilai cost.

Perusahaan mengabaikan pencatatan pada nilai cost ketika manfaat masa depan dari
persediaan tersebut lebih rendah daripada nilai costnya, misal karena keusangan,
hiperinflasi, atau kerusakan barang.

Net Realizable Value

Jumlah bersih yang akan diterima perusahaan ketika menjual persediannya. Atau
bisa dikatakan sebagai estimasi harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya untuk menjual barang.

Contoh : PT intan memiliki persediaan yang belum jadi dengan nilai cost 800. Harga
jualnya 1000, estimasi biaya menyelesaikannya 50 dan estimasi biaya menjual persediaan
adalah 200,

Nilai Inventory 1000

Est Cost to Complete (50)

Est Cost to Sell (200)


NRV 750

Karena NRV lebih rendah daripada cost (800), maka PT intan harus mencatat
persediaannya senilai 750 pada periode terjadi penurunan nilai bukan pada saat barang
terjual.

COST NRV Individual Major Total


items Groups Inventory
Frozen :
Spinach 80000 120000 80000
Carrots 100000 110000 100000
Cut beans 50000 40000 40000
Total frozen 230000 270000 230000
Canned
Peas 90000 72000 72000
Mixed 95000 92000 92000
Vegetable
Total Canned 185000 164000 164000
Total 415000 434000 384000 394000 415000
Perusahaan boleh menggunakan LNCRV dengan membandingkan nilai per item, per
grup atau total keseluruhan grup ASALKAN KONSISTEN ingin menggunakan metode
apa.

Recording NRV Instead OF Cost

Ada dua metode yang bisa digunakan saat mencatat LCNRV, yakni metode cost
of goods sold method dan loss method.

Cost of Goods Method

Dalam metode ini, kerugian yang ditimbulkan ketika NRV lebih rendah dari cost akan
didebit ke COGS. Perusahaan tidak menampilkan loss karena loss sudah termasuk ke
dalam nilai COGS.

COGS XXX

Inventory XXX
Metode ini kurang disarankan karena tidak tercantum dengan jelas berapa nilai dari
kerugian akibat penurunan nilai inventory. IFRS lebih prefer ke loss method.

Loss Method

Menurut metode ini, kerugian akan didebit ke akun Loss Due to decline of
inventory to NRV. Akun ini masuk ke dalam pos “Other Income and Expense” dalam
laporan laba rugi.

Loss due to decline of inventory to NRV XXX

Inventory XXX

Use of an Allowance

Dibandingkan meng-kredit inventory ketika terjadi penurunan nilai inventory,


perusahaan pada umumnya menggunakan akun “Allowance to reduce inventory”

Loss due to decline of inventory to NRV XXX

Allownce to reduce inventory XXX

Akun allowance ini akan menjadi akun kontra dari inventory, sama seperti Allowance for
doubtfull account di bagian receivable.

Recovery of Inventory Loss

Ketika NRV inventory yang sudah di-write down sebelumnya nilainya meningkat,
jumlah inventory yang sudah dihapus harus direcovery. Contohnya, anggaplah awalnya
nilai cost inventory adalah 82.000, dan NRVnya adalah 70.000 maka inventory harus di-
write down senilai 12000. Tetapi ketika NRV meningkat menjadi 74.000, nilai inventory
sekarang adalah 74.000 menurut metode LCNRV. Maka selisihnya (74000-70000) harus
direcovery.

Allowance to reduce inventory 4.000

Recovery of inventory loss 4.000


Perlakuan allowance to reduce inventory sama seperti allowance for doubtful account.
Anggaplah di tahun pertama inventory menurun sebesar 5000, maka jurnalnya

Loss due to decline of inventory to NRV 5.000

Allowance to reduce inventory 5.000

Misal di tahun kedua inventory menurun sebesar 7000, maka jurnalnya

Loss due to decline of inventory to NRV 2.000

Allowance to reduce inventory 2.000

Karena kita telah memiliki saldo allowance senilai 5000, agar jadi 7000 hanya perlu
ditambah 2000.

Kekurangan LCNRV:

Perusahaan mencatat penurunan nilai aset dan membebankannya ke beban dalam


periode terjadinya penurunan nilai bukan periode penjualan. Di sisi lain, perusahaan
mengakui kenaikan nilai aset hanya saat periode penjualan. Ketidakkonsistenan ini bisa
mengakibatkan distorsi data.

Aplikasi LCNRV bisa mengakibatkan inkonsistensi karena perusahaan bisa saja


mencatat pada nilai cost tahun ini dan nilai NRV di tahun depan.

LCNRV menilai inventory dengan prinsip konservatif dalam laporan posisi


keuangan, tapi efeknya di laporan laba rugi belum tentu konservatif. Laba bersih pada
tahun dimana terjadi kerugian nilainya menjadi lebih rendah. Laba bersih pada tahun
tertentu nilainya bisa saja lebih tinggi dari normal apabila estimasi pengurangan harga
jual tidak material.
Valuation Bases

Special Valuation Situations

Ada beberapa situasi dimana tidak bisa menggunakan LCNRV. Ada dua situasi umum
yang tidak bisa menggunakan LCNRV :

- Aset pertanian (termasuk aset biological dan agricultural produce)

- Commodities held by broker-traders

Agricultural Inventory

Biological asset diklasifikasikan sebagai non current asset.

Berupa hewan atau tumbuhan seperti sapi, domba, pohon buah-buahan, atau pohon
kapas. Sedangakan agricultural produce adalah produk yang dihasilkan dari biological
asset seperti benang wol dari domba, susu dari sapi, buah-buahan dari pohon, atau kapas
dari pohon kapas. Perlakuan akuntansi untuk aset ini adalah :

* Biological aset diukur pada harga pembelian awal dan pada FV less cost to sell (NRV).
Perusahaan mencatat gain or loss jika ada perubahan NRV aset.

*Agricultural produce dicatat pada FV less cost to sell (NRV) pada periode saat dipanen.
Ketika dipanen, nilai Nrnya menjadi nilai cost aset tersebut. Setelah itu bisa digunakan
LCNRV test jika ternyata NRVnya turun.
Contoh :

Bancroft dairy memproduksi susu untuk dijual ke pembuat keju lokal. Bancroft membeli
420 sapi seharga 460.000. Data terkait sapi tersebut adalah :

Milking cows

Carrying value awal januari 460000

Perubahan FV krn pertumbuhan dan perubahan harga 35000

Penurunan FV karena pengambilan susu (1200)

Carrying value akhir januari 493800

Susu yang diperah selama bulan Januari 36000

Jurnal mencatat kenaikan carrying value :

Biological Asset-Milking cows (35000-1200) 33.800

Unrealized holding gain-Income 33.800

Biological asset dilaporkan sebagai Non-Current asset pada nilai FV less cost to sell atau
pada nilai realisasi bersih di neraca dan unrealized holding gain dilaporkan di laporan
laba rugi sebagai bagian dari other income and expense.

Jurnal mencatat susu yang diperah :

Milk inventory 36.000

Unrealized holding gain-Income 36.000

Milk inventory dicatat pada nilai NRV pada saat susu tersebut diperah. Nilai NRV
menjadi cost dari milk inventory. Ketika susu terjual pada nilai 38.500, jurnalnya adalah :

Cash 38.500

Sales 38.500
COGS 36.000

Milk inventory 36.000

Commodities Held by Broker Traders

Pialang biasanya mengukur persediaan mereka pada nilai NRV, dengan perubahan nilai
NRV diakui pada periode perubahan.

Pialang membeli atau menjual komoditas seperti jagung, tepung, minyak panas, dll.
Mereka mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga antara harga beli dengan harga
jual.

Apabila barang dijual dalam kondisi yang sama pada saat dibeli, maka penggunaan nilai
NRV diperbolehkan. Tetapi jika dijual dalam kondisi yang berbeda misal tepung yang
dibeli sudah didistribusikan, disimpan dalam gudang atau dikemas kembali, maka harus
dicatat pada LCNRV.

Valuation Using Relative Sales Value

Khusus untuk pembelian lump-sum.

Candra membeli buah-buahan yang terdiri dari 100kg apel, 100kg mangga dan 200kg
pepaya seharga 1.000.000. 1kg apel akan dijual seharga 10000, 1 kg mangga 6000 dan
1kg pepaya 4500. Berapa cost masing-masing buah ?

Fruits Number Sales Total Relative Total Cost Cost


of Fruits price sales sales price cost allocated per kg
per kg price to fruits
Apples 100 10000 1000000 1000/2500 1000000 400.000 4000
Mangoes 100 6000 600.000 600/2500 1000000 240.000 2400
Papayas 200 4500 900.000 900/2500 1000000 360.000 1800
2500.000 1000000
Purchase Commitment a Special Problem

Komitmen pembelian adalah perjanjian untuk membeli persediaan secara mingguan,


bulanan bahkan tahunan sehingga persediaan selalu tersedia. Biasanya barangnya
berbentuk sumber daya alam dan barang dalam proses.

Gross Profit Method

Biasanya dipakai saat perusahaan membutuhkan laporan keuangan segera atau terjadi
kerugian karena kebakaran, kebanjiran, dll.

Ada 3 asumsi :

1. Inventory awal ditambah pembelian = barang yang siap dijual

2. Barang yang tidak terjual harus berada di gudang

3. Penjualan, dikurangi biaya, dikurangi jumlah total barang yang siap dijual adalah
persediaan akhir.

Contoh :

Cetus Corp. Memiliki inventory awal sebesar 60.000 dan pembelian sebesar 200.000.
Penjualan sebesar 280.000. Persentase GP pada harga jual adalah 30%, jadi

Beg.inventory 60000

Purchases 200000

COGAS 260000

Sales 280000

Dikurangi: GP(30% dr sales) (84000)

Cost of goods sold 196000

Perkiraan nilai inventory 64000

(cogas-cogs)
Retail Inventory Method

Mengubah harga retail ke cost barang tanpa harus cek fisik.

Konsep retail method :

1. Asumsikan tidak ada perubahan harga

2. Markup adalah penambahan harga pada harga aslinya. Markup cancellations adalah
penurunan harga barang yang awalnya telah dimarkup.

3. Markdowns adalah penurunan harga dibawah harga aslinya. Markdown


cancellations adalah kenaikan harga barang yang awalnya telah dimarkdown.

Ada 2 cara dalam menghitung persediaan retail :

1. Conventional method = menghitung rasio biaya setelah markup dan markup


cancellations

2. Cost method = menghitung rasio biaya setelah markup dan markdowns (dan
cancellation juga)

Cost Retail

Beginning inventory 500 1000

Purchases 20.000 35.000

Merchandise available for sale 20.500 36000

Add: markup 3000

Markup cancellations (1000)

Net markup 2000

Total 20500 38000


Special Items Related to Retail Method

Biaya pengiriman adalah bagian dari harga pembelian sehingga ditambahkan ke cost

Purchase returns adalah pengurang harga pembelian dan mempengaruhi harga penjualan
sehingga dikurangi baik di cost maupun retail

Purchase discount and allowances pengurang harga pembelian dan dikurangi hanya di
cost

Sales returns mengurangi sales di bagian retail

Transfer-in (pengiriman ke cabang perusahaan) menambah di cost dan retail

Normal shortages karena kerusakan, pencurian, dan penysuutan mengurangi hanya di


retail

Abnormal shortages mengurangi baik di retail dan cost

Employee discounts (diskon yang diberikan kepada karyawan) hanya mengurangi retail.
DAFTAR PUSTAKA

http://heyulikk.blogspot.com/2016/01/inventory-additional-valuation-issues.html

Anda mungkin juga menyukai