LO 1
NET REALIZABLE VALUE
Secara individual:
Spinach 80,000
Carrots 100,000
Cut beans 40,000
Major groups
Frozen vegetable 230,000
Canned vegetable 164,000
Total:
Inventory 415,000
MENCATAT NILAI REALISASI BERSIH
1. Metode HPP
Menambah HPP sebagai pengurang inventory karena NRV
Persediaan akhir 2/6/2019 120.000
Persediaan akhir 30/06/2019 100.000
PENGGUNAAN ALLOWANCE
Konsepnya sama dengan cadangan piutang
Persediaan akhir 2/6/2019 120.000
Persediaan akhir 30/06/2019 100.000
Di Laporan Neraca:
Inventory 120,000
Less: Allowance 100,000
NRV 20,000
PEMULIHAN KERUGIAN INVENTARIS
Karena harga inventory kembali naik, maka nilainya harus dipulihkan
LO 2
BASIS PENILAIAN
ASET BIOLOGIS :
1. Tanaman produktif
2. Tanaman bukan tanaman produktif
3. Hewan
Cash 40,000
Sales 40,000
COGS 36,000
Milk 36,000
2. PIALANG-PEDAGANG KOMODITAS
- Pedagang pialang membeli atau menjual komoditas untuk orang lain atau atas nama
mereka sendiri.
- Pengukuran menggunakan metode NRV
- Broker akan menyimpan persediaan sementara untuk menunggu fluktuasi harga
LO 3
METODE LABA KOTOR UNTUK MEMPERKIRAAN NILAI PERSEDIAAN
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Cetus SE memiliki persediaan awal sebesar €60.000 dan pembelian
sebesar €200,000, keduanya pada biaya perolehan. Penjualan dengan harga jual berjumlah €280.000.
Laba kotor atas harga jual adalah 30 persen.
Dalam Ilustrasi 9.13, laba kotor diberikan. Tapi bagaimana Cetus mendapatkan angka itu? Untuk melihat
cara menghitung persentase laba kotor, asumsikan bahwa sebuah artikel berharga €15 dan dijual
seharga €20, laba kotor €5.
Misalnya, asumsikan bahwa sebuah perusahaan memberi mark up pada barang tertentu sebesar 25
persen dari biayanya. Lalu, berapa laba kotor dari harga jual?
Sebaliknya, asumsikan bahwa laba kotor atas harga jual adalah 20 persen. Berapa markup pada biaya?
Untuk menemukan jawabannya, asumsikan bahwa barang tersebut dijual seharga €1.