Anda di halaman 1dari 9

CHAPTER 9: INVENTORY “ADDITIONAL VALUATION ISSUES”

LO 1
NET REALIZABLE VALUE

Sesuai dengan IAS 2 – Persediaan,


Persediaan barang dan persediaan usaha pengembangan properti (properti dalam
pembangunan) diukur pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih.
LCNRV

Secara individual:
Spinach 80,000
Carrots 100,000
Cut beans 40,000

Major groups
Frozen vegetable 230,000
Canned vegetable 164,000

Total:
Inventory 415,000
MENCATAT NILAI REALISASI BERSIH
1. Metode HPP
Menambah HPP sebagai pengurang inventory karena NRV
Persediaan akhir 2/6/2019 120.000
Persediaan akhir 30/06/2019 100.000

HPP (120-100) 20,000


Inventory 20,000
2. Metode Kerugian
Mencatat akun kerugian penurunan nilai inventory

Kerugian penurunan persediaan menjadi NRV 20,000


Inventory 20,000

PENGGUNAAN ALLOWANCE
Konsepnya sama dengan cadangan piutang
Persediaan akhir 2/6/2019 120.000
Persediaan akhir 30/06/2019 100.000

Kerugian penurunan persediaan menjadi NRV 20,000


Allowance to reduce inventory 20,000

Di Laporan Neraca:
Inventory 120,000
Less: Allowance 100,000
NRV 20,000
PEMULIHAN KERUGIAN INVENTARIS
Karena harga inventory kembali naik, maka nilainya harus dipulihkan

Persediaan 30/6/2019 100,000


Persediaan 31/7/2019 110,000

Allowance to reduce inventory 10,000


Recovery of inventory 10,000
KESIMPULAN MENGGUNAKAN METODE LCNRV
1. Perusahaan mengakui penurunan nilai aset dan pembebanan ke beban pada periode terjadinya
kerugian utilitas—bukan pada periode penjualan.
2. Penerapan aturan tersebut mengakibatkan inkonsistensi karena perusahaan dapat menilai
persediaan pada biaya dalam satu tahun dan pada nilai realisasi bersih pada tahun berikutnya.
3. Aturan LCNRV menilai persediaan dalam laporan posisi keuangan secara konservatif, tetapi
pengaruhnya terhadap laporan laba rugi mungkin konservatif atau tidak.

LO 2
BASIS PENILAIAN

NILAI REALISASI BERSIH


1. ASET AGRIKULTUR
- Asset Biologis
- Produk Agrikultur

ASET BIOLOGIS :
1. Tanaman produktif
2. Tanaman bukan tanaman produktif
3. Hewan

Aset Biologis PENGAKUAN PENGUKURAN KETERANGAN


Tanaman Produktif Pengakuan terjadi ketika: - Tanaman belum siap - Model Biaya: Impairment
- Entitas mengendalikan asset menghasilkan: Akumulasi - Model Revaluasi: dicatat
biologis biaya perolehan kerugian atau
- Manfaat ekonomik masa depan - Tanaman siap keuntungannya
mengalir ke entitas menghasilkan: Model Biaya
- Nilai wajar dapat diukur secara & Revaluasi
Bukan Tanaman andal Pengukuran Awal: - Mencatat gain dan loss
Produktif - NRV karena perubahan NRV
- Jika FV tidak dapat diukur
secara andal, maka diukur
sebesar biaya perolehan
Hewan
Pengukuran Lanjutan:
- NRV

Ilustrasi Aset Agrikultur:

Jurnal perubahan harga sapi:


Inventory (Milking cows) 33,800
Unrealized Holding gain/ loss 33,800

Jurnal susu dari sapi perah:


Inventory (Milk) 36,000
Unrealized Holding gain/ loss 36,000

Cash 40,000
Sales 40,000
COGS 36,000
Milk 36,000
2. PIALANG-PEDAGANG KOMODITAS
- Pedagang pialang membeli atau menjual komoditas untuk orang lain atau atas nama
mereka sendiri.
- Pengukuran menggunakan metode NRV
- Broker akan menyimpan persediaan sementara untuk menunggu fluktuasi harga

Nilai Penjualan Mandiri Relatif


Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Woodland Developers membeli tanah seharga $1 juta yang
akan dibagi menjadi 400 lot. Kavling ini memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda tetapi secara
kasar dapat diurutkan ke dalam tiga kelompok yang dinilai A, B, dan C. Saat Woodland menjual
kavling, ia membagi biaya pembelian sebesar $1 juta di antara kavling yang terjual dan kavling
yang tersisa.
TRANSAKSI PURCHASE COMMITMENTS
1 Desember 2020 Toko Holland membuat komitmen kepada PT Bogasari untuk membeli sebanyak 100
Kg tepung terigu dengan harga @Rp10,000 pada tanggal 21 April 2021. Pada akhir periode 31 Desember
2020 diketahui harga pasar terigu turun menjadi Rp9,000. Buatlah semua jurnalnya!

1 Desember 2020  no entry


31 Desember 2020
Unrealized Holding gain/ loss 100,000
Purchased Commitment Liability 100,000
21 April 2021
Inventory 900,000
Purchase Commitment Liability 100,000
Cash 1,000,000

Kondisi ke 2 harga per kg naik menjadi 11,000


Inventory 1,100,000
Purchased Commitment Liability 100,000
Cash 1,000,000
Unrealized Holding gain/ loss 200,000

Kondisi ke 3 harga per kg turun menjadi 8,000


Inventory 800,000
Purchase Commitment Liability 100,000
Unrealized gain/loss 100,000
Cash 1,000,000

LO 3
METODE LABA KOTOR UNTUK MEMPERKIRAAN NILAI PERSEDIAAN
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Cetus SE memiliki persediaan awal sebesar €60.000 dan pembelian
sebesar €200,000, keduanya pada biaya perolehan. Penjualan dengan harga jual berjumlah €280.000.
Laba kotor atas harga jual adalah 30 persen.
Dalam Ilustrasi 9.13, laba kotor diberikan. Tapi bagaimana Cetus mendapatkan angka itu? Untuk melihat
cara menghitung persentase laba kotor, asumsikan bahwa sebuah artikel berharga €15 dan dijual
seharga €20, laba kotor €5.

Misalnya, asumsikan bahwa sebuah perusahaan memberi mark up pada barang tertentu sebesar 25
persen dari biayanya. Lalu, berapa laba kotor dari harga jual?

Sebaliknya, asumsikan bahwa laba kotor atas harga jual adalah 20 persen. Berapa markup pada biaya?
Untuk menemukan jawabannya, asumsikan bahwa barang tersebut dijual seharga €1.

Anda mungkin juga menyukai