Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

DAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA PASIEN DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan
Maternitas
Dosen Pembimbing : Riza Arisanty Latifah, M. Kep., Ners

Oleh:
INDAH YULINDA PRAMESTI
NIM. 200721026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Kehamilan
1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu masa dimana dimulainya konsepsi sampai dengan
lahirnya janin yang ada dikandungan. Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau
40 minggu atau 9 bulan 7 hari,mulai dihitung dari hari pertama haid terakhir
( Saifuddin, 2012).
Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu (280 hari)
dan tidak lebih dari 43 minggu (300hari). Kehamilan berlangsung antara 28 dan 36
minggu disebut kehamilan premature, sedangkan lebih dari 43 minggu disebut
kehamilan post matur (Manuaba, 2015).
2. Tanda – Tanda Kehamilan
a. Tanda Kehamilan Tidak Pasti
1) Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui
tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada
bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis.
Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
disebut morning sickness
3) Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu). Mengidam sering terjadi
pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin
tuanya kehamilan.
4) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.
Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan- bulan
pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Anoreksia (Tidak ada selera makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi
anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
6) Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
7) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid.
8) Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae
juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba
di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea griea).pigmentasi
ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-steroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
9) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada
triwulan pertama.
10) Varises. Sering dijumpai padaa triwulan terakhir pada triwulan
terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fosa poplitea, kaki
dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada
kehamilan terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-
kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda
( Wiknjosastro, 2015).

b. Tanda Pasti Kehamilan


1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
2) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ). Dengan stetoskop
laennec BJJ terdengar pada kehamilan pada kehamilan 18-20 minggu.
Dengan alat doppler BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.
3) Dengan ultrasonogravi (USG) atau scannig dapat dilihat gambaran
janin.
4) Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan
lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin (Arif, 2016).

c. Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil

1) Trimester pertama; Ragu-ragu akan kehamilannya, ambivalen (konflik


perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester
ini, adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan
keletihan sering kali keinginan seksual menurun.
2) Trimester kedua

a) Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan


keberadaan bayinya, dan ibu merasa percaya akan segera
mempunyai bayi.

b) Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia


merasa lebih baik daripada trimester I dan belum terganggu
aktivitasnya.

c) Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan


perubahan body image atau pandangan terhadap gambaran
diri yang negative

3) Trimester ketiga

a) Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu. Ibu


menanyakan tentang tanda-tanda persalinan kepada teman
atau saudaranyayang telah mengalami proses persalinan.
b) Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan
merasa tidak nyaman menghadapi hari-hari menjelang
persalinan.
c) Ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk bayi, dan
merencanakan perawatannya (Hidayati, 2009).
B. Definisi Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan dimana penderita akan merasa
mual dan muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
keadaannya ini dapat menggganggu kesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B.,
2009).

Menurut Sastrowinata (2015), wanita hamil yang memuntahkan segala apa


saja yang dimakan dan diminum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
berkurang, dieresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini di sebut hiperemesis
gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut Lowdermilk (2015) adalah vomitus yang
berlebihan atau tidak terkendali yang terjadi selama masa hamil, yang dapat
menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan
kehilangan berat badan.
Menurut beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengganggu
aktivitas sehari – hari yang tidak terkendali selama masa hamil yang menyebabkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat
badan.

C. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada
bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokimia. Perubahan – perubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan
saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi. Beberapa
factor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai
berikut:

1. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim : hidramnion,


kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa

2. Faktor organik: masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan


metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi

3. Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan,
takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan (Wiknjosastro, 2015)
D. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
padakeadaan hamil muda yang terjadi terus menerus dan dapat menyebabkan efek
yang cukup membahayakan ibu hamil, seperti contohnya dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi
butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan
kehilangan karena muntah menyebankan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu jug adapt
menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan kalium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran
yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss)
dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan
perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan
operatif (Wiknjosastro, 2015).

E. Manifestasi Klinik
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh,
sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum
menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan:

1. Tingkatan I: Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum


penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
merasa nyeri pada epigastrium. nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan
tekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering dan mata
cekung.

2. Tingkatan II: penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang,
lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung,
tensi turun, hemokonsentrasi oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium
dalam hawa pernafasan, karena pempunyai aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin
menurun hingga mencapai somnollen atau koma, terdapat ensefalopati werniche
yang ditandai dengan : nistagmus, diplopia, gangguan mental, kardiovaskuler
ditandai dengan: nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperature
meningkat, gastrointestinal ditandai dengan: ikterus makin berat, terdapat
timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam. Keadaan ini
adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B kompleks.
Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati (Wiknjosastro, 2015).

F. Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan

adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan

umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit

pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula

memberikan gejala muntah.

Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan

gangguan nutrisi pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi perkembangan janin,
sehingga pengobatan perlu segera dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan lebih lanjut (Wiknjosastro, 2015).

G. Pencegahan

Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar ridak terjadi hiperemesis


gravidarum dengan cara :

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu


prosesyang fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan
makanan yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2015).

H. Penatalaksanaan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan:

1. Obat – obatan; Sedative : Phenobarbital, Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau


B – kompleks, Anti histamine : dramamin, avomin, Anti emetik (pada
keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau khlorpromasine.
Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di
rumah sakit
2. Isolasi; Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai
muntah berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau
minuman dan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala –
gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologika; perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi
pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik.
4. cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat
ditambah kalium dan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila
kekurangan protein dapat diberiakan asam amino secara intravena, bila
dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat
diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan
penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan berkurang dan
keadaan akan bertambah baik.
5. Menghentikan kehamilan; Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan
medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium,
takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen
sampai koma, terjadi gangguan jiwa.
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina,
kemunduran penglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal
dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi
meningkat, tekanan darah menurun. (Wiknjosastro, 2005).
I. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
adalah sebagi berikut :
1. Dehidrasi berat
2. Takikardi
3. Enselopati Wernicke dengan gejala nigtamus
4. Diplopia dan perubahan mental
5. Alkalosis
6. Ikterik
7. Gangguan fungsi hati dengan ditandai gejala ikterus (Arif, 2016)

P
a Kehamilan
t
h
w
a
y
s

Perubahan fisiologis Perubahan


Psikologis

Hormon HCG Mual dan muntah Cairan elektrolit


estrogen
Motilitas
keluar

lambung dan
Tugorkulit menurun/jelek

usus Kembung

dan produksi

gas
Kris
is
Kurang
informasi

A Kurang pengetahuan
n
c
a
m
a
n

k
e
h
i
l
a
n
g
a
n

j
a
n
i
n

Cemas
Nafsu
makan
Kurang volume cairan B
menurun dan B BB t

Intoleransi
Peningkatan suhu tubuh

Resiko kerusakan
integritas kulit
LAPORAN KASUS MATERNITAS
PADA KLIEN DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
I. Pengkajian
A. Biodata
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Kliwed, RT/RW 12/02 , Kec. Kertasemaya. Kab,
Indramayu
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Register :
Diagnosa medis : Hiperemesis Gravidarum
Tanggal pengkajian : 8 Desember 2020

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. 2
Umur : 25 Tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Pendidikan : SMA sederajat
Pekerjaan : wiraswasta
Hubungan dengan pasien: Suami
Alamat : Desa Kliwed, RT/RW 12/02 , Kec. Kertasemaya. Kab, Indramayu
B. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI
Klien hamil 4 minggu mengeluh mual dan muntah, dalam sehari klien
muntah bisa lebih dari 10 kali, muntah biasanya terjadi pada pagi hari dan kadang
malam hari sebelum tidur. Klien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya,
lidahnya terasa hambar dan tubuh terasa lemas.

C. Riwayat Kesehatan
- Imunisasi : klien mengatakan klien menndapatkan imunisasi secara rutin di
posyandu
- Alergi : klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
E. Riwayat Obsterti Ginekologi
1) Riwayat Menstruasi

- Menarche : 12 tahun.
- Siklus : 28 hari dan tidak teratur.
- Lama : 6 – 7 hari.
- Banyaknya : 2 – 3 x /hari ganti pembalut.
- Konsistensi : warna merah segar, encer, tidak bergumpal.
- Dismenorhoe : ya, saat sebelum menstruasi.
- Flour Albus : ya, warnanya putih, tidak berbau dan tidak gatal.
- HPHT : 2 November 2020,
- HPL : 11 Agustus 2021
2) Riwayat perkawinan

- Status perkawinan : Sah, 1 kali


- Kawin umur : 20 tahun (istri), 25 tahun (suami)
3) Lamanya : 2 bulan.
- Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : belum pernah
- Waktu dan lama penggunaan : -
- Masalah pada cara penggunaan tersebut : -
- Jumlahh anak yang direncanakan : 3 anak

4) Riwayat obstreti

Riwayat kehamilan, persalinan, & nifas yang lalu G1P0 A0


Tgl Umur Jenis Tempat Jenis Masalah Keadaan
No partus kehamil partus penolong kelamin BB Hamil Lahir Nifas Bayi anak
an

A. Data Biologis
1. ADL

No. ADL Sebelum Hamil Sesudah Hamil


1 Nutrisi
Makan
Jenis Menu Nasi putih lauk pauk, Nasi putih, lauk pauk,
sayur sayur
Frekuensi 3 X sehari 2/3 X sehari
Porsi 1 piring 3-5 sendok
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan,
Mual dan muntah
Minum
Jenis Minuman Air putih Air putih
Frekuensi Sering >7X Sering >7 X
Jumlah 7-8 Gelas sehari 7-8 Gelas sehari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Istirahat dan Tidur
Malam
Berapa jam 7-8 jam, dari jam 21.00 8-9 jam, dari jam 21.00
Wib – 05.00 Wib wib – 05.00 wib
Kesukaran Tidur Tidak ada Mudah terbangun
Siang
Berapa jam Tidak Pernah Tidur siang 1-2 jam
Kesukaran Tidur - Tidak ada
3 Eliminasi
BAK
Frekuensi 3-4 X sehari 4-5 X sehari
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning Kuning
Bau Amoniak Amoniak
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1 X sehari 1 X sehari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan
Bau Khas Feses Khas Feses
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
4 Personal Hygiene
Mandi
Frekuensi 2 X sehari 2 X sehari
Menggunakan sabun Sabun cair Sabun cair
Frekuensi gosok gigi 2 X sehari 2 X sehari
Gangguan Tidak ada Tidak ada
Berpakaian
Frekuensi 2 X sehari 2 X sehari
5 Mobilitas dan Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan Mandi, toileting, Mandi, toileting,
berpakaian, makan dan berpakaian, makan dan
minum, bergerak dan minum, bergerak dan
berjalan berjalan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

2. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Keadaan umum klien lemah


Tingkat Kesadaran (GCS) : Compos Metis
Eyes : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 85 x/menit
Frekuensi Napas : 22 x/menit
Suhu : 37,60C
TB : 158 cm
BB : 53 Kg (Sebelum hamil : 53 Kg)
Pendekatan Pengkajian Fisik Head to Toe

a. Pemeriksaan Rambut dan Kepala

Inspeksi : Kepala bersih, rambut klien pendek sebahu,


warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala
tidak terdapat luka dan lesi.
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, tidak teraba adanya
fraktur tengkorak, tidak terdapat nyeri ketika
ditekan.
b. Pemeriksaan Mata

Inspeksi : Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor,


konjungtiva ananemis dan sclera anikhterik
fungsi penglihatan baik dan tanpa menggunakan
alat bantu penglihatan (kaca mata)

Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak teraba adanya oedama


supraorbital.
c. Pemeriksaan Hidung

Inspeksi : Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi


pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak
tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat
masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan
22x/menit.

Palpasi : Tidak ada nyeri pada daerah sinus frontalis dan


zigomatikum,
Test Penciuman : Normal (normosmia)
d. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Letak simetris, tidak ada serumen, dapat
berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.

Palpasi : Tidak nyeri daerah telinga.


e. Pemeriksaan Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah
gigi lengkap, warna bibir pucat, nafas tidak bau,
lidah bersih, warna mukosa merah muda,
Palpasi : Tidak nyeri pada bagian mulut, tidak ada
pembengkakan kelenjar parotid.
f. Pemeriksaan Leher

Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak


ada peningkatan Jugularis Vena Perifer.

Palpasi : Teraba nadi karotis


g. Pemeriksaan Payudara dan Axila
Inspeksi : Bentuk payudara normal, terdapat 2 payudara
dam 2 aerola, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada benjolan di sekitar aerola
h. Pemeriksaan Dada/Thorracal

Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit dan tidak
ada pembengkakan dada.
Paru-Paru (Pulmo)
Inspeksi :: Permukaan dada simetris, permukaan dada
kiri/sinistra sama dengan permukaan dada
kanan/dextra,
Palpasi : Vibrasi traktil fremitus teraba jelas bagian sinistra
sama dengan bagian dextra, Tidak teraba adanya
fraktur pada costa, retraksi dinding dada normal,
atelektasis (-), Tidak ada nyeri pada saat di
lakukan penekanan
Perkusi : Bunyi paru normal resonan
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan

Payudara
Inspeksi Payudara terlihat,tidak ada luka dan lesi
Palpasi Tidak benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Jantung (Cardio)
Inspeksi : Ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6,
Palapasi : Teraba denyut aorta di ICS II dextra, teraba
denyut pulmonal di ICS II sinistra, teraba denyut
trikuspidalis di ICS V sinistra.
Perkusi : Bunyi jantung pekak terdengar di bagian ;
- ICS II Linea Para Sternalis Dextra
- ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
- ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
- ICS IV Linea Medioclavicularis Sinistra
Auskultasi : Suara jantung normal, S1 “loop” dan S2 “doop”
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Permukaan abdomen simetris kanan dan kiri,
tidak ada ascites, terdapat striae gravidarum
Auskultasi : Bising usus kurang lebih 16x / menit, tidak ada
bising aorta
Perkusi : Bunyi abdomen tympani di 4 kuadran
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan

j. Pengkajian Ekstremitas
Inspeksi : - Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat
berfungsi dengan baik dan tidak
menggunakan alat bantu
- Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan
dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja
klien tidak mampu banyak bergerak karena
badanya terasa lemas
Palpasi : Tidak teraba adanya fraktur pada ekstremitas atas
dan bawah, tidak terdapat adanya nyeri, tidak
teraba adanya benjolan/bengkak.

Kekuatan otot : Atas


Kanan Kiri
5 5
4 4
Bawah

k. Pengkajian Genitalia
Inspeksi : Tidak terpasang Cateter, t
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada area genetalia
klien.

B. Data Psikososial Dan Spiritual


1. Psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Klien mengatakan belum terlalu paham mengenai proses kehamilan,
sehingga dirinya bingung dengan keadaannya.
b. Persepsi diri
Klien menganggap keadaannya ini adalah cobaan dari Allah dan berharap
bisa kembali sehat.
c. Konsep diri
Klien sadar akan perannya sebagai istri dan ibu bagi anak anaknya nanti,
dan tugasnya adalah sebagai ibu rumah tangga.
d. Hubungan/komunikasi
Klien dan keluarga biasa menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat untuk
berkomunikasi.
e. Kebiasaan seksual
Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan mengenai masalah sexual
2. Spiritual
Klien beragama islam, dan biasa menjalankan sholat 5 waktu

C. Data Penunjang
-
D. Pengobatan
Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan khusus selama sebelum hamil
dan setelah hamil..
2. Analisis Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


Keperawatan

1. Ds : Penurunan peristaltic Domain 12 Kelas 1


- Klien mengatakan tidak nafsu gaster Kode Diagnosa
makan disertai mual dan muntah, 00134.
muntah bisa lebih dari 10 kali peningkatan tekanan Mual ditandai
sehari gaster dengan ansietas
- Klien mengatakan muntah terjadi
saat pagi hari dan kadang juga
malam hari Mual & Muntah
- Klien mengatakan muntahannya
berupa cairan

Do :

- Klien tampak lemah


- Bibir pucat dan kering
- Suhu : 37,6 0c
- Tekanan darah : 100/90 mmHg
- Respirasi : 22x/menit
- Nadi : 85x/menit

2 Ds : perubahan pada ibu Domain 5 kelas 4


- Klien mengatakan kurang paham hamil kode diagnose
dengan kondisinya 00126
- Klien mengatakan kurang
perubahan fisiologis Defisiensi
mengetahui tentang proses
kehamilan tubuh pengetahuan
ditandai dengan
Do :
kurang informasi kurang informasi
- Klien tampak bingung
- Klien banyak bertanya tentang defisiensi
kehamilan
pengetahuan

2. Ds : Kehamilan Domain 2 Kelas 1


- Klien mengatakan tidak nyaman Kode Diagnosa
dengan kondisinya saat ini
Perubahan fisiologis 00214. Hambatan
- Klien mengeluh lidahnya hambar
dan badannya lemas rasa nyaman b.d
Do :
Perubahan fisiologis sumber daya tidak
- Klien tampak lemah
adekuat
- Klien terlihat gelisah
- Klien terlihat tidak rileks ansietas

Hambatan Rasa
Nyaman

3. Diagnosa Keperawatan

N Nama & Paraf


Data Diagnosa Tanggal
O Perawat
1 DX 1 Domain 12 Kelas 1 Kode Diagnosa 8/12/2020 indah
00134. Mual ditandai dengan
ansietas
2 DX 3 Domain 5 kelas 4 kode diagnose 8/12/2020 indah
00126. Defisiensi pengetahuan
ditandai dengan kurang informasi
2 DX 2 Domain 2 Kelas 1 Kode Diagnosa 8/12/2020 indah
00214. Hambatan rasa nyaman b.d
sumber daya tidak adekuat
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC Rasional
Keperawata
n

1. Domain 12 Domain 4. Domain 1. Fisiologis - Pengalaman


mual klien
Kelas 1 Kode Pengetahuan tentang dasar. Kelas E.
dapat
Diagnosa kesehatan dan Peningkatan menentukan
faktor- faktor
00134. Mual perilaku kelas Q Kenyamanan fisik.
penyebab mual
ditandai perilaku sehat). (1450 dan 1570) - Klien dapat
mengontrol
dengan Kontrol mual dan Manajemen mual
mual jika klien
ansietas muntah(1618). dan muntah mengetahui
strategi yang
Setelah dilakukan
- Dorong pasien tepat
Tindakan keperawatan mengontrol diri - Penilaian
lengkap
2x24 jam diharapkan terhadap
terhadap mual
klien dapat pengalaman mual dapat
- Dorong pasien mengetahui
mengontrol rasa mual
untuk belajar tingkat
yang dialaminya, strategi mengatasi keparahan mual
mual sendiri - Evaluasi dapat
dengan kriteria hasil ;
- Lakukan penilaian dilakukan untuk
- Dapat mengkaji efek
lengkap terhadap
mendeskripsika dari mual yang
n faktor- fator mual, termasuk dirasakan klien
penyebab frekuensi, durasi, - Mengkaji
muntah tigkat keparahan, emesis berguna
- Mengenal dan faktor untuk
stimulus pencetus memantau
penyebab keparahan
- Evaluasi dampak
muntah muntah dari
- Klien dapat pengalaman mual klien
menggunakan terhadap kualitas - Melalui
buku harian hidup (mis. Nafsu makanan yang
untuk makan, aktivitas, ) disukai klien,
memantau - Kendalikan faktor– nafsu makan
gejala dari faktor lingkungan klien dapat
waktu ke waktu pembangkit mual meningkat
- Klien dapat - Air putih hangat
- Kaji emesis terkait
menggunakan akan
langkah- warna, konsistensi, menurunkan
langkah dan sejauh mana rasa mual
pencegahan kekuatan emesis - Obat-obatan
- Klien dapat - Dapatkan riwayat emetik akan
menghindari makanan yang menurunkan
bau yang tidak disukai dan tidak hasrat mual
mengenakan pada ibu hamil
disukai
- Melaporkan
mual dan - Anjurkan klien
muntah untuk banyak
terkontrol minum air putuh
hangat
- lakukan kolaborasi
dengan dokter
untuk obat-obatan
farmakologi;
emetik

2 Domain 5 Domain IV. Domain IV. Kelas E - Untuk


meningkatakan
kelas 4 kode Pengetahuan tentang Proses kehamilan .
informasi yang
diagnose kesehatan dan (0201) proses dibutuhkan oleh
ibu maka perlu
00126. perilaku. Kelas S. kehamilan dan
sistem informasi
Defisiensi pengetahuan terhadap melahirkan pendukung
seperti dari
pengetahuan kesehatan (1810) - Peningkatan sistem
bidan dan
ditandai pengetahuan informasi dokter, atau
- Peningkatan sistem keluarga yang
dengan kehamilan
dukungan berpengalamana
kurang Setelah dilakukan - Bimbingan n
antisipatif - Dukungan
informasi asuhan keperawatan
- Pendidikan orang sangat
selama 2X24 jam dibutuhkan
tua :bayi
selama proses
diharapkan - kehamilan
pengetahuan klien - Pendidikan
menjadi orang
tentang kehamilan
tua sangat
akan bertambah dibutuhkan
terutama bagi
dengan kriteria hasil ;
orang tua muda
- Klien
mengetahui
tanda- tanda
kehamilan
- Klien
menhetahui
perkembangan
janin secara
mayor
- Klien
mengetahui
anatomi
fisiologis
kehamilan

3 Domain 2 Domain V kondisi Domain 3. Perilaku . - Dengan


menggunakan
Kelas 1 Kode kesehatan yang Kelas T. peningkatan
pendekatan
Diagnosa dirasakan: kelas kenyamanan yang tepat klien
akan maerasa
00214. kualitas kesehatan dan psikologis:
lebih nayaman
Hambatan kehidupan kenyamanan. (5820) sehingga lebih
mudah untuk
rasa nyaman Kode 2010 pengurangan
meyakinkan
b.d sumber Setelah dilakukan kecemasan, rasa klien bahwa
segala sesuatu
daya tidak Tindakan keperawatan nyaman
akan baik
adekuat 2x24 jam diharapkan - Dengan
- Gunakan menempatkan
pasien dapat pendekatan yang diri beraada
meningkatkan status tenang dan diposisi klien
meyakinkan memudahkan
kenyamanan fisik - Pahami situasi perawat untuk
dengan kriteria hasil : kritis yang mengetahui
dirasakan klien perasaan yang
- Kesejahteraan - Dorong keluarga dirasakan klien
fisik untuk - Keluarga adalah
- Relaksasi otot mendampingi klien orang- orang
- Intake makanan dengan cara yang yang sehari-
dan cairan tepat hari berada
- Kaji tanda verbal dilingkungan
dan verbal terkait yang sama
kecemasan dengan klien,
maka dukungan
keluarga sangat
berperan
penting untuk
kesembuhan
klien
- Klien tidak
selalu dapat
mengungkapka
n rasa yang
dirasakannnya
melalui kata-
kata atau
ucapan

5. Implementasi
No Hari/ Tgl Jam Diagnosa Implementasi Paraf
Keperawatan

1 Shift Domain 12 Kelas - Mengkaji


Pagi pengalaman mual
1 Kode Diagnosa
7.00 dan muntah klien
s/d 00134. Mual selama hamil
14.00 - Instruksikan klien
ditandai dengan
untuk mengenal
ansietas strategi mandiri
untuk mengontrol
mual dan muntah
- Memonitor emesis
klien mulai dari
frekuensi,
durasi,warna,
Shift tekstur dan
Siang keparahan
14.00 - Mengkaji dampak
s/d dari mual dan
21.00 muntah klien
- Mengendalikan
faktor lingkungan
yang dapat memicu
mual
- Mengkaji makanan
yang disukai klien
dan sarankan untuk
mengkonsumsi
Shift makanan tersebut
Malam - Menyiapkan air
21.00 putih hangat untuk
s/d mengurangi mual
07.00 - Melakukan
kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat-
obatan emetik

2 Shift Domain 5 kelas 4 - Memberikan


Pagi pemahaman kepada
kode diagnose
7.00 klien mengenai
s/d 00126. Defisiensi keadaan klien
14.00 - Memberikan
pengetahuan
dukungan kepada
ditandai dengan klien secara moral
- Mengsinstruksikan
kurang
keluarga untuk
informasi mendampingi klien
selama proses
kehamilan
- Mengkaji tanda
Shift verbal dan non
Siang verbal terkait
14.00 kecemasan yang
s/d dirasakan klien
21.00
Shift
Malam
21.00
s/d
07.00

3 Shift Domain 2 Kelas - Memberikan fasilitas


Pagi kesehatan yang
1 Kode Diagnosa
7.00 cukup untuk klien
s/d 00214. seperti bidan
14.00 - Memberikan
Hambatan rasa
dukungan secara
nyaman b.d konsisten
- Memberikan
sumber daya
dukungan secara
tidak adekuat antisipatif

Shift
Siang
14.00
s/d
21.00

Shift
Malam
21.00
s/d
07.00
6. Evaluasi

No
Hari/Tgl Diagnosa Evaluasi
.
Kamis Domain 12 Kelas 1 S;
1.
10-02-2020 Kode Diagnosa 00134. - klien mengatakan mual dan
Mual ditandai dengan muntah masih dirasakan
- nafsu makan klien
ansietas bertamabah sedikit
- klien mengatakan
muntahannya berupa cairan
O;
- klien tampak lemah
- TD : 100/80 mmHg
- P : 85x/menit
- RR : 24x/menit
- S : 370C
- Bibir merah muda
A;
Masalah belum teratasi

P;
Tetap monitor status pasien,
Lanjutkan intervensi.

Kamis Domain 5 kelas 4 kode S;


2.
diagnose 00126. - Klien mengatakan sudah
10-02-2020
Defisiensi pengetahuan mengerti tentang proses
kehamilan
ditandai dengan kurang - Klien mengatakan dapat
informasi menerima kondisinya saat
ini
O;
- Klien dapat menjawab
pertanyaan mengeanai
tanda- tanda kehamilan
- Klien dapat menjelaskan
proses kehamilan secara
garis besar
A;
Masalah teratasi
P;
Tetap monitor status pasien,

Kamis Domain 2 Kelas 1 Kode S;


3.
Diagnosa 00214. - Klien mengatakan sudah
10-02-2020
Hambatan rasa lebih tenang
- Klien mengatakan masih
nyaman b.d sumber merasa tidak nyaman
daya tidak adekuat
O;
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien terlihat kurang rileks

A;
Masalah belum teratasi s
P;
lanjutkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai