Kadar Estradiol Yang Rendah Pada Postmenopause Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Prolaps Organ Panggul Stadium Iii-Iv
Kadar Estradiol Yang Rendah Pada Postmenopause Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Prolaps Organ Panggul Stadium Iii-Iv
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
KADAR ESTRADIOL YANG RENDAH PADA
POSTMENOPAUSE SEBAGAI FAKTOR RISIKO
TERJADINYA PROLAPS ORGAN PANGGUL
STADIUM III-IV
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
Lembar Persetujuan Pembimbing
Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG(K) Dr. dr. I Wayan Megadhana,Sp.OG(K)
NIP 19530715 198003 1 009 NIP 19600125 198710 1 002
iii
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 17 Oktober 2016
iv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK
Alamat: Sekretariat Pascasarjana Universitas Udayana. - Jl. Panglima Sudirman Denpasar Bali
Tel. 0361-7475076,7425201.Fax 0361-246656, 223797.email. csaam_fkunud@yahoo.com
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010
dan Peraturan Perundang - undang yang berlaku.
Denpasar,
Yang membuat pernyataan,
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vi
Dr. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D dan Dr. dr. Ida Sri Iswari, SpMK., M.Kes,
atas segala kesempatannya menguji dan membimbing mulai dari persiapan,
pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Seluruh Staf Bagian/SMF
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Denpasar atas segala pengetahuan dan bimbingan yang diberikan dalam menunjang
penyelesaian tesis ini. Rekan-rekan sejawat dokter PPDS I Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas segala bantuan dan kerjasamanya
sehingga pelaksanaan penelitian berjalan lancar dan tesis ini dapat diselesaikan.
Para bidan dan medis di lingkungan Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah Denpasar atas segala dukungan
dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang mendalam kepada orangtua, ibunda, ayahanda yang
selalu memberi dukungan moril maupun materiil selama masa pendidikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati semua pihak yang telah
dengan ikhlas membantu terselesainya tesis ini.
Penulis
vii
ABSTRAK
Prolaps organ panggul masih menjadi masalah pada sebagian besar wanita,
karena prolaps organ panggul memberikan dampak kurang baik terhadap kualitas
hidup wanita. Prolaps organ panggul tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan
masalah psikososial dan ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kadar estradiol yang
rendah pada postmenopause sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul
stadium III-IV.
Penelitian ini adalah studi case-control. Penelitian dilakukan mulai bulan
Agustus 2014 sampai dengan bulan Agustus 2016. Pasien postmenopause yang
datang ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah/Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta
bersedia ikut dalam penelitian setelah menandatangani informed concent.
Kelompok kasus diambil sampel penelitian secara consecutive sampling, sedangkan
kelompok kontrol diambil dengan matching umur sesuai dengan sampel kasus
sehingga diperoleh sampel terpilih, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
estradiol.
Didapatkan 48 orang pasien postmenopause dimana variabel umur, paritas,
dan indeks masa tubuh didapatkan nilai p untuk masing-masing variabel adalah >
0,05, yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan antara kedua kelompok.
Dari analisa perbandingan kadar Estradiol kelompok kasus dan kontrol terdapat
hubungan antara kadar estradiol dengan prolaps organ panggul. Selanjutnya
diketahui bahwa kadar estradiol rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya
prolaps organ panggul sebesar 7,5 kali (RO = 7,60, IK 95% = 2,07-27,90, p =
0,001).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan simpulan kadar estradiol yang
rendah pada wanita postmenopause merupakan faktor risiko terjadinya prolaps
organ panggul stadium III-IV.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
x
1.4.1 Manfaat teoritis ........................................................................................ 6
PENELITIAN ..................................................................................................... 37
xi
4.3 Penentuan Sumber Data .......................................................................... 40
5.1 Distribusi Karakteristik Umur, Paritas, dan Indeks Masa Tubuh pada
5.2 Hubungan antara Kadar Estradiol dengan Prolaps Organ Panggul ........ 48
6.2 Kadar Estradiol Rendah Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Prolaps Organ
Panggul ................................................................................................... 49
xii
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 56
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Umur, Paritas, dan Indeks Masa Tubuh pada
Tabel 5.2 Rerata Kadar Estradiol pada Kelompok Kontrol dan Kelompok
Kasus .................................................................................................. 48
Tabel 5.3 Hubungan antara Kadar Estradiol dengan Prolaps Organ Panggul ... 48
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Umur, Paritas, Berat Badan, Tinggi Badan,
Lampiran 7 Uji t-independent Data Umur, Paritas, Berat Badan, Tinggi Badan,
Kelompok Kontrol
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Prolaps organ panggul masih menjadi masalah pada sebagian besar wanita, karena
prolaps organ panggul memberikan dampak kurang baik terhadap kualitas hidup
wanita. Prolaps organ panggul tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan masalah
psikososial dan ekonomi. Dampak psikososial dapat berupa rasa malu, rasa tidak
percaya diri, putus asa, menarik diri, kehilangan pekerjaan dan gangguan fungsi
biaya operasi yang tinggi. Kejadiannya cenderung terus meningkat seiring dengan
usia harapan hidup wanita yang terus meningkat. Jumlah wanita menopause
semakin meningkat, insiden prolaps organ panggul juga meningkat. Hal ini diduga
Prolaps organ panggul (POP) adalah penurunan atau perubahan letak dari
34,3%, prolaps dinding posterior sebanyak 18,6%, dan prolaps uterus sebanyak
14,3% (Richter dan Varner, 2007). Penelitian MacLennan dkk (2000), yang
meneliti 1.547 perempuan usia 15-79 menunjukkan bahwa 8,8% memiliki gejala
prolaps dan 23% telah menjalani beberapa bentuk operasi prolaps. Prolaps organ
panggul menyebabkan lebih dari 300.000 operasi di Amerika Serikat, biaya lebih
dari 1 miliar dolar per tahun (Handa dkk, 2003). Lang dkk. (2003) menyebutkan
1
2
insiden prolaps organ panggul dan inkontinensia urin terjadi puncaknya saat
menopasue akibat berbagai faktor. Bland dkk. (1999), meneliti wanita usia 45-55
urin, dan prolaps uteri. Sedangkan untuk di Bali, angka kejadian prolapse organ
panggul belum ada, namun data dari Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP
Sanglah Denpasar didapatkan rata-rata 20 kasus operasi karena prolaps uteri per
Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar yang dikumpulkan dari bulan Juni 2019 –
Maret 2010 didapatkan pasien dengan POP stadium I sebanyak 3,5%, stadium II
sebanyak 21,2%, POP stadium III sebanyak 50,6% dan POP stadium IV sebanyak
pertolongan medis, terutama prolaps ringan (stadium I dan II). Gejala akan
muncul pada prolaps stadium III-IV, dimana bagian distal prolaps melewati himen
lebih dari 1 cm total panjang vagina. Gejalanya dapat berupa gejala disfungsi
urgency dan frequency, rasa tidak nyaman, ada benjolan keluar dari kemaluan,
dyspareunia (Junizaf, 2002; Petros, 2007). Pada penelitian ini, prolaps stadium
3
III-IV tidak dibedakan dikarenakan keluhan seringkali sama serta jumlah kasus
yang sedikit.
menjelaskan bahwa faktor risiko untuk terjadinya prolaps adalah umur, ras, indeks
Menurut Patel dkk. (2006), etiologi prolaps organ panggul juga dapat disebabkan
oleh faktor intrinsik seperti kolagen, genetik, ras, status hormon dan proses
penyokong panggul.
sebagai hormon seks wanita. Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami
dalam tubuh wanita adalah estradiol, estriol, dan estron. Sejak menarche sampai
kolagen I dan III dalam mRNA, serta peningkatan jumlah kandungan kolagen
prolaps organ panggul memang masih diperdebatkan. Terapi estrogen yang pada
4
dan memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi inkontinensia urin, setelah
hipotesis ini, dan justru menunjukkan bahwa terapi estrogen dapat memperburuk
kondisi. Hal ini dapat dijelaskan melalui efek estrogen yang dapat menstimulasi
ekspresi MMP, termasuk MMP-9 pada sel mesangial, MMP-2 dalam sel otot
polos vaskuler, pada arteri, dan pada sel epitel pigmen retina, serta MMP-9 pada
kelenjar pituary. Meskipun tidak dapat diobservasi dalam semua penelitian, terapi
estrogen oral dilaporkan secara signifikan meningkatan kadar MMP dalam darah
pada wanita post menopause, dan aktifitas MMP-2 dalam darah ditemukan
yang berasal dari ligamen kardinal pada pasien dengan prolaps organ panggul dan
dkk, 2009).
baik dari peranan estrogen sebagai salah satu faktor penyebab prolaps organ
panggul, serta sedikitnya penelitian mengenai peranan estradiol pada organ dasar
Apakah kadar estradiol yang rendah pada postmenopause berperan sebagai faktor
1. Dengan penelitian ini akan diketahui peran estradiol sebagai faktor risiko
2. Jika terbukti estradiol sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul
pada wanita menopause yang memiliki kadar hormon estradiol yang rendah