Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yulia Herman Damayanti

NPM : 2018110013
MK : Pencatatan dan Pelaporan Pekerjaan Sosial (C)
“Resume Materi : Bentuk Pencatatan dan Pelaporan.”

Bentuk-bentuk Pencatatan

1. Pencatatan Proses
Pencatatan proses adalah bentuk pencatatan yang sangat rinci (detail) dan khusus.
Sebagian besar pencatatan proses menggunakan kutipan langsung. Informasi yang harus
dicatat dalam pencatatan proses antara lain seperti nama pekerja sosial, tanggal interview,
nama klien dan/atau nomor klien, nomor interview (mis: interview ke empat dgn ibu X),
deskripsi kata demi kata tentang apa yang terjadi, deskripsi setiap tindakan atau kegiatan
non-verbal yang terjadi, perasaan dan reaksi pekerja sosial terhadap klien dan terhadap
interview yang terjadi, pengamatan dan pemikiran analitik pekerja sosial terhadap apa
yang terjadi selama interview, ringkasan diagnostik pekerja sosial pada bagian akhir
pencatatan proses, dan rencana pelayanan sosial atau rencana penyembuhan berdasarkan
diagnostik tersebut.

2. Pencatatan Ringkas

Pencatatan ringkas berisi ringkasan-ringkasan atau kesimpulan hasil analisis yang ditulis
di bawah judul dan sub judul. Pencatatan ringkas berisikan nama lengkap klien termasuk
alias yang dikenal, identifikasi nomor-nomor yang dimiliki klien, tanggal interview,
tanggal pencatatan dilakukan, nama pekerja sosial, tujuan interview, isi interview dan apa
yang terjadi selama interview, deskripsi setiap masalah yang teridentifikasi oleh pekerja
sosial dan klien, deskripsi setiap pelayanan yang diberikan oleh pekerja sosial, hasil
analisis asesmen dengan judul “Ringkasan Diagnostik”, rencana kontak atau tindak lanjut
di masa mendatang dengan judul “Rencana Pelayanan” atau “Rencana Penyembuhan.”

3. Pencatatan Kasus
a. Pencatatan dengan computer
Beberapa lembaga telah mengenalkan pencatatan menggunakan komputer untuk
mengumpulkan fakta-fakta penting dari setiap kasus. Hal ini seringkali dilakukan
untuk menjamin standarisasi informasi dari proyek penelitian atau pelaporan sumber-
sumber dana seperti pemerintah.
b. Problem Oriented Recording (POR) dengan model SOAP:
S (subjective data) : uraian tentang data subjektif, misal persepsi klien tentang
masalahnya.
O (objective data) : uraian tentang fakta objektif dan hasil pengamatan ahli.
A (assessment) : analisis terhadap data subjektif dan data objektif
P (plan) : uraian tentang rencana pelayanan atau rencana penyembuhan.

4. Ringkasan Asesmen dan Rencana Intervensi


Ringkasan asesmen adalah sebuah analisis dari observasi dan informasi yang pekerja
sosial peroleh melalui wawancara. Ringkasan ini menyediakan suatu format bagi pekerja
sosial untuk menuliskan pendapatnya, reaksinya, dan perhatiannya kepada kliennya
secara profesional. Kesimpulan dapat dipakai oleh pekerja sosial untuk meng-organize
pemikirannya dan untuk mengulang kembali kasus-kasus terdahulu. Hal ini akan
membantu supervisor untuk menilai kemajuan kasus tersebut. Gagasan asesmen dari
seorang pekerja sosial membantu memperdalam rencana intervensi. Sebuan rencana
intervensi berisikan keputusan untuk jadi atau tidaknya intervensi dan metode-metode
intervensi. Idealnya pekerja sosial dan klien menentukan rencana intervensinya bersama-
sama.

5. Ringkasan Diagnostik
Ringkasan diagnostik adalah suatu analisis tentang apa yang diketahui oleh pekerja sosial
tentang klien dan situasinya. Informasi yang harus dimuat dalam ringkasan ini ialah
seperti masalah dan kebutuhan menurut klien, masalah dan kebutuhan menurut pekerja
sosial, perasaan klien terhadap situasinya, kecocokan antara perasaan klien dengan
perilakunya, dan upaya pemecahan masalah yang sudah dilakukan oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai