Anda di halaman 1dari 13

INTERVENSI SISTEM

KELUARGA

Adi Fahrudin, PhD


KELUARGA SEBAGAI SISTEM SOSIAL
„ Keluarga adalah sistem sosial. Keluarga membentuk pondasi
identitas semua individu dan memberikan pondasi
perkembangan dan psikologis untuk pertumbuhan selanjutnya.
Jika sebuah keluarga stabil, penuh kasih sayang, saling
mendukung, dan peduli terhadap kewajiban-kewajibannya
seperti mendidik dan mengasuh semua anggota keluarga, maka
hal ini adalah sebuah kekuatan yang luar biasa untuk
pemenuhan kebutuhan seseorang. Jika dalam keluarga terdapat
kekerasan, tidak saling menyayangi, hal ini dapat menjadi
sumber kerusakan yang permanen pada perkembangan anak
dan rasa sakit emosional yang luar biasa pada orang dewasa.
„ Esensi sebuah sistem adalah komponen yang bervariasi
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain ketika salah
satu terpengaruhi. Keluarga merupakan contoh sistem yang
paling tepat, setiap kejadian penting yang terjadi pada anggota
keluarga mempengaruhi seluruh sistem keluarga.
Alasan-alasan untuk Melihat Keluarga Secara Utuh
a. Mengobservasi dan Memahami Interaksi
Mengobservasi anggota keluarga secara utuh di kantor dan di
rumah memberikan kesempatan-kesempatan bagi pekerja sosial
untuk melihat dinamika dan interaksi keluarga secara langsung
b. Memberikan keseimbangan
Melihat keluarga secara keseluruhan meminimalkan kemungkinan
pekerja sosial berprasangka atau memihak ke salah satu anggota
keluarga. Pada sesi keluarga, pekerja sosial dapat melihat dan
mendengar pandangan setiap anggota keluarga. Pada sesi
individual, pekerja sosial dapat mendengarkan gambaran yang
berulang tentang bagaimana anggota keluarga merasakan
kontribusi ia terhadap hubungan dan dukungan pada anggota
keluarga lain, serta hanya menerima respon berupa kritikan dan
kekerasan.
c. Memberikan Struktur yang Rasional
melihat keluarga secara utuh di sebuah kantor membentuk
tingkat sanksi, struktur keluarga, atau bahkan terkena untuk
berperilaku atau berinteraksi dengan cara yang dapat
diterima secara sosial.
d. Mengawali Komunikasi Terbuka
intervensi sistem keluarga berdasarkan komunikasi bukan
hanya berbicara. Komunikasi berarti interaksi, mendengar,
menyimak, merespon, memahami dan bereaksi terhadap
feedback. Dari sesi pertama, keluarga ditempatkan pada
situasi yang mengharuskan setiap anggota keluarga berkata
jujur, jelas dan berkomunikasi secara terbuka. Cara terbaik
untuk melakukan ini adalah dengan menyimak setiap
anggota keluarga, mencoba memahami masalah mereka,
kemudian melihat respon dari anggota keluarga lain,
mendiskusikan dan menyetujui atau tidak dengan alasan
yang jelas terbuka dan jujur.
Teknik-teknik Treatment Keluarga
a. Reframing atau Relabeling
Minuchin & Fishman (1981); Reframing atau Relabeling
adalah membantu keluarga untuk menginterpretasikan sebuah
masalah. Tujuannya untuk membantu keluarga menemukan
cara baru dan konstruktif untuk berinteraksi.
Aspek lain dari reframing adalah mengembangkan konotasi
positif (Hanna & Brown, 1995) atau “menganggap mulia
maksud baik” pada sebuah masalah sebagai cara
mendapatkan kerjasama keluarga.
b. Bertanya
Bertanya meliputi cara itu bertanya itu sendiri adalah teknik
penting dalam mayoritas treatment terutama dalam keluarga.
Tujuan bertanya adalah tidak hanya untuk mendapatkan
jawaban tetapi agar keluarga dapat berfikir dan melihat
dinamika mereka secara realistis
c. Memeriksa Rangkaian Interaksional
Rangkaian interaksi dan polanya mengembangkan
keluarga dengan kewaspadaan yang sedikit. Terapis
keluarga fokus terhadap perilaku spesifik untuk
melihat secara objektif dan rangkaiannya, bukan
tingkah laku atau perasaan. Hal ini membuat
keluarga melihat secara objektif tanpa melihat salah
atau benar, dan menyalahkan. Pekerja sosial
membantu keluarga untuk lebih menyadari terhadap
rangkaian interaksional
d. Memberikan Petunjuk
Beberapa terapis keluarga membentuk kembali
interaksi keluarga, bahkan memberikan pekerjaan
rumah pada anggota keluarganya. Terapis keluarga
menggunakan ini untuk mengubah kontrol
kekuasaan dalam keluarga.
e. Merespon Petunjuk-petunjuk Fisik
Teknik ini meliputi tujuh tindakan fisik yang
berbeda
1. Kontak mata
2. Cara bernapas
3. Cara duduk
4. Posisi
5. Diversi
6. Modulasi suara
7. Sapaan
Tahapan-Tahapan
1. Permulaan
Tahap permulaan dari intervensi keluarga biasanya
meliputi pengumpulan informasi mengenai masalah dan
kekuatan dari keluarga. Hal ini memerlukan
pengumpulan data yang baik seperti melakukan
observasi mengenai norma dan peran anggota keluarga.
Pekerja sosial mengobservasi apakah norma keluarga
sebagai komunikasi yang terbuka atau tertutup dan
apakah mereka menangguhkan anggota khusus atau
memiliki hirarki atau pola untuk membuat keputusan.
2. Mengatur Suasana
Anggota keluarga selalu mencontoh dan menyaingi tingkah
laku pekerja sosial dalam sesi ini. Tingkah laku yang
diinginkan pekerja sosial adalah mendorong dan menjadi
model bagi pertemuan keluarga meliputi; (a) menghargai
seluruh anggota keluarga, (b) bersifat terbuka, (c) jujur, (d)
objektif dan (e) sikap tidak berlebih-lebihan dalam
merespon.
Dengan pengaturan suasana menghargai seluruh dan oleh
setiap orang, pekerja sosial bersedia mengganti struktur
keluarga ke arah pola keseimbangan. Beberapa kali,
modeling melibatkan pengurangan peran bagi anggota
keluarga.
3. Mengklarifikasi Interaksi
Dalam tahap ini, pekerja sosial mulai mendiskusikan
observasi mengenai bagaimana orang bertindak dalam
keluarga. Suasana yang seharusnya adalah suasana yang
tepat dan menanyakan daripada terlalu menggunakan
kewenangan sejak pekerja sosial ingin model lingkungan
nyata dan akurat. Anggota keluarga secara resmi akan tidak
setuju dalam berbagai kedalaman persoalan, dari yang
memandikan bayi mengambil tanggung jawab membayar
tagihan. Meskipun sebagian tujuan dalam tahap ini untuk
mengembangkan gambaran yang akurat dari tingkah laku
dan pembagian tugas, tujuan lain adalah untuk memulai
komunikasi yang sesungguhnya. Mengklarifikasi interaksi
meliputi mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk
terbuka dan jujur berdialog diantara pola keluarga dan
persekutuan
4. merestruktur

Dalam tahap ini pekerja sosial menjadi lebih


memerintah, mengikutsertakan keluarga dalam
proses menggunakan wawasan dan informasi,
mereka dikembangkan dari sesi sebelumnya. Tugas
pekerja sosial dalam tahap ini adalah untuk
membawa keluarga pada level selanjutnya. Mereka
secara rasional mendiskusikan persoalan-persoalan
pemindahan, pembolehan, gabungan keluarga, dan
interaksi yang tidak pantas.
5. Monitoring dan Evaluasi

Merubah dan menstruktur adalah proses yang terus


menerus maka memerlukan usaha yang konstan.
Ketika menyetujui dengan jangka panjang, pola
yang melekat dari interaksi keluarga, sepertinya
merubah itu merupakan sesuat hal yang berat.
Anggota keluarga ingin mendapatkan dorongan
seperti mereka berusaha berperilaku yang baru. Jika
keluarga dan pekerja sosial telah mendefinisikan
dengan jelas dan terlihat perubahan perilaku, maka
monitoring perubahan tersebut menjadi relatif lebih
mudah.
6. Penutup
Tahap akhir dari intervensi keluarga adalah melihat
kembali proses, mendorong perubahan positif, dan
menyimpulkan apa saja yang ingin dilakukan pada masa
yang akan datang. Melihat kembali proses meliputi
mendiskusikan berbagai perubahan dan wawasan yang
dikembangkan. hal ini sangat membantu anggota
keluarga berkomentar mengenai apa yang mereka miliki
sebaik perubahan relatif terhadap mereka. Melihat
kembali selalu memberikan klarifikasi dan selanjutnya
menguatkan tingkah laku yang spesifik. Ini mengingatkan
anggota keluarga pada apa yang mereka ingin lakukan.
Tahap penutupan selalu digunakan untuk mendorong
perubahan yang spesifik. tahap penutupan selalu
digunakan untuk mendefinisikan secara jelas dan
mendata atau menyimpulkan tiap-tiap perubahan sebagai
reperensi ke depan.

Anda mungkin juga menyukai