Anda di halaman 1dari 3

Pra-Resume Pengertian dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Keluarga

Annisa Fitria Suherman || 2102046 || BK-3A-2021

Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu sistem masyarakat. Unit ini
merupakan tempat dimana seseorang pertama kali belajar dan mengenal segala hal.
Peran keluarga tentu sangat penting bagi setiap orang. Oleh karena itu perlu dijaga
keharmonisan dan kerukunan di dalamnya. Namun, juga tidak dapat dipungkiri
bahwa dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dihadapkan dengan masalah,
salah satunya masalah dalam lingkup keluarga. Disinilah Bimbingan dan Konseling
Keluarga berperan.
Seperti yang sudah dipelajari sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling
merupakan upaya membantu seorang individu untuk mengembangkan potensi dirinya
melalui interaksi antara konselor dan konseli. Selain itu, upaya ini dilakukan agar
individu atau konseli mampu memahami dirinya, lingkungannya, membuat
keputusan, dan menentukan tujuan dengan berlandaskan nilai dan norma yang ia
yakini. Sedangkan konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan kepada
individu yang berperan sebagai anggota keluarga melalui sistem keluarga melalui
perbaikan komunikasi keluarga sehingga potensinya dapat berkembang seoptimal
mungkin. Selain itu konseling keluarga juga membantu individu mengatasi masalah
atas dasar membantu dari anggota keluarga lainnya berlandaskan kerelaan dan kasih
sayang serta mengusahakan terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih positif
(Willis, 2009).
Perez (1979) menyatakan bahwa konseling keluarga merupakan proses
interaktif untuk membantu keluarga mencapai keseimbangan dimana setiap anggota
keluarga merasakan kebahagiaan. Perez juga mengungkapkan beberapa hal penting
dalam konseling keluarga diantaranya, gangguan pada salah anggota keluarga
tidaklah disebabkan oleh dirinya sendiri melainkan karena interaksi dengan anggota
keluarga lainnya. Walaupun sebuah keluarga di dominasi dengan anggota yang
mampu adaptif dengan lingkungan sekitar tidak menutup kemungkinan terdapat
anggota keluarga yang kesulitan menyesuaikan diri. Oleh karena itu sistem keluarga
perlu memberikan dukungan untuk mencapai keseimbangan emosional tersebut
terutama orang tua.
Tujuan dari konseling keluarga seniri dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum konseling keluarga ialah untuk
membantu setiap anggota belajar menghargai secara emosional bagaimana dinamika
keluarga berpengaruh terhadap jalannya suatu sistem keluarga dan membantu
menyadari bahwa apabila satu anggota keluarga bermasalah maka hal itu akan
mempengaruhi persepsi, interaksi dan harapan anggota keluarga lainnya. Selain itu,
tujuan umum konseling keluarga ialah untuk mencapai keseimbangan dalam sistem
yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Yang
terakhir yaitu untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh hubungan
parental.
Sedangkan tujuan khusus dari konseling keluarga ialah untuk meningkatkan
toleransi dan dorongan antara anggota keluarga serta membantu mengembangkan
potensi dan keberhasilan persepsi setiap anggota keluarga. Dengan tercapainya tujuan
ini akan memperbaiki sistem keluarga sehingga tercipta keluarga yang damai dan
harmonis (Willis, 2009).
Daftar Pustaka

Siregar, R. (2015). Urgensi Konseling Keluarga Dalam Menciptakan Keluarga


Sakinah. Jurnal Hikmah, 11(01), 83–85.
Willis, S. S. (2009). Family counseling.
Perez, J. F. (1979). Family counseling. Adolescence, 14(54), 435.

Anda mungkin juga menyukai