Anda di halaman 1dari 23

FAMILY THERAPY

Pekerjaan Sosial
Profesi pekerjaan sosial adalah suatu ilmu
terapan yang bertujuan untuk membantu
orang-orang dalam mencapai tingkat
keberfungsian psikososial yang efektif dan
mempengaruhi perubahan sosial untuk
meningkatkan kesejahteraan semua
manusia
(Barker dalam Sheafor & Horejsi, 2003):
Ruang Lingkup Psikososial
 Perubahan Kognitif
 Perubahan Emotif
 Perubahan Perilaku
 Perubahan Lingkungan
 Pengurangan Beban Penderitaan
Bentuk Terapi Psikososial
Terapi Individual
Terapi Kelompok
Terapi Keluarga
Terapeutik Komunitas
Tahapan Family Therapy
The Initial Telephone Call
The First Interview
The Early Phase of Treatment
The Middle Phase of Treatment
Termination
The Initial Telephone Call
(Kontak Awal)
 Tujuan kontak awal adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang presenting problem dan
membuat rancangan bagi seluruh anggota
keluarga yang datang untuk berkonsultasi.
 Dengarkan deskripsi masalah yang
disampaikan, kemudian identifikasi semua
anggota rumah tangga yang terlibat (termasuk
sumber rujukan dan lembaga lainnya).
Lanjut …
 Selanjutnya buat jadwal untuk interview
pertama
 Spesifikasikan siapa yang akan datang
(biasanya setiap orang yang berasal dari
rumahtangga).
 Spesifikasikan juga waktu dan tempat
untuk wawancara pertama.
The First Interview
(Wawancara Awal)
 Tujuan interview pertama adalah
untuk membangun aliansi dengan
keluarga dan mengembangkan
sebuah hipotesis tentang apa
yang ‘memelihara’ the presenting
problem.
First Session Checklist:
 Melakukan kontak dengan setiap anggota
keluarga dan mengetahui pandangannya
tentang masalah dan perasaan yang
dialami sehingga memerlukan terapi.
 Memimpin dengan mengontrol struktur
dan langkah interview.
 Mengembangkan aliansi kerja dengan
keluarga, dengan tetap menyeimbangkan
kehangatan dan profesionalisme.
Lanjut …
 Memberi pujian pada klien untuk tindakan yang
positif dan untuk kekuatan keluarga
 Memelihara empati thdp individu dan
menghargai cara keluarga dalam melakukan
sesuatu
 Fokus pada masalah spesifik dan mencoba
solusi-solusi
 Mengembangkan hipotesis utk interaksi yg tdk
membantu seputar presenting problem. Cari
tahu mengapa ini terjadi.
Lanjut…
 Jangan menunggu peluang keterlibatan
dari anggota keluarga, teman-teman, atau
helper lainnya yang tidak ada.
 Negosiasikan kontrak penyembuhan yg
sesuai dengan tujuan keluarga dan
spesifikasikan kerangka kerja terapis
untuk struktur penyembuhannya.
 Meminta pertanyaan.
The Early Phase of Treatment
 Tahap ini dikembangkan untuk mengubah
hipotesis terapis menjadi suatu formulasi
tentang hal-hal yang membuat atau
memelihara masalah dan mulai bekerja
untuk mengatasinya.
Early Phase Checklist:
 Mengidentifikasi konflik utama dan
membawanya ke ruang konsultasi.
 Mengembangkan sebuah hipotesis dan
mengubahnya menjadi suatu formulasi
tentang apa yg dilakukan keluarga
sehingga gagal mengatasi the presenting
problem. Formulasi harus memperhatikan
proses dan struktur, aturan keluarga, dan
batasan-batasan.
Lanjut …
 Tetap fokus pada masalah primer, dan
kondisi interpersonal yang mendukung
mereka.
 Berikan pekerjaan rumah berkenaan
dengan masalah dan garisbawahi struktur
dan dinamika mereka.
 Tantang anggota keluarga untuk mencari
peran mereka sendiri dalam masalah tsb.
Lanjut…
 Doronglah sebuah perubahan selama sesi
di antara sesi di rumah.
 Lakukan supervisi untuk menguji validitas
formulasi dan kefektifan intervensi
The Middle Phase of Treatment
 Tahap ini membantu keluarga
untuk mengekspresikan diri
mereka sendiri dan mencapai
saling pengertian
Middle Phase Checklist
 Semakin mengintensifkan tantangan
kepada anggota keluarga (ingenuity utk
resistensi dan empati utk menurunkan
defensif)
 Hindarkan terlalu direktif, karena keluarga
tidak akan belajar dan memperbaiki cara
mereka berrelasi
Lanjut …
 Pelihara tanggungjawab individual dan saling
pengertian.
 Yakinkan bahwa upaya memperbaiki relasi
memiliki efek positif untuk keluhan yang
disampaikan saat kini.
 Jika anda bertemu dengan subgroup, jangan
kehilangan wawasan tentang gambaran
keluarga secara keseluruhan, dan jangan
mengabaikan individu atau relasi, terutama
mereka yg sulit, dan selalu menghindar.
Lanjut…
 Jawab pertanyaan berikut: Apakah terapi sudah
berjalan dengan baik? Apakah setiap sesi sama
dan dapat diduga? Apakah terapis dipandang
terlalu aktif berperanan dalam memilih apa yang
dibicarakan? Apakah terapis dan keluarga telah
mengembangkan relasi sosial shg menjadi lebih
penting drpd konflik? Apakah terapis telah
melakukan peran reguler dlm keluarga (misal:
pendengar yg empatik bagi pasangan atau figur
orangtua bagi anak)
Termination
 Terminasi dilakukan segera setelah
presenting problem dapat diatasi.
 Bagi terapis psikoanalitik, terapi
merupakan proses belajar jangka panjang
dan dapat dilanjutkan pada tahun-tahun
berikutnya.
 Bagi sebagian besar terapis, terminasi
berasal dari dua ekstrim tersebut.
Termination Checklist
 Apakah presenting problem sudah dapat
diatasi?
 Apakah keluarga sudah puas? Sudah
mendapatkan apa yang diharapkan?
Apakah tertarik utk melanjutkan?
 Apakah keluarga sudah mengerti bhw apa
yg sudah dilakukan tidak baik dan
menghindari terjadinya masalh yg sama di
masa mendatang?
Lanjut…
 Apakah kejadian-kejadian kecil
menggambarkan gagalnya resolusi atau
hanya merupakan bhw keluarga harus
menyesuaikan diri kembali tanpa terapis?
 Apakah keluarga sudah mengembangkan
dan memperbaiki relasi dengan keluarga
dekat?
Selesai

Anda mungkin juga menyukai