Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Implementasi PP 24 Tahun 2018


Tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (OSS)

Jakarta, 27-28 Februari 2019


Kerangka Pemaparan
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

1. Tantangan

2. Data Statistik Layanan Sistem OSS

3. Gambaran Umum Operasional Sistem OSS

4. Permasalahan Operasional Sistem OSS

5. Isu-isu Strategis Sistem OSS

2
KEMENTERIAN KOORDINATOR

Tantangan BIDANG PEREKONOMIAN


REPUBLIK INDONESIA

• Seluruh K/L agar segera menyelesaikan NSPK.


• BKPM segera mengoperasionalkan sistem OSS.
K/L • Mendagri mengatur kembali fungsi, organisasi, SDM, dan pendanaan untuk
PTSP dalam menunjang sistem OSS. (menyediakan layanan mandiri, layanan
berbantuan, layanan prioritas, dan klinik berusaha).

• Mengaktifkan Satuan Tugas K/L/D (amanat Perpres 91/2017).

K/L/D
• K/L/D tetap memproses perizinan yang tidak dicakup di dalam sistem OSS.
• K/L/D menyederhanakan proses penyelesaian komitmen perizinan
berusaha.

Menyesuaikan bisnis proses perizinan dan nomenklatur PAD dengan sistem OSS
PEMDA
(Perubahan Perda).

Untuk Sistem OSS:


1. Dilaksanakan lebih mudah (user friendly), baik untuk PMDN & PMA. Sehingga, dapat meningkatkan dan
memperluas investasi.
2. Dioperasionalkan secara permanen oleh BKPM.
3
Data Statistik Layanan OSS (1/2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Sistem OSS Telah Berjalan namun belum optimal (1) Rata-Rata


Jumlah Total
• Sistem OSS melayani lebih dari 1000 registrasi per-hari dan
(Per Hari)

menerbitkan NIB lebih dari 850 per-hari. Registrasi 180,146 1,325


• Sistem OSS memberikan layanan 24/7 (tetap menerbitkan Aktivasi akun 142,383 1,047
perizinan berusaha pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur) Nomor Induk Berusaha (NIB) 120,342 885
Izin Usaha 132,179 974
Izin Komersial/Operasional 58,199 447
2500 *Data per Tanggal 21 November 2018.

2000
1500
1000
500
0

3-Nov
6-Nov
9-Nov
12-Nov
15-Nov
18-Nov
21-Nov
13-Sep
16-Sep
19-Sep
22-Sep
25-Sep
28-Sep
11 Agt
14 Agt
17 Agt

23 Agt
26 Agt
29 Agt
12 Juli

18 Juli
21 Juli
24 Juli
27 Juli
30 Juli
2 Agt
5 Agt
8 Agt

1-Sep
4-Sep
7 Sept
9 Juli

10 Sept
15Juli

01 Okt
04 Okt
07 Okt
10 Okt
13 Okt
16 Okt

22 Okt
25 Okt
28 Okt
31 Okt
19 Okt
20 Agt

NIB Izin Usaha

4
Data Statistik Layanan OSS (2/2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Sistem OSS Telah Berjalan namun belum optimal (2)

Jenis Usaha Jenis Penanaman Modal Skala Usaha


PMDN
Perorangan 89% Non-UMKM
36%
60% (100,837) (42,519)
(68,522)
UMKM

Non-Perorangan PMA 64%


40% 11% (76,628)
(46,620) (11,896)
Pelaku usaha yang mengurus Lebih dari ¾ jenis penanaman modal Dari sisi skala usaha, lebih dominan
perizinan didominasi oleh adalah PMDN, sisanya merupakan PMA. pelaku usaha UMKM daripada Non-
Non-Perorangan. UMKM.

5
*Non-perorangan: PT, Perum, Badan Usaha Yayasan, BUMD, BHMN, CV, Firma, Koperasi, Lembaga Penyiaran, BLU.
Selisih Antara Jumlah NIB Dengan Jumlah Izin Usaha KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

2500
2000
1500
1000
500
0

3-Nov
6-Nov
9-Nov
12-Nov
15-Nov
18-Nov
21-Nov
13-Sep
16-Sep
19-Sep
22-Sep
25-Sep
28-Sep
1-Sep
4-Sep
2 Agt
5 Agt
8 Agt

7 Sept

01 Okt
04 Okt
07 Okt
10 Okt
13 Okt
16 Okt

22 Okt
25 Okt
28 Okt
31 Okt
11 Agt
14 Agt
17 Agt

23 Agt
26 Agt
29 Agt
9 Juli

10 Sept
15Juli
12 Juli

18 Juli
21 Juli
24 Juli
27 Juli
30 Juli

20 Agt

19 Okt
NIB Izin Usaha
1. Tidak semua pengguna OSS merupakan investor baru;
2. Investor lama masih memiliki izin usaha yang berlaku dan menggunakan OSS untuk:
a. Perubahan data perusahaan dan investasi (selama ini di BKPM).
b. Permintaan dan perpanjangan izin impor (Kemendag mensyaratkan untuk memiliki NIB).
c. Perpanjangan izin investasi PMA yang nilai investasinya dibawah Rp10 M (selama ini diperpanjang setiap tahun di
BKPM).
d. Perpanjangan TDP (selama ini di PTSP Daerah).

6
Operasional Sistem OSS
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
Sistem pelayanan online berbasis-web REPUBLIK INDONESIA

Sistem OSS Launching 9 Juli 2018 melibatkan 25 K/L, 34


Provinsi, 514 Kab/Kota, 12 KEK, 4 FTZ, dan 87 Kawasan
Industri.

Konsep Perizinan melalui OSS Validasi data identitas pelaku usaha dalam tahap awal dilakukan
melalui konfirmasi ke sistem: Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, dan
Menggunakan satu portal nasional, Ditjen Pajak.
satu identitas perizinan berusaha
(NIB), dan satu format izin berusaha
(Izin Usaha dan Izin Operasional sistem OSS didukung oleh sistem Ditjen AHU,
Operasional/Komersial); Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak, Ditjen Bea & Cukai, BKPM,
Kemendag, INSW, Kementan, dan Kemen. PUPR.
Perizinan Berusaha diterbitkan
berdasarkan Komitmen yang harus
dipenuhi oleh Pelaku Usaha; Operasional pelayanan berbantuan (OSS Lounge di Kemenko
Pemenuhan komitmen diselesaikan di Perekonomian) didukung oleh SDM BKPM
K/L dan/atau Pemda.
2 Weeks Kemenko Perekonomian secara regular (2x/minggu) melakukan
bimtek kepada pemda, K/L, pelaku usaha, notaris dan law firm.

7
Permasalahan Sistem Operasional OSS
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Penyempurnaan sistem OSS yang masih Keterbatasan supply data dari AHU
berjalan menyebabkan terjadinya perubahan fitur Online menyebabkan perlunya
dan tampilan sistem OSS sehingga memerlukan dilakukan perekaman data secara
penyesuaian dari user (pelaku usaha). manual di sistem OSS.

Penggunaan KBLI dalam sistem terkendala:


Kurangnya pemahaman pelaku usaha
• Terdapat kegiatan usaha yang belum
dalam menggunakan KBLI sebagai dasar
diklasifikasikan KBLI-nya.
klasifikasi bidang usaha untuk menerbitkan
• Terdapat bidang usaha yang belum ada izin
perizinan.
dan K/L pembina.

Kompleksitas perizinan dan variasi Kesiapan sistem di K/L/D untuk


permasalahan dalam melakukan diintegrasikan ke dalam sistem OSS
standarisasi, memerlukan penyempurnaan masih beragam.
sistem secara berkelanjutan.

8
Isu-isu Strategis Jangka Pendek
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Tampilan sistem OSS lebih


Tingkat pemahaman, pola pikir, dan
user friendly yang didukung
kultur K/L/D dan masyarakat terhadap
dengan ICT yang lebih terkini
aturan (proses bisnis) dan sistem
(unggul, mudah, cepat, dan
OSS masih belum memadai.
stabil).

Masih belum padunya pelaksanaan Penyiapan Lembaga OSS


fungsi antar unit di dalam K/L (antara Permanen (BKPM) dan road
Pusdatin dengan Ditjen teknis) dan di map transisi (penggunaan
Pemda (antara DPMPTSP dengan sistem, sdm, dan anggaran)
Dinas terkait).

Fungsi Satgas K/L/D


Meningkatkan fungsi DPMPTSP
belum efektif.
dalam pelayanan OSS.

9
Lampiran

10
Struktur Satuan Tugas Perpres No. 91 Tahun 2017
Keterangan  SATGAS Nasional bertanggung
jawab terhadap pemantauan proses
Garis Komando perizinan berusaha dan
Presiden melaporkannya kepada Presiden.
Garis Koordinasi
 SATGAS Leading Sector wajib: (1)
Garis Pendukung
mengawal dan membantu
L penyelesaian setiap perizinan
berusaha; (2) mengidentifikasi
PTSP/ SATGAS Garis Penugasan perizinan yang perlu direformasi; (3)
BKPM Nasional melaporkan kegiatan berusaha dan
L Laporan permasalahannya kepada SATGAS
Nasional.
L
DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP  SATGAS Provinsi, Kab/Kota adalah
SATGAS yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan perizinan
berusaha yang menjadi tanggung
SATGAS K/L SATGAS SATGAS SATGAS jawabnya.
Pendukung Leading Provinsi Kab/Kota
Sector  SATGAS Pendukung adalah
SATGAS yang memberikan
dukungan untuk penyelesaian
perizinan usaha sektor atau daerah.

Sekjen Sekjen Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah 11


Tugas SATGAS Provinsi menurut Permenko No 8 Tahun 2017 (1)

Tugas Satgas Provinsi pada Tahap I: Output:


1) Melakukan inventarisasi (stock opname) atas seluruh perizinan 1) Daftar seluruh perizinan berusaha yang menjadi
berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang kewenangannya yang telah diajukan dan belum
diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah selesai.
kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum selesai. 2) Daftar seluruh perizinan diperlukan oleh kementerian/
2) Melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking) atas lembaga dan kabupaten/kota yang telah diajukan dan
seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan belum selesai.
perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan 3) Daftar inventarisasi (stock opname) dari seluruh
pemerintah kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan
selesai. perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga
3) Melakukan inventarisasi seluruh perizinan berusaha yang dan kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum
menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh selesai.
kementerian/lembaga dan pemerintah kabupaten/ kota. 4) Debirokratisasi proses dan waktu penyelesaian
4) Melakukan penyederhanaan proses (debirokratisasi) yang perizinan berusaha pada sektornya. 5) Perizinan yang
mencakup: penyederhanaan pengajuan dan penyelesaian telah diselesaikan (debottlenecking).
perizinan, percepatan waktu penyelesaian, dan penggunaan
data sharing atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh
pelaku usaha.
5) Melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru dengan
menerapkan penyederhanaan proses (debirokratisasi).

12
Tugas SATGAS Provinsi menurut Permenko No 8 Tahun 2017 (2)

Tugas Satgas Provinsi pada Tahap II: Output:


1) Melakukan reformasi peraturan perizinan berusaha pada 1) Peraturan Daerah Keputusan Kepala Daerah pengganti
sektornya: peraturan lama.
a) menyusun daftar peraturan yang akan diganti (peraturan 2) Uji coba pelaksanaan perizinan melalui Online Single
daerah dan peraturan/keputusan kepala daerah dan Submission.
mengusulkan perubahan atas undangundang, peraturan 3) Penerapan perizinan melalui Online Single Submission.
pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan
presiden) berdasarkan hasil evaluasi;
b) menyusun rancangan peraturan daerah atau keputusan
kepala daerah pengganti peraturan sebelumnya; dan
c) menyusun dan menyampaikan usulan perubahan atas
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, dan/atau keputusan presiden yang
menghambat kepada Menteri Koordintor Bidang
Perekonomian selaku Ketua Satuan Tugas Nasional
Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
2) Mengidentifikasi kesiapan dukungan teknologi dalam rangka
penerapan perizinan melalui infromasi dan teknologi online
(Online Single Submission).
3) Menyiapkan pembiayaan dan sumber daya dalam rangka
penerapan perizinan melalui Online Single Submission

13
Tugas SATGAS Kab/Kota menurut Permenko No 8 Tahun 2017 (1)

Tugas Satgas Kabupaten/Kota pada Tahap I: Output:


1) Melakukan inventarisasi (stock opname) atas seluruh perizinan 1) Daftar seluruh perizinan berusaha yang menjadi
berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang kewenangannya yang telah diajukan dan belum selesai.
diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi 2) Daftar seluruh perizinan diperlukan oleh kementerian/lembaga
yang telah diajukan dan belum selesai. dan pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai.
2) Melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking) atas 3) Daftar inventarisasi (stock opname) dari seluruh perizinan
seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang
perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi
pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai. yang telah diajukan dan belum selesai.
3) Melakukan inventarisasi seluruh perizinan berusaha yang 4) Debirokratisasi proses dan waktu penyelesaian perizinan
menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh berusaha pada sektornya.
kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi. 5) Perizinan yang telah diselesaikan (debottlenecking)
4) Melakukan penyederhanaan proses (debirokratisasi) yang
mencakup: penyederhanaan pengajuan dan penyelesaian
perizinan, percepatan waktu penyelesaian, dan penggunaan
data sharing atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh
pelaku usaha.
5) Melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru dengan
menerapkan penyederhanaan proses (debirokratisasi).

14
Tugas SATGAS Kab/Kota menurut Permenko No 8 Tahun 2017 (2)

Tugas Satgas Kabupaten/Kota pada Tahap II: Output:


1) Melakukan reformasi peraturan perizinan berusaha pada sektornya: 1) Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah pengganti
a) menyusun daftar peraturan yang akan diganti (peraturan peraturan lama.
daerah dan peraturan/keputusan kepala daerah dan 2) Uji coba pelaksanaan perizinan melalui Online Single Submission.
mengusulkan perubahan atas undangundang, peraturan 3) Penerapan perizinan melalui Online Single Submission.
pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan
presiden) berdasarkan hasil evaluasi
b) menyusun rancangan peraturan daerah atau keputusan
kepala daerah pengganti peraturan sebelumnya; dan
c) menyusun dan menyampaikan usulan perubahan atas
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
dan/atau keputusan presiden yang menghambat kepada
Menteri Koordintor Bidang Perekonomian selaku Ketua
Satuan Tugas Nasional Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
2) Mengidentifikasi kesiapan dukungan teknologi dalam rangka
penerapan perizinan melalui informasi dan teknologi online (Online
Single Submission).
3) Menyiapkan pembiayaan dan sumber daya dalam rangka
penerapan perizinan melalui Online Single Submission.

15
REKAPITULASI PENYELESAIAN
KASUS KEGIATAN INVESTASI DAN BERUSAHA OLEH POKJA SATGAS NASIONAL

Rekapitulasi Kasus
28 September 2016 – 30 September 2018

3%

42%
KASUS
JUMLAH SELESAI: KASUS
KASUS 55%
295 125 KASUS BARU:
DITANGANI
KASUS 54 KASUS
DITOLAK : 160 KASUS
10 KASUS

195 : Regulasi, Birokrasi, Sengketa Bisnis, Perpajakan, Perijinan, Gangguan Keamanan


Selesei Sedang ditangani Ditolak
10 : Sudah ditangani oleh penegak hukum, Tidak Memenuhi Kriteria
125 : Kasus telah Selesai (659 T)
160 : Rekomendasi Pokja IV belum ditindaklnjuti oleh K/L
54 : Kasus baru 16
Perkembangan NSPK (10 November 2018)
No Kementerian/Lembaga Jumlah Status Keterangan
1. Kementerian Pertanian 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
2. Kementerian Kesehatan 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
3. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
4. Kementerian Perdagangan 3 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
Sudah sesuai (perlu tindak lanjut
1 Selesai dan diundangkan (IMB & SLF)
Kementerian Pekerjaan Umum dan penyelarasan sistem SIMBG dan OSS)
5. 2
Perumahan Rakyat 1 Belum selesai dan proses penyelesaian
-
(perizinan di Sektor PUPR diluar IMB & SLF)
5 Selesai dan diundangkan (Izin Lingkungan) • Diperlukan aturan pelaksana Izin
2 Selesai dan diundangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
terintegrasi dengan izin lingkungan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan
6. 19 • Penyesuaian proses bisnis dalam
Kehutanan
12 Belum selesai dan proses penyelesaian penyelesaian IPPKH berdasarkan
komitmen yang diterbitkan sistem
!
OSS.
7. Kementerian Komunikasi dan Informatika 1 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
8. Kementerian Keuangan 1 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
Belum sesuai (Proses pengesahan

9. Kementerian Ketenagakerjaan 2
1 Selesai dan diundangkan (RPTKA) RPTKA masih menggunakan TKA
Online sampai waktu tertentu)
!
1 Belum selesai dan proses penyelesaian
-
(perizinan di Kementerian Ketenagakerjaan)
17
10. Badan Pengawas Obat dan Makanan 2 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
Perkembangan NSPK ... (2)
No Kementerian/Lembaga Jumlah Status Keterangan
11. BKPM 2 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
1 Selesai dan diundangkan (Izin Lokasi)
Kementerian Agraria dan Tata 1 Selesai dan diundangkan (Pertimbangan Sudah sesuai
12. 3
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Teknis)
1 Belum selesai dan proses penyelesaian -
13. Kementerian Koperasi dan UMKM 1 Selesai dan diundangkan -
14. BAPETEN 2 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
15. Kementerian ESDM 1 Selesai dan diundangkan Sudah sesuai
16. BPJS Ketenagakerjaan 1 Selesai dan proses pengundangan -
17. BPJS Kesehatan 1 Belum selesai dan proses penyelesaian
18. Kementerian Hukum dan HAM 1 Selesai dan diundangkan Sudah Sesuai
19. Kementerian Pariwisata 1 Selesai dan diundangkan Sudah Sesuai
20. Kementerian Kelautan dan Perikanan 4 Selesai dan proses review -
21. Kementerian Ristek Dikti 1 Belum selesai dan proses penyelesaian -
22. Kementerian Perindustrian 4 Belum selesai dan proses penyelesaian -
24. Kepolisian Negara Republik Indonesia 1 Belum selesai dan proses penyelesaian -
• Bisnis Proses penerbitan perizinan

25. Kementerian Perhubungan 4 4 Selesai dan diundangkan


berusaha sektor perhubungan belum
sesuai dengan Bisnis Proses OSS. !
• Proses pengurusan perizinan berusaha
sektor perhubungan masih dimungkinkan
untuk diajukan secara manual.
18
26. Kementerian Agama 1 Belum disusun -
Statistik Jumlah Izin Usaha & Izin Komersial/Operasional
Izin Usaha Izin Komersial/Operasional
Jumlah Izin Jumlah Izin
Sektor Sektor
Usaha Komersial
Sektor BKPM 1,285 Sektor Obat dan Makanan 6,067
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 5,303 Sektor Ketenaganukliran 1,224
Sektor Kelautan dan Perikanan 5,680 Sektor Agama 469
Sektor Kesehatan 1,737 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 2,093
Sektor Ketenagakerjaan 2,008 Sektor Kelautan dan Perikanan 5,272
Sektor Komunikasi dan Informatika 403 Sektor Kesehatan 9,097
Sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 446 Sektor Ketenagakerjaan 604
Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan 7,016 Sektor Keuangan 1,809
Sektor Pariwisata 7,843 Sektor Komunikasi dan Informatika 3,189
Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 49,728 Sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 232
Sektor Pendidikan dan Kebudayaan 1,092 Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2,223
Sektor Perdagangan 18,190 Sektor Pariwisata 397
Sektor Perhubungan 9,473 Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3,191
Sektor Perindustrian 15,525 Sektor Pendidikan dan Kebudayaan 1,438
Sektor Pertanian 5,271 Sektor Perdagangan 9,149
Sektor Kepolisian 1,179 Sektor Perhubungan 4,741
TOTAL 132,179 Sektor Perindustrian 2,592
Sektor Pertanian 3,868
Sektor Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 182
Sektor Kepolisian 362
19
TOTAL 58,199
Statistik Jumlah Izin Lokasi
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Kepulauan Riau 1682


Kepulauan Bangka Belitung 342
Kalimantan Utara 55
Kalimantan Timur 619
Kalimantan Tengah 279
Kalimantan Selatan 325
Kalimantan Barat 1726
Jawa Timur 5542
Jawa Tengah 3999
Jawa Barat 7307
Jambi 249
Gorontalo 53
DKI Jakarta 7842
Daerah Istimewa Yogyakarta 323
Bengkulu 136
Banten 4178
Bali 1952
Aceh 364
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

20
Statistik Jumlah ... (2)
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Sumatera Utara 2877


Sumatera Selatan 351
Sumatera Barat 533
Sulawesi Utara 151
Sulawesi Tenggara 188
Sulawesi Tengah 275
Sulawesi Selatan 373
Sulawesi Barat 19
Riau 842
Papua Barat 36
Papua 59
Nusa Tenggara Timur 297
Nusa Tenggara Barat 239
Maluku Utara 53
Maluku 152
Lampung 330
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

21
Sebaran Investasi
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

*berdasarkan data yang direkam Pelaku Usaha ke OSS


22
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai