(puisi acara MT Araudah : 7 maret 2020) Menciptakan peraturan yang membuat
Kapitalisme untung dan rakyatnya buntung
Gedung tinggi yang menjulang Lain halnya dengan islam
Jalanan panjang tak terhalang Sebuah sistem yang bermula dari aturan sang pencipta Menutupi kepedihan anak jalanan Yang paling menyetahui seluk beluk manusia Mendayu di keheningan malam H ingga aturan yang dilahirkan tak mungkin Berharap cacing dalam perut terdiam menyebabkan kesengsaraan dan kehinaan manusia Namun justru kesejahteraan dan kedamaian yang akan Hiruk pikuk kehidupan kota tercipta Oleh lantunan lagu para pengemis dan gelandangan Berbaris rapi dipersimpangan Sebuah sistem yang tidak akan menguntungkan satu Menadahkan tangan berharap lembaran-lembaran pihak dan merugikan pihak lainnya rupiah karena asas keadilannya. Sistem yang akan menghapuskan cengkraman Sunyi sepi kehidupan desa dominasi kapitalis dalam ekonominya Kulihat ibu termenung di sudut ruangan Sistem yang akan menjamin tersediannya seluruh Kompor dapurnya terlihat mulai berkarat kebutuhan rakyatnya Begitu pula nyala api yang telah lama padam baik pendidikan maupun kesehatannya Serta tumpukan piring yg diselimuti oleh debu serta memberikan sanksi yang tegas setegasnya Sungguh dapurnya sudahlah tak bernyawa kepada setiap pelanggar syari’at Apa daya jika jadi rakyat jelata.. Oleh karenanya, sudah tentu Lain hanya dengan wakil kami Sistem islam ini menjadi ancaman Para pria berdasi dengan stelan jas impornya Bagi para koruptor, kapitalis, pemimpin yang dzalim Dgn congkaknya turun dari mobil yang berkilat Serta orang-orang yang berbuat curang dan ingkar Duduk manis diatas kursi empuk Beralaskan marmer merah yang berkilau Namun lain halnya dengan rakyat Justru sistem islam inilah satu-satunya solusi Dihisapnya sebatang rokok dgn tangan kanannya Agar bisa terbebas dari belenggu kemiskinan Semenit kemudian terlelap lah ia dalam tidurnya dan kebodohan yang hari ini Rapatpun berlangsung begitu pula dengan mimpinya Mengikat setiap kaki dan tangan rakyat Inikah gambaran wakil rakyat tercinta Dan dengan penerapan sistem islam inilah kemuliaan tertinggi ummat islam akan kembali. Tak jauh beda dengan sang pemimpin andalan naungan Daulah Khilafah Kala kemiskinan meraja lela Pengguran membabi buta Kelaparan menerjang setiap desa dan kota Aminnn. Kerusakan moral para remaja Namun, sarannya Cobalah beradamailah dengan kenyataan? Sungguhlah tak masuk diakal bagi orang yang berakal
Begitupula, kala kas negara kosong melompong
Oleh koruptor yang tak tau malu dan songong Penegak hukum hanya diam membisu seribu bahasa Sebab rupanya pelaku da ri koloni yang sama
Dirumuskannyalah aturan topeng
Yang menyelimuti setiap kecurangan dan kedzalimn Maka hadirlah undang-undang pesanan Yang mewarnai setiap pasal aturan Pasal dapat berubah sesuai dengan harga yang ditawarkan Sungguh perselingkuhan keji antara politisi dan pemodal
Sudah menjadi kewajaran dalam sistem sekuler ini
Untuk mencampakkan aturan tuhan Merasa akalnya lebih tinggi dan lebih pantas