Cateter urine merupakan alat berupa selang kecil tipis yang terbuat dari karet atau plastik berbahan lentur. Alat ini dimasukkan ke dalam saluran kencing baik laki-laki ataupun wanita yang memiliki gangguan tidak bisa membuang urine secara normal. Ada berbagai macam jenis cateter urine berdasarkan bahannya berikut cara kerjanya: 1. Cateter Plastik Untuk pasien dengan penyakit tidak kronis. Alat ini dipakai sementara karena lebih mudah rusak dan tidak selentur bahan yang lain. 2. Cateter Lateks Untuk pemakaian jangka waktu kurang dari tiga minggu. 3. Cateter Silikon Murni Untuk penggunaan selama 2-3 bulan karena bahannya lebih lentur dan cocok bagi saluran kencing. 4. Cateter Logam Digunakan dalam pemakaian sementara, biasanya untuk mengosongkan kandung kemih pada ibu setelah melahirkan. Cateter urine berdasarkan kegunaannya: 1. Cateter Uretral/Suprapubik (Indwelling Catheter) Merupakan cateter yang dimasukkan ke dalam kemih. Disebut pula sebagai Foley Catheter yang biasanya digunakan untuk mengatasi inkontinensia urine atau retensi urine. Penggunaannya disarankan kurang dari 30 hari. Cateter ini dipasangkan ke kandung kemih melalui uretra pada perut. Ujung cateter dilengkapi sebuah balon kecil yang akan mengembang di dalam saluran kemih. Balon ini berfungsi menjaga posisi selang agar tidak bergeser. 2. Cateter Kondom (Cateter Eksternal) Cateter ini digunakan untuk pria yang tidak punya masalah aliran urine, tapi belum mampu buang air kecil dengan normal akibat gangguan pada kondisi fisik atau mental. Cateter ini dipasangkan diluar tubuh dan berbentuk seperti kondom untuk menutupi kepala penis pasien. Ada tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine. Cateter kondom perlu diganti setiap hari bila tidak didesain untuk penggunaan jangka panjang. Cateter ini lebih nyaman dibanding indwelling catheter dan memiliki risiko yang lebih kecil. Namun pemakaian cateter ini dapat meningkatkan risiko iritasi kulit karena sering dilepas dan dipasang kembali. 3. Cateter Intermitten (Jangka Pendek) Cateter ini digunakan bagi pasien yang belum mampu buang air kecil untuk sementara kaena operasi. Alat ini dapat dipasang sendiri di rumah atau dengan bantuan perawat. Selang dipasang melalui sayatan kecil pada uretra atau lubang kecil yang dibuat dibawah perut. Sedangkan berdasarkan tujuan dan kebutuhan pasien, cateter urine dibagi menjadi dua yaitu cateter dengan pemasangan sementara dan permanen. Cateter dengan pemasangan permanen disebut juga sebagai Permcath. B. MANFAAT DAN FUNGSI CATETER Cateter digunakan dalam proses katerisasi dengan menggunakan selang cateter. Fungsi selang tersebut adalah untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan dari kandung kemih pasien. Beberapa gangguan yang mengharuskan pasien memakai cateter diantaranya: 1. Tidak dapat membuang air kecil sendiri 2. Inkontinensia Urine atau tidak bisa mengontrol aliran urine nya 3. Memiliki masalah kesehatan kandung kemih 4. Dirawat inap untuk operasi 5. Sedang dalam keadaan koma 6. Dibius dalam jangka waktu yang panjang 7. Mengalami retensi urine atau kondisi kandung kemih tidak bisa kosong sepenuhnya 8. Sedang tidak diperboehkan banyak bergerak 9. Pasien penyakit ginjal 10. Memiliki kondisi medis yang memerlukan cateter seperti halnya cedera saraf tulang belakang, multiple sclerosis, dan demensia.