Anda di halaman 1dari 30

Perencanaan Struktur Bangunan

II. PERENCANAAN KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE


A. PERHITUNGAN GODING DAN SAGROD

1. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 250 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress ), fu = 410 MPa
Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0.3

2. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 100x50x20x3.2


ht = 100 mm
b= 50 mm
a= 20 mm
t= 3.2 mm
2
A= 701 mm
Ix = 1070000 mm4
Iy = 250000 mm4
Sx = 21300 mm3
3
Sy = 781 mm
rx = 39 mm
ry = 18.7 mm
c= 18.6 mm
Berat profil, w = 5.5 kg/m

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(1)
Perencanaan Struktur Bangunan

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, φb = 0.90


Faktor reduksi kekuatan untuk geser, φf = 0.75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1200 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 4900 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 2000 mm
Sudut miring atap, α= 21 °

3. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923.07692 MPa
h = ht - t = 96.80 mm
4
J = 2 * 1/3 * b * t3 + 1/3 * (ht - 2 * t) * t3 + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 2481.63 mm
Iw = Iy * h2 / 4 = 5.856E+08 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 17061.85 MPa
2
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ] * Iw / Iy = 0.00012 mm2/N2
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 18882 mm3
2 2 3
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t) + t * (b - t - c) = 12558 mm

G= modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J= Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h= tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

4. BEBAN PADA GORDING

4.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Material Berat Satuan Lebar Q


(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 55 N/m 55.0
2 Atap Genteng Beton 44.00 N/m 1.0 44.0
Total beban mati, QDL = 99.0 N/m

4.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0.25 kN/m2
Jarak antara gording, s= 1.2 m
3
Beban air hujan, qhujan * s * 10 = 300 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 300 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(2)
Perencanaan Struktur Bangunan

5. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 598.80 N/m


Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600.00 N
Sudut miring atap, α= 0.37 rad
-3
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10 = 0.5590 N/mm
-3
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10 = 0.2146 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1493.73 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 573.39 N

6. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L1 = 4900 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L2 = 2000 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 2257135 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 1692851 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 2257135 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 1692851 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
2
Muy = 1/10 * Quy * Ly + 1/8 * Puy * Ly = 229183 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 4233 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 1003 N

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(3)
Perencanaan Struktur Bangunan

7. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, λ=b/t = 15.625
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
λp = 170 / √ fy = 10.752
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
λr = 370 / √ ( fy - fr ) = 27.578
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 4720384 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3139520 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 3834000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 140580 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact , λ ≤ λp
→ Mn =Mp
b. Penampang non-compact , λp < λ ≤ λr
→ Mn =Mp - (Mp - Mr) * ( λ - λp) / ( λr - λp)
c. Penampang langsing , λ > λr
→ Mn =Mr * ( λr / λ )2

λ > λp dan λ < λr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 4463670 Nmm
langsing : Mn = M r * ( l r / l ) 2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x penampang : non-compact Mnx = 4463670 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 2270969 Nmm
langsing : Mn = M r * ( l r / l ) 2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y penampang : non-compact Mny = 2270969 Nmm

8. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L ≤ Lp
→ Mn = Mp = fy * Zx
b. Bentang sedang : Lp ≤ L ≤ Lr
→ Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] ≤ Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] ≤ Mp

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(4)
Perencanaan Struktur Bangunan

Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,


Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 931 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - fr = 180 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3164 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 4720384 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3139520 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 3834000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 140580 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 2000 mm
L > Lp dan L < Lr
→ Termasuk kategori : bentang sedang bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 4881847 Nmm
2
Mnx = Cb * π / L*√ [ E * Iy * G * J + ( π * E / L ) * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 4881847 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 4720384 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 1936100 Nmm
Mny = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 1936100 Nmm
Mny < Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 1936100 Nmm

9. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling , Mnx = 4463670 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mnx = 4720384 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 4463670 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x, → φb * Mnx = 4017303 Nmm

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(5)
Perencanaan Struktur Bangunan

Momen nominal terhadap sumbu y :


Berdasarkan pengaruh local buckling , Mny = 2270969 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mny = 1936100 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 1936100 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y, → φb * Mny = 1742490 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 2257135 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 229183 Nmm
Mux / ( φb * Mnx ) = 0.5619
Muy / ( φb * Mny ) = 0.1315
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( φb * Mnx ) + Muy / ( φb * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( φb * Mnx ) + Muy / ( φb * Mny ) = 0.7 < 1.0 AMAN (OK)

10. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h / t ≤ 6.36 *√ ( E / fy )
30.25 < 179.89 → Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 4233 N


Luas penampang badan, Aw = t * ht = 320 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * φy * Aw = 48000 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, → φf * Vnx = 36000 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 1003 N
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 320 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * φy * Af = 48000 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, → φf * Vny = 36000 N
Vux / ( φf * Vnx ) = 0.1176
Vuy / ( φf * Vny ) = 0.0278
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( φf * Vnx ) + Vuy / ( φf * Vny ) ≤ 1.0
Vux / ( φf * Vnx ) + Vuy / ( φf * Vny ) = 0.1454 < 1.0 AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(6)
Perencanaan Struktur Bangunan

11. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Syarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :


Mu / ( φb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( φf * Vn ) ≤ 1.375

Mu / ( φb * Mn ) = Mux / ( φb * Mnx ) + Muy / ( φb * Mny ) = 0.7000


Vu / ( φf * Vn ) = Vux / ( φf * Vnx ) + Vuy / ( φf * Vny ) = 0.1454
Mu / ( φb * Mn ) + 0.625 * Vu / (φf * Vn ) = 0.7909
0.7909 < 1.375 → AMAN (OK)

12. TAHANAN TARIK SAGROD


Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah
sumbu x (miting atap) sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang timbul pada arah
x. Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar bidang atap
(sumbu x), maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px.

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.2146 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 573.39 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L2 = 2000 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 1003 N
Tegangan leleh baja, fy = 250 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 410 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d2 = 78.54 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70.69 mm2

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,


φ * Tn = 0.90 * Ag * fy = 17671 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
φ* Tn = 0.75 * Ae * fu = 21736 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan, → φ * Tn = 17671 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu ≤ φ * Tn
1003 < 17671 → AMAN (OK)
Perhitungan diameter sagrod cara 2
σ =P/Fn ≤ σ = 160 Mpa, dimana diambil σ = σ = 160 Mpa
Fn = p/σ = 6.266 mm2
Fbr = 125% x Fn = 7.833 mm2
d = √(4.Fbr/π) = 3.158 mm

Diameter Teori Diameter asumsi


3.158 < 10 → AMAN (OK)

Maka batang tarik yang digunakan D 10 mm

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(7)
Perencanaan Struktur Bangunan

C. PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROAD BRACING)

Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal (axial) tarik saja. Adapun cara
kerjanya adalah apabila salah satu ikatan angin bekerja sebagai batang tarik, maka yang
lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya apabila arah angin berubah, maka secara
bergantian betang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
4.90 m

5.6 m

N dicari dengan syarat keseimbangan, sedangkan P = gaya/tekanan angin.


β = arc tg (y/x) = arc tg ( 5.6/4.9 ) = 48.8 ˚
P = ( 0,25 * 7,62 ) = 1.400 kN
N = P/ (cos β) = 2.126 kN
Fn = N/σ = 13.288 mm2
Fbr = 125%* Fn = 16.610 mm2
d = √(4.Fbr/π) = 4.599 mm

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 1400 N

1. DATA BAHAN

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja, fy = 250 MPa
p
Tegangan tarik putus, fu = 410 MPa
Tebal plat sambung, tp = 8 mm
Lebar plat sambung, Lp = 50 mm
TRACK STANK DATA TRACK STANK
Tegangan leleh baja, fy = 250 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 410 MPa
Diameter track stank, dt = 8 mm
BAUT DATA BAUT
Jenis baut, Tipe A-325
Tegangan leleh baja, fy = 740 MPa
Tegangan tarik putus, fu b = 825 MPa
Diameter baut, db = 16 mm
Jumlah baut, n= 2 unit
LAS SUDUT DATA LAS SUDUT
Tipe, Mutu : E7013
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
Tebal las, tw = 4 mm
Panjang las, Lw = 100 mm

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(8)
Perencanaan Struktur Bangunan

1. TAHANAN TARIK PLAT


2
Luas penampang bruto, Ag = tp * Lp = 400.00 mm
Luas penampang efektif, Ae = tp * [ Lp - ( db + 2 ) ] = 256.00 mm2
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang brutto,
φ * Tn = 0.90 * Ag * fy = 90000 N
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang efektif,
φ* Tn = 0.75 * Ae * fup = 78720 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, φ* Tn = 78720 N

2. TAHANAN TARIK TRACK STANK


Luas penampang bruto,
2
Ag = p / 4 * dt = 50.27 mm2
2
Luas penampang efektif, Ae = 0.90 * Ag = 45.24 mm
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang brutto,
φ * Tn = 0.90 * Ag * fy = 11310 N
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang efektif,
p
φ* Tn = 0.75 * Ae * fu = 13911 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, φ * Tn = 11310 N

3. TAHANAN GESER BAUT DAN TUMPU PLAT


Faktor reduksi kekuatan geser baut, φf = 0.75
Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
2
Luas penampang 1 baut, Ab = p / 4 * db = 201.06
b
Tahanan geser baut, φf * Vn = φf * r1 * m * Ab * fu * n = 99526 N
p
Tahanan tumpu plat, φf * Rn = 2.4 * φf * db * tp * fu * n = 94464 N
Tahanan sambungan baut (terkecil), φf * Vn = 94464 N

4. TAHANAN LAS
Tegangan tarik putus plat, fu p = 410 MPa
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
fup > fuw → Kuat tarik sambungan, fu = 390 MPa
Tahanan las sudut,
φf * Rnw = 0.75 * tw * ( 0.60 * fu ) * Lw = 70200 N

5. REKAP TAHANAN SAMBUNGAN


No Tahanan sambungan φ * Tn
berdasarkan kekuatan (N)
1 Plat 78720
2 Track stank 11310
3 Baut 94464
4 Las 70200
Tahanan sambungan terkcil 11310

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(9)
Perencanaan Struktur Bangunan

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 1400 N


Syarat yg harus dipenuhi :
Tu ≤ φ* Tn 1400 < 11310 → AMAN (OK)
D. PERHITUNGAN KUDA-KUDA GABLE

1. PEMBEBANAN PADA BALOK GABLE

Figure 3 Gambar distribusi pembebanan

4.9 m

2.4 m

Figure 4 Pembebanan yang dipikul oleh gording

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(10)
Perencanaan Struktur Bangunan

Balok yang direncanakan menggunakan WF 200x150x6x9 dengan data penampang:


H = 200 mm A = 38.8 mm2 rx = 8.3 cm
B = 150 mm Ix = 2675 cm4 ry = 3.6 cm
t1 = 6 mm Iy = 507.0 cm4 Sx = 276 cm3
t2 = 9 mm w = 30.6 kg/m Sy = 67.6 cm3
r = 12 mm

Figure 5 Penampang baja WF

Pembebanan pada balok gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan
bentang 4.9 meter :

1.1 BEBAN GORDING


Gording P1 (karena terletak pada ujung balok, maka menerima beban setengah jarak gording =
0.6 m )
Berat sendiri penutup atap : 4.9 m * 44 kg/m2 * 0.5 m = 107.8 kg
Berat sendiri gording : 4.9 m * 5.5 kg/m2 = 26.95 kg
Berat alat penyambung : 10 % * Berat sendiri balok = 2.695 kg

Gording P2 s/d P9 (karena terletak pada ujung balok, maka menerima beban setengah jarak
gording =1.2 m )
Berat sendiri penutup atap : 4.9 m * 44 kg/m2 * 1 m = 215.6 kg
Berat sendiri gording : 4.9 m * 5.5 kg/m2 = 26.95 kg
Berat alat penyambung : 10 % * Berat sendiri gording = 2.695 kg

Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban-beban pada gording
dilakukan secara tabel sebagai berikut:
Pdl (Gording Ujung) = 137.45 kg
Pdl (Gording Antara) = 245.25 kg

Beban merata akibat beban hidup :


Dipilih yang terbesar antara beban orang dan beban air hujan ql = 100 kg
ql = 40 - 0.8 α ≥ 20 kg/m2 = 23 kg/m2
P = q x jarak antar gording x jarak antar kuda-kuda qah = 113.68 kg
Makadipilihbebanakibatairhujan qll = 113.68 kg

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(11)
Perencanaan Struktur Bangunan

1.2 Tekanan angin pada bidang atap


Tekanan angin = 30 kg/m2
Koefisien angin tekan Wt= 0.1 x 30 kg/m2 x Jarak antar portal = 14.7 kg/m
Koefisien angin hisap Wh= 0.4 x 30 kg/m2 x Jarak antar portal = 58.8 kg/m
21.0720354
1.3 Tekanan angin pada bidang dinding
Koefisien angin tekan Wt= 0.9 x 30 kg/m2 x Jarak antar portal = 132.3 kg/m
Koefisien angin hisap Wh= 0.4 x 30 kg/m2 x Jarak antar portal = 58.8 kg/m

Figure 6 Skema pembebanan akibat beban mati

Figure 7 Skema pembebanan akibat beban hidup

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(12)
Perencanaan Struktur Bangunan

Figure 8 Skema pembebanan akibat beban angin kiri

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(13)
Perencanaan Struktur Bangunan

E. CEK PROFIL KUDA-KUDA GABLE

1. PERENCANAAN PENAMPANG RAFTER (RANGKA GABLE)

1.1 PROPERTI PENAMPANG


Modulus elastisitas, E = 200,000 MPa
Modulus Geser, G = 80,000 MPa
Tegangan Leleh, fy = 250 MPa
Tegangan Residu, fr = 70 MPa

1.2 DATA PEMBEBANAN


Momen maksimum, Mu = 20,479,603 Nmm
Gaya geser maksimum, Vu = 12,718 N
Gaya aksial maksimum, Nu = 15,412 N
Momen ujung terkecil, M1x = 5,542,060 Nmm
Momen ujung terbesar, M2x = 20,479,603 Nmm
Momen lentur akibat beban (sway) , Mltux = 20,479,603 Nmm
Momen lentur akibat beban (non sway) , Mntux = 20,479,603 Nmm
Momen pada 1/4 l, 1,767 MA = 669,060 Nmm
Momen pada 1/2 l, 3,535 MB = 6,490,219 Nmm
Momen pada 3/4 l, 5,302 MC = 9,264,733 Nmm
Panjang batang arah tegak lurus sumbu x - x, Lx = 7,070 mm
Panjang batang arah tegak lurus sumbu y - y, Ly = 2,100 mm

1.3 GEOMETRI PENAMPANG


WF 200x150x6x9
ht = 200 mm
bf = 150 mm
t1 = tw = 6.0 mm
t2 = tf = 9 mm
r = 12 mm
A = 38.80 cm2
Ix = 2,675.0 cm4
Iy = 507.0 cm4
rx = 8.30 cm
ry = 3.60 cm
Sx = 276 cm3
Sy = 68 cm3

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(14)
Perencanaan Struktur Bangunan

1.4 EFEK KOLOM


1.4.1 Menentukan panjang tekuk rafter
Panjang tekuk batang arah tegak lurus sumbu x-x Lkx = 3,535 mm
Panjang tekuk batang arah tegak lurus sumbu y-y Lky = 1,050 mm

1.4.2 Menentukan parameter kelangsingan rafter


Faktor kelangsingan tegak lurus sumbu x-x λcx = (1/π)*(Lkx/rx) √(fy/E) = 0.48
Faktor kelangsingan tegak lurus sumbu y-y λcy = (1/π)*(Lky/ry) √(fy/E) = 0.33

1.4.3 Menentukan daya dukung nominal rafter

wx = 1.12
wy = 1.00

Tegangan tekan kritis arah sumbu x, fcrx = fy/wx = 224 MPa


Kuat tekan nominal arah sumbu x, Nnx = Ag*fcrx = 867,494 N
Tegangan tekan kritis arah sumbu y, fcry = fy/wy = 250 MPa
Kuat tekan nominal arah sumbu y, Nny = Ag*fcry = 970,000 N

Untuk selanjutnya digunakan Nn minimum :


Kuat tekan nominal terfaktor φNn = 0,85 *Nn-min = 737,370 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Nu φNn
15,412 < 737,370 → AMAN (OK)

1.5 EFEK BALOK


1.5.1 Menentukan konstanta-konstanta untuk profil WF simetris
h1 = tf + r = 21 mm
h2 = ht - 2(h1) = 158 mm
h = ht - tf = 191 mm
Konstanta puntir torsi, J = (2.b.tf^3 + (h-tf).tw^3)/3 = 86,004 mm
Konstanta puntir lengkung, Iw = (Iy.h^2)/4 = 4.624E+10 mm6
Modulus penampang plastis, Zx = (b.tf)(ht-tf)+tw(0.5ht-tf)(0.5ht-tf) = 307,536 mm3
X1 = (π/Zx) * (EGJA/2) ^0,5 = 16,691 MPa
2 2
X2 = 4(Zx/GJ)^2*Iw/Iy = 7.29E-05 mm /N

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(15)
Perencanaan Struktur Bangunan

1.5.2 Menentukan kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lokal
Kontrol penampang, termasuk kompak, tidak kompak atau langsing
Untuk tekuk lokal pelat sayap,
Angka kelangsingan, λ = bf/2tf = 8.333
Batas maksimum untuk penampang kompak, λp = 170 /√fy = 10.752
Batas maksimum untuk penampang tak - kompak, λr = 370 /√(fy-fr) = 27.578
→ KOMPAK
Untuk tekuk lokal pelat badan,
Angka kelangsingan, λ = (h-2tf)/tw = 28.8333333
Batas maksimum untuk penampang kompak, λp = 1680 /√fy = 106.253
Batas maksimum untuk penampang tak - kompak, λr = 2550 /√fy = 161.276
→ KOMPAK
Karena λ < λp Maka penampang : → KOMPAK

1.5.3 Menentukan batasan momen plastis


Momen plastis Mp = (Zx*fy) ≤ 1,5*fy*Sx = 76,884,000 Nmm
Momen batas tekuk, Mr = Sx * (fy - fr) = 49,644,000 Nmm
Momen nominal Mn = 76,884,000 Nmm

1.5.4 Menentukan kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lateral
Kontrol penampang, termasuk bentang pendek, menengah atau panjang
Tegangan lele - tegangan sisa fl = fy - fr = 180 MPa
Lb = 2100 mm
Bentang maksimum untuk momen plastis Lp =1.76 * ry * √(E/fy) = 1792 mm
Bentang minimum oleh momen kritis torsi lateral
Lr = ry(X1/fL)*√(1+√(1+X2*fl^2)) = 5619 mm
Bentang Menengah
→ Karena Lp < Lb < Lr Bentang Menengah

Koefisien pengali momen tekuk lateral Cb = 2.30 mm


Untuk bentang panjang
Mn = Cb * π / Lb*√ [ E * Iy * G * J + ( π* E / Lb )^2 * Iy * Iw ] ≤ Mp - Nmm
Untuk Bentang menengah
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] ≤ Mp 56,570,075 Nmm
Untuk bentang pendek
Mn = Mp = fy * Zx = 76,884,000 Nmm

1.5.4 Menentukan momen nominal yang paling menentukan dari masing-masing kondisi batas
Momen nominal berdasar tekuk lokal, Mn = 76,884,000 Nmm
Momen nominal berdasar tekuk lateral, Mn = 76,884,000 Nmm
Momen nominal yang paling menentukan, Mn Use = 76,884,000 Nmm
φMn = 0,9 * Mn = 69,195,600 Nmm
Syarat yang harus dipenuhi,
Mu (kN) φMn (kN)
20.480 < 69.196 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(16)
Perencanaan Struktur Bangunan

1.6 MENENTUKAN FAKTOR PERSEBARAN MOMEN


1.6.1 Momen lentur terhadap sumbu x
Ditinjau untuk kondisi portal tak bergoyang (braced)
Beban kristis elastis untuk komponen struktur tak bergoyang,
Ncrb = Ab * fy / λcx^2 = 4,222,729 N
Perbandingan momen ujung βm = M1x/M2x = 0.27
Faktor penghubung diagram momen, Cmx = 0,6-0,4 *βm ≤ 1 = 0.49
Faktor amplifikasi, δbx = Cmx/ (1- (Nu / Ncrb) ≥ 1 = 1.00

Ditinjau untuk kondisi portal bergoyang (unbraced)


Ncrs = Ab * fy / λcx^2 = 4,222,729 N
δsx = 1 / (1- (Nu / Ncrs) = 1.003663

1.6.2 Menentukan momen ultimit


Momen lentur terfaktor terhadap sumbu x, Mux = δbx * Mntux + δsx * Mltux =
41,034,225 Nmm
Nu / φNn = 0.02
Interaksi aksial dan lentur, 0.31 ≤ 1
→ AMAN (OK)
1.7 KONTROL KUAT GESER NOMINAL TANPA PENGAKU
Ketebalan minimum pelat badan tanpa adanya pengaku;
h2 / tw = 26.33
6,36 √(E / fy) = 179.888
Syarat yang harus dipenuhi,
h2 / tw 6,36 √(E / fy)
26.333 ≤ 179.888 → AMAN (OK)

Kuat geser pelat badan tanpa adanya pengaaku;


Luas pelat badan Aw = tw * ht = 1,200.00
Kuat geser nominal, Vn = 0,6 * fy * Aw = 180,000.00
Kuat geser terfaktor, φVn = 0,9 * Vn = 162,000.00
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φVn
12718 ≤ 162000 → AMAN (OK)

Interaksi geser dan lentur, Mu / φMn + 0,625 * (Vu / φVn) = 0.35 ≤ 1,375
→ AMAN (OK)

Kesimpulan, Profil WF 200x150x6x9 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(17)
Perencanaan Struktur Bangunan

2. PERENCANAAN PENAMPANG KOLOM (RANGKA GABLE)

2.1 PROPERTI PENAMPANG


Modulus elastisitas, E = 200,000 MPa
Modulus Geser, G = 80,000 MPa
Tegangan Leleh, fy = 250 MPa
Tegangan Residu, fr = 70 MPa

2.2 DATA PEMBEBANAN


Momen maksimum, Mu = 21,777,284 Nmm
Gaya geser maksimum, Vu = 9,942 N
Gaya aksial maksimum, Nu = 23,645 N
Momen ujung terkecil, M1x = 6,884,083 Nmm
Momen ujung terbesar, M2x = 21,777,284 Nmm
Momen lentur akibat beban (sway) , Mltux = 21,777,284 Nmm
Momen lentur akibat beban (non sway) , Mntux = 21,777,284 Nmm
Momen pada 1/4 l, 1,000 MA = 11,835,558 Nmm
Momen pada 1/2 l, 2,000 MB = 1,893,831 Nmm
Momen pada 3/4 l, 3,000 MC = 8,641,936 Nmm
Tinggi kolom, H= 4,000 mm
Jarak antara sokongan lateral, x= 2,000 mm
Panjang rafter, l= 7,070 mm

2.3 GEOMETRI PENAMPANG


WF 350x175x7x11
ht = 350 mm
bf = 175 mm
t1 = tw = 7.0 mm
t2 = tf = 11 mm
r = 14 mm
A = 63.1 cm2
Ix = 13,600 cm4
Iy = 984.0 cm4
rx = 14.70 cm
ry = 3.95 cm
Sx = 775 cm3
Sy = 112 cm3

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(18)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.4 EFEK KOLOM


2.4.1 Menentukan nilai perbandingan kekakuan pada rangka
Untuk lentur terhadap sumbu x: Gix = Σ (I / L) c / Σ (I / L) b = 10 Hinge
Gjx = Σ (I / L) c / Σ (I / L) b = 8.99
Untuk lentur terhadap sumbu y: Gix = Σ (I / L) c / Σ (I / L) b = 10 Hinge
Gjx = Σ (I / L) c / Σ (I / L) b = 3.43
Menurut Smith 1996, faktor panjang tekuk dapat ditentukan tanpa nomogram, tetapi
dengan rumus dan untuk portal bergoyang adalah;
Kx = √(( 1,6 * Gix * Gjx + 4,0 (Gix + Gjx) + 7,5) / (Gix + Gjx + 7,5)) = 2.93
Ky = √(( 1,6 * Giy * Gjy + 4,0 (Giy + Gjy) + 7,5) / (Giy + Gjy + 7,5)) = 2.36

1.4.1 Menentukan panjang tekuk rafter


Panjang tekuk batang arah tegak lurus sumbu x-x Lkx = 11,716 mm
Panjang tekuk batang arah tegak lurus sumbu y-y Lky = 4,710 mm
Lkx / rx ≤ 200 = 80
Lky / ry ≤ 200 = 119
→ AMAN (OK)

2.4.2 Menentukan parameter kelangsingan rafter


Faktor kelangsingan tegak lurus sumbu x-x λcx = (1/π)*(Lkx/rx) √(fy/E) = 0.90
Faktor kelangsingan tegak lurus sumbu y-y λcy = (1/π)*(Lky/ry) √(fy/E) = 1.34

2.4.3 Menentukan daya dukung nominal rafter

wx = 1.43
wy = 2.25

Tegangan tekan kritis arah sumbu x, fcrx = fy/wx = 174.7 MPa


Kuat tekan nominal arah sumbu x, Nnx = Ag*fcrx = 1,102,805 N
Tegangan tekan kritis arah sumbu y, fcry = fy/wy = 111.0 MPa
Kuat tekan nominal arah sumbu y, Nny = Ag*fcry = 701,108 N

Untuk selanjutnya digunakan Nn minimum :


Kuat tekan nominal terfaktor φNn = 0,85 *Nn-min = 595,942 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Nu φNn
23,645 < 595,942 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(19)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.5 EFEK KOLOM


2.5.1 Menentukan konstanta-konstanta untuk profil WF simetris
h1 = tf + r = 25 mm
h2 = ht - 2(h1) = 300 mm
h = ht - tf = 339 mm
Konstanta puntir torsi, J = (2.b.tf^3 + (h-tf).tw^3)/3 = 192,785 mm
Konstanta puntir lengkung, Iw = (Iy.h^2)/4 = 2.827E+11 mm6
Modulus penampang plastis, Zx = (b.tf)(ht-tf)+tw(0.5ht-tf)(0.5ht-tf) = 840,847 mm3
X1 = (π/Zx) * (EGJA/2) ^0,5 = 11,659 MPa
2 2
X2 = 4(Zx/GJ)^2*Iw/Iy = 3.42E-04 mm /N
2.5.2 Menentukan kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lokal
Kontrol penampang, termasuk kompak, tidak kompak atau langsing
Untuk tekuk lokal pelat sayap,
Angka kelangsingan, λ = bf/2tf = 7.955
Batas maksimum untuk penampang kompak, λp = 170 /√fy = 10.752
Batas maksimum untuk penampang tak - kompak, λr = 370 /√(fy-fr) = 27.578
→ KOMPAK

Untuk tekuk lokal pelat badan,


Angka kelangsingan, λ = (h-2tf)/tw = 45.2857143
Batas maksimum untuk penampang kompak, λp = 1680 /√fy = 106.253
Batas maksimum untuk penampang tak - kompak, λr = 2550 /√fy = 161.276
→ KOMPAK
Karena λ < λp Maka penampang : → KOMPAK

2.5.3 Menentukan batasan momen plastis


Momen plastis Mp = (Zx*fy) ≤ 1,5*fy*Sx = 210,211,750 Nmm
Momen batas tekuk, Mr = Sx * (fy - fr) = 139,500,000 Nmm
Momen nominal Mn = 210,211,750 Nmm

2.5.4 Menentukan kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lateral
Kontrol penampang, termasuk bentang pendek, menengah atau panjang
Tegangan lele - tegangan sisa fl = fy - fr = 180 MPa
Lb = 2000 mm
Bentang maksimum untuk momen plastis Lp =1.76 * ry * √(E/fy) = 1966 mm
Bentang minimum oleh momen kritis torsi lateral
Lr = ry(X1/fL)*√(1+√(1+X2*fl^2)) = 5412 mm
Bentang Menengah
→ Karena Lp < Lb < Lr Bentang Menengah

Koefisien pengali momen tekuk lateral Cb = 2.21 mm


Untuk bentang panjang
Mn = Cb * π / Lb*√ [ E * Iy * G * J + ( π* E / Lb )^2 * Iy * Iw ] ≤ Mp - Nmm
Untuk Bentang menengah
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] ≤ Mp 153,205,861 Nmm
Untuk bentang pendek
Mn = Mp = fy * Zx = 210,211,750 Nmm

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(20)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.5.4 Menentukan momen nominal yang paling menentukan dari masing-masing kondisi batas
Momen nominal berdasar tekuk lokal, Mn = 210,211,750 Nmm
Momen nominal berdasar tekuk lateral, Mn = 153,205,861 Nmm
Momen nominal yang paling menentukan, Mn Use = 210,211,750 Nmm
φMn = 0,9 * Mn = 189,190,575 Nmm
Syarat yang harus dipenuhi,
Mu (kN) φMn (kN)
21.777 < 189.191 → AMAN (OK)

2.6 MENENTUKAN FAKTOR PERSEBARAN MOMEN


2.6.1 Momen lentur terhadap sumbu x
Ditinjau untuk kondisi portal tak bergoyang (braced)
Beban kristis elastis untuk komponen struktur tak bergoyang,
Ncrb = Ab * fy / λcx^2 = 1,962,128 N
Perbandingan momen ujung βm = M1x/M2x = 0.32
Faktor penghubung diagram momen, Cmx = 0,6-0,4 *βm ≤ 1 = 0.47
Faktor amplifikasi, δbx = Cmx/ (1- (Nu / Ncrb) ≥ 1 = 1.00

Ditinjau untuk kondisi portal bergoyang (unbraced)


Ncrs = Ab * fy / λcx^2 = 1,962,128 N
δsx = 1 / (1- (Nu / Ncrs) = 1.012198

2.6.1 Menentukan momen ultimit


Momen lentur terfaktor terhadap sumbu x, Mux = δbx * Mntux + δsx * Mltux =
43,820,205 Nmm
Nu / φNn = 0.04
Interaksi aksial dan lentur, 0.14 ≤ 1
→ AMAN (OK)
2.7 KONTROL KUAT GESER NOMINAL TANPA PENGAKU
Ketebalan minimum pelat badan tanpa adanya pengaku;
h2 / tw = 42.86
6,36 √(E / fy) = 179.888
Syarat yang harus dipenuhi,
h2 / tw 6,36 √(E / fy)
42.857 ≤ 179.888 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(21)
Perencanaan Struktur Bangunan

Kuat geser pelat badan tanpa adanya pengaaku;


Luas pelat badan Aw = tw * ht = 2,450.00
Kuat geser nominal, Vn = 0,6 * fy * Aw = 367,500.00
Kuat geser terfaktor, φVn = 0,9 * Vn = 330,750.00
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φVn
9942 ≤ 330750 → AMAN (OK)

Interaksi geser dan lentur, Mu / φMn + 0,625 * (Vu / φVn) = 0.13 ≤ 1,375
→ AMAN (OK)

Kesimpulan, Profil WF 350x175x7x11 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(22)
Perencanaan Struktur Bangunan

F. PERENCANAAN SAMBUNGAN PADA KUDA-KUDA GABLE

1. PERENCANAAN PERLETAKAN
Gaya-gaya pada kolom
Gaya Aksial (Nu) Nu = 23,645
Gaya Geser (Vu) Vu = 9,942

Figure 9 Detail base plat

1.1 KONTROL TEGANGAN YANG TIMBUL


σb = Nu / f ≤ σ'b = 25 MPa
F=a.b= 61,250 mm2
σb = Nu / F = 0.16
→ AMAN (OK)

1.2 PENENTUAN JUMLAH ANGKUR


Diambil diameter angkur .= 22 mm
Tegangan putus, fub = 400 MPa
Vd = φfVn = 0,75 * f * r1 * fub * Ab = 57,020
Vu < n.Vd
Jumlah tulangan yang teori n= 0 Buah
Jumlah tulangan yang digunakan n= 4 Buah

450
175
125

50

450
350
600

170 110 170

150

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(23)
Perencanaan Struktur Bangunan
150

2. PERENCANAAN SAMBUNGAN RAFTER PUNCAK

Figure 10 Sambungan rafter puncak


2.1 DATA
Tegangan putus, fub .= 780 MPa
Diameter baut 7/8 " Db .= 22.23 mm
Luas baut Ab .= 387.95 mm2
Jumlah baut n .= 4 Buah

2.2 DATA PELAT UJUNG BAUT


Tegangan leleh fy .= 250 MPa
Tegangan putus fup .= 410 MPa
Lebar plat b .= 150 mm
Tinggi plat h .= 214 mm
Tebal plat t .= 10 mm

2.3 BEBAN RENCANA


Gaya-gaya pada rafter :
Gaya geser Vu .= 12,718 N
Momen Mu .= 20,479,603 Nmm

2.4 MENENTUKAN LETAK GARIS NETRAL


Jarak antar baut :
S1 =1,5Db - 3Db .= 33.34 - 66.68 mm
S = 2,5Db - 7Db .= 55.57 - 155.58 mm
Sehingga digunakan S1 .= 65 mm
Jarak vertikal antar baut g .= 84.229 mm
δ =( 2 * Ab )/g .= 9.212 mm
b' .= 200.000 mm
δx * 0,5x = b' * ( h - x ) * 0,5 * ( h - x )
δ/2 * x^2 = b'/2 * ( h^2 - 2hx +x^2 )
0 = (b'/2 * h^2) - (b'/2 * 2hx) + ( (b'/2 * x^2) - (δ/2 * x^2) )
0= 4,589,406 - 42,846 x + 95.394129 x^2
x1 .= 272.769 mm
x2 .= 176.376 mm
x .= 176.376 mm
H-x .= 37.853 mm
σ3 = σ1 * (h - x) / x ↔ σ3 = 0.2146 σ1

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(24)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.5 MENENTUKAN TEGANGAN LENTUR YANG TERJADI

(0,5 * σ1 * δx (2/3)x ) + (0,5 * σ3 * b' (h - x) * (2/3) * (h - x)


= Mu
95521.52268 σ1 + 95521.52268 σ3 = 20,479,603
95521.52268 σ1 + 20500.15421 σ1 = 20,479,603

σ1 .= 176.515 MPa
σ2 = σ1(x - S1) / x .= 111.464 MPa
σ3 .= 37.882 MPa
2.6 MENENTUKAN GAYA-GAYA YANG TERJADI

Gaya tarik maksimum yang terjadi pada baut :


Gaya terbesar yang dipikul garis baut terbawah Tu = δ * g * σ2 .= 86,484.53 N
Gaya yang dipikul satu baut terbawah Tu1 = 0,5 * Tu .= 43,242.27 N
φf .= 0.75
Kuat tarik rencana satu baut Td = φf * 0,75 * fub * Ab .= 170,212.15 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Tu φf * Tn
86484.53 ≤ 170212.15 → AMAN (OK)

Gaya geser yang terjadi pada baut Vu1 = Vu / n .= 3,179.60 N


r1 .= 0.40
m .= 1.00
Vd = φf * r1 * fub * Ab * m .= 90,779.81 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu1 φf * Vn
3179.60 ≤ 90779.81 → AMAN (OK)

Gaya tumpu yang terjadi Vu1 = Vu / n .= 3,179.60 N


Rd = 2,4 * φf * Db * fup * Tp .= 164,020.50 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu1 φf * Rn
3179.60 ≤ 164020.50 → AMAN (OK)

Kombinasi gaya geser dan tarik

fuv = Vu / (n * Ab) r1 * φf *fub * m


8.20 ≤ 234.00 → AMAN (OK)

ft = 0,75 * fub .= 585.00 N


Td = φf * ft * Ab .= 170,212.15 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Tu / n Td
21621.13 ≤ 170212.15 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(25)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.6 PERENCANAAN PENGAKU PENUMPU BEBAN


2.6.1 Cek terhadap kuat leleh pelat badan
Vu .= 12,718.39 N
k = tebal pelat sayap ditambah jari - jari peralihan k = tf + r .= 21.00
N = dimensi longitudinal pelat perletakan atau tumpuan, minimal sebesar k .= 9.00
Kuat tumpu terhadap leleh pelat badan Rb = ( 5k + N ) * fy * tw .= 171,000.00 N
φRb .= 128,250.00 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
12718.39 ≤ 128250.00 → AMAN (OK)

2.6.2 Cek terhadap kuat tekuk dukung pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk di sekitar pelat sayap yang di bebani :

.= 264,396.73 N

φRb .= 198,297.55 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
12718.39 ≤ 198297.55 → AMAN (OK)

2.6.3 Cek terhadap kuat tekuk lateral pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk lateral :
L .= 7,070
( h / tw ) / ( L / bf ) .= 0.71 ≤ 2,3
dengan,
Cr = 3.25 untuk M ≤ My .= 36,060.37 N
1.62 untuk M > My
φRb .= 27,045.27 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
12718.39 ≤ 27045.27 → AMAN (OK)

2.6.4 Cek terhadap kuat tekuk lentur pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk lentur akibat gaya tekan :

.= 183,893.02 N

φRb .= 137,919.76 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
12718.39 ≤ 137919.76 → AMAN (OK)

Kesimpulan, Sambungan AMAN dan pelat badan tidak perlu diberi pengaku.

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(26)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.6.5 Ukuran Pengaku


Gaya geser maksimal Ru = Vu .= 12,718.39 N
Gunakan Rb yang TIDAK AMAN φRb .= 27,045.27 N
As ≥ (Ru - φRb) / fy .= (57.31) mm2
Lebar Pengaku Bs > (1/3 * bf) - 0,5 * tw .= 47.00 mm
Tebal pengaku Ts ≥ Bs / (0,56√( E/fy )) .= 2.97 mm

Gunakan Pelat Pengaku dimensi 230 x 150 mm


Kesimpulan : Sambungan AMAN
2. PERENCANAAN SAMBUNGAN RAFTER DENGAN KOLOM

Figure 11 Sambungan rafter - kolom


2.1 DATA
Tegangan putus, Baut A490 fub .= 780 MPa
Diameter baut 1 " Db .= 25.40 mm
Luas baut Ab .= 506.71 mm2
Jumlah baut n .= 4 Buah

2.2 DATA PELAT UJUNG BAUT


Tegangan leleh fy .= 250 MPa
Tegangan putus fup .= 410.00 MPa
Lebar plat b .= 150 mm
Tinggi plat h .= 214 mm
Tebal plat t .= 10 mm

2.3 BEBAN RENCANA


Gaya-gaya pada rafter :
Gaya geser Vu .= 9,942 N
Momen Mu .= 21,777,284 Nmm

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(27)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.4 MENENTUKAN LETAK GARIS NETRAL


Jarak antar baut :
S1 =1,5Db - 3Db .= 38.1 - 76.2 mm
S = 2,5Db - 7Db .= 63.5 - 177.8 mm
Sehingga digunakan S1 .= 67.00 mm
Jarak vertikal antar baut g .= 80.229 mm
δ =( 2 * Ab )/g .= 12.632 mm
b' .= 200.000 mm

δx * 0,5x = b' * ( h - x ) * 0,5 * ( h - x )


δ/2 * x^2 = b'/2 * ( h^2 - 2hx +x^2 )
0 = (b'/2 * h^2) - (b'/2 * 2hx) + ( (b'/2 * x^2) - (δ/2 * x^2) )
0= 4,589,406 - 42,846 x + 93.684235 x^2
x1 .= 286.139 mm
x2 .= 171.204 mm
x .= 171.204 mm
H-x .= 43.025 mm
σ3 = σ1 * (h - x) / x ↔ σ3 = 0.2513 σ1

2.5 MENENTUKAN TEGANGAN LENTUR YANG TERJADI

(0,5 * σ1 * δx (2/3)x ) + (0,5 * σ3 * b' (h - x) * (2/3) * (h - x)


= Mu
123412.7651 σ1 + 123412.7651 σ3 = 21,777,284
123412.7651 σ1 + 31015.0906 σ1 = 21,777,284

σ1 .= 141.019 MPa
σ2 = σ1(x - S1) / x .= 85.832 MPa
σ3 .= 35.440 MPa
2.6 MENENTUKAN GAYA-GAYA YANG TERJADI

Gaya tarik maksimum yang terjadi pada baut :


Gaya terbesar yang dipikul garis baut terbawah Tu = δ * g * σ2 .= 86,983.14 N
Gaya yang dipikul satu baut terbawah Tu1 = 0,5 * Tu .= 43,491.57 N
φf .= 0.75
Kuat tarik rencana satu baut Td = φf * 0,75 * fub * Ab .= 222,317.91 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Tu φf * Tn
86983.14 ≤ 222317.91 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(28)
Perencanaan Struktur Bangunan

Gaya geser yang terjadi pada baut Vu1 = Vu / n .= 2,485.43 N


r1 .= 0.40
m .= 1.00
Vd = φf * r1 * fub * Ab * m .= 118,569.55 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu1 φf * Vn
2485.43 ≤ 118569.55 → AMAN (OK)

Gaya tumpu yang terjadi Vu1 = Vu / n .= 2,485.43 N


Rd = 2,4 * φf * Db * fup * Tp .= 187,452.00 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu1 φf * Rn
2485.43 ≤ 187452.00 → AMAN (OK)

Kombinasi gaya geser dan tarik

fuv = Vu / (n * Ab) r1 * φf *fub * m


4.91 ≤ 234.00 → AMAN (OK)
ft = 0,75 * fub .= 585.00 N
Td = φf * ft * Ab .= 222,317.91 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Tu / n Td
21745.79 ≤ 222317.91 → AMAN (OK)

2.6 PERENCANAAN PENGAKU PENUMPU BEBAN


2.6.1 Cek terhadap kuat leleh pelat badan
Vu .= 9,941.73 N
k = tebal pelat sayap ditambah jari - jari peralihan k = tf + r .= 25.00
N = dimensi longitudinal pelat perletakan atau tumpuan, minimal sebesar k .= 11.00
Kuat tumpu terhadap leleh pelat badan Rb = ( 5k + N ) * fy * tw .= 238,000.00 N
φRb .= 178,500.00 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
9941.73 ≤ 178500.00 → AMAN (OK)

2.6.2 Cek terhadap kuat tekuk dukung pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk di sekitar pelat sayap yang di bebani :

.= 359,550.74 N

φRb .= 269,663.05 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
9941.73 ≤ 269663.05 → AMAN (OK)

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(29)
Perencanaan Struktur Bangunan

2.6.3 Cek terhadap kuat tekuk lateral pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk lateral :
L .= 4,000
( h / tw ) / ( L / bf ) .= 2.2 ≤ 2,3
dengan,
Cr = 3.25 untuk M ≤ My .= 103,843.97 N
1.62 untuk M > My
φRb .= 77,882.98 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
9941.73 ≤ 77882.98 → AMAN (OK)

2.6.4 Cek terhadap kuat tekuk lentur pelat badan


Kuat pelat badan terhadap tekuk lentur akibat gaya tekan :

.= 166,865.89 N

φRb .= 125,149.41 N
Syarat yang harus dipenuhi,
Vu φRb
9941.73 ≤ 125149.41 → AMAN (OK)

Kesimpulan, Sambungan AMAN dan pelat badan tidak perlu diberi pengaku.
2.6.5 Ukuran Pengaku
Gaya geser maksimal Ru = Vu .= 9,941.73 N
Gunakan Rb yang TIDAK AMAN φRb .= 77,882.98 N
As ≥ (Ru - φRb) / fy .= (271.77) mm2
Lebar Pengaku Bs > (1/3 * bf) - 0,5 * tw .= 4,041.33 mm
Tebal pengaku Ts ≥ Bs / (0,56√( E/fy )) .= 255.15 mm

Gunakan Pelat Pengaku dimensi 230 x 150 mm


Kesimpulan : Sambungan AMAN

ASSA'ADATHUL CHAIRAH ILHAM F 111 17 013 II. Perencanaan Gable Frame | Page(30)

Anda mungkin juga menyukai