Mesin Chiler
Mesin Chiler
A. Pengertian Chiller
Chiller adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air
pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke
mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Air yang dalam kondisi dingin ini akan melewati AHU kemudian suhunya
akan naik karena pertukaran kalor dari udara, kemudian air tersebut diteruskan
kembali ke chiller untuk di dinginkan lagi. Begitulah seterusnya cara kerja chiller ini
berulang-ulang sehingga dapat membantu mendinginkan udara misalnya pada sistem
pendingin ruangan atau Air Conditioner.
C. Jenis-jenis Chiller
1. Berdasarkan jenis kompressornya :
c. Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan
mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan
adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk
memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan membran
fleksible atau difragma.
Gambar 5. Kompressor Diafragma
b. Water Cooler
c. Absorpsi Chiller
Refrigeran yang digunakan oleh chiller jenis ini adalah sebenarnya air, karena
perubahan fase yang terjadi dan yang memberi dampak pendinginan adalah melalui
media air. Fluide kedua yang mengatur proses ini adalah garam, yang dikatakan
sebagai Litium Bromida (lithium bromide). Panas dibutuhkan untuk memisahkan
kedua fluida ini, yang kemudian dipertemukan kembali dalam lingkungan yang
hampir vakum. Air ini mengalami perubahan fase pada waktu dicampur kembali
dengan garam pada suhu yang sangat rendah. (pada tekanan atmosfir yang normal, air
menguap pada suhu 212F, dalam suatu alat absorbsi, air menguap cukup dingin untuk
menghasilkan air dingin pada 46F.
Karena suhu air dingin yang dihasilkan oleh chiller absorbsi paling rendah
adalah 46F, maka chiller jenis ini tidak dapat digunakan dalam penerapan refrigerasi
dengan suhu rendah. Peralatan tata udara dengan Sistem absorbsi ini sebenarnya
sangat efisien dan pemeliharaanya mudah, tetapi bila ada kerusakan pada peralatan ini
perbaikannya memerlukan waktu lama dan biaya yang besar. Bahkan untuk kerusakan
tertentu, maka seluruh unit tidak dapat difungsikan kembali. Ini menyebabkan
penggunaan peralatan pengkondisian udara dengan sistem absorbsi ini kurang
diminati.
D. Aplikasi
Selain menjadi langsung dipecat oleh gas alam, pendingin penyerapan dapat
menjalankan off air panas, uap, atau limbah panas, membuat mereka merupakan
bagian integral dari sistem kogenerasi atau ke mana pun limbah panas dalam bentuk
apapun yang tersedia. Pendingin penyerapan umumnya digunakan di mana tingkat
kebisingan dan getaran yang menjadi masalah, terutama di rumah sakit, sekolah, dan
gedung perkantoran.
E. Peralatan Pilihan
Solusi Pompa: Sebuah solusi bromide encer lithium (konsentrasi 63%) dikumpulkan
di bagian bawah shell absorber. Dari sini, pompa solusi kedap udara bergerak solusi
melalui shell dan tube heat exchanger untuk pemanasan.
Generator: Setelah keluar dari penukar panas, solusi encer bergerak ke shell atas.
Solusinya mengelilingi bundel tabung yang membawa baik uap atau air panas. Uap
atau air panas transfer panas ke dalam kolam larutan encer lithium bromide. Solusinya
bisul, mengirim uap refrigeran ke atas ke kondensor dan meninggalkan bromida
lithium terkonsentrasi. Solusi lithium bromide terkonsentrasi bergerak ke penukar
panas, di mana ia didinginkan oleh larutan lemah yang dipompa ke generator.
Evaporator: Bergerak cairan pendingin dari kondensor dalam shell atas sampai ke
evaporator dalam shell yang lebih rendah dan disemprotkan di atas bundel tabung
evaporator. Karena vakum ekstrim dari shell yang lebih rendah [6 mm Hg (0,8 kPa)
tekanan absolut], cairan pendingin mendidih pada sekitar 39 ° F (4 ° C), menciptakan
efek pendingin. (Vakum ini diciptakan oleh tindakan higroskopis - bromida afinitas
lithium yang kuat memiliki air - di Absorber langsung di bawah.)
Sistim saluran udara tunggal yang lain adalah sistim pemanasan ulang,
dimana udara segar yang mengalir didalam saluran utama tersebut dapat
dipertahankan konstan, pada temperature yang rendah. Kemudian udara tersebut
masuk kedalam ruangan melalui alat pemanas yang dipasang pada saluran-
saluran cabang masing-masing. Pemanas tersebut memanaskan udara dan diatur
sedemikian rupa sehingga diperoleh temperature udara tang sesuai dengan
temperature udara ruangan yang di inginkan. Sistim ini dinamakan sistim
pemanasaan ulang terminal dan banyak digunakan untuk melayani beberapa
ruangan pribadi yang ada didalam gedung perkantoran umum.
Ada pula sistim saluran tunggal yang bekerja dengan volume variable
dimana jumlah aliran udara dapat diubah sesuai dengan beban kalornya, jadi,
volume aliran udara akan berkurang dengan turunnya beban kalor dari ruangan
yang harus dilayani.pengaturab volume aliran udara dilakukan dengan mengatur
posisi damper atau dengan unit volume variable damper. Ada beberapa macam
unit volume variable damper. Salash satu diantaranya seperti gambar dibawah ini
Selain sistim saluran tunggal, terdapat pula sistim dua saluran yang dapat
menutupi kekurangan daru sistim saluran tunggal. Sistim ini kebanyakan
digunakan di gedung-gedung besar, dalam hal tersebut udara panas dan udara
dingin dihasilkan secara terpisah oleh mesin penyegar udara yang bersangkutan.
Kedua jenis udara itupun disalurkan melalui saluran yang terpisah satu sama lain.
Tetapi kemudian dicampur sedemikian rupa sehingga tercapai tingkat keadaan
yang sesuai dengan beban kalor dari ruangan yang akan disegarkan. Sesudah itu
disalurkan kedalam ruangan yang bersangkutan. Sistim ini dinamakan sistim dua
saluran.
Dalam sistim ini, alat yang diperlukan untuk mencampur udara panas dan
udara dingin dalam perbandingan jumlah aliran yang ditetapkan untuk
memperoleh kondisi akhir yang diinginkan, dinamai alat pencampur. Sistim dua
saluran dapat memberikan hasil pengaturan yang lebih teliti. Tetapi memerlukan
lebih banyak energi kalor dan lebih tinggi harga awalnya. Ada dua jenis sistim dua
saluran, yaitu sistim volume konstan dan sistim volume variabel.
Gambar 12. Sistem Dua Saluran
Dalam sistim air udara, unit koil kipas udara atau unit induksi dipasang
didalam ruagan yang akan dikondisikan. Air dingin dialirkan kedalam unit
tersebut, sedangkan udara ruangan dialirkan melalui unit tersebut sehingga
menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi didalam ruangan.
Demikian pula untuk keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan dan
dikeringkan atau udara luar yang telah dipanaskan dan dilembabkan dialirkan dari
mesin pengolah udara jenis sentral keruangan yang akan di kondisikan.
Oleh karena berat jenis dan kalor spesifik air lebih besar dari pada udara,
maka baik daya yang diperlukan untuk mengalirkan maupun ukuran pipa yang
diperlukan untuk memindahkan kalor yang sama adalah lebih kecil. Dengan
demikian, untuk mengatasi beban kalor dari ruangan yang akan di kondisikan,
banyaknya udara yang mengalir dari mesin pengolah udara jenis sentral adalah
lebih kecil. Disamping itu, ukuran mesin pengolah udara maupun daya yang
diperlukan adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan yang diperlukan oleh
sistim udara penuh.
Unit ini dinamakan unit terminal dan dipasang didalam ruangan. Semua
unit tersebut merupakan bagian dari sistim penghantar udara yang berfungsi sama.
Didalam unit tersebut Koil udara ditempatkan didalam kabinet kecil, dimana
dialirkan air dingin. Pada unit koil kipas udara, udara dialirkan oleh kipas udara
yang dipasang didalam unit tersebut. Pada unit induksi, udara primer berkecepatan
tinggi di alirkan melalui beberapa nosel. Selanjutnya dengan efek induksi secara
primer, udara ruangan terisap masuk kedalam unit dan didinginkanoleh koil udara,
kemudian disirkulasikan kembali kedalam ruangan.
Unit Chiller yang digunakan pada sistim ini merupakan jenis Water Cooled
Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal 3 tahap / 3 stage
centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3 tingkat ), yang diproduksi oleh
salah satu pabrikan unit AC yang cukup terkenal yaitu Trane Company. Unit ini
berkapasitas 320 Ton Refrigerant / 320 TR, dengan menggunakan sistim negative
pressure, dimana jika terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang
terdapat didalamnya tidak akan terbuangan ke udara, melainkan udara luar yang
akan masuk kedalam sistim. Didalam sistim Chiller sendiri terdapat satu unit
pembuang udara yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan Purging
Unit. cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka
udara luar akan masuk kedalam sistim chiller sehingga refrigerant atau freon akan
bercampur dengan udara luar yang mengandung uap air, sensor pada purging unit
akan membaca perbedaan tekanan pada sistim dan kelembaban refrigerant pada
sistim sehingga akan mengaktifkan purging unit tersebut.
Pada sistim ini, sistim Chilled Water atau air yang didinginkan
menggunakan 2 buah pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang agar
umur pompa dapat lebih lama mengingat jarak antara ruang pompa dan lokasi
hotel cukup jauh. Sedangkan untuk sistim air pendinginan hanya di gunakan satu
buah pompa sirkulasi, mengingat jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower
cukup dekat.
Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller
dengan media yang digunakan adalah air, dimana sistim kerja Cooling Tower
dapat di jelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan memiliki
temperature dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari Kompresor,
sehingga diperlukan media pendingin untuk merubah fase refrigerant di
condenser tersebut, untuk itu dibuat suatu sistim pendinginan dengan
menggunakan media air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit Cooling Tower,
dimana air yang disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser
untuk kemudian di lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air
akan mengalami penurunan temperature dan kembali disirkulasikan kembali ke
unit condenser. Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling
Tower, Motor Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip –
sirip pendingin air.
Gambar 15. Unit Cooling Tower
Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi,
Air Handiling unit di fokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang
lebih besar sedangkan Fan Coil Unit di fokuskan untuk kapasitas pendinginan
yang lebih kecil, dalam sistim ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh
air (udara segar) dari udara luar yang akan di distribusikan sebagai tambahan
udara segar untuk FCU dan kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin
guna keperluan koridor di masing-masing lantai.
Prinsip kerja AC Split maupun pada mesin pendingin model lainnya adalah
sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan, kemudian
melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC Split adalah seperangkat alat
yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan, terutama
mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu
lingkungan sekitarnya. Pada Air Conditioner udara rungan terhisap disirkulasikan
secara terus menerus oleh blower (pada indoor unit) melalui sirip evaporator yang
mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu ruangan, saat udara ruangan bersirkulasi
melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator
diserap panasnya oleh bahan pendingin/refrigeran (evaporator), kemudian calor yang
diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati
condenser (unit outdor).
Jadi , temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada
ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang
dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersikulasinya udara
ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang
bersirkulasi melewati evaporator hingga mencapai temperatur yang diinginkan.
Berikut komponen –komponen yang ada pada AC Split:
1. Bagian indor .
Pada AC Split pada bagian indoor unit AC Split umumnya terdapat komponen
utama yaitu :
a. Evaporator
Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa tembaga
dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk berlekuk – lekuk agar
menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari udara ruangan yang
bersirkulasi melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant yang
memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator mejadi rendah
(dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5°C dengan begitu, suhu udara
ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati evaporator.
Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel Electric dan sensor
suhu (thermistor) yang berfungsi mengatur kerja mesin pendingin secara
keseluruhan yang meliputi mengatur kerja blower, motor pengatur aliran
udara, compressor, fan outdor dan fungsi timer.
2. Bagian outdoor
Pada bagian outdoor AC Split secara umum terdapat komponen utama, yaitu :
a. Kondensor
Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split (evaporator),
kalor (panas) udara ruangan yang terbawa akan dilepaskan di bagian
kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga
yang dibuat berkelok – kelok dan dilengkapi sirip – sirip yang bertujuan untuk
melepas kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas) udara yang
terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau dibuang ke udara
bebas (luar ruangan).
b. Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas (fan).
Fungsinya adalah membuang panas pada condensor ke udara bebas.
c. Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai penampung
sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas
evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator
mengkondisikan wujud refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam
wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah
masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
d. Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran refrigeran. Dari
kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa dan dialirkan menuju komponen
utama AC Split yaitu : kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi ke
kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4 komponen utam AC.
f. Pipa Kapiler
Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi
menurunkan tekanan refrigeran sehingga merubah wujud refrigerant cair
menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup ekspansi / pipa kapiler
dan memasuki evaporator.
Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan yang bersikulasi
secara terus menerus melewati komponen utama sistem pendingin (kompresor,
kondenser, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan
berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem pendingin. Saat melewati
komponen utama pendingin, refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur
dan tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi kopresi
uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada komponen utama AC. Dari
skema kerja refrigeran, ada empat tahapan proses kerja.
1. Proses kompresi
2. Proses kondensi
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran
meninggalkan kopresor (proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor . Didalam kondensor, wujud
gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas yang di hasilkan refrigeran
dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi lebih efektif,
digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan
pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah
dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensai, refrigeran menjadi
berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi.
Selanjutnya, refrigeran di alirkan menuju ke pipa kapiler.
4. Proses Evaporasi
Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara
terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi.
Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit
penanganan udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan,
system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Pada unit
pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe
kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor
dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara
evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya
indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air
yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.