Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan
yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Kesehatan kerja
mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan
kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan
kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan
dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan
aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin
muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah,
sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan.
Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis.
Pengertian bahan berbahaya dan beracun menurut peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 adalah ” Bahan Berbahaya dan
Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya”. Bentuk dari bahan berbahaya dan
beracun meliputi padat, cair, gas, adapun Bahan berbahaya dan beracun dalam
bentuk padat adalah fiber glass, glass wool, Asbes, phospor, berilium, serbuk
kayu, sedangkan yang cair adalah terpentin, benzen, alkohol, pestisida, dan
yang gas adalah hydrogen, fluoride, sulfur dioxide, phosgene, carbon
monoxide, hydrogen cyanide, and hydrogen sulphide.
B. Batasan masalah
Agar penulisaan makalah ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan
yang direncanakan, kami memberikan batasan masalah hanya pada
pembahasan efek bahan kimia dan penyakit akibat kerja.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, rumusan masalah dalam
penelitian rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
a) Apa itu efek bahan kimia?
b) Bagaimana penyakit akibat kerja?
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan rumusan masalah, maka
tujuan dalam pembuatan makalah sebagai berikut.
a) Menjelaskan tentang efek bahan kimia.
b) Menjelaskan bagaimana penyakit dari akibat kerja.
C. Manfaat
a) Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Manfaat untuk ilmu pengetahuan adalah memberikan informasi tentang
efek bahan kimia dan penyakit dari akibat kerja
b) Manfaat bagi pelayanan kesehatan
Manfaat untuk pelayanan kesehatan adalah meningkatkan pemahaman
tentang efek bahan kimia dan penyakit dari akibat kerja
c) Manfaat bagi masyarakat
Manfaat untuk masyarakat adalah memberikan pengetahuan tentang efek
bahan kimia dan penyakit dari akibat kerja
D. Metode Penyusunan
Studi literatur
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi
literatur dengan media elektronik sebagai sumbernya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Efek dari bahan kimia yang berasal bahan baku, bahan
tambahan, hasil sementara, hasil samping(produk), sisa produksi
atau bahan buangan. Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun
partikel Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran
pencerrnaan kulit dan mukosa. Masuknya dapat secara akut dan
sevara kronis. Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia,
keracunan sistematik, kanker, kerusakan kelainan janin
Penyakit akibat kerja diantaranya Pneumoconiosis adalah
penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel
(debu) yang masuk atau mengendap didalam paru-paru. Penyakit
pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel
(debu) yang masuk atau terhisap kedalam paru-paru. Beberapa jenis
penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang
memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu silikosis,
asbestosis, bisinosisi, antrakosis, dan beriliosis.
.
DAFTAR PUSTAKA