PRESENTATION
pimpinan organisai merencankana
perawat di tentukan oleh kualitas
SDM (Arwani & Suprianto,2006).
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan
Tenaga Perawat
Metode Douglas
02
Metode
perhitungan Metode Gillies (2000) 03
Metode Lokakarya
jumlah 04 PPNI
tenaga Metode Depkes
perawat
05
(2002)
Metode Swansburg
06
Metode Ilyas 07
Metoda ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal
yang diperlukan. Metoda ini paling sering digunakan karena sederhana dan
mudah
Cara rasio yang umumnya digunakan adalah berdasarkan surat keputusan
menkes R.I. Nomor 262 tahun 1979 tentang ketenagaan rumah sakit,dengan
standar sebagai berikut :
Keterangan : 1. Metode Ratio
TM = Tenaga Medis
TT = Tempat Tidur
TPP = Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP = Tenaga para media non perawatan
TNP = Tenaga non medis
KAMAR BERSALIN
Berdasarkan
INSTALASI GAWAT DARURAT / IGD Depkes (2002)
Cara perhitungan berdasarkan:
•Berdasarkan klasifikasi pasien
•Tingkat ketergantungan pasien
RAWAT berdasarkan jenis kasus
•Rata-rata pasien perhari
INAP Rumusnya :
•Jam perawatan yang diperlukan /
hari / pasien
•Jam perawatan yang diperlukan /
1 ruangan / hari
•Jam kerja efektif setiap perawat / 7
hari perhari
2 RAWAT
JALAN
5
Jml jam perawat X 52 X 7 X jml kunjungan/hr
TP = Jml minggu efektif X 40
METODE SWANSBURG
Formula perhitungan
= Jumlah Klien X Jumlah jam kontak perawat-klien
Jam kerja/hari
Menghitung jumlah shift dan kebutuhan perawat dalam satu minggu
TP = A X B X365
255 x jam kerja / hari
Keterangan :
7
A = Jumlah jam perawatan /24 jam
B = Sensus Harian
• = Jumalh hari kerja selama setahun
• = Hari kerja efektif perawat pertahun
( 365 - (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan ) 3/4 = 255 hari)
Contoh Kasus
RS dengan Ʃ tempat tidur 100, BOR 70%
Waktu perawatan 6 jam/hari
Jam kerja 6 jam / hari