Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SWOT

Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata ajar Manajemen Keperawatan yang di ampu
oleh
Ibu Suci Noor Hayati M.Kep

Di susun oleh :
Dikdik Permana 2119005
Nandi Sunadar Sunarya 2119011

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR
BANDUNG
2020
ANALISA DATA
A. MATRIKS IFAS

Bobot Rating Nilai


Faktor – Faktor Strategis Analisa
(B) (R) N=BxR
STRENGHT
1. Jumlah Perawat Bedah 22 Orang, 0,04 3 0,12 Sesuai data yang ada di kamar
perawat anestesi 4 orang operasi
2. 16 orang perawat bedah memiliki 0,03 2 0,06 Mengacu kepada Pokja
sertifikat Pelatihan Bedah Dasar, 6 orang Kualifikasi dan Pendidikan
perawat bedah belum memiliki sertifikat Staff /KPS ( dalam buku
Pelatihan bedah dasar, 4 orang perawat Standar Akreditasi Rumah
anestesi memiliki Sertifikat pelatihan Sakit edisi 1 tahun 2011)
Anestesi
3. Semua perawat Kamar operasi memiliki 0,05 4 0,2 Sesuai dengan Undang-Undang
STR Republik Indonesia nomor 38
tahun 2014 tentang
keperawatan. Registrasi adalah
pencatatan resmi terhadap
perawat yang telah memiliki
Sertifikat Kompetensi atau
Sertifikasi Profesi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu
lainnya serta telah diakui
secara hukum untuk
menjalankan praktik
keperawatan
4. 11 orang perawat bedah memiliki 0,03 3 0,09 Mengacu kepada Pokja
sertifikat ACLS, 2 orang perawat Kualifikasi dan Pendidikan
anestesi memiliki sertifikat ACLS Staff ( dalam buku Standar
Akreditasi Rumah Sakit edisi
1 tahun 2011)
5. 3 orang perawat bedah dengan jenjang 0,03 3 0,09 Mengacu kepada Pokja
PK 3, 7 orang perawat bedah dengan Kualifikasi dan Pendidikan
jenjang PK 2, 7 orang perawat bedah Staff ( dalam buku Standar
dengan jenjang PK 1, 5 orang perawat Akreditasi Rumah Sakit edisi
bedah dengan jenjang Pra PK, 3 orang 1 tahun 2011)
perawat anestesi dengan jenjang PK 1, 1
orang perawat anestesi dengan jenjang
Pra PK
6. Pelayanan di kamar operasi RSIA 0,04 4 0,16 Surat Keputusan Direktur
Limijati meliputi Bedah minor, bedah RSIA Limijati tentang jenis
Obstetri Ginekologi (SC, Laparascopy, pelayanan intensif dan jenis
Laparatomy, MOW dan lain-lain), bedah kegiatan pelayanan di kamar
Anak dan neonatus, bedah THT, Bedah operasi RSIA Limijati
Mulut dan gigi, bedah onkologi, bedah
digestif, bedah umum, bedah ortopedi.
7. Pelayanan di kamar operasi RSIA 0,04 4 0,16 Surat Keputusan Direktur
Limijati juga lainnya yaitu ODS (One RSIA Limijati tentang jenis
Day Surgery) meliputi kuretase, pelayanan intensif dan jenis
hernioraphy/ herniotomy, sirkumsisi, kegiatan pelayanan di kamar
bedah mulut dan gigi, bedah urologi, operasi RSIA Limijati
bedah mata, dan bedah diagnostik
8. Kamar operasi RSIA Limijati melayani 0,04 4 0,16 Surat Keputusan Direktur
operasi CITO dan elektif 24 jam dan RSIA Limijati tentang jenis
perawatan perioperatif anestesi. pelayanan intensif dan jenis
kegiatan pelayanan di kamar
operasi RSIA Limijati
9. Jenis pembedahan yang dapat dilakukan 0,04 4 0,16 Surat Keputusan Direktur
di kamar operasi RSIA Limijati meliputi RSIA Limijati tentang jenis
Bedah mayor, bedah minor, bedah pelayanan intensif dan jenis
antiseptik, bedah konservatif, bedah kegiatan pelayanan di kamar
radikal, pembedahan rekonstruksi, dan operasi RSIA Limijati
bedah plastik
10. Pasien yang dapat dilakukan tindakan di 0,05 4 0,2 Mengacu kepada Kepmenkes
kamar operasi RSIA Limijati yaitu : RI
perempuan, anak, neonatus, Ibu, dan no.1333/menkes/SK/XII/1999
Pria tentang standar pelayanan
rumah sakit
Surat Keputusan Direktur
RSIA Limijati tentang jenis
pelayanan intensif dan jenis
kegiatan pelayanan di kamar
operasi RSIA Limijati
Mengacu kepada Pedoman
pelayanan Kamar Bedah
RSIA Limijati
11. Kamar Operasi RSIA Limijati Dikepalai 0,04 4 0,16 Surat Keputusan Direktur
oleh 1 orang perawat Bedah sebagai RSIA Limijati tentang
koordinator kamar operasi dan seorang pembentukan kamar bedah
supervisor kamar operasi (Dokter Menurut Pedoman
Anestesi) penggorganisasian Kamar
Bedah RSIA Limijati
12. Metode penugasan menggunakan 0,04 3 0,12 Menurut Pedoman
metode tim dengan Kepala ruangan penggorganisasian Kamar
sebagai ketua tim Bedah RSIA Limijati
13. Jika kepala ruangan tidak ada, maka 0,04 2 0,08 Menurut Pedoman
yang bertanggung jawab menjadi ketua penggorganisasian Kamar
tim yaitu seorang PJ (Penanggung Bedah RSIA Limijati
jawab) Shift yaitu perawat Bedah
dengan jenjang PK 3 atau PK 2
14. Dalam pelaksanaan 1 operasi tenaga 0,03 3 0,09 Menurut Pedoman Pelayanan
yang dibutuhkan terdiri dari : Kamar Bedah RSIA Limijati
- Dokter operator
- Dokter anestesi
- Perawat Bedah ( Asisten 1 orang,
Instrumen 1 orang, sirkuler 1 orang)
- Perawat preop 1 orang
- Perawat RR 1 Orang
- Perawat/ penata anestesi 1 orang
- Dokter anak 1 orang dan Perawat
transit bayi 1 orang ( Jika operasi SC)
15. Pengaturan tenaga dibagi ke dalam 3 0,03 3 0,09 Menurut Pedoman Pelayanan
Shift ( Pagi, Sore, dan Malam) Kamar Bedah RSIA Limijati
Ditambah perawat oncall sesuai
kebutuhan dan jumlah operasi
16. Job desk sesuai dengan jenjang PK, 0,03 3 0,09 Menurut Pedoman
sesuai dengan masa kerja dan keahlian. Pengorganisasian Kamar
Bedah RSIA Limijati
17. Uraian tugas perawat di Kamar operasi 0,04 3 0,12 Tertera di Pedoman
sudah jelas Pengorganisasian Kamar
Bedah RSIA Limijati dan
SOP
18. SOP - SOP pelayanan di kamar operasi 0,03 3 0,09 Terlihat selama berdinas dan
tersedia laporan dari kepala ruangan
19. SAK kamar operasi meliputi pre, intra 0,04 3 0,12 Mengacu kepada pokja
dan post operasi Pelayanan Anestesi dan
Bedah ( dalam buku Standar
Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011)
20. SAK Kamar operasi menggunakan 0,04 3 0,12 Mengacu kepada pokja
sistem cheklist untuk memudahkan Pelayanan Anestesi dan
pengisian Bedah ( dalam buku Standar
Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011)
21. SAK Kamar operasi masih terus 0,03 2 0,06 Mengacu kepada pokja
diperbaharui sesuai dengan standar Pelayanan Anestesi dan
asuhan keperawatan yang terbaru yaitu Bedah ( dalam buku Standar
SDKI, SIKI dan SLKI Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011)
22. Timbang terima dilakukan oleh perawat 0,03 3 0,09 SOP Serah terima pasien Pre
khusus Pre Operasi dan perawat ruangan operasi di kamar operasi
di ruang pre op saat pasien diantar ke
Kamar operasi
23. Timbang terima dilakukan oleh perawat 0,04 3 0,12 SOP Serah terima pasien Post
khusus Recovery Room dan perawat operasi di kamar operasi
ruangan di ruangan RR saat pasien akan
dijemput oleh perawat ruangan
24. Dokumentasi keperawatan dilakukan di 0,03 4 0,12 Mengacu kepada pokja
formulir terintegrasi yang mencakup Pelayanan Anestesi dan
semua bidang yang menangani pasien Bedah ( dalam buku Standar
tersebut Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011)
25. Dokumentasi keperawatan dilakukan 0,03 3 0,09 Mengacu kepada pokja
mulai dari pre, intra dan post operasi. Pelayanan Anestesi dan
Bedah ( dalam buku Standar
Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2011)
26. Pelaksanaan IPSG (Sasaran keselamatan 0,04 3 0,12 Panduan Pelayanan Kamar
pasien) dilakukan mulai dari pre, intra Bedah RSIA Limijati
dan post operasi
27. Pelaksanaan surgical safety checklist 0,05 4 0,2 Panduan Pelayanan Kamar
dilakukan mulai dari Sign In, Time Out Bedah RSIA Limijati
dan Sign Out

Total Strenght 1 3,28

Bobot Rating Nilai


Faktor – Faktor Strategis Analisa
(B) (R) N=BxR
WEAKNESS
1. Masih kurang perawat bedah 1 orang 0,15 -1 -0,15 Mengacu kepada perhitungan
untuk di RR kebutuhan tenaga perawat
2020 menurut rumus Depkes
tahun 2005 (dalam Buku
managemen kamar bedah,
HIPKABI tahun 2014)
2. Belum semua perawat kamar bedah 0,3 -3 -0,9
mempunyai sertifikat Pelatihan Bedah
Dasar
3. Jumlah tindakan di kamar operasi rata 0,1 -1 -0,1 Mengacu kepada laporan di
rata setiap bulan < 200 tindakan selama buku register Kamar Operasi
pandemi Covid 19 dan terjadi penurunan RSIA Limijati
Dan karena penerapan PSBB
4. SOP - SOP yang ada di Kamar operasi 0,15 -3 -0,45
jarang dibaca
5. Pelaksanaan cuci tangan 5 moment 0,3 -3 -0,9 Data dari PPI RSIA Limijati
belum terlaksana dengan baik

Total Weakness 1 -2,5

No. Faktor Strategis Score


1 Strenght 3,28
2 Weakness -2,5
Total 0,78

B. MATRIKS EFAS
Bobot Rating Nilai
Faktor – Faktor Strategis Analisa
(B) (R) N=B xR
OPORTUNITY
1. Rumah Sakit Ibu Anak Limijati 0,15 3 0,45 Sertifikat dari Komite
terakreditasi KARS bintang 4 Akreditasi Rumah Sakit
(KARS)
2. Rumah Sakit Ibu Anak Limijati 0,2 3 0,6 Keputusan dari Dinas
merupakan rumah sakit Type B Kesehatan Kota Bandung
3. Memenuhi ketentuan Kemenkes 0,15 3 0,45 Standar/ pedoman tersebut
mengenai protokol penanganan dan merupakan acuan bagi
pencegahan covid-19 dalam pengelolaan rumah sakit dalam
perawatan pasien menangani pasien covid-19
4. Pasien yang akan dilakuan tindakan harus 0,25 3 0,75 Pedoman Pelayanan selama
di cek rapid, cek laboratorium, Foto Pandemic COVID 19 di
Thoraks dll. RSIA Limijati
5. Pasien dengan penyakit penyerta, atau 0,25 4 1 Pedoman Pelayanan selama
beresiko dikonsulkan dulu kepada dokter Pandemic COVID 19 di
IPD dan dokter anestesi sebelum RSIA Limijati
dilakukan tindakan

Total Oportunity 1 3,25

Bobot Rating Nilai


Faktor – Faktor Strategis Analisa
(B) (R) N=BxR
THREATH
1. Orang dengan positif Covid 19 setiap hari 0,5 -4 -2 Menurut data kementrian
semakin meningkat kesehatan
2. Orang – orang takut untuk berobat ke 0,3 -2 -0,6 Terlihat dari antusias
Rumah sakit saat pandemic COVID 19 masyarakat yang
mempunyai pemahaman
negative dengan COVID 19
3. Banyak Operasi yang diundur karena 0,2 -1 -0,2 Terlihat dari laporan para
masa Pandemic COVID 19 dokter mitra yang meminta
untuk memundurkan jadwal
operasi

Total Threath 1 -2,8

No. Faktor Strategis Score


1 Oportunity 3,25
2 Threath -2,8
Total 0,45
C. Diagram SWOT
Oportunity (3,25)

III (Stabilitas) I (Agresif)

Weakness (-2,5) STRENGHT (3,28)

IV (Defensive) II (Diverifikasi)

Threath (-2,8)

Analisa Data :
Berdasarkan hasil analisa diatas, terlihat baik dari hasil interpolarisasi garis diagonal
dan perhitungan luas masing-masing kuadran membuktikan bahwa posisi analisis
SWOT atas Ruang Kamar Operasi RSIA Limijati Bandung berada pada kuadran I
(Agresif), dimana terdapat kekuatan dalam berbagai hal (internal) sehingga peluang
yang menguntungkan mudah dicapai. Untuk itu, strategi yang tepat yaitu startegi SO
dengan kata lain menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran :


Kuadran Posisi Titik Luas Ranking Prioritas
I A ( 3,28 : 3,25 ) 10,66 1 Agresif
II B ( 3,28 : -2,8 ) 9,184 2 Diverifikasi
III C ( -2,5 : 3,25 ) 8,125 3 Stabilitas
IV D ( -2,5 : -2,8 ) 7 4 Defensive

D. asdbsamd

Anda mungkin juga menyukai