PERIOPERATIF ANESTESI
PENDIDIKAN FORMAL :
▪ D III Keperawatan, Akper Rs William Booth Surabaya
▪ SI Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
▪ Profesi Ners Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya
▪ S II Spesialis Keperawatan Medikal Bedah kekhususan keperawatan anestesi ,
Universitas Airlangga Surabaya
TUJUAN KHUSUS
Peserta memahami Konsep Dasar Anestesi
Peserta memahami asuhan keperawatan
Perioperatif Pra Anestesi
Peserta memahami asuhan keperawatan
Perioperatif Intra Anestesi
Peserta memahami asuhan keperawatan
Perioperatif Pasca Anestesi
TUJUAN
PEMBELAJARAN
KONSEP
DASAR ANESTESI
SEJARAH
ANESTESI DI DUNIA
“
Tindakan anestesia yang pertama kali
dilakukan di dunia modern dan ditujukan untuk
mengurangi rasa nyeri di presentasikan di
depan publik oleh William T.G Morton (1819-
1868) pada tahun 1846.
Hilangnya Kesadaran
Kelumpuhan Otot Rangka
TAHAPAN ANESTESI
PRA ANESTESI
1 Evaluasi pra anestesi, Penentuan ASA, Persiapan
Pasien di ruangan, Persiapan di Kamar Operasi
2 INTRA ANESTESI
Pemilihan Teknik Anestesi: Anestesi Umum,
Anestesi Regional, Anestesi Lokal
3 PASKA ANESTESI
Perawatan Pasien di Recovery Room atau PACU
TEKNIK
ANESTESI
ANESTESI UMUM ANESTESI REGIONAL ANESTESI LOKAL
▪ ANESTESI INTRA VENA Blok Saraf Infiltrasi local
▪ ANESTESI INHALASI : Blok Fleksus Blok Lapangan
- Sungkup Muka Blok Spinal Topikal
- Laringeal Mask Airway (LMA) Blok Caudal
- ETT : napas spontan/Kendali
PEMILIHAN TEKNIK ANESTESI
I SKP
Standar Kinerja Profesional
SA
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
Dasar Hukum Standarisasi Asuhan Keperawatan
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 13)
“Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien”
335 MASALAH
KEPERAWATAN
149 DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
531 KETERAMPILAN
KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan
Sumber:
Nursing Diagnosis (NDx): Complete Guide and List for 2019.
https://images.app.goo.gl/iyEFHf2PLVy5iUZb7
Proses Keperawatan dan
Standar Asuhan Keperawatan PPNI
Pengkajian
Standar Diagnosis
Evaluasi Diagnosis SDKI Keperawatan Indonesia
Standar Luaran
SLKI Keperawatan Indonesia
Implementasi Perencanaan
Standar Intervensi
SIKI Keperawatan Indonesia
Proses Asuhan Pasien (Crossmatch PPNI & SNARS)
PPNI SNARS
alisis • Bandingkan data dengan nilai normal
ata • Kelompokkan data Informasi
entifikasi
I Anamnesa &
Pemeriksaan
Diagnosis Aktual, Risiko, Promkes
agnosis
Analisis
A
rumusan • Three part (Aktual)
agnosis • Two part (Risiko dan Promkes) Penetapan
Diagnosis
nentuan Luaran dan Kriteria Hasil
uaran Rencana
nentuan Intervensi dan R Sasaran
Terukur dan
tervensi Tindakan Rencana
Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Asuhan Keperawatan PPNI
Diagnosis Keperawatan
merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan Implemen-
keperawatan untuk mencapai tasi
Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
• Memuat 149
Diagnosis
Keperawatan yang disusun dari
berbagai sumber rujukan berupa textbook,
standar diagnosis dari lembaga/Negara lain
dan jurnal-jurnal ilmiah dan telah ditelaah
oleh para praktisi dan akademisi
keperawatan.
• Struktur Buku SDKI:
• Sambutan-sambutan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Ketentuan Umum
• Bab III Ketentuan Khusus
• Bab IV Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia
• Proses Penyusunan SDKI
Buku SDKI • Tim Penyusun dan Tim Kontributor
• Daftar Pustaka
Jenis Diagnosis Keperawatan
Tanda/Gejala Mayor
Aktual dan Minor
Negatif
Diagnosis Risiko Faktor Risiko
Keperawatan
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of Nursing Practice –
Diagnosis Classification (ICNP, 2015)
Proses Diagnostik
Diagnosis Medis
Pengkajian
Perumusan
Diagnosis
Komponen Diagnosis Keperawatan
INDIKATOR DIAGNOSTIK
Pada diagnosis aktual
dan promkes
1) Bio-fisio-psikologis
2) Efek terapi/Tindakan
3) Situasional Indikator
4) Maturasional Diagnostik
Komponen Disgnosis Keperawatan
INDIKATOR DIAGNOSTIK
Tanda dan Gejala
Ditemukan sebanyak
Mayor 80-100% untuk
validasi diagnosis
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Penyebab
S • Spesific
Label dan kriteria hasil distandarisasi
M • Measurable
A • Attainable
Disesuaikan kondisi pasien dengan
menggunakan clinical judgement
R • Realistic perawat
1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
LUARAN Menurun Meningkat
POSITIF 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
1 2 3 4 5
LUARAN
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
NEGATIF Meningkat Menurun
Contoh Luaran SLKI
Label Luaran
Definisi Luaran
Ekspektasi Luaran
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome)
TINDAKAN KEPERAWATAN
Memuat sebanyak
• Perilaku spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk 590
mengimplementasikan intervensi intervensi keperawatan
Komponen Contoh Intervensi Keperawatan SIKI
Intervensi Keperawatan
Label
• Nama dari intervensi yang
merupakan kata kunci untuk
memperoleh informasi tentang
intervensi tersebut
Definisi
• Makna dari label intervensi berupa
perilaku yang dilakukan oleh perawat
Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan
oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
keperawatan
Jenis Tindakan Keperawatan
OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien
TERAPEUTIK
2 • Memulihkan atau mencegah perburukan kesehatan
EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri
KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau nakes lainnya
Tautan (linkage) SDKI - SIKI
• Membantu penentuan
• Level Satu
intervensi setelah
menegakkan diagnosis & • Intervensi Utama
luaran keperawatan 1 • Intervensi prioritas (the
intervention of choice) karena
• Tautan ini bukan untuk
bersifat resolutif
menggantikan clinical
judgement perawat • Level Dua
• Pemilihan intervensi tetap • Intervensi Pendukung
didasarkan pada clinical • Tidak bersifat resolutif namun
judgement dengan 2
dapat menunjang resolusi
mempertimbangkan kekhasan masalah
kondisi pasien
Tautan (linkage) SDKI -SIKI
HUKUM KOMUNIKASI
CONTINUITY OF CARE
LEGAL RECORD
BARANG BUKTI MULTIDISIPLIN
PENDIDIKAN AKREDITASI
BAHAN PEMBELAJARAN QUALITY IMPROVEMENT
SUMBER PEMBELAJARAN RISK MANAGEMENT
PENELITIAN REIMBURSEMENT
SUMBER DATA PENGGANTIAN BIAYA
EVIDENCE-BASED PRACTICE
DISCLAIMER (WEWANTI) !
2 OKTOBER 2021
Penulisan Diagnosis Keperawatan
Penulisan Three Part
Label berhubungan dengan Penyebab
• Diagnosis Aktual dibuktikan dengan Tanda/Gejala
• Diagnosis Promosi
Kesehatan Label dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Contoh
Diagnosis Keperawatan SDKI
Nomor Kode
Label/Masalah
Definisi
Penyebab
Contoh: Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, bersihan jalan napas meningkat
dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat • Batuk efektif 5
• Produksi sputum menurun • Produksi sputum 5
• Mengi menurun • Mengi 5
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit • Frekuensi napas 5
Penulisan Intervensi dan Tindakan Keperawatan
OBSERVASI
• Tuliskan label intervensi
keperawatan sesuai standar 1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien
KOLABORASI
• periksa, identifikasi, monitor.
4 • Bekerjasama dengan perawat atau nakes lainnya
Penulisan Intervensi dan Tindakan Keperawatan (Lanjutan)
METODE
000-0-001
Tn. Ahmad Ardiayansyah
LOGO RS Laki-laki
3 0 Maret 1 9 8 4
ttd ttd
Ns. Adnan Ns. U m a r
METODE LOGO RS
CENTANG
(CHECKLIST)
Penulisan Implementasi Keperawatan
Jika tersedia Fomulir Implementasi Keperawatan
TGL, JAM IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF &
NAMA
ttd
Ns. Ali
ttd
Ns. Ali
Penulisan Catatan Perkembangan Keperawatan
Pernyataan dari
Dokumentasi evaluasi
keperawatan dilakukan dalam S
Subjective
pasien/orang lain
bentuk Catatan Perkembangan
dengan format SOAP Data yang dapat
O diamati/diukur
A
Objective
Pada setting Rumah Sakit, catatan
perkembangan didokumentasikan
pada formular Catatan Perkembangan I n terpretasi/kesi
Pasien Terintegrasi (CPPT) mpulan berdasarkan
Analysis DS & DO
Bolehkah
menggabungkan
evaluasi beberapa
diagnosis
keperawatan
dalam satu SOAP’
Ners S: Pasien masih mengeluh sesak dan batuk Manajemen Jalan Napas
20/0 6/2 02 1
O: Batuk efektif, R R 1 8 - 2 0 x/menit, 1. Monitor pola napas tiap 2 jam
’TIDAK 14.00
terdengar wheezing, ronkhi bilateral 2. Monitor bunyi napas wheezing
DIANJURKAN ter utam a basal pa ru, P O2 6 8 , P C O
2 54, tiap 2 jam
SpO 2 8 9 % , H R 1 0 2 x/menit 3. Monitor sputum tiap 2 jam
BAGI PESERTA A: 1 . Bersihan J a l a n Napas Tidak Efektif 4. Monitor saturasi oksigen
2 . Gangguan P ertuk aran Gas 5. Posisikan semi Fowler
DIDIK ATAU P: 6. Berikan minum hangat
PERAWAT 1. Bersihan J a l a n Napas meningkat 7. Kolaborasi pemberian mukolitik
dengan kriteria: Batuk efektif meningkat, NAC 2 0 0 mg 3 x 1 PO
BARU’ batuk menurun, sputum menurun,
wheezing menurun, SpO2 >94% Terapi Oksigen
1. Monitor efektivitas terapi
2. Pertukatan Gas Meningkat dengan
oksigen tiap 2 jam
kriteria: sesak napas men u run, P O
2 >8 0 ,
2. Berikan oksigen 1 0 lpm NRM
P CO 2 3 5 - 4 5 .
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
ttd terapi oksigen
Ns. U m a r 4. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
1. Supervisi yang tidak memadai
pada perawat dalam melakukan
dokumentasi
2. Kurangnya kompetensi
melakukan dokumentasi
3. Kurang percaya diri dan motivasi
dalam melakukan dokumentasi
Sumber:
Kamil, H., Rachmah, R., & Wardani, E. (2018). What is the problem with
nursing documentation? Perspective of Indonesian nurses.
International Journal of Africa Nursing Sciences, 9, 111–114.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijans.2018.09.002
TAHAPAN ASUHAN KEPERAWATAN
ANESTESI
PENGKAJIAN
• Persiapan anestesi
• Pengkajian pra anestesi komprehensif
• Pengkajian klarifikasi ringkas oleh perawat
anestesi
• Pengkajian umum, fisik, mental dan penunjang
ASKEP PRA ANESTESI
PSIKOLOGI • Kecemasan
Observasi
▪ Identifikasi tingkat kecemasan, Identifikasi kemampuan mengambil keputusan, monitor tanda tanda ansietas
( verbal dan nonverbal)
Terapeutik
▪ Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
▪ Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkingkan
▪ Dengarkan dengan penuh perhatian
Edukasi :
• Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
• Latih tehnik relaksasi.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu.
ASUHAN KEPERAWATAN PRA ANESTESI
IMPLEMENTASI LAINNYA:
▪ Evaluasi kelengkapan dokumen
▪ Sign in
▪ Premedikasi
▪ Memberikan dukungan psikologis untuk mengatasi
kecemasan pasien
▪ Memberikan penjelasan setiap tindakan yang akan
dilaksanakan
▪ Obs. Vital sign
▪ Memasang akses intra vena
▪ Memberi posisi yang nyaman
▪ Menyiapkan lingk. Ok, alat dan obat
ASUHAN KEPERAWATAN
PERIOPERATIF INTRA ANESTESI
ASUHA KEPERAWATAN INTRA ANESTESI
Pengkajian :
Fokus intra anestesi :
- Waktu pemberian anestesi
- Jenis teknik anestesi yang diberikan:
- GA : Premedikasi, Induksi, pengelolaan jalan nafas,
maintenance.
- RA : jenis RA, Obat, efek anestesinya.
- Posisi pembedahan
- Monitoring intra op/anestesi
- Durante operasi : Cairan masuk dan keluar, jumlah
perdarahan,
- Pengakhiran anestesi
ASUHA KEPERAWATAN INTRA ANESTESI
Pengkajian :
Fokus intra anestesi :
- Waktu pemberian anestesi
- Jenis teknik anestesi yang diberikan:
- GA : Premedikasi, Induksi, pengelolaan jalan nafas,
maintenance.
- RA : jenis RA, Obat, efek anestesinya.
- Posisi pembedahan
- Monitoring intra op/anestesi
- Durante operasi : Cairan masuk dan keluar, jumlah
perdarahan,
- Pengakhiran anestesi
ASUHA KEPERAWATAN INTRA ANESTESI
• Ansietas
• Resiko cedera
• Resiko mual/muntah
• Resiko hipothermia
• Resiko kurang volume cairan
• Kebersihan jalan napas tidak efektif
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA ANESTESI
TINDAKAN KEPERAWATAN:
▪ Memastikan fungsi pernafasan optimal
▪ Mengobservasi vital sign
▪ Mengkaji skala nyeri
▪ Mengobservasi drain, luka operasi
▪ Mengukur intake dan out put
▪ Kolaborasi oksigenasi
▪ Memberi posisi yang nyaman
▪ Mempertahankan suhu tubuh normal
▪ Penanganan mual-muntah
▪ Penanganan kegelisahan
▪ Handover ke Perawat Ruangan/ICU, Discard
Aldrete Score
BROMAGE SCORE
Untuk menilai pemulihan motorik pada
pasien dengan SAB
Perawat Anestesi dalam melakukan asuhan
keperawatan anestesi wajib memahami konsep asuhan
keperawatan anestesi
ACPAN. (2019). Professional Standards for Perianaesthesia Nurses First Edition 2019.
Butterworth, J. F., Mackey, D. C., & Wasnick, J. D. (2018). Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology (6th ed.). Lange Medical Book.
Herion, C., Egger, L., Greif, R., & Violato, C. (2019). Validating international CanMEDS-based standards defining education and safe
practice of nurse anesthetists. International Nursing Review, 66(3), 404–415. https://doi.org/10.1111/inr.12503
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/PER/III/2011 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan RI.
Kim, E. K. E., Cooper, B., & Desai, M. S. (2018). Popular Literature as an Educational Aid for History of Anesthesia. Journal of Anesthesia
History, 4(2), 123–127. https://doi.org/10.1016/J.JANH.2017.09.001
Mangku, G., & Senapathi, T. G. A. (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesi dan Reanimasi. Indeks.
Ray, W. T., & Desai, S. P. (2016). The history of the nurse anesthesia profession. Journal of Clinical Anesthesia, 30, 51–58.
https://doi.org/10.1016/j.jclinane.2015.11.005
Wacker, J., & Kolbe, M. (2014). Leadership and teamwork in anesthesia - Making use of human factors to improve clinical performance.
Trends in Anaesthesia and Critical Care, 4(6), 200–205. https://doi.org/10.1016/j.tacc.2014.09.002
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). DPP PPNI.
THANK YOU