Anda di halaman 1dari 62

APLIKASI 4S (SDKI, SLKI,

SIKI, Pedoman SPO)


DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
SEMINAR PENINGKATAN MUTU PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN BERBASIS KOMPETENSI
Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.Kep.MB DPP PPNI
Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.KMB
Lahir di Pangkep, Sulawesi Selatan, 30 Maret 1984.
Berdomisili di Perumahan Cyber Orchid Town House, Depok
Riwayat Pekerjaan
- Clinical Care Manager IGD RSUI (2017 – sekarang)
- Dosen Departemen KMB FIK UI (2013 – sekarang)
- Perawat IGD RSCM (2016 – 2017)
Riwayat Organisasi
- Dewan Pengurus Pusat PPNI (2018 – sekarang)
- Tim Satgas COVID-19 DPP PPNI (2020 - sekarang)
- Tim Satgas BNPB Bidang Perlindungan Nakes (2021 - sekarang)
- Tim Penyusun SDKI, SLKI, SIKI PPNI (2016 – sekarang)
- Tim Penyusun Standar Profesi Perawat (2019 – sekarang)
- Sekretaris 1 HIPGABI Pusat (2010 – 2014)
Riwayat Pendidikan
- M.Kep dan Sp.KMB (Kardiovaskuler) di FIK UI (2009 – 2012)
- S.Kep dan Ners di PSIK Unhas Makassar (2002 – 2007)
Lingkup Bahasan

Standarisasi Asuhan Keperawatan

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Pedoman SPO Keperawatan


Standarisasi
Asuhan Keperawatan
Latar Belakang
Asuhan keperawatan (Askep) adalah rangkaian
interaksi Perawat dengan Klien dan Iingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian Klien dalam merawat dirinya.

(Undang-Udang Keperawatan No. 38 Tahun 2014)

Askep telah diterapkan di berbagai fasyankes,


namun diperlukan terminologi yang terstandarisasi
agar seragam, akurat, dan tidak ambigu untuk
mencegah ketidaktepatan pengambilan keputusan
dan ketidaksesuaian askep kepada Klien
(Lunney, 2006; Muller Staub et al, 2007, Muller Staub et al, 2010)
Peran PPNI dalam Standarisasi Askep
Standar Kompetensi
- Pendidikan: Vokasi, Ners
Generalis, Ners Spesialis, Ners Standar Asuhan
Subspesialis Keperawatan
- Kekhususan: Medikal Bedah, - Diagnosis
Gadar, Kamar Bedah, Kritis, - Intervensi
Undang Undang Kep.

Jiwa, Maternitas, dll.


- Luaran (outcome)
No. 38 Tahun 2014

P SK
P Standar
N Profesi

I SKP
Standar Kinerja Profesional
SAK
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
Dasar Hukum Standarisasi Asuhan Keperawatan
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 13)
“Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien”

UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


Pasal 66 ayat 1
“Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar
prosedur operasional”
Pasal 66 ayat 2
Standar profesi dan standar pelayanan profesi untuk masing-masing jenis
tenaga kesehatan ditetapkan oleh Organisasi profesi bidang kesehatan
dan disahkan oleh menteri.

UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Pasal 28)


Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan,
standar profesi, dan standar prosedur operasional.
Asuhan Keperawatan

Diberikan dalam bentuk


5 Tahap Proses
Keperawatan

Sumber:
Nursing Diagnosis (NDx): Complete Guide and List for 2019.
https://images.app.goo.gl/iyEFHf2PLVy5iUZb7
Proses Keperawatan dan
Standar Asuhan Keperawatan PPNI

Pengkajian

Standar Diagnosis
Evaluasi Diagnosis SDKI Keperawatan Indonesia

Standar Luaran
SLKI Keperawatan Indonesia
Implementasi Perencanaan
Standar Intervensi
SIKI Keperawatan Indonesia
Proses Asuhan Pasien (Crossmatch PPNI & SNARS)
PPNI SNARS
1Analisis
Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data 1 Informasi
I Anamnesa &
2 Identifikasi
Diagnosis
Diagnosis Aktual, Risiko, Promkes
Pemeriksaan

3 2 Analisis
A
Perumusan • Three part (Aktual)
Diagnosis • Two part (Risiko dan Promkes) Penetapan
Diagnosis

4Penentuan Luaran dan Kriteria Hasil


Luaran
3 Rencana
5 Penentuan Intervensi dan R Sasaran
Terukur dan
Intervensi Tindakan Rencana
Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia
(SDKI)
Diagnosis Keperawatan
merupakan penilaian klinis Pengka-
jian
mengenai respons klien
terhadap masalah kesehatan
atau proses kesehatan baik
yang berlangsung aktual
maupun potensial pada Diag- Inter-
Evaluasi
individu, keluarga & komunitas. nosis vensi

Diagnosis Keperawatan
merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan Implemen-
keperawatan untuk mencapai tasi

kesehatan yang optimal


Nursing Diagnosis International Classification for Nursing
Practice – Diagnosis Classification
Terminologies
Clinical Care
ICNP-DC Classification
Omaha
CCC North American
System
Nursing Diagnostic Nursing Diagnosis
System of the Centre Association
for Nursing
Development and
Research ZEFP
Nursing NANDA
Diagnosis
Home Health Care
Classification
ICF HHCC
International Classification of
Functioning, Disability and SNOMED
Health CT

Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
Level 1
Reviu
LEVEL OF
Sistematik
Level 2
EVIDENCE
Studi
Kohort
Level 3
Studi
Kasus-Kontrol
Level 4
Studi Kasus

Level 5
Level of Evidence -
Opini Ahli Berdasarkan Oxford Centre
for Evidence-Based
1. Ineffective cough
2. Diminished
breath sounds
3. Adventitious
breath sounds,
4. Changes in
respiratory rate
5. Difficult vocalizing
6. Dyspnoea,
7. Orthopnoea
8. Restlessness
• Memuat 149
Diagnosis
Keperawatan yang disusun dari
berbagai sumber rujukan berupa textbook,
standar diagnosis dari lembaga/Negara lain
dan jurnal-jurnal ilmiah dan telah ditelaah
oleh para praktisi dan akademisi
keperawatan.
• Struktur Buku SDKI:
• Sambutan-sambutan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Ketentuan Umum
• Bab III Ketentuan Khusus
• Bab IV Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia
• Proses Penyusunan SDKI
Buku SDKI • Tim Penyusun dan Tim Kontributor
• Daftar Pustaka
Jenis Diagnosis Keperawatan

Tanda/Gejala Mayor
Aktual
dan Minor
Negatif
Diagnosis Risiko Faktor Risiko
Keperawatan

Promosi Tanda/Gejala Mayor


Positif
Kesehatan dan Minor

Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (ICNP, 2015)
Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Medis
Pengkajian

1 Analisis Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data

2 Identifikasi • Masalah Aktual, Risiko, Promkes


Masalah

3 Perumusan
Diagnosis
Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan (Lanjutan)

Tanda dan Gejala

Ditemukan sebanyak

Mayor 80-100% untuk


validasi diagnosis

• Tidak harus ditemukan


• Jika ditemukan dapat
Minor mendukung penegakan
diagnosis
Contoh
Diagnosis Keperawatan SDKI

Nomor Kode

Label/Masalah

Definisi

Penyebab

Tanda dan Gejala


Penulisan Diagnosis Keperawatan
Penulisan Three Part
Label berhubungan dengan Penyebab
• Diagnosis Aktual dibuktikan dengan Tanda/Gejala

Penulisan Two Part


• Diagnosis Risiko Label dibuktikan dengan Faktor Risiko

• Diagnosis Promosi
Kesehatan Label dibuktikan dengan Tanda/Gejala
Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Luaran (Outcome)
Keperawatan

• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan


diukur meliputi kondisi, perilaku, atau
persepsi pasien, keluarga atau komunitas
sebagai respons terhadap intervensi
keperawatan (Germini et al, 2010; ICNP, 2015). Memuat sebanyak
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang
terdiri atas indikator-indikator atau kriteria- 139
kriteria hasil pemulihan masalah (ICN, 2009). Luaran Keperawatan
Penetapan Luaran Keperawatan
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

S • Spesific
Label dan kriteria hasil distandarisasi
M • Measurable
A • Attainable Disesuaikan kondisi pasien dengan

R • Realistic
menggunakan clinical judgement
perawat

T • Timed Diadaptasi dari:


Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al
(2013), Potter & Perry (2013),
Jenis Luaran Keperawatan

Luaran No Jenis Luaran Contoh Luaran


Keperawatan 1 Positif Bersihan Jalan Napas
(Perlu ditingkatkan) Keseimbangan Cairan

Luaran Positif Integritas Kulit & Jaringan


Citra Tubuh
2 Negatif Tingkat Nyeri
(Perlu diturunkan) Tingkat Keletihan
Luaran Negatif
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
Respon Alergi Sistemik
Komponen Luaran Keperawatan
Label No Ekspektasi Contoh Luaran
• Nama luaran keperawatan berupa kata-kata
kunci informasi luaran 1 Meningkat Bersihan Jalan Napas
Curah Jantung
Ekspektasi Perawatan Diri
Sirkulasi Spontan
• Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
Status Kenyamanan
• Meningkat, Menurun atau Membaik 2 Menurun Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Kriteria Hasil Tingkat Berduka
• Karakteristik pasien yang dapat diamati Tingkat Perdarahan
atau diukur 3 Membaik Eliminasi Fekal
• Dijadikan sebagai dasar untuk menilai Fungsi Seksual
pencapaian hasil intervensi Identitas Diri
• Menggunakan skor (1 s.d 5) pada Penampiran Peran
pendokumentasian berbasis komputer
Proses Pengasuhan
Komponen Luaran Keperawatan (Lanjutan)

VARIASI PENGGUNAAAN SKALA LIKERT (1 – 5)


KRITERIA HASIL LUARAN KEPERAWATAN

1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
LUARAN Menurun Meningkat

POSITIF 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik

1 2 3 4 5
LUARAN
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
NEGATIF Meningkat Menurun
Contoh Luaran SLKI

Nomor Kode Panggil

Label Luaran

Definisi Luaran

Ekspektasi Luaran

Kriteria Hasil dan Skor


Tautan (Linkage) Contoh Tautan SDKI - SLKI
SDKI - SLKI
• Membantu penentuan
luaran setelah menegakkan
diagnosis keperawatan
• Tautan ini bukan untuk
menggantikan clinical
judgement perawat
• Pemilihan luaran tetap
didasarkan pada clinical
judgement dengan
mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien
Penulisan Luaran Keperawatan
Metode Dokumentasi Manual/Tertulis Metode Dokumentasi Berbasis Komputer

Setelah dilakukan intervensi keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan


selama …………., maka [Label] selama …………., maka [Label]
[Ekspektasi] dengan kriteria hasil: [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (hasil) - Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (hasil) - Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (hasil) - Kriteria 3 (skor)
- dst - dst

Contoh: Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 8 jam, Setelah dilakukan intervensi selama 8 jam,
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, maka Bersihan Jalan Napas Meningkat,
dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat • Batuk efektif 5
• Produksi sputum menurun • Produksi sputum 5
• Wheezing menurun • Wheezing 5
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit • Frekuensi napas 5
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia
(SIKI)
Intervensi dan Tindakan
Keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome)

TINDAKAN KEPERAWATAN
Memuat sebanyak
• Perilaku spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk 590
mengimplementasikan intervensi intervensi keperawatan
Komponen Contoh Intervensi Keperawatan SIKI
Intervensi Keperawatan
Label
• Nama dari intervensi yang merupakan
kata kunci untuk memperoleh informasi
tentang intervensi tersebut

Definisi
• Makna dari label intervensi berupa
perilaku yang dilakukan oleh perawat

Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh
perawat untuk mengimplementasikan
intervensi keperawatan
Tautan (linkage) SDKI - SIKI
• Membantu penentuan
• Level Satu
intervensi setelah
menegakkan diagnosis & • Intervensi Utama
luaran keperawatan 1 • Intervensi prioritas (the
intervention of choice) karena
• Tautan ini bukan untuk
bersifat resolutif
menggantikan clinical
judgement perawat • Level Dua
• Pemilihan intervensi tetap • Intervensi Pendukung
didasarkan pada clinical • Tidak bersifat resolutif namun
judgement dengan 2
dapat menunjang resolusi
mempertimbangkan kekhasan masalah
kondisi pasien
Tautan (linkage) SDKI -SIKI

Contoh Tautan SDKI - SIKI


Penulisan Intervensi dan Tindakan Keperawatan

• Tuliskan label intervensi • Tindakan dapat ditambah,


keperawatan sesuai standar dikurangi atau dimodifikasi
• Tuliskan tindakan-tindakan
keperawatan secara sistematis • Pada konteks gawat darurat/kritis:
• Pemilihan tindakan disesuaikan
(urutan OTEK) dengan kondisi pasien dan
• Hindari menggunakan kata karakteristik pasien gawat
kaji, observasi, evaluasi. darurat
Dianjurkan menggunakan • Pilih tindakan yang prioritas
periksa, identifikasi, monitor. ü menyelamatkan nyawa
ü menstabilkan kondisi pasien
Contoh Penegakan Diagnosis
Keperawatan SDKI

Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat


dengan keluhan sesak napas sejak 7 hari
yang lalu dan memberat sejak 2 hari yang
lalu.

Hasil pengkajian didapatkan adanya produksi


sputum, batuk tidak efektif, tampak gelisah,
frekuensi napas 32 kali/menit, frekuensi nadi
98 kali/menit, TD 128/89 mmHg. Tidak ada
keluhan mual, muntah, diare dan anosmia.
Pasien belum swab antigen atau PCR. Perlu dikaji lebih lanjut!

Apakah diagnosis keperawatan pada pasien


tersebut?
Contoh Penulisan
Diagnosis Keperawatan SDKI

Nomor Kode

Label/Masalah

Definisi

Penyebab

Tanda dan Gejala

Bersihan jalan napas tidak efektif b.d.


hipersekresi jalan napas d.d. batuk tidak efektif,
sputum berlebih, wheezing, dispnea, gelisah
Penulisan Rencana Asuhan Keperawatan
000-0-001

METODE LOGO RS
Tn. Ahmad Ardiayansyah
Laki-laki
30 Maret 1984

ISIAN
20/06/2021 10.05

(FILL TEXT) Bersihan Jalan Napas Tidak


Efektif b/d hipersekresi jalan
Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Napas
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
selama 4 jam, Bersihan Jalan
napas dan proses infeksi d/d Napas meningkat, dengan usaha napas) tiap 1 jam
- Batuk tidak efektif kriteria hasil: - Monitor bunyi napas wheezing tiap 1 jam
- Sputum berlebih - Batuk efektif meningkat - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Terdengar wheezing - Sputum menurun tiap 1 jam
- Dispnea - Wheezing menurun - Posisikan semi Fowler atau Fowler
- RR 32 x/menit - Dispnea menurun - Berikan minum hangat
- RR 12-20 x/menit - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian mukolitik NAC 200
mg 3x1 PO

ttd muhamad.adam31@ui.ac.id ttd


Ns. Adnan Ns. Umar
METODE LOGO RS

CENTANG
(CHECKLIST)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Pedoman SPO
Keperawatan
DEFINISI
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Keperawatan merupakan
suatu perangkat instruksi atau
langkah-langkah yang dibakukan
untuk menyelesaikan proses kerja
rutin yang dikerjakan oleh perawat
yang dibuat oleh fasilitas pelayanan
keperawatan/kesehatan
berdasarkan standar profesi.
DEFINISI (LANJUTAN)

BEBERAPA ISTILAH …
• Standard Operating
Procedure (SOP)
• Prosedur tetap (Protap)
Standar Prosedur • Prosedur kerja
Operasional (SPO) • Prosedur tindakan
• Prosedur penatalaksanaan
• Petunjuk teknis
DASAR HUKUM
Pasal 28 Undang-Undang Keperawatan No. 38 Tahun 2014
“Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar
pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional”

Pasal 13 Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009


“Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah
Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien”

Pasal 66 Ayat 1 Undang-Undang Tenaga Kesehatan No. 36 tahun 2014


“Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi, standar pelayanan profesi, dan
standar prosedur operasional”
DASAR HUKUM (LANJUTAN)

Keputusan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat


Nasional Indonesia No. 077/DPP.PPNI/SK/K.S/XII/2016
tentang Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Keputusan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat


Nasional Indonesia No. 023/DPP.PPNI/SK/K.S/III/2018
tentang Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

Keputusan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat


Nasional Indonesia No. 036/DPP.PPNI/SK/K.S/VI/2018
tentang Standar Luaran Keperawatan Indonesia
TUJUAN PEDOMAN SPO KEPERAWATAN

Sebagai acuan penyusunan SPO Keperawatan di Fasyankes

Sebagai acuan untuk menjalankan prosedur keperawatan


yang efektif, efisien dan aman

Sebagai acuan dalam pengawasan, pembinaan dan


peningkatan mutu pelayanan keperawatan

Untuk melindungi masyarakat dari praktek yang tidak


sesuai dengan standar

Untuk melindungi profesi dari tuntutan masvarakat yang tidak


wajar
MANFAAT PEDOMAN SPO KEPERAWATAN
Menstandarisasi cara yang dilakukan perawat dalam
menyelesaikan prosedur sehingga memberikan kepastian dan
keseragaman dalam proses pelaksanaan prosedur
keperawatan

Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin


dilakukan perawat dalam melaksanakan prosedur keperawatan

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan prosedur


keperawatan

Menjamin konsistensi pelayanan keperawatan kepada


masyarakat

Melindungi perawat dari kemungkinan tuntutan hukum karena


tuduhan melakukan penyimpangan
ASUHAN KEPERAWATAN & SPO KEPERAWATAN

Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia (SDKI)

Standar Luaran Keperawatan


Indonesia (SLKI)

Standar Intervensi Keperawatan Standar Prosedur Operasional


Indonesia (SIKI) (SPO) Keperawatan
BAB I PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Tujuan
• Manfaat
• Landasan Hukum
BAB II KETENTUAN UMUM
BAB III KETENTUAN KHUSUS
• Definisi
• Jenis dan Ruang Lingkup
• Klasifikasi
• Komponen
BAB IV PROSEDUR OPERASIONAL
TIM PENYUSUN & KONTRIBUTOR
xviii + 733 = 751 halaman
SPO Profesi (Keilmuan atau Teknis)
JENIS DAN
Memuat rincian proses penyelesaian suatu
RUANG LINGKUP aktivitas perawat dalam rangka pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien/klien

SPO Pelayanan
Memuat proses kerja yang bersifat manajerial
Ruang lingkup pada yang berhubungan dengan pemberian
pelayanan keperawatan kepada pasien/klien
buku ini hanya memuat
SPO Profesi (Keilmuan SPO Administrasi
atau Teknis) Mengatur tata cara kegiatan dalam
organisasi, termasuk hubungan antar unit
kerja dan kegiatan-kegiatan non-keperawatan
JENIS DAN RUANG LINGKUP Pedoman Standar Prosedur Operasional
(LANJUTAN) (SPO) ini mencakup prosedur-prosedur
keperawatan pada berbagai:
• Cabang disiplin ilmu keperawatan
(seperti keperawatan maternitas, anak,
medikal-bedah, gawat darurat, kritis, jiwa,
gerontik, keluarga, komunitas)
• Level praktik (generalis dan spesialis)
• Kategori kebutuhan dasar (bio-psiko-
sosio-spritual-kultural)
• Upaya kesehatan (kuratif, preventif dan
promotif)
• Jenis klien (individu, keluarga, komunitas)
• Prosedur terapi komplementer dan
alternatif
KLASIFIKASI PROSEDUR KEPERAWATAN

PROSEDUR KEPERAWATAN

Fisiologis Psikologis Perilaku Relasional Lingkungan


33 16 48 Keamanan &
Respirasi 12 Nyeri dan 8 Kebersihan Diri Interaksi Sosial
Proteksi
Kenyamanan
25 Sirkulasi
73 Integritas Ego 6 Penyuluhan &
Pembelajaran Total
35 Nutrisi dan Cairan

19 Eliminasi
19 Pertumbuhan &
Perkembangan
379
Prosedur
9 Aktivitas dan
Istirahat Diklasifikasi berdasarkan:
• International Classification of Nursing Practice –Diagnosis Classification
19 Neurosensori (Wake, 1994)
• Doenges& Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et
57 Reproduksi dan al, 2013)
Seksualitas
KOMPONEN
Label

Definisi

Diagnosis Keperawatan (merujuk ke SDKI)

Luaran Keperawatan (merujuk ke SLKI)

Prosedur (merujuk ke SIKI)

Referensi
KOMPONEN (Lanjutan)

1
LABEL 4
LUARAN KEPERAWATAN
Judul atau nama dari prosedur Luaran keperawatan yang terkait dengan
keperawatan yang merupakan kata kunci prosedur keperawatan
untuk memperoleh informasi terkait
prosedur keperawatan tersebut
5
PROSEDUR
Rangkaian langkah-langkah untuk
DEFINISI menyelesaikan proses kerja rutin yang
2 Makna dari label prosedur yang berisi dikerjakan oleh perawat untuk mencapai
penjelasan tentang istilah yang mungkin tujuan pemenuhan kebutuhan dan
sulit dipahami atau dapat menyebabkan kemandirian pasien/klien dalam merawat
kesalahpahaman dirinya

3
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Label diagnosis keperawatan yang terkait
dengan prosedur keperawatan
CONTOH
PROSEDUR
KEPERAWATAN
PADA
PEDOMAN SPO
KEPERAWATAN
BENTUK SPO DI RUMAH SAKIT
Surat Edaran Direktur
Pelayanan Medik Spesialistik
Nomor YM.00.02.2.2.837
tertanggal 1 Juni 2001, perihal
Bentuk SPO

• Format ini merupakan


format minimal
• Format ini dapat diberikan
tambahan sesuai dengan
ketentuan RS ybs dan
standar profesi.
BENTUK SPO DI RUMAH SAKIT (LANJUTAN)

1 PENGERTIAN 4 PROSEDUR
Penjelasan dan atau definisi tentang Bagian utama yang menguraikan
istilah yang mungkin sulit dipahami atau langkah-langkah kegiatan untuk
menyebabkan salah pengertian menyelesaikan proses kerja.

2 TUJUAN 5
Berisi tujuan pelaksanaan SPO secara UNIT TERKAIT
spesifik. Kata kunci : ”Sebagai acuan Berisi unit-unit yang terkait dalam proses
penerapan langkah-langkah bagi perawat kerja
untuk .........................”

KEBIJAKAN
• Berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang
3 menjadi dasar dibuatnya SPO.
• Dicantumkan kebijakan yang mendasari
SPO dan peraturan/keputusan dari Sumber: KARS (2012). Panduan Penyusunan Dokumen
kebijakan terkait. Akreditasi. Jakarta.
CONTOH
SPO KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT
PROSES PENYUSUNAN SPO
• SPO disusun dengan Fungsi Tim/Panitia SPO
menggunakan Format SPO 1. Memberikan tanggapan,
(Sesuai Surat Edaran Direktur Pelayanan
Medik Spesialistik Nomor YM.00.02.2.2.837) mengkoreksi dan memperbaiki SPO
yang telah disusun oleh
• Penyusunan SPO dapat pelaksana/unit kerja baik dari segi
dikelola oleh suatu Tim/panitia bahasa maupun penulisan.
dengan mekanisme: 2. Sebagai koordinator dari SPO yang
• Pelaksana atau unit kerja sudah dibuat oleh masing-masing
menyusun SPO dengan unit kerja sehingga tidak terjadi
melibatkan unit terkait duplikasi SPO/tumpang tindih SPO
antar unit.
• SPO yang telah disusun oleh
pelaksana atau unit kerja 3. Melakukan pengecekan ulang
disampaikan ke Tim/Panitia SPO terhadap SPO-SPO yang akan
ditandatangani oleh Direktur RS
Sumber: KARS (2012). Panduan Penyusunan Dokumen
Akreditasi. Jakarta.
Ada komitmen dari pimpinan RS yang
terlihat dengan adanya dukungan
fasilitas dan sumber daya lainnya

FAKTOR YANG Ada fasilitator/petugas yang


MEMPENGARUHI mempunyai kemampuan dan kemauan
untuk menyusun SPO
KEBERHASILAN
PENYUSUNAN
SPO Ada target waktu yaitu ada target dan
jadwal yang disusun dan disepakati

Ada pemantauan dan pelaporan


Sumber: kemajuan penyusunan SPO
KARS (2012). Panduan Penyusunan
Dokumen Akreditasi. Jakarta.
EVALUASI SPO
Evaluasi SPO Hasil evaluasi:
dilaksanakan sesuai SPO masih tetap bisa
kebutuhan dan dipergunakan atau perlu
direvisi
maksimal 3 tahun
sekali
Revisi perlu dilakukan,
Evaluasi SPO jika:
dilakukan oleh 1. Alur di SPO sudah tidak
sesuai
masing-masing unit
2. Perkembagan IPTEK
kerja yang dipimpin 3. Perubahan organisasi
oleh kepala unit kerja. atau kebijakan baru
Sumber: KARS (2012). Panduan Penyusunan Dokumen
4. Perubahan fasilitas
Akreditasi. Jakarta.
Terima Kasih
Tim Pokja 3S dan Pedoman SPO DPP-PPNI sangat terbuka dengan
saran dan masukan. Silakan dikirimkan ke:
dpp@ppni-inna.org

Anda mungkin juga menyukai