Anda di halaman 1dari 41

STANDAR LUARAN

KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI)

& STANDAR INTERVENSI


KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.Kep.MB.


Lingkup Bahasan

Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Berbasis 3S
Standar Luaran
Keperawatan Indonesia
(SLKI)
Latar Belakang
• Standar Asuhan Keperawatan memiliki tiga komponen
utama, yaitu diagnosis keperawatan, intervensi
keperawatan dan luaran (outcome) keperawatan.
• PPNI telah menerbitkan standar diagnosis keperawatan
(SDKI) dan standar intervensi keperawatan (SIKI).
• Untuk menyempurnakan Standar Asuhan Keperawatan,
perlu diterbitkan pula standar luaran keperawatan.
Definisi Luaran (Outcome)
Keperawatan

• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan


diukur meliputi kondisi, perilaku, atau
persepsi pasien, keluarga atau komunitas
sebagai respons terhadap intervensi
keperawatan (Germini et al, 2010; ICNP, 2015). Memuat sebanyak
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang
terdiri atas indikator-indikator atau kriteria- 139
kriteria hasil pemulihan masalah (ICN, 2009). Luaran Keperawatan
Penetapan Luaran Keperawatan
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

S • Spesific
Label dan kriteria hasil distandarisasi
M • Measurable
A • Attainable Disesuaikan kondisi pasien dengan

R • Realistic
menggunakan clinical judgement
perawat

T • Timed Diadaptasi dari:


Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al
(2013), Potter & Perry (2013),
Jenis Luaran Keperawatan

Luaran No Jenis Luaran Contoh Luaran


Keperawatan 1 Positif Bersihan Jalan Napas
(Perlu ditingkatkan) Keseimbangan Cairan

Luaran Positif Integritas Kulit & Jaringan


Citra Tubuh
2 Negatif Tingkat Nyeri
(Perlu diturunkan) Tingkat Keletihan
Luaran Negatif
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
Respon Alergi Sistemik
Komponen Luaran Keperawatan
Label No Ekspektasi Contoh Luaran
• Nama luaran keperawatan berupa
kata-kata kunci informasi luaran 1 Meningkat Bersihan Jalan Napas
Curah Jantung
Ekspektasi Perawatan Diri
• Penilaian terhadap hasil yang Sirkulasi Spontan
diharapkan Status Kenyamanan
• Meningkat, Menurun atau Membaik 2 Menurun Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Kriteria Hasil Tingkat Berduka
• Karakteristik pasien yang dapat Tingkat Perdarahan
diamati atau diukur 3 Membaik Eliminasi Fekal
• Dijadikan sebagai dasar untuk Fungsi Seksual
menilai pencapaian hasil intervensi Identitas Diri
• Menggunakan skor (1 s.d 5) pada Penampiran Peran
pendokumentasian computer-based Proses Pengasuhan
Komponen Luaran Keperawatan (Lanjutan)
VARIASI PENGGUNAKAN SKALA LIKERT (1 – 5) KRITERIA
HASIL LUARAN KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Penulisan Luaran Keperawatan
Apa pertimbangan dalam menetapkan
WAKTU pada Luaran Keperawatan?
CONTOH PENULISAN LUARAN
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan intervensi selama 4 jam, 1
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, Patofisiologi
dengan kriteria hasil: masalah

• Batuk efektif meningkat 2


• Produksi sputum menurun Kemampuan
mengatasi
• Mengi menurun masalah
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit
3
Turn
Around
DI IGD, HINDARI MENULISKAN Time (TAT)
1x24 JAM, 2x24 JAM, 3x24 JAM!
Penulisan Luaran Keperawatan (Lanjutan)

Metode Dokumentasi Manual/Tertulis Metode Dokumentasi Berbasis Komputer

Setelah dilakukan intervensi keperawatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan


selama …………., maka [Label] selama …………., maka [Label]
[Ekspektasi] dengan kriteria hasil: [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (hasil) - Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (hasil) - Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (hasil) - Kriteria 3 (skor)
- dst - dst

Contoh: Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam,
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, maka Bersihan Jalan Napas Meningkat,
dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat • Batuk efektif 5
• Produksi sputum menurun • Produksi sputum 5
• Mengi menurun • Mengi 5
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit • Frekuensi napas 5
Contoh Luaran SLKI

Nomor Kode Panggil

Label Luaran

Definisi Luaran

Ekspektasi Luaran

Kriteria Hasil dan Skor


Tautan (Linkage) Contoh Tautan SDKI - SIKI
SDKI -SLKI
• Membantu penentuan
luaran setelah menegakkan
diagnosis keperawatan
• Tautan ini bukan untuk
menggantikan clinical
judgement perawat
• Pemilihan luaran tetap
didasarkan pada clinical
judgement dengan
mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien
Tahapan Penyusunan SLKI

Launching
Buku SLKI
Revisi
Draft Buku
Workshop SLKI
SLKI
Penyusunan
Label,
Kesepakat- Definisi dan
Indikator
an Konsep SLKI
SLKI
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia
(SIKI)
Intervensi dan Tindakan
Keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome)

TINDAKAN KEPERAWATAN
Memuat sebanyak
• Perilaku spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk 590
mengimplementasikan intervensi intervensi keperawatan
Keunggulan yang Harus Dimiliki Standar
Intervensi Keperawatan

Menggunakan
Komprehensif Berbasis
istilah klinis
• Area generalis dan spesialis riset yang jelas
• Fisiologis dan psikososial
• Kuratif, preventif dan promotif
• Individu, keluarga, komunitas Dapat dikaitkan
dengan
• Direct care dan indirect care Mudah
diagnosis dan
• Independent dan collaborative digunakan outcome
keperawatan
Rentang Intervensi Keperawatan
Direct
• Direct care intervention
• Intervensi yang dilaksanakan dengan
berinteraksi langsung dengan pasien
• ‘Laying on of hands’
• Indirect care intervention
• Intervensi yang dilaksanakan tanpa
Nurse- berinteraksi langsung dengan pasien
initiated Intervensi Indirect namun dilaksanakan demi pasien
• Nurse-initiated intervention
• Intervensi yang diinisiasi oleh perawat
untuk mengatasi diagnosis
keperawatan
• Healthprovider-initiated
intervention
Healthcare • Intervensi yang diinisiasi oleh tenaga
-initiated kesehatan lain, namun diberikan oleh
perawat
Komponen Contoh Intervensi Keperawatan SIKI
Intervensi Keperawatan
Label
• Nama dari intervensi yang
merupakan kata kunci untuk
memperoleh informasi tentang
intervensi tersebut

Definisi
• Makna dari label intervensi berupa
perilaku yang dilakukan oleh perawat

Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan
oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
keperawatan
Jenis Tindakan Keperawatan

OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien

TERAPEUTIK
2 • Memulihkan atau mencegah perburukan kesehatan

EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri

KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau nakes lainnya
Penulisan Intervensi Keperawatan

• Tuliskan label intervensi OBSERVASI


keperawatan sesuai standar
• Tuliskan tindakan-tindakan
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien

TERAPEUTIK
keperawatan secara
sistematis (urutan OTEK) 2 • Memulihkan atau mencegah perburukan kesehatan

• Hindari menggunakan kata EDUKASI


kaji, observasi, evaluasi.
Dianjurkan menggunakan 3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri

periksa, identifikasi, monitor. KOLABORASI


4 • Bekerjasama dengan perawat atau nakes lainnya
Penulisan Intervensi Keperawatan (Lanjutan)

• Tindakan dapat ditambah,


dikurangi atau dimodifikasi

• Pada konteks gawat darurat:


• Pemilihan tindakan disesuaikan
dengan kondisi pasien dan
karakteristik pasien gawat
darurat
• Pilih tindakan yang prioritas
ü menyelamatkan nyawa
ü menstabilkan kondisi pasien
Tautan (Linkage) SDKI -SIKI
• Membantu penentuan intervensi
setelah menegakkan diagnosis dan
luaran keperawatan • Level Satu
1 • Intervensi Utama
• Tautan ini bukan untuk mengganti-
kan clinical judgement perawat
• Pemilihan intervensi tetap • Level Dua
didasarkan pada clinical judgement 2 • Intervensi Pendukung
dengan mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien
Tautan (Linkage) SDKI –SIKI (Lanjutan)

Intervensi Keperawatan Level 1

Level Intervensi Utama

1 • Intervensi prioritas (the intervention of choice) karena


bersifat resolutif
• Memiliki kesesuaian terbaik dengan diagnosis/etiologi
diagnosis keperawatan
• Memiliki banyak tindakan-tindakan yang dapat
mengatasi masalah
• Dapat digunakan pada berbagai setting
• Efektivitas intervensi banyak diungkapkan dalam
riset/referensi/panduan praktik klinis
Tautan (Linkage) SDKI –SIKI (Lanjutan)

Intervensi Keperawatan Level 2

Level Intervensi Pendukung

2 • Bukan merupakan intervensi prioritas


• Tidak bersifat resolutif namun dapat menunjang
resolusi masalah
• Hanya dapat mengatasi etiologi diagnosis tertentu saja
• Hanya dapat digunakan pada setting tertentu saja
• Efektivitas intervensi tidak/belum banyak diungkapkan
dalam riset/referensi/panduan praktik klinis
Tautan (linkage) SDKI -SIKI

Contoh Tautan SDKI - SIKI


Pertimbangan Pemilihan Intervensi
Keperawatan
Proses Penyusunan Buku SIKI

2 bulan Launching
dan
2 bulan Revisi Draft Sosialisasi
SIKI Buku SIKI
1 bulan Penyusunan berdasarkan
komponen masukan
1 bulan Survei pada setiap Workshop
Intervensi intervensi
Inventarisasi Keperawatan
intervensi dari
berbagai
referensi
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan
muhamad.adam31@ui.ac.id
MENGAPA DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
PENTING?

HUKUM KOMUNIKASI
CONTINUITY OF CARE
LEGAL RECORD
BARANG BUKTI MULTIDISIPLIN

PENDIDIKAN AKREDITASI
BAHAN PEMBELAJARAN QUALITY IMPROVEMENT
SUMBER PEMBELAJARAN RISK MANAGEMENT

PENELITIAN REIMBURSEMENT
SUMBER DATA PENGGANTIAN BIAYA
EVIDENCE-BASED PRACTICE

muhamad.adam31@ui.ac.id
DISCLAIMER (WEWANTI) !

HINGGA SAAT INI, PPNI BELUM MENERBITKAN


PANDUAN TEKNIS PENDOKUMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN BERBASIS 3S, SEHINGGA
CONTOH-CONTOH YANG DISAMPAIKAN DALAM
MATERI INI TIDAK BERSIFAT MANDATORY
(WAJIB), NAMUN DAPAT MENJADI BAHAN
PERTIMBANGAN, DISESUAIKAN DENGAN
KARAKTERISTIK LAHAN
PELAYANAN/PENDIDIKAN

2 OKTOBER 2021
Penulisan Rencana Asuhan Keperawatan
000-0-001
Tn. Ahmad Ardiayansyah

METODE LOGO RS
20/06/2021 10.05
Laki-laki
30 Maret 1984

ISIAN
(FILL TEXT) Bersihan Jalan Napas Tidak
Efektif b/d hipersekresi jalan
Setelah dilakukan intervensi
selama 4 jam, Bersihan Jalan
Manajemen Jalan Napas
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
napas dan proses infeksi d/d Napas meningkat, dengan usaha napas) tiap 1 jam
- Batuk tidak efektif kriteria hasil: - Monitor bunyi napas wheezing tiap 1 jam
- Sputum berlebih - Batuk efektif meningkat - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Terdengar wheezing - Sputum menurun tiap 1 jam
- Dispnea - Wheezing menurun - Posisikan semi Fowler atau Fowler
- RR 32 x/menit - Dispnea menurun - Berikan minum hangat
- RR 12-20 x/menit - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian mukolitik NAC 200
mg 3x1 PO

ttd muhamad.adam31@ui.ac.id ttd


Ns. Adnan Ns. Umar
METODE LOGO RS

CENTANG
(CHECKLIST)

muhamad.adam31@ui.ac.id
Penulisan Implementasi Keperawatan
Jika tersedia Fomulir Implementasi Keperawatan
TGL, JAM IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF &
NAMA

20/06/2021 - Memonitor pola napas


10.10 Hasil: RR 28 x/menit, napas dangkal ttd
- Memonitor bunyi napas Ns. Ali
Hasil: masih terdengar wheezing
- Memposisikan semi Fowler
- Memberikan minum air putih hangat
- Memberikan mukolitik NAC 200 mg PO

20/06/2021 - Memonitor pola napas


11.08 Hasil: RR 22 x/menit, kedalaman normal ttd
- Memonitor bunyi napas Ns. Ali
Hasil: wheezing menurun
- Memonitor sputum
- Hasil: Sputum menurun, bening, encer
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari
- Mengajarkan teknik batuk efektif

muhamad.adam31@ui.ac.id
Jika tidak tersedia fomulir khusus untuk

20/06/2021 Ners - Memonitor pola napas


10.10 Hasil: RR 28 x/menit, napas dangkal
Implementasi Keperawatan

- Memonitor bunyi napas


Hasil: masih terdengar wheezing
- Memposisikan semi Fowler
- Memberikan minum air putih hangat
- Memberikan mukolitik NAC 200 mg PO

ttd
Ns. Ali

20/06/2021 Ners - Memonitor pola napas


11.08
Hasil: RR 22 x/menit, kedalaman normal
- Memonitor bunyi napas
Hasil: wheezing menurun
- Memonitor sputum
- Hasil: Sputum menurun, bening, encer
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari
- Mengajarkan teknik batuk efektif

ttd
muhamad.adam31@ui.ac.id Ns. Ali
Penulisan Catatan Perkembangan Keperawatan

Dokumentasi evaluasi Pernyataan dari


keperawatan dilakukan dalam S
Subjective
pasien/orang lain
bentuk Catatan Perkembangan
dengan format SOAP Data yang dapat
O
Objective
diamati/diukur
Pada setting Rumah Sakit, catatan
perkembangan didokumentasikan

A
pada formular Catatan Perkembangan Interpretasi/kesimpulan
Pasien Terintegrasi (CPPT) berdasarkan DS & DO
Analysis

Target dan rencana yang


muhamad.adam31@ui.ac.id P
Plan
dilakukan atas masalah
yang diidentifikasi
Contoh Penulisan Catatan Perkembangan Keperawatan

Ners S: Keluhan sesak dan batuk menurun Manajemen Jalan Napas


20/06/2021
14.00 O: Batuk efektif, RR 18-20 x/menit, 1. Monitor pola napas tiap 2 jam
wheezing menurun 2. Monitor bunyi napas wheezing
A: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif tiap 2 jam
Perubahan
P: Dalam 4 jam, Bersihan Jalan Napas 3. Monitor sputum tiap 2 jam
interval
meningkat dengan kriteria: Batuk efektif 4. Monitor saturasi oksigen
pemantauan
meningkat, batuk menurun, sputum 5. Posisikan semi Fowler (1→ 2 jam)
menurun, wheezing menurun, SpO2 >94% 6. Berikan minum hangat
7. Berikan oksigen 2 L/ menit via Tambahan
Tambahan nasal kanul tindakan baru
kriteria hasil 8. Kolaborasi pemberian mukolitik
baru ttd NAC 200 mg 3x1 PO
Ns. Umar

muhamad.adam31@ui.ac.id
Contoh Penulisan Catatan Perkembangan Keperawatan (Lanjutan)

Bolehkah
menggabungkan
evaluasi beberapa
diagnosis
keperawatan
dalam satu SOAP’

Ners S: Pasien masih mengeluh sesak dan batuk Manajemen Jalan Napas
20/06/2021
14.00 O: Batuk efektif, RR 18-20 x/menit, 1. Monitor pola napas tiap 2 jam
terdengar wheezing, ronkhi bilateral 2. Monitor bunyi napas wheezing
’TIDAK terutama basal paru, PO2 68, PCO2 54, tiap 2 jam
DIANJURKAN SpO2 89%, HR 102 x/menit 3. Monitor sputum tiap 2 jam
A: 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif 4. Monitor saturasi oksigen
BAGI PESERTA 2. Gangguan Pertukaran Gas 5. Posisikan semi Fowler
6. Berikan minum hangat
DIDIK ATAU P:
7. Kolaborasi pemberian mukolitik
1. Dalam 4 jam, Bersihan Jalan Napas
PERAWAT meningkat dengan kriteria: Batuk efektif NAC 200 mg 3x1 PO
meningkat, batuk menurun, sputum
BARU’ menurun, wheezing menurun, SpO2 >94%
Terapi Oksigen
1. Monitor efektivitas terapi
2. Dalam 4 jam, Pertukatan Gas
oksigen tiap 2 jam
Meningkat dengan kriteria: sesak napas
2. Berikan oksigen 10 lpm NRM
menurun, PO2 >80, PCO2 35-45.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
ttd terapi oksigen
Ns. Umar 4. Kolaborasi penentuan dosis

muhamad.adam31@ui.ac.id oksigen
APA MASALAH
DOKUMENTASI DI
INDONESIA?

1. Supervisi yang tidak memadai


pada perawat dalam melakukan
dokumentasi
2. Kurangnya kompetensi
melakukan dokumentasi
3. Kurang percaya diri dan motivasi
dalam melakukan dokumentasi

Sumber:
Kamil, H., Rachmah, R., & Wardani, E. (2018). What is the problem with
nursing documentation? Perspective of Indonesian nurses.
International Journal of Africa Nursing Sciences, 9, 111–114.
muhamad.adam31@ui.ac.id https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijans.2018.09.002
Kesimpulan
• Semakin lengkap standar profesi yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan praktik
perawat, semakin dapat menjamin mutu
praktik dan keselamatan klien dalam
asuhan keperawatan yang diberikan oleh
perawat.
• SLKI dan SIKI diharapkan tidak hanya
bermanfaat dalam pelayanan dan
pendidikan, namun dapat masuk ke dalam
Sistem JKN sebagai upaya peningkatan
mutu pelayanan.
• SLKI dan SIKI juga diharapkan dapat
bermakna dalam aspek penghargaan dan
kesejahteraan serta perlindugan bagi
perawat.
Terima Kasih
Tim Pokja 3S DPP-PPNI sangat terbuka dengan
saran dan masukan. Silakan dikirimkan ke:
dpp@ppni-inna.org

Anda mungkin juga menyukai