Anda di halaman 1dari 50

BORN FOR TECHNOLOGY

PERAN PERAWAT ANESTESI


DALAM PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN ANESTESI
SESUAI SNARS

6 Januari 2022
SeManGat PaGi….
PaGi…. PaGi……. PaGi….

Tetap Sehat!

LuarBiasa!

PPNI !
Bersama kita bisa Indonesia Jaya
About me……….

Ns.Halipah S.Kep.,MH.Kes.,CAN
Sekretaris DPP HIPANI

081380380975
halipaanest@gmail.com
Tujuan Pembelajaran

Peserta Memahami tentang


Peran Perawat Anestesi dalam Penerapan
Pelayanan Asuhan Keperawatan anestesi
dalam Berkualitas dan Aman
Tujuan Khusus Pelayanan
Anestesi

A. Pelayanan Pra Anestesi


B. Pelayanan INTRA Anestesi
C. Pelayanan Pasca Anestesi
OUT LINE

PENDAHULUAN

REGULASI

PELAYANAN KEPERAWATAN ANESTESI

PENUTUP
01 Pendahuluan
v Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan terhadap pasien harus
dilakukan secara bertanggung jawab , akuntabel, bermutu aman dan
terjangkau oleh perawat dan bidan yang memiliki kompetensi dan
kewenangan , tik dan moral tinggi.

v Kewenangan klinis tenaga perawatan adalah uraian intervensi


keperawatan yang dilakukan oleh tenga keperawatan berdasarkan area
praktiknya.

v Rumah sakit menetapkan regulasi tentang PPA yang kompeten dan di


beri kewenangan melakukan asesmen awan dan asesmen ulang (Snar
1.1 AP3)

v Pimpinan RS bertanggung jawab untuk meninjau dan memantau


kontrak klinis dan non klinis ( JCIA. GLD 6)
Pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari yankes yg didasarkan pada ilmu & kiat Keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit

Praktik Keperawatan merupakan layanan yang


diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan ( UUD Keperawatan no 38 tahun 2014 )

Tim pengelola pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah tim yang
dipimpin oleh dokter spesialis anestesiologi dengan anggota dokter peserta
program pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan/atau dokter lain
dan perawat anestesia dan/atau perawat. ( PMK 519 Pealayan
anestesiologi dan intensif care )
HARAPAN :
Kualitas, Aman, Cepat, PELAYANAN
Biaya Terjangkau

KEPUASAN
PASIEN

Pelayanan PPA
Anestesi
lain

Pra Anestesi Intra Anestesi Post Anestesi


Psl 13 (3) UU No. 44/2009 ttg Penjelasan Psl 13 (3) UU No.
RUMAH SAKIT 44 /2009 ttg RUMAH SAKIT

STD
STD PROFESI
YANME
D

STD
ETIKA PROFESI
PELAYANAN RS
SPO
STD
ASKEP
MENGHORMATI KESELAMATAN
HAK PASIEN PASIEN
REGULASI

Undang-Undang No 29
Tahun 2004 Tentang PMK No 519 Tahun 2011
PRAKTIK KEDOKTERAN Tentang Pedoman
Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesi dan
Terapi Intensif di RS
REGULASI

Undang-Undang No 38 PMK No 26 Tahun 2019 Tentang


Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan UU No 38/2014
KEPERAWATAN Tentang Keperawatan

KMK No 425 Tahun 2020 Tentang


Standar Profesi Perawat

BAB IV
Poin A ayat (2) Area Praktik Klinik Profesional, Huruf (b)
Ilmu Keperawatan Meliputi ; angka (26) Anestesiologi
ANESTESI
PELAYANAN
KEPERAWATAN ANESTESI
EKSISTENSI KEPERAWATAN JENJANG KARIR PERAWAT

Profesi Keperawatan

Memberi pelayanan Asuhan keperawatan (nursing


care), berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
(science and art of nursing), dan dituntun oleh
etika profesi ( professional ethics).
Ketenagaan DALAM PELAYANAN ANESTESI
Permenkes 519/Menkes/Per/III/2011

Dokter
Tenaga kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah seseorang
hanya dapat dilakukan dengan pendidikan
oleh tenaga kesehatan
minimal DIII
Perawat
* keterangan:
a. Dokter yang dapat melakukan pelayanan anestesiologi terdiri atas spesialis
Anestesiologi, dokter peserta PPDS anestesiologi, Spesialis Lain dan/atau
yang telah ikut diklat anestesiologi atau bekerja di pelayanan anestesiologi
minimal 1 tahun.
b. Perawat yang dapat melakukan pelayanan anestesiologi terdiri atas perawat
anestesi dan perawat lain yang telah ikut pelatihan anestesiologi
JENIS KETENAGAAN DALAM PELAYANAN
DI AREA ANESTESI

PMK 519/2011, Pedoman


Penyelenggaran Pelayanan Anestesi
& Terapi Intensif di Rumah sakit
Peran & Fungsi
PERAWAT ANESTESI
Bertanggung jawab pengelolaan pelaksanakan
Pelayanan Asuhan Keperawatan Anestesi Pre
Hospital ( Askep Anestesi ), Hospital Askep dari
Pra-anestesi, dan intra-anestesi serta Pasca
Anestesi serta Pasca Hospital.

Diatur dalam PMK 40 Th 2017 yaitu :


Kewenangan Klinis Perawat Anestesi ( HIPANI ) sesuai
kewenangan Klinis yang tercantum sebagai Perawat Klinis
( PK I, II, III, IV, V ).
Pembinaan

• Kewenangan yang didasarkan pada Kompetensi yang


dimilikinya.
PENYELENGGARAAN KEPROFESIAN
• Keadaan tertentu dapat memberikan pelayanan di luar
kewenangannya.
• Mematuhi Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan
Standar Prosedur Operasional.
Pemerintah
• Wajib membuat rekam medis Penerima Pelayanan
daerah Kesehatan.
Dilakukan Oleh Konsil Masing- • Wajib menyimpan rahasia kesehatan Penerima Pelayanan
Menteri bersama Masing Nakes Kesehatan
• Wajib mendapatkan persetujuan tindakan
Organisasi
• Dapat menerima pelimpahan tindakan medis dari tenaga
Profesi medis, antara lain adalah perawat, bidan, perawat anestesi,
tenaga keterapian fisik, dan keteknisian medis.
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

1
Perencanaan Pernyataan Singkat Tentang Tujuan
Organisasi ---- Visi RS

2
“Memberikan Pelayanan Prima
Secara Holistik ; Bio-Psiko-Sosial-
Spiritual dengan Pendekatan
Keilmuan Keperawatan Anestesi
Yang Profesional
Perencanaan
Keperawatan Anetesi 3
Nilai-Nilai Kegiatan Yang Menjadi
Rujukan Terhadap Pelayanan Asuhan
Keperawatan Anestesi di RS
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

4
Kebijakan dan Standar Prosedur
Pelayanan Anestesi

ü Jumlah Operasi Per Hari


ü Kecenderungan Populasi Pasien
ü Kecenderungan Teknologi
- Prosedur Diagnostik
- Prosedur Terapi.
Perencanaan Manajemen - Prosedur Keperawatan
Keperawatan Anetesi ü Analisis Lingkungan
- Jumlah Tenaga Keperawatan &
Tenaga Lainnya
- Pendidikan Tenaga
Keperawatan
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

5
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
ANESTESI

Perencanaan Manajemen
Keperawatan Anetesi
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

PERALATAN, OBAT-OBATAN

Perencanaan Manajemen
Keperawatan Anetesi
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

ü Pembuatan Log Book


- Catatan harian kegiatan PA
ü Penyediaan Form Layanan
Anestesi
- Cheklist Keselamatan
Pasien di dalam OK
- Asesmen Pra Anestesi
- Monitoring Intra Anestesi
Perencanaan Manajemen - Moitoring Pasca Anestesi
Keperawatan Anetesi
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

7
ü Pengaturan Jadwal Jaga
- Daftar Jaga PA
ü Audit Indikator Mutu Pelayanan
Anestesi

8
ü Penyusunan Laporan
Kegiatan Pelayanan Anestesi
Perencanaan Manajemen
ü Perencanaan Pengembangan
Keperawatan Anetesi
SD M , S a r a n a , P r a s a r a n a ,
Teknologi, Regulasi
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Adalah
Pengelompokan Aktivitas Untuk
Mencapai Tujuan, Penugasan Suatu
K e l o m p o k Te n a g a K e p e r a w a t a n ,
Menentukan Cara Dari Pengkoordinasian
Aktivitas Yang Tepat Baik Vertikal
Maupun Horizontal Yg Bertanggung
Jawab Utk Mencapai Tujuan Organisasi
1. Model Layanan
2. Orientasi Pasien
FUNGSI 3. Operan
PENGORGANISASIAN 4. Pendokumentasian
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi

1
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
1
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
2
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
3
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
3
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
3
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
4

Dokumentasi Asuhan
Keperawatan ü Checklis Patien Safety.
ü Asesmen Keperawatan Pra Anestesi
ü Monitoring Intra Anestesi
ü Monitoring Pasca Anestesi
ü Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT)
ü Transfer Pasien Antar Unit
ü Hand Over
ü Asuhan Perioperatif Terintegrasi
ü Edukasi Pasien
PENGARAHAN
Pengarahan Adalah
Penerapan Perencanaan
dalam bentuk tindakan dalam
rangka mencapai tujuan
organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya
Menjalankan Tugas
Perawat Anestesi
FUNGSI ü Pra Anestesi
PENGARAHAN ü Intra Anestesi
ü Pasca Anestesi
Tugas Perawat Anestesi Pada Pra Anestesi
(PMK 519/2011)

1. Pengkajian Keperawatan Pra Anestesi


2. Pemeriksaan dan Penilaian Status Fisik Pasien
3. Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital
4. Persiapan Administrasi Pasien
5. Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah
pasien
Tugas Perawat Anestesi Pada Pra Anestesi
(PMK 519/2011)

6. Evaluasi tindakan keperawatan pra anestesi, mengevaluasi


secara mandiri maupun kolaboratif
7. Mendokumentasikan hasil anamnesis / pengkajian
8. Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali akan
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap pakai
9. Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari
untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat
anestesi maupun obat emergensi tersedia sesuai standar
10.Memastikan tersedianya sarana, prasarana anestesi
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut
Tugas Perawat Anestesi Pada Intra Anestesi
(PMK 519/2011)

Melakukan Kolaborasi Dengan Dokter Anestesi Serta


Bertugas Dibawah Supervisi Dokter Anestesi
1. M e n y i a p k a n p e r a l a t a n d a n o b a t - o b a t a n s e s u a i
perencanaan teknik anestesi
2. Membantu pelaksanaan anestesia sesuai instruksi dokter
spesialis anestesi
3. Membantu pemasangan alat monitoring non invasif
Tugas Perawat Anestesi Pada Intra Anestesi
(PMK 519/2011)

4. Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring


invasif
5. Pemberian obat anestesi
6. Mengatasi penyulit yang timbul
7. Pemeliharaan jalan nafas
8. Pemasangan alat ventilasi mekanik
9. Pemasangan alat nebulasi
10. Pengakhiran tindakan anestesi
11. Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar
seluruh tindakan
Tugas Perawat Anestesi Pada Pasca
Anestesi
(PMK 519/2011)

4. E v a l u a s i h a s i l p e m a s a n g a n k a t e t e r e p i d u r a l d a n
pengobatan anestesi regional
5. Pelaksanaan tindakan gawat darurat
6. Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat
kesehatan yang dipakai
7. Pemeliharaan peralatan agar siap dipakai pada tindakan
anestesia selanjutnya
PENGENDALIAN
Pengendalian/Pengontrolan Adalah
Kontrol sebagai “Pemeriksaan Apakah
Segala Sesuatunya Ter jadi Sesua i
Rencana Yang Telah Disepakati, Instruksi
Yang Dikeluarkan, Serta Prinsip-Prinsip
Yang Ditentukan Yang Bertujuan Untuk
menunjukkan Kekurangan & Kesalahan
Agar Dpt Diperbaiki & Tdk Terjadi Lagi”

ü Evaluasi Kinerja
FUNGSI ü Indikator Mutu
PENGENDALIAN Pelayanan Anestesi
Tugas Perawat Anestesi Pada Pasca Anestesi
(PMK 519/2011)

1. Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan


anestesi
2. Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri
3. Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter
epidural dan pemberian obat anestetika regional
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
“OPPE”

1 1. Evaluasi Kinerja Klinis

Ongoing Practice Profesional


Evaluation (OPPE) merupakan Kuantitas :
suatu proses pemantauan dan ü Jumlah Pasien Yang
evaluasi berrkelanjutan terdiri dari Dilayani
proses pengumpulan dan analisis ü Jumlah Jam Operasi
data erta informasi perilaku,
kemajuan profesional dan hasil Kualitas :
klinis anggota staf ü Penerapan Proses Keperawatan
ü Implementasi Keperawatan
medis/keperawatan secara terus- ü Dokumentasi Keperawatan
menerus (JCI, 2017). ü Penerapan Indikator Mutu
ü Kepuasan Pelanggan
Implementasi Manajemen Keperawatan Anestesi
“OPPE”

1
2. Perilaku
Ongoing Practice Profesional
Evaluation (OPPE) merupakan
suatu proses pemantauan dan
evaluasi berrkelanjutan terdiri
üKehadiran
dari proses pengumpulan dan üIntegritas
analisis data erta informasi
perilaku, kemajuan profesional üKerja Sama
dan hasil klinis anggota staf üDisiplin
medis/keperawatan secara
terus-menerus (JCI, 2017).
Implementasi Manajemen Keperawatan Anestesi
“OPPE”

1 3. Penunjang
Ongoing Practice Profesional
Evaluation (OPPE) merupakan Perawat Anestesi Pelaksana :
suatu proses pemantauan dan ü Mengikuti Diskusi Ilmiah
evaluasi berrkelanjutan terdiri ü Menjadi Panitia Kegiatan
dari proses pengumpulan dan Keperawatan
analisis data erta informasi ü Melakukan Bimbingan Kpd
perilaku, kemajuan profesional Mahasiswa/Pegawai Baru
dan hasil klinis anggota staf ü Melakukan Tugas Tambahan
medis/keperawatan secara Di Luar Unit Kerja
terus-menerus (JCI, 2017). ü Menerima Konsultasi Dlm
Memberikan Askep Sesuai
Kompotensinya
Implementasi Pelayanan Keperawatan Anestesi
“Indikator Mutu Pelayanan Anestesi”
2
Pelaksanaan Asesmen Pra Sedasi dan Pra
Anestesi

Proses Monitoring Status Fisiologis Selama


Anestesi

Proses Monitoring , Proses Pemulihan


Anestesi dan Sedasi Dalam

Evaluasi Ulang Bila Terjadi Konversi Tindakan


Dari Lokal/Regional Ke General
PENUTUP • Out Come Proses Asuhan Keperawatan
Anestesi yang Berkualitas dan Aman
Dengan Pendekatan Manajemen
Keperawatan Yang Efektif dan Terstruktur
• Perawat Anestesi Dalam Pelayanan
Anestesi Atas Supervisi Dokter Anestesi

• Seluruh Proses Tindakan Dalam Pelayanan


Asuhan Pasien Dengan Sedasi Dan
Anestesi Wajib Di Dokumentasikan Dalam
Rekam Medis Pasien Sebagai Bukti
Tanggung Jawab & Tanggung Gugat
DEWAN PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN PERAWAT ANESTESI INDONESIA
(Indonesian Association of Nurse Anesthetists)
Sekretariat : Gedung Pusdiklat RSIJ Cempaka Putih
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10510,
Indonesia. Website :www.hipani..id Email : dpphipani20@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai