Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN KERJA

Penilaian Penilaian

Magang/Training KONTRAK I KONTRAK II


± 3Bln ± 6 Bln ± 12 Bln

Penilaian

Percobaan
Karyawan Tetap
± 3Bln
Rekrutmen
Sumber :
1)Internal
2)Eksternal

Seleksi
1) Administratif
2) Tes Tulis
3) Wawancara
4) Presentasi Kompetensi (Manager,Direksi)
5) Tes Kesehatan
Hak Karyawan

1) Mendapat tugas dan pekerjaan sesuai jabatan;


2) Mendapat imbalan kerja;
3) Memperoleh waktu dan istirahat kerja;
4) Cuti tahunan dan cuti khusus;
5) Ikut program BPJS kesehatan dan tenaga kerja;
6) Imbalan paska kerja;
7) Memperoleh bantuan pembelaan hukum.
Kewajiban Karyawan
1) Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku;
2) Melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab;
3) Menjunjung tinggi dan memegang teguh KODE ETIK
BANK;
4) Menjaga nama baik BPR;
5) Menjaga rahasia yang bersangkutan dengan BPR;
6) Bekerja dengan jujur, cermat, penuh semangat dan
tertib;
7) Memelihara dan meningkatkan kekompakan sesama
karyawan;
8) Memelihara dan menjaga suasana kerja yang baik;
9) Memberikan contoh dan teladan yang baik bagi
bawahan dan sesama karyawan;
10) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab serta memotivasi untuk terus
meningkatkan prestasi kerja.
Peraturan Kerja
1) Jam Kerja

Senin – Jumat : 08.00 s.d. 17.00


Waktu istirahat 1 jam
Waktu istirahat disesuaikan agar tidak mengganggu
pelayanan kepada nasabah.
2) Lembur

Lembur dilakukan atas dasar Surat Perintah Lembur


Perhitungan lembur mengikuti ketentuan yang
berlaku.
Lembur tidak berlaku untuk tingkat manager ke atas

3) Absensi

Tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas termasuk


Alpa (tidak masuk tanpa ijin);
Alpa selama 3 hari berturut-turut atau 3 hari dalam 3
bulan dianggap melanggar Peraturan tata tertib BPR;
Alpa selama 5 hari berturut-turut dan telah dilakukan
pemanggilan 2 kali secara tertulis dapat di PHK sesuai
ketentuan;

4) Hari Libur

Mengikuti yang ditetapkan pemerintah.

5) Cuti Tahunan

Masa kerja > 1 tahun secara terus menerus berhak


atas cuti tahunan secara proposional;
Hak Cuti tahunan selama 12 hari setahun termasuk
cuti bersama sesuai ketentuan pemerintah;
Permohonan cuti diajukan 14 hari sebelumnya
(manager) dan 7 hari (staf)

6) Cuti Khusus

a. Pernikahan karyawan 3 hari


b. Pernikahan anak 2 hari
c. Istri melahirkan/keguguran 2 hari
d. Kematian suami/istri,orang tua, 3 hari
mertua, anak, atau menantu
e. Kematian anggota keluarga yang 1 hari
tinggal satu rumah
f. Khitanan/pembaptisan anak 2 hari
g. Ujian/sidang/wisuda 1 hari

Cuti sebelum dan sesudah melahirkan diberikan 3


bulan disertai surat keterangan Dokter dan
permohonan cuti diajukan 14 hari sebelumnya;
Cuti keguguran diberikan 1,5 bulan dengan
keterangan Dokter;
Cuti haid diberikan 2 hari dengan surat keterangan
Dokter;

7) Premi & iuran BPJS


Seluruh karyawan diikutsertakan program BPJS;
Premi sesuai ketentuan;

8) Sumbangan kematian/duka

Diatur dengan Surat Keputusan Direksi.

9) Hadiah pernikahan & Kelahiran

Diatur dengan Surat Keputusan Direksi.

10) Kredit Kesejahteraan


Diatur dengan Surat Keputusan Direksi.

11) Keselamatan Kerja

Setiap karyawan wajib memperhatikan keselamatan


kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

12) Pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan

Setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama


untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilan melalui program pendidikan dan
pelatihan baik yang diselenggarakan oleh BPR
maupun di luar BPR;

Setiap karyawan yang mendapatkan kesempatan


mengikuti program pendidikan dan pelatihan di luar
BPR, wajib memberikan class presentation kepada
rekan kerja yang lain sebagai bentuk pertanggung
jawaban atas pemahaman terhadap materi yang
diikuti;

13) Gaji Selama sakit


Perawatan Gaji yang dibayar
4 bulan pertama 100%
4 bulan kedua 75%
4 bulan ketiga 50%
Bulan berikutnya sebelum PHK 25%

14) Tata Tertib

Dibaca.
15) Pelanggaran terhadap peraturan kerja
Yang termasuk dalam pelanggaran Peraturan Kerja :
a. Berkelahi dengan sesama rekan kerja;
b. Menghancurkan atau merusak harta-benda milik
BPR;
c. Memindahkan harta benda BPR tanpa ijin tertulis
dari Direksi;
d. Berulang-ulang terlambat masuk kerja;
e. Berulang-ulang melakukan kealpaan;
f. Memberikan keterangan tidak benar/palsu atau
dokumen yang dipalsukan
g. Membuka rahasia BPR;
h. Menyalahgunakan jabatan dan kepercayaan BPR
(menerima imbalan dalam bentuk apapun dalam
rangka pekerjaan);
i. Menolak/mengabaikan instruksi, penugasan dari
BPR yang menyebabkan operasional terganggu;
j. Memperlihatkan kelambanan, malas dalam
bekerja, tidak bertanggung jawab atau tidak
sopan atau lalai melaksanakan ketentuan BPR
k. Mencemarkan nama baik BPR;
l. Menghina, menghujat atau tidak sopan terhadap
atasan;
m. Mengajukan ataun mencoba mengajukan
penggantian biaya dengan kwitansi palsu;
n. Bersekongkol atau mempengaruhi karyawan lain
melakukan tindakan melawan hukum;
o. Memiliki pekerjaan sambilan yang menyebabkan
tugas-tugas pokok di BPR terganggu;
p. Pelanggaran terhadap UU yang berlaku;
q. Bergerombol melakukan aksi mogok/demontrasi
yang mengakibatkan operasional BPR terganggu
atau mencemarkan nama baik BPR;
Kode Etik
Kode Etik Bankir Indonesia,

1) Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan


dan peraturan yang berlaku;
Ancaman :
3 – 8 Tahun

5M – 10M
Tahun
2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala
transaksi yang berkaitan dengan kegiatan bank;
Ancaman :
5 – 15 Tahun

10M – 200M
Tahun

3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat;


4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk
kepentingan pribadi;
5) Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan
keputusan dalam hal terdapat pertentangan
kepentingan;
6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya;
7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap
kebijakan yang ditetapkan banknya terhadap keadaan
ekonomi, sosial dan lingkungan;
8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang
memperkaya diri pribadi maupun keluarganya;
Dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 10 Tahun 1998 Pasal 49 angka 2b dinyatakan bahwa “anggota dewan komisaris, direksi
atau pegawai bank yang dengan sengaja meminta atau menerima, mengisinkan atau
menyetujui untuk menerima suatu imbalan, komisi, uang tambahan, pelayanan, uang atau
barang berharga, untuk kepentingan pribadinya dan atau keuntungan keluarganya, dalam
rangka mendapatkan atau berusaha mendapatkan bagi orang lain atau dalam rangka
pembelian atau pendiskontoan oleh bank atas surat-surat wesel, surat promes, cek dan
kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya ataupun dalam rangka memberikan persetujuan
bagi orang lain untuk melaksanakan penarikan dana yang melebihi batas kreditnya pada
bank diancam dengan pidana sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan paling lama 8 (delapan)
tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah)”.

9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat


merugikan citra profesi;
Kerahasiaan
Ruang lingkup,
1) Keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya. Tidak termasuk keterangan mengenai
nasabah debitur dan pinjamannya;
2) Kewajiban pihak bank dan pihak terafiliasi untuk
merahasiakan keterangan dimaksud, kecuali tidak
dilarang oleh UU;
Kecuali
1) Kepentingan perpajakan;
2) Penyelesaian piutang bank;
3) Kepentingan peradilan pidana;
4) Pemeriksaan peradilan perdata;
5) Kepentingan tukar menukar informasi antar bank;
6) Kepentingan pihak lain yang ditunjuk oleh nasabah;
7) Kepentingan penyelesaian kewarisan.
Pelanggaran dan Sanksi

1) Serius
Lalai/ceroboh mengakibatkan masalah besar mis
penggelapan uang, pembocoran rahasia bank.
Tindakan melanggar norma/etika yang merusak
reputasi bank mis. Tidak jujur, kebiasaan mabuk, judi
dan lain-lain.
Sanksi → SP III / PHK
2) Sedang (Kelas Dua)
Kebiasaan yang tidak menghiraukan peraturan;
Sanksi → SP II
3) Kecil
Kelalaian/kekeliruan yang tidak disengaja.
Sanksi → Teguran lisan/tertulis
SP I
SP II – SP III
PHK

Anda mungkin juga menyukai