A. LANJUT USIA
1. Pengertian Lansia
Usia lanjut (lansia) adalah menurut WHO lanjut usia meliputi usia
lanjut usia (elderly) yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu
antara 75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua (very old) yaitu diatas
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi tua adalah proses alamiah, yang berarti seseorang telah melewati 3
RI, 2001). Menurut Keliat (1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut
sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun 1998 Tentang
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Penuaan adalah normal,
dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan terjadi
7
8
pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
2. Klasifikasi Lansia
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa
e. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
3. Karakteristik Lansia
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang Kesehatan).
b. Tipe mandiri
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap
santai
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial dan
a. Perubahan fisik
meningkat.
menurun.
kekakuan.
dan katarak.
incoding menurun.
mempengaruhi.
b. Perubahan sosial
c. Perubahan psikologis
Pada saat orang tua terpisah dari anak serta cucunya, maka muncul perasaan
tidak berguna dan kesepian. Padahal mereka yang sudah tua masih mampu
kehidupan maka sampai ajal menjemput mereka masih dapat berbuat banyak
Dalam usia yang lebih lanjut, kekuatan kontraksi otot pernafasan dapat
oksigen seseorang, yakni jumlah oksigen yang diikat oleh darah dalam
dimengerti bahwa konsumsi oksigen akan menurun pada orang usia lanjut.
Pada orang lanjut usia, umumnya besar jantung akan sedikit mengecil.
Yang paling banyak mengalami penurunan adalah rongga bilik kiri, akibat
aliran darah yang pada suatu saat dapat menutup pembuluh darah. Pada
terjadi hipertensi. Bila terjadi sumbatan maka jaringan yang dialiri zat
asam oleh pembuluh darah ini akan rusak/mati, terjadi infark. Bila terjadi
diotak akan terjadi stroke, bila terjadi di jantung dapat menyebabkan infark
dan gangguan pada lambung yaitu gastritis atau proses inflamasi pada
air seni pada vesika urinaria. Keadaan ini disebabkan berkurangnya tonus
kandung kemih dan adanya tumor yang menyumbat saluran kemih. Pada
pria berusia 50 tahun, sisa air seni dalam kandung kemih dapat disebabkan
Penyakit pada sendi ini adalah akibat degenerasi atau kerusakan pada
pada persendian itu disebabkan oleh gout, hal ini disebabkan gangguan
B. HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali,
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas
2. Etiologi Hipertensi
diketahui penyebabnya.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
lain.
terjadinya hipertensi.
a. Genetik
Natrium.
b. Obesitas
darah meningkat.
c. Stres lingkungan
perubahan-perubahan pada :
menunjukkan tekanan darah meninggi dan hanya akan terdeteksi pada saat
pemeriksaan fisik. Sakit kepala di tengkuk merupakan ciri yang sering terjadi
terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung (Nurrahmani, 2012).
4. Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
minimal
(Nurrahmani, 2012).
(Nurrahmani, 2012).
C. MENTIMUN
batangnya menjulur, berbulu halus dan panjangnya sampai tiga meter. Bentuk
daunnya seperti bentuk tangan, besar dan berbulu kasar serta berkeping 3
sampai 7, berakar serabut dan bentuknya bulat panjang, berwarna hijau muda
dan mengandung banyak air. Isi buahnya lembut dan berbiji kecil-kecil
berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Daun tunggal, letak
berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat telur lebar, bertaju 3-7, dengan
pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi. Panjang 7-18 cm
dan lebar 7-15 cm, berwanan hijau. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung,
warnanya hijau berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10-
bentuknya lonjong meruncing pipih, warnanya putih kotor. Daun dan tangkai
muda bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus. Buahnya bisa
dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur, bisa juga dibuat acar atau
dimakan bersama rujak. Sifat kimiawi dan efek farmakologis dalam buah
hijau larik-larik putih kekuningan ini bisa dikonsumsi mentah sebagai lalapan,
campuran karedok, rujak, serta bisa diolah menjadi acar, dijus, direbus, atau
dikukus.
bentuk yang lebih ramping dan panjang dibanding mentimun lokal. Kulitnya
permukaannya tidak rata. Rasa dan teksturnya lebih lembut daripada ketimun
lokal. Sangat cocok diolah menjadi campuran salad dan acar. Mentimun
Gherkin, disebut juga mentimun acar atau baby kyuri. Sesuai namanya
mentimun ini lebih sering diolah menjadi acar. Ukurannya lebih kecil dengan
kulit berwarna hijau tua dan ada bintik-bintik yang timbul seperti kyuri.
disebut sukini atau timun Italia. Memiliki ukuran lebih besar dan tidak terlalu
segi. Warna kulitnya hijau lumut tua dan mengkilap. Bagian dalamnya
dimakan mentah.
magnesium juga fosfor menjadikan sayuran yang satu ini berkhasiat untuk
menurunkan darah tinggi atau hipertensi (Dewi & Familia, 2010). Potassium
mentimun memiliki sekitar 95% dari kandungan air mereka adalah cara
terbaik untuk meningkatkan asupan serat dan air. Ada tingginya kandungan
silika. Berikut ini adalah bagan yang mewakili nilai gizi mentimun.
Tabel 2.2 : Nilai gizi dalam mentimun (mg/100 gram), (Solanki, 2011)
1 Karbohidrat 3.63 gm -
2 Gula 1,67 gm -
4 Lemak 0,11 gm -
5 Protein 0,65 gm -
10 Vitamin B6 0,040 mg -
12 Vitamin C 2,8 mg -
19 Silika 2%/100 g -
Tabel 2.3 : Nilai kalori dalam mentimun (mg/100 gram), (Solanki, 2011)
mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah. Cara
utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari
pemberian jus mentimun sebanyak 100 gram yang diblender dengan 100 cc
air tanpa tambahan apapun, diberikan sekali sehari pada jam 09.00 pagi dan
tekanan darah diukur pada jam 11.00 siang (2 jam setelah perlakuan), jam
15.00 (6 jam setelah perlakuan), dan jam 18.00 (9 jam setelah perlakuan).
penurunan secara bermakna pada hari ke-4 dan ke-5 yaitu terjadi penurunan
9 mmHg.
dicuci bersih lalu diparut, kemudian hasil parutannya diperas dan disaring,
lalu diminum sekaligus, bisa dilakukan 2-3 kali sehari (Santoso, 2008).
1. Pengkajian
Pasangan atau individu lansia dalam semua fase sakit kronis mulai dari
Riwayat: Pada banyak kasus tidak ada gejala dan penyakit yang muncul
tekanan darah yang rutin. Gejala yang menperlihatkan efek hipertensi pada
berhubungan dengan :
penyakit hipertensi
anggota keluarganya
penyakit hipertensi
anggota keluarganya
penyakit hipertensi
anggota keluarganya
penyakit hipertensi
anggota keluarganya
3. Intervensi Keperawatan
hipertensi
obat antihipertensi baik yang kimia maupun yang herbal, diet, dan