Untuk batang atas dan bawah di asumsikan dengan menggunakan dimensi kayu
60/120 mm2 dan untuk batang tegak dan diagonal di asumsikan dengan
menggunakan dimensi kayu 5/10
Berat sendiri bahan kayu (berat persatuan volume) yang digunakan adalah 1000
kg/m3 seperti yang tertera dalam PPIUG 1983 tabel 2.1
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
Seluruh berat sendiri kuda-kuda bekerja pada setiap titik buhul pada rangka kuda-
kuda (Titik buhul batang atas dan bawah)
Pembebanan, page 1
P8
Contoh;
P1
10
9 11
2.10 1.22
1.40 8 12
0.70 35°
1 2 3 4 5 6 7
1.00
Berat penutup atap bekerja pada satu titik buhul bergantung pada;
§ Jenis penutup atap
§ Jarak kuda-kuda
Beban untuk beberapa jenis penutup atap menurut PPIUG 1983, adalah sbb;
Berat penutup atap = (0,5x Pjg btg x Jarak kuda-kuda x berat penutup atap)
Pembebanan, page 2
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
Contoh;
Berat penutup atap pada titik buhul 1 = (0,5x Pjg btg 1-8 x Jarak kuda-kuda x berat
penutup atap)
Berat penutup atap pada titik buhul 8 = [0,5x (Pjg btg 1-8 + Pjg btg 8-9) x Jarak
kuda-kuda x berat penutup atap]
10
9 11
2.10 1.22
1.40 8 12
0.70 35°
1 2 3 4 5 6 7
1.00
Kuda - kuda
Luas atap
yg m em benai titk Gording
buhul 1
Kuda - kuda
Luas atap
yg m em benai titk
buhul 2 Jarak
kuda - kuda
Gording
Kuda - kuda
Pembebanan, page 3
1.3 Berat gording
Untuk menghitung berat gording terlebih dahulu di asumsikan dimensi kayu yang
digunakan.
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
BE RAT GORDING
1.4 Berat langit-langit dan penggantung
Berat langit-langit dan penggantung bekerja pada satu titik buhul bergantung pada;
§ Jarak kuda-kuda
§ Jenis langit-langit
Berdasarkan peraturan pembebanan adalah 18 kg/m2
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
BERAT LANGIT-LANGIT
& PENGGANTUNG
Beban langit-langit dan penggantung bekerja pada setiap titik buhul pada batang
bagian bawah.
Contoh;
Berat langit-langit dan penggantung pada titik buhul 1 = (0,5x Pjg btg 1-2 x Jarak
kuda-kuda x berat langit-langit)
Berat langit-langit dan penggantung pada titik buhul 2 = [0,5x(Pjg btg 1-2+Pjg btg
1-3)x Jarak kuda-kuda x berat langit-langit]
Pembebanan, page 4
Beban hidup menurut PPIUG 1983, adalah sbb;
2.1 Beban akibat air hujan
Beban terbagi rata akibat air hujan adalah (40-0,8.α) kg/m2
Beban terpusat tiap-tiap buhul diperoleh dengan perhitungan besar beban hidup
akibat air hujan x luasan atap yang membebani tiap-tiap buhul kuda-kuda.
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
Contoh;
1.22
10
1.22
P1 9 11
1.2 2
8 12
35°
1 2 3 4 5 6 7
Diketahui
S = 35 o
Beban air hujan = (40-0,8x35o) = 12 kg/m2
Pembebanan, page 5
Jarak kuda-kuda = 3 m
Beban air hujan titik 1 = 0,5 x 3 x 1,22 x 12 = 21.969 kg
10
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
BERAT PEKERJA
& PERALATAN
Beban akibat pekerja dan peralatan bekerja pada setiap titik buhul pada batang
bagian atas.
3. Beban Angin
Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan negative
yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau.
N 10 HIS
A AP
T EK
9 11
8 12
1 2 3 4 5 6 7
BERAT ANGIN
Besarnya koefisien angin untuk atap segitiga pada gedung tertutup dengan sudut
kemiringan atap α dihitung dengan persamaan koefisien dibawah ini.
Pembebanan, page 6
§ Koefisien angin
Dipihak angin,
α < 65 o à Koefisien angi n = (0,02.α - 0,4)
65 o <α< 90o à Koefisien angi n = 0,9
Dibelakang angin,
Untuk semua α à Koefisien angin = -0,4
§ Tekanan angin
ü Tekanan angin harus diambil minimum 25 kg/m2,
ü Tekanan angin dilaut atau di tepi laut sejauh 5 km dari pantai harus diambil
40 kg/m2
ü Jika diketahui kecepatan angin yang memungkinkan hasil tekanan tiupnya
lebih besar dari yang diatas, digunakan rumus
V2
P= kg/m2
16
Beban angin = Tekanan angin x koef angin x luas atap yg membebani titik buhul
Kombinasi Pembebanan
1,4D ........................................................................ (1)
1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) ......................................... (2)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau 0,8W) .......................... (3)
1,2D + 1,3 W + 0,5 L + 0,5 (La atau H) ............................... (4)
1,2D ± 1,0E + 0,5L ....................................................... (5)
0,9D ± (1,3W atau 1,0E) ................................................ (6)
Keterangan;
D = Beban mati
L = Beban hidup
La = Beban hidup akibat pekerja dan peralatan
H = Beban air hujan
W = Beban angin
E = Beban gempa
Karena pada perencanaan kuda-kuda beban gempa tidak di tinjau, maka kobinasi
pembebanan yang digunakan adalah persamaan (1),(2),(3) dan (4)
Pembebanan, page 7