Anda di halaman 1dari 14

TSB TS FT_UM Topik : Praktik Konstruksi Kode : NTSB541

Baja
Bagian Bangunan : Judul : Job Program Kuda Waktu : Kamis 7-12
Kuda Single Beam
Mt. Diklat : Tanggal : 25 November 2021

Kelas : B103MB Reza Bagaskara

1. DEFINISI KUDA KUDA


Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam
klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan
beton bertulang.

2. FUNGSI KUDA KUDA SINGLE BEAM


Bagi para tukang bangunan, pembicaraan mengenai harga atau bahkan jarak pemasangan kuda-
kufa atap rumah ini tentunya sudah menjadi makanan sehari-hari. Karena itulah dalam melakukan
pemasangannya pun biasanya dapat dilakukan dengan lebih cepat. Memiliki peran yang penting
dalam pembangunan atap rumah, ternyata kuda-kuda ini juga memiliki beberapa fungsi lainnya,
selain dari fungsi yang telah disebutkan tadi, diantaranya adalah :

• Berperan sebagai iga-iga atau kuda penopang, yang mana dapat mengalirkan gaya tekan
yang kencang
• Pada bagian tiang tengah atau lebih sering disebut sebagai ander, ia memiliki fungsi untuk
mendukung bagian molo atau balok bubungan.
• Kuda-kuda juga berfungsi sebagai penahan dari gaya tarik kuda-kuda yang terdapat di
bagian dasarnya itu sendiri.

Gambar 1. Kuda – Kuda Single Beam


Sumber: google.com
3. JOB DESCRIPTION

No. Bahan Fungsi Gambar


1. Mesin gerinda Untuk memotong baja profil C

2. Baja kanal C Untuk struktur kuda kuda

3. baut Untuk membuat sambungan

4. Meteran Untuk mengukur panjang


yang di perlukan

5. Waterpass Mengukur keseimbangan


sudut

6. Mesin las listrik Untuk menyambungan antar


baja
4. Perhitungan Kuda –Kuda Single Beam

A. Perencanaan Kuda-Kuda
1. Data Perencanaan
Jenis kuda-kuda = Single Beam (WF)
Bentang kuda-kuda = 17 m
Jarak kuda-kuda =5m
Jarak gordiNG = 1,2 m
Kemiringan atap = 30°
Panjang kolom = 5m

2. Perhitungan panjang batang


a. Panjang Batang AB
AB = A’B’ =

b. Panjang Batang Overstek (BC = B’C’)


BC = B’C’ =

c. Panjang kapstang
= AB + BC = 9,1 + 2,31 = 11,41 m

d. Perhitungan jumlah medang gording


Jumlah medan = buah

e. Perhitungan jumlah gording

Jumlah gording =

=
= 8,59 + 1
= 10 buah
B. Perencanaan profil
1. Gording menggunakan profil C 150.75.20.4,5
Berat profil = 11 kg/m

2. Kuda-kuda menggunakan profil WF 300.200.8.12


Berat profil = 56,8 kg/m

3. Kolom menggunakan profil WF 350.200.8.12


Berat profil = 79,9 kg/m

4. Klos gording profil L 80.80.8


Berat profil = 9,66 kg/m
C. Gambar rencana kuda-kuda
1. Gambar kuda-kuda

2. Gambar ukuran kuda-kuda


3. Gambar detail kuda-kuda

Detail A Detail B

Detail C Detail D
D. Perhitungan berat kuda-kuda
1. Berat Gording (profil C 150.75.15.6,5)
Panjang gording = 6,2 m
Jumlah gording = 20 buah
Panjang total gording = 6,2 x 20 = 124 m
Berat profil = 11 kg/m
Berat Gording = 11 x 124 =1364 kg

2. Berat Kapstang (profil WF 300.200.8.12)


Panjang kapstang = 11,41 m
Panjang satu kuda-kuda = 11,41 x 2 = 22,82 m
Berat profil = 56,8 Kg/m
Berat total kapstang = 2 x (22,82 x 56,8) = 2592,35 Kg

3. Berat kolom (profil WF 300.200.8.12)

Panjang kolom =5m


Panjang satu kolom =5x2 = 10 m
Berat profil = 56,8 Kg/m
Berat total kolom = 2 x (10 x 56,8) = 1136 Kg

4. Klos Gording (profil L 80.80.8)


Panjang klos = 0,2 m
Jumlah klos = 40 buah
Panjang total klos = 0,2 x40 =8m
Berat profil = 9,66 kg/m
Berat klos = 8 x 9,66 = 77,28 kg

5. Plat penyambung ( tebal 1 cm )


Luas penampang 1 = 0,2 x 0,64
= 0,128 m2
Volume penampang 1 = 0,128 x 0,01
= 0,00128 m3
Luas penampang 2 = 0,2 x 0,76
= 0,152 m2
Volume penampang 2 = 0,152 x 0,01
= 0,00152 m3
Luas penampang 3 = 0,2 x 0,46
= 0,092 m2
Volume penampang 3 = 0,092 x 0,01
= 0,00092 m3
Volume Total = 0,00128 + 0,00152 + 0,00092
= 0,01048 m3
Berat plat penyambung = Berat jenis besi x Volume total
= 7850 kg/ m3 x 0,01048 m3
= 82,628 kg

6. Baut
Kebutuhan baut :
a. Baut diameter 20 mm = 96 buah
b. Baut diameter 20 mm = 96 buah

5. JOB ACTIVITY

1. Pekerjaan Persiapan

a. Menyiapkan gambar kerja rencana atap sebagai panduan perangkaian dan perletakan kuda
kuda atap
b. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan kuda kuda atap
c. Singkirkan hal hal yang menggangu proses pelaksanaan pekerjaan dari dalam area kerja.

2. Perangkaian Kuda Kuda Atap

a. Perangkaian kuda kuda baja IWF dilakukan pada lokasi terpisah, artinya perangkaian kuda
kuda ini dilakukan di area bawah
b. Sebelum dilakukan perangkaian kuda kuda baja IWF. Pastikan terlebih dahulu seluruh
permukaan belahan atas ringbalok dalam keadaan rata dan siku dengan memakai
waterpass dan alat penyiku sebagai alat bantu
c. Pastikan pula rangka ring balok sudah mengikat semua belahan bangunan dan tersambung
dengan benar dengan kolom yang ada dibawahnya biar kuda kuda nantinya sanggup
terpasang dengankokoh
d. Berikan tanda posisi perletakan kuda kuda sesuai dengan gambar rencana atap
e. Kemudian melaksanakan pengukuran jarak antara kuda kuda
f. Rangkai terlebih dahulu kaki kuda kuda dengan mengikat batang tarik yang telah
disediakan,yang diikat dengan kaki kuda kuda pada masing masing belahan ujungnya, lalu
berikan moor sebagai pengikat masing masing bagian
g. Sebagai penguatan, berikan pula skoor lalu ikat dengan skoor
h. Untuk setiap belahan sambungan, beri plat untuk memperkuat dan menjaga kedudukan
posisi tiap sambungan

3. Pengangkatan dan penyetelan kuda kuda

a. Angkat kuda kuda kebagian atas dengan memakai katrol secara hati hati biar tidak
mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda kuda yang telah final dirakit
b. Pastikan posisi kiri dan kanan kuda kuda tidak terbalik, sisi kanan dan sisi kiri kuda kuda
sanggup ditentukan dengan teladan posisi ketika pekerjaan melihat kuda kuda.
c. Kemudian kontrol kembali posisi berdirinya kuda kuda biar tegak lurus dengan ring balik
memakai unting unting
d. Setelah dipastikan kuda kuda dalam posisi sempurna, lakukan pengencangan posisi kuda
kuda biar lebih berpengaruh dan kokoh

4. Pemasangan Gording, Kasau, Rangka Atap dan Penutup Atap

a. Setelah kuda kuda baja IWF terpasang, lalu siapkan skor gording yang terbuat dari besi
siku L 40.40.4
b. Kemudian letakkan gording baja saluran C 100.50.6 dengan jarak masing masingnya
140cm
c. Setelah gording baja saluran terpasang, lalu gres pasang pendel gording besi dengan
diameter 10 yang dikuatkan dengan moor baut dias gording baja saluran tadi
d. Setelah susunan gording terpasang, gres sanggup dipasangkan kaso baja ringan box
75.50.075 dengan jarak masing masing 120cm, yang dipasang tegak lurus diatas susunan
gording tadi
e. Lalu sebagai daerah perletakan atap genteng metal, pasanglah rangka atap baja ringan
zingcalum R.50.05 + conetor dengan jarak 38cm
f. Setelah pemasangan rangka atap selesai, gres sanggup diletakkan atap genteng metal
diatasnya yang disusun dan dipasang sesuai dengan rencana kerja.

5. JOB CONNECTION

Gambar 12. Job Connection


1. Manager proyek
Manager proyek adalah seorang yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim nya
dapat menyelesaikan sebuah proyek dari awal hingga akhir. Manajer proyek bertanggung
jawab atas semua kegiatan komunikasi yang berjalan dalam suatu proyek dan sekaligus
memastikan agar suatu proyek berjalan sesuai dengan triple constraint, yaitu scope, waktu,
dan biaya. Dengan tanggung jawab yang sedemikian rupa, maka seorang manager proyek
harus memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, memiliki kemampuan untuk
memimpin suatu tim, dan kemampuan manajemen yang baik. Tugas dari manager proyek
antara lain :
a. Menyusun perencanaan kegiatan operasional proyek
b. Mengatur kegiatan operasional perencanaan proyek
c. Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
d. Melakukan kontrol atas pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek
2. Pelaksana
Seorang pelaksana proyek harus memiliki keahlian dalam bidang bangunan yang bertujuan
untuk mengetahui tiap detail pengerjaan bangunan dan memastikan pelaksanaan
pembangunan suatu poyek berjalan dengan cepat dan tepat. Dalam suatu proyek besar
misalnya pada pembangunan gedung bertingkat tinggi, pelaksana dibedakan dalam setiap
bidang sehingga terdapat beberapa pelaksana spesialis yang ahli pada bidang tertentu,
misalnya : pelaksana besi, pelaksana cor beton, pelaksana bekisting, pelaksana finishing,
pelaksana mekanikal elektrikal. Tugas pelaksana antara lain :
A. Memahami gambar design dan spesifikasi teknis sebagai pedomana pelaksanaan
B. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan
persyaratan waktu, mutu, dan biaya.
C. Membuat program pekerjaan mingguan dan mengadakan pengarahan pekerjaan harian
D. Melaksanakan evaluasi dan menyusun dan membuat laporan hasil pelaksanaan
E. Membuat program turun tangan dan penyesuaian apabila terjadi keterlambatan atau
penyimpangan di lapangan.
3. Mandor
Mandor adalah seorang staff dari kontraktor yang bertugas untuk memimpin beberapa
tukang sekaligus mengawasi pelaksanaan pekerjaan lapangan. Tugas mandor antara lain :
a. Memahami gambar kerja dan menerjemahkannya dalam langkah-langkah operasional
b. Melakukan peninjauan dan pengukuran lapangan (setting out)
c. Menghitung perkiraan volume pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan, dan alat
d. Menghitung harga satuan ongkos kerja dan harga borongan pekerjaan
e. Membuat jadwal dan rencana kerja
f. Menerapkan K3
g. Mengukur dan menghiitung hasil kerja serta melaporkan hasil pelaksanaankegiatan.
4. Tukang
Tukang adalah seorang pekerja yang mempunyai keterampilan pada masing-masing bidang.
Dalam pekerjaannya, tiap tiap tukang memiliki tugas tersendiri sesuai dengan keahlian yang
dimiliki mereka. Tugas tukang adalah :
a. Melaksanakan nstruksi mandor
b. Melakukan komunikasi dengan mandor saat melakukan pekerjaan
c. Memberi tugas atau perintah kepada asisten tukang
5. Asisten tukang
Asisten tukang adalah seorang yang bertugas dalam membantu tukang dalam
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
a. Melakukan koordinasi dengan tukang

6. JOB SAFETY
Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja dalam suatu institusi
maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja.

Gambar 13. Perlengkapan K3


Sumber : internet

a. Alat pelindung kepala :


• Safety Helmet (Helm pelindung kepala)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi mengenai
kepala secara langsung maupun tidak langsung.
• Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda)
• Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan
pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan
dari besi yang mengalami proses pengerjaan permesinan.
• Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Guna melindungi telinga dari sumber suara yang cukup tinggi diperlukan penutup
telinga. Hal ini dimaksudkan karena telinga tidak mampu menahan suara dalam
intensitas yang tinggi dan memekakkan telinga.
• Masker (Respirator)
Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup
saat bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun,
dsb).
b. Alat pelindung tubuh :
• Tali Pengaman (Safety Harness)
Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri
berupa tali pengaman (Safety Harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika
bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar
terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.
c. Alat pelindung anggota tubuh :
• Sabuk Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat
berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain.
• Sepatu Karet (sepatu boot)

Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
• Sepatu pelindung (Safety Shoes)
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal
dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
• Sarung Tangan (Gloves)
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

yang bertanda tangan, dibawah:

Petugas bengkel
DAFTAR RUJUKAN
https://www.sipilkusipilmu.com/2019/02/pengertian-konstruksi-kuda-kuda-bangunan.html
file:///C:/Users/Userz/Downloads/2814-4486-1-PB.pdf
http://eprints.itn.ac.id/2961/1/622-61-1010-1-10-20170619.pdf

Anda mungkin juga menyukai