Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ABDUL RAFICA MARWIN

NIM: 218350117

KELAS MANAJEMEN 5/D

Abdul rafica marwin

1. A.  masalah merupakan salah satu tahapan diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.
B. Sumber- sumber masalah

1)   Observasi

Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan keputusan praktis
didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris. Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil
observasi terhadap hubungan tertentu yang belum mempunyai dasar penjelasan yang memadai dan
cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi. Penyelidikan
mungkin menghasilkan teori baru, rekomendasi pemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi
variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.

2)   Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum yang penerapannya belum
dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan terhadap masalah yang diangkap dari
teori berguna untuk mendapatkan penjelasan empiris praktik tentang teori.

3)   Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang (replikasi) baik
dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan
untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada
peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan
masalah yang menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.

c. kriteria
1. Masih baru
Masalah penelitian hendaknya masih baru atau orisinil. Pengertian baru disini maksudnya adalah bahwa
masalah tersebut belum pernah diungkap atau dilakukan penelitian oleh orang lain. Nilai baru disini
sering dihubungkan dengan ke orisinilan suatu penelitian, hal yang sering membuat gamang peneliti.

2. Aktual
Masalah penelitian hendaknya juga aktual, pengertian aktual disini adalah masalah tersebut benar-
benar terjadi atau berlangsung di dalam masyarakat. Masalah penelitian tidak boleh tidak berpijak pada
kenyataan di masyarakat dan masalah tersebut harus menjadi masalah masyarakat bukan masalah
peneliti.

3. Praktis
Masalah penelitian juga harus mempunyai nilai yang praktis, artinya hasil penelitian harus dapat
menunjang kegiatan praktis atau dapat dilaksanakan. Suatu penelitian untuk kepentingan apapun dan
jenis penelitian apapun selalu memerlukan sumber daya, baik tenaga, pikiran, biaya dan waktu.

4. Memadai
Masalah penelitian juga harus memadai, artinya masalah yang diangkat menjadi masalah penelitian
harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, disesuaikan dengan sumber
daya. Masalah yang terlalu luas akan menghasilkan penelitian yang jelas, akan tetapi juga akan
memakan sumber daya yang besar.

d. bentuk-bentuk permasalan dan contohnya

 Masalah Deskriptif, yaitu sebuah permasalahan dengan variabel mandiri, baik itu merupakan
satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). dalam penelitian ini, peneliti hanya mencari
hubungan anatara satu variabel dengan variabel yang lainnya, tanpa melihat perbandingan variabel yang
satu dengan yang lainnya. Contohnya : Seberapa besar minat siswa SMA mengunjungi perpustakaan
sekolah.

 Masalah Komparatif, yaitu sebuah rumusan masalah penelitian yang membandingkan


keberadaan satu atau lebih variabel pada dua atau lebih sampel yang berbeda dalam kurun waktu yang
berbeda pula.  Contohnya : Perbedaan pemahaman materi terhadap siswa wanita dan siswa pria.
 Masalah Assosiatif, merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat mencari tahu
hubungan antara dua variabel atau lebih. permasalahan ini mengacu kepada tiga bentuk hubungan
antar variabel, yaitu: Hubungan Simetris (suatu hubungan antara dua atau lebih variabel yang
munculnya bersamaan), Hubungan Kausal (hubungan yang bersifat sebab-akibat. terdapat variabel yang
independen/mempengaruhi dan variabel dependen/dipengaruhi), hubungan Interaktif (merupakan
hubungan yang saling mempengaruhi).

2. dari desain penelitian

Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang selama
proses penelitian berlangsung. sedangkan Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis.
Alur dari penelitian kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.

Dari Cara Memandang Fakta

• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara peneliti


menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan
oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat dari data yang kemudian
dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan
teori yang sudah ada. Sedangkan Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran"
berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang
ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.

3. judul: Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di
Pabrik Gula

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, Seiring berjalannya waktu industri– industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin
banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat dengan
pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu
dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair maupun gas.

Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya
perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang dapat
menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk di suatu perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita
tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses
secara baik dan benar. Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan
limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah – limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang
memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna yang tentunya diolah
melalui proses – proses tertentu.
Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain lain.
Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2 mengatasi masalah
penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan
perkebunan.

Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem pembangkit
listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock biomass) dengan
memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1, generator 2, generator 3 dan
perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan secara menyeluruh sistem merupakan system
digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) system pembangkit
listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit karena
pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil total daya yang dihasilkan
dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun dari hasil analisa Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul “Analisis
Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini
penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di
PG.Madukismo Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam beberapa
bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

1. Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.


2. Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :

1. Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.


2. Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik


2. Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang ramah
lingkungan di masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian


Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

 Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini sedang dalam kondisi
mengkhawatirkan.

 Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran untuk
pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selanjutnya.

 Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·

Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat menyediakan
energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil. Dapat meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dasar teori berisi pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian:

Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literature yang
sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada penulisan tugas akhir.

Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan pihak-pihak yang
terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini. Penyusunan Tugas
Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang diperoleh dan disusun dalam sebuah
laporan tertulis.

4.Dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi) disajikan hal-hal sebagai berikut:

Metodologi adalah menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang akan dipergunakan pada


penelitian.

a.       Paradigma penelitian, berupa penjelasan tentang cara peneliti memandang realitas/fenomena


(aspek ontologism dan epistemologis).

b.      Penelitian sumber data yang berisi buraian tentang cara menentukan sumber data atau informasi,
lokasi, waktu penelitian dsb.

c.       Tata cara atau teknik pengumpulan data misalnya, wawancara, observasi, telaah dokuen dsb.

d.      Prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis.


e.       Sumber dan teknik pengumpulan data serta termasuk (uji) validitas data yang sesuai dengan
rancangan penelitian yang diusulkan.

Anda mungkin juga menyukai