Anda di halaman 1dari 24

BAB 03

ANALISIS TRANSAKSI
BERBASIS AKUN

ABSTRAK

Transaksi merupakan input yang diolah akuntansi untuk menghasilkan informasi


keuangan. Oleh karena itu, analisis terhadap transaksi merupakan langkah penting
dan krusial di akuntansi. Analisis transaksi dimaksudkan untuk mengidentifikasi
perubahan yang terjadi yang disebabkan oleh transaksi tersebut. Menariknya,
analisis transaksi sepenuhnya mendasarkan diri persamaan akuntansi yang berupa
persamaan aljabar sehingga kegiatan ini mudah dipahami. Oleh karena berlandas
persamaan akuntansi yang merupakan persamaan matematika maka perubahan yang
disebabkan oleh suatu transaksi harus selalu tetap menjaga keseimbangan persamaan
akuntansi sebagai cerminan dari keseimbangan antara penggunaan dan dan
pemerolehan dana. Salah satu prinsip dasar yang digunakan dalam melakukan
analisis transaksi adalah PABU Konsep Kesatuan usaha (economic entity concept).

Informasi keuangan di akuntansi disajikan berbasis akun. Pada dasarnya akun-akun


merupakan penjabaran dari elemen atau variabel persamaan akuntansi. Jumlah akun
yang dibentuk UMKM menyesuaikan jenis-jenis transaksi yang terjadi di UMKM.
Oleh karena akuntansi berbasis akun maka analisis transaksi juga berdasar akun,
tidak hanya berdasar elemen-elemen yang terdapat di persamaan akuntansi. Di bab
ini Kita diajak untuk mempraktikkan analisis transaksi yang lazim terdapat di
UMKM.

AsgardChapter 19
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Input akuntansi berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
Disebut bersifat keuangan jika peristiwa bisnis yang terjadi di UMKM menyebabkan
terjadinya perubahan secara keuangan, baik dalam penggunaan dana dan/atau dalam
bentuk pemerolehan dana. Berikut ini beberapa contoh transaksi:
a. Pembelian bahan baku Rp1.000.000;
b. Pembayaran gaji karyawan secara tunai Rp1.600.000;
c. Penyewaan kendaraan Rp300.000;
d. Barter barang dagangan dengan UMKM atau perusahaan lain Rp500.000;
e. Penerimaan setoran modal dari pemilik;
f. Pengambilan uang tunai UMKM untuk kepentingan pemilik; dan
g. Pembayaran rekening listrik Rp100.000 oleh pemilik yang merupakan
tanggungan (biaya) UMKM.

Transaksi-transaksi yang terjadi di UMKM akan dianalisis dan selanjutnya


diproses secara sistematis oleh akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan.
Analisis transaksi di akuntansi berdasar sepenuhnya persamaan akuntansi yang
lazimnya dituliskan sebagai berikut:

Aset + Biaya + Pengembalian Ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan

ASET, BIAYA, dan PENGEMBALIAN EKUITAS merupakan elemen-


elemen yang mencerminkan JENIS-JENIS PENGGUNAAN DANA, sedangkan
UTANG, EKUITAS, dan PENDAPATAN merupakan elemen-elemen yang
mencerminkan SUMBER-SUMBER PEMEROLEHAN DANA.

Setiap transaksi akan menyebabkan perubahan minimal di satu elemen


persamaan akuntansi di atas, dengan ketentuan keseimbangan antara total moneter
sisi kiri dan total moneter sisi kanan persamaan akuntansi harus selalu terjaga
(konsekuensi dari pilar Matematika). Disamping berbasis persamaan akuntansi,
analisis transaksi mendasarkan diri pada PABU Konsep kesatuan usaha (economic
entity concept) yang dijelaskan berikut ini.

AsgardChapter 20
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

01. PABU: KONSEP KESATUAN USAHA


Salah satu PABU yang berlaku di akuntansi adalah Konsep kesatuan usaha
(economic entity concept). Konsep kesatuan usaha memandang UMKM sebagai
suatu entitas yang terpisah dari pemiliknya. Berlandas konsep kesatuan usaha ini
maka akuntansi menyajikan gambaran tentang UMKM sebagai entitas yang berdiri
sendiri, tidak tercampur dengan pemiliknya. Berdasar PABU Konsep kesatuan usaha
ini maka semua transaksi yang dicatat oleh akuntansi harus dipandang dari sudut
pandang UMKM. Dengan demikian, akuntansi menyajikan hasil kinerja, posisi
keuangan maupun informasi keuangan lainnya tentang UMKM sebagai entitas yang
berdiri sendiri yang terpisah dari pemiliknya.

Sebagai entitas yang berdiri sendiri, UMKM dapat melakukan transaksi dengan
berbagai pihak. Peraga 3.1 menggambarkan setidak-tidaknya 6 (enam) pihak
eksternal yang lazimnya terkait dengan berbagai transaksi yang terjadi di UMKM.
Selanjutnya, peraga 3.1 juga menegaskan bahwa transaksi yang melibatkan setoran
dari pemilik hanyalah salah satu jenis transaksi dari banyak transaksi yang dilakukan
UMKM. Dana yang disetor pemilik menjadi aset UMKM yang terpisah dari
pemiliknya.
Peraga 3.1:
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Transaksi UMKM
Pemilik

Kreditor Karyawan

UMKM

Pembeli
Rekanan

Pemerintah

02. DEFINISI ELEMEN DAN HUBUNGAN ANTAR ELEMEN


Analisis transaksi sepenuhnya mendasarkan diri pada persamaan akuntansi.
Oleh karena itu, adalah tepat dan penting jika kita membahas terlebih dahulu tentang

AsgardChapter 21
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

definisi masing-masing elemen, dan selanjutnya membahas tentang hubungan secara


matematika antar elemen di persamaan akuntansi.
A. Definisi Elemen Persamaan Akuntansi
Berikut ini definisi masing-masing elemen persamaan akuntansi:
1. Aset; merupakan jenis penggunaan dana untuk memperoleh berbagai jenis
sumberdaya (harta/aktiva) UMKM.
2. Biaya; merupakan jenis penggunaan dana untuk menjalankan kegiatan rutin
(expenses) maupun kegiatan non-rutin (losses) UMKM.
3. Pengembalian ekuitas; merupakan jenis penggunaan dana yang lazimnya
berupa penyerahan aset baik kas, jasa/produk, atau yang lainnya ke pemilik.
4. Utang; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari pinjaman
pihak ketiga. Sifat utang adalah bahwa UMKM wajib melunasi pada
tanggal yang telah disepakati. Utang sering disebut juga kewajiban
(liabilities).
5. Ekuitas; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari pemilik,
laba kegiatan bisnis, maupun sumber-sumber selain dari utang/kewajiban.
6. Pendapatan; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari
aktivitas bisnis UMKM, baik dari kegiatan rutin (revenues) maupun
kegiatan non-rutin (gains) UMKM.
Kita lebih mudah memahami definisi masing-masing elemen aset, utang, biaya,
dan pendapatan. Namun, mungkin tidak banyak dari kita yang sudah
memahami pengertian ekuitas. Dari perspektif akuntansi, ekuitas (equity)
merupakan pemerolehan dana yang berasal dari sumber lain-lain selain dari
utang. Oleh karena itu, adalah hal yang dapat dipahami jika standar akuntansi
keuangan mendefinisikan ekuitas sebagai “residual interest”.
Terdapat 2 hal terkait ekuitas yang berisiko memunculkan kerancuan.
Pertama, BENARKAH MODAL SAMA DENGAN EKUITAS? Sebagaimana
telah disebutkan di muka, modal/modal saham (capital/capital stock)
merupakan sumber pendanaan yang berasal dari setoran pemilik. Sementara
itu, ekuitas terdiri dari modal, laba, dan sumber-sumber pendanaan lainnya
selain utang. Namun demikian, pada kondisi tertentu, yaitu pada awal
pendirian perusahaan, ekuitas perusahaan dapat terdiri setoran pemilik semata.

AsgardChapter 22
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Dengan demikian, definisi modal sama dengan ekuitas dapat saja terjadi
khususnya pada awal pendirian perusahaan. Setelah perusahaan melakukan
kegiatan bisnis (menghasilkan laba/rugi) maka definisi modal tidak sama
dengan definisi ekuitas.

Kedua, BENARKAH MODAL MERUPAKAN ASET? Jika kita masih


menganggap modal merupakan aset/harta/aktiva maka kita masih
mendefinisikan modal dari kacamata orang yang menganggap perusahaan dan
pemilik sebagai satu kesatuan entitas. Dari perspektif akuntansi, modal atau
modal saham merupakan salah satu sumber pemerolehan dana, sedangkan harta
atau aset adalah salah satu jenis penggunaan dana. Ketika pemilik misalnya
menyetorkan uang tunai ke perusahaan maka akuntansi perusahaan mencatat
penerimaan uang tunai tersebut sebagai aset, dan sekaligus mencatat terjadinya
setoran modal ke elemen ekuitas yang menunjukkan besarnya hak pemilik atas
perusahaan. Dengan demikian, modal sebatas mencerminkan besarnya hak
pemilik atas perusahaan, bukan sebagai salah satu jenis aset.

B. Hubungan Antar Elemen Persamaan Akuntansi


Berdasar persamaan akuntansi yang merupakan cerminan matematika aljabar,
terdapat 2 kelompok elemen, yaitu:
1. Penggunaan dana (uses of fund), yang terdiri dari elemen aset, biaya, dan
pengembalian ekuitas yang berada di sisi kiri persamaan akuntansi.
2. Pemerolehan dana (sources of fund), yang terdiri dari elemen-elemen utang,
ekuitas, dan pendapatan yang berada di sisi kanan persamaan akuntansi.

Berdasar ketentuan matematika, maka terdapat hubungan antara/antar


kelompok elemen sebagaimana dapat digambarkan di Peraga 3.2 berikut ini.
Peraga 3.2:
Hubungan Antar/Antara 2 Kelompok Elemen
Aset/Biaya/ Utang/Ekuitas/
Pengembalian ekuitas Pendapatan
BERBANDING BERBANDING
Aset/Biaya/
TERBALIK LURUS
Pengembalian ekuitas
Kuadran A Kuadran B
BERBANDING BERBANDING
Utang/Ekuitas/Pendapatan
LURUS TERBALIK
Kuadran C Kuadran D

AsgardChapter 23
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Pada kuadran A, transaksi yang menyebabkan penambahan (pengurangan) di


akun aset/biaya/pengembalian ekuitas harus diimbangi dengan pengurangan
(penambahan) di elemen aset/biaya/pengembalian ekuitas lainnya. Peraga 3.3
menyajikan contoh transaksi yang termasuk di kuadran A.
Peraga 3.3:
Contoh Transaksi-transaksi yang Termasuk di Kuadran A
Transaksi pembelian tunai bahan habis pakai (supplies); menyebabkan penambahan di
A1 elemen Aset berupa supplies yang diimbangi dengan pengurangan di elemen Aset lainnya
berupa kas.
Transaksi pembayaran tunai gaji karyawan; menyebabkan pengurangan di elemen Aset
A2
berupa kas yang diimbangi dengan penambahan di elemen Biaya berupa biaya gaji.
Transaksi pengambilan kas perusahaan untuk kepentingan pemilik; menyebabkan
A3 pengurangan di elemen Aset berupa kas yang diimbangi dengan penambahan di elemen
Pengembalian ekuitas berupa Pengambilan pribadi.
Transaksi pelunasan piutang; menyebabkan penambahan di elemen Aset berupa kas yang
A4
diimbangi dengan pengurangan di elemen Aset lainnya berupa piutang.
Transaksi pembayaran dimuka biaya asuransi untuk masa manfaat 1 tahun yang akan datang;
A5 menyebabkan pengurangan di elemen Aset berupa kas yang diimbangi dengan penambahan
di elemen Aset lainnya berupa biaya asuransi yang dibayar dimuka.

Kuadran B dan C merupakan situasi yang identik. Sebagai contoh, pada


kuadran B, transaksi yang menyebabkan penambahan (pengurangan) di
elemen aset/biaya/pengembalian ekuitas harus diimbangi dengan penambahan
(pengurangan) di elemen utang/ekuitas/pendapatan.
Peraga 3.4:
Contoh Transaksi yang Termasuk di Kuadran B dan C
Transaksi pemerolehan pendapatan dari jasa konsultasi secara tunai; menyebabkan
B1 penambahan di elemen Aset berupa kas yang diimbangi dengan penambahan di elemen
Pendapatan berupa penjualan.
Transaksi pengakuan biaya sewa kendaraan dimana pembayaran akan dilakukan 1 bulan yang
B2 akan datang; menyebabkan penambahan di elemen Biaya berupa sewa gedung yang
diimbangi dengan penambahan di elemen Utang berupa utang sewa gedung.
Transaksi penjualan barang dagangan secara kredit; menyebabkan penambahan di elemen
C1 Pendapatan berupa penjualan yang diimbangi dengan penambahan di elemen Aset berupa
piutang dagang.
Transaksi pelunasan utang dagang; menyebabkan pengurangan di elemen Utang berupa
C2
utang dagang yang diimbangi dengan pengurangan di elemen Aset berupa kas.
Transaksi penyetoran kas sebagai tambahan modal; menyebabkan penambahan di elemen
C3 Ekuitas berupa setoran modal yang diimbangi dengan penambahan di elemen Aset berupa
kas.
AsgardChapte
r 24
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Pada kuadran D, transaksi yang menyebabkan penambahan (pengurangan) di


elemen utang/ekuitas/pendapatan diimbangi dengan pengurangan (penambahan) di
elemen utang/ekuitas/pendapatan lainnya.
Peraga 3.5:
Contoh Transaksi-transaksi yang Termasuk di Kuadran D
Transaksi pelunasan utang usaha dengan menerbitkan utang wesel; menyebabkan
D1 pengurangan di elemen Utang berupa utang usaha yang diimbangi dengan penambahan di
elemen Utang lainnya berupa utang wesel.
Transaksi pengakuan pendapatan dari pendapatan sewa kendaraan yang diterima dimuka;
menyebabkan penambahan di elemen Pendapatan berupa pendapatan sewa kendaraan yang
D2 diimbangi dengan pengurangan di elemen Utang berupa pendapatan sewa kendaraan diterima
dimuka.

Masih banyak transaksi di UMKM yang dapat terjadi, seperti misalnya barter,
pembayaran biaya UMKM oleh pemilik, penjualan barang dagangan ke
pemilik yang diperlakukan sebagai pengembalian ekuitas, dsb.

03. ANALSIS TRANSAKSI BERBASIS ELEMEN


Berikut ini contoh analisis transaksi berbasis elemen persamaan akuntansi.
Transaksi 01
Diketahui : 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai
setoran modal ke UMKM GIATKERJA.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Aset dan Ekuitas
c. Elemen Aset (berupa uang tunai) bertambah Rp10.000.000, dan elemen
Ekuitas (berupa modal) bertambah Rp10.000.000

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
T01 01/01 (+)10.000.000 (+)10.000.000

AsgardChapter 25
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Transaksi 02
Diketahui : 02 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan komputer Rp5.000.000 untuk kegiatan
bisnis UMKM GIATKERJA sebagai setoran modal.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Aset dan Ekuitas
c. Elemen Aset (berupa komputer) bertambah Rp5.000.000, dan elemen
Ekuitas (berupa modal) bertambah Rp5.000.000

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T02 02/01 (+)5.000.000 (+)5.000.000

Transaksi 03
Diketahui : 03 Jan. UMKM GIATKERJA membeli tunai bahan habis pakai (supplies)
Rp1.000.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan/pemasok
b. Elemen Aset
c. Elemen Aset (berupa bahan habis pakai) bertambah Rp1.000.000, dan Aset
lainnya (berupa uang tunai) berkurang Rp1.000.000

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
(+)1.000.000
T03 03/01
(-)1.000.000
*Literatur akuntansi modern mengakui pembelian bahan habis pakai sebagai aset (menggunakan pencatatan metoda riil) daripada
mengakuinya sebagai biaya karena ketika UMKM membeli bahan habis pakai tersebut maka bahan habis pakai tersebut masih berupa aset,
belum dikonsumsi menjadi biaya.

Transaksi 04
Diketahui : 04 Jan. UMKM GIATKERJA membeli peralatan kantor senilai Rp4.000.000
secara kredit.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?

AsgardChapter 26
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis Akun

b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?


c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan/pemasok sebagai kreditor
b. Elemen Aset dan elemen Utang
c. Elemen Aset (berupa peralatan kantor) bertambah Rp4.000.000, dan elemen
Utang (berupa utang usaha) bertambah Rp4.000.000

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T04 04/01 (+)4.000.000 (+)4.000.000

Transaksi 05
Diketahui : 15 Jan. UMKM GIATKERJA melunasi utang senilai Rp4.000.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan sebagai kreditor
b. Elemen Aset dan elemen Utang
c. Elemen Aset (berupa uang tunai) berkurang senilai Rp4.000.000, dan elemen
Utang (berupa utang usaha) berkurang senilai Rp4.000.000

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T05 15/01 (-)4.000.000 (-)4.000.000

Transaksi 06
Diketahui : 16 Jan. UMKM GIATKERJA membayar tunai biaya honorarium karyawan
Rp1.500.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan karyawan
b. Elemen Aset dan elemen Biaya
c. Elemen Aset (berupa uang tunai) berkurang Rp1.500.000, sedangkan elemen
Biaya (berupa biaya gaji) bertambah Rp1.500.000.

AsgardChapter 27
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis Akun

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T06 16/01 (-)1.500.000 (+)1.500.000

Transaksi 07
Diketahui : 17 Jan. UMKM GIATKERJA menerima tagihan dari PLN yang menyebutkan
bahwa listrik yang harus dibayar adalah Rp100.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan sebagai kreditor
b. Elemen Biaya dan elemen Utang
c. Elemen Biaya (berupa biaya listrik) bertambah Rp100.000, dan elemen
Utang (berupa utang listrik) bertambah Rp100.000.

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T07 17/01 (+)100.000 (+)100.000

Transaksi 08
Diketahui : 18 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh pendapatan secara kredit
Rp3.000.000 yang berasal dari penyewaan gedung.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pelanggan/pembeli
b. Elemen Aset dan elemen Pendapatan
c. Elemen Aset (berupa piutang usaha) bertambah Rp3.000.000, dan elemen
Pendapatan (berupa pendapatan sewa gedung) bertambah Rp3.000.000.

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)

T08 18/01 (+)3.000.000 (+)3.000.000

AsgardChapter 28
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Transaksi 09
Diketahui : 19 Jan. UMKM GIATKERJA menyerahkan uang tunai Rp500.000 ke
Ibu AMANAH untuk kepentingan pribadi Ibu AMANAH.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Aset dan elemen Pengembalian ekuitas
c. Elemen Aset (berupa uang tunai) berkurang Rp500.000, dan elemen
Pengembalian ekuitas (berupa Pengambilan) bertambah Rp500.000.

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
T09 19/01 (-)500.000 (+)500.000

Transaksi 10
Diketahui : 20 Jan. UMKM GIATKERJA menerima uang tunai yang berasal dari
pelunasan transaksi pendapatan kredit Rp3.000.000 18 Januari.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan debitor (peminjam)
b. Elemen Aset
c. Elemen Aset (berupa uang tunai) bertambah Rp3.000.000, dan elemen Aset
(berupa piutang usaha) berkurang Rp3.000.000.

PENGEMBALIAN
ASET BIAYA UTANG EKUITAS PENDAPATAN
No. TGL EKUITAS
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
(+)3.000.000
T10 20/01
(-)3.000.000

Ringkasan aplikasi analisis transaksi di UMKM GIATKERJA selama tanggal 1


Januari sampai dengan 20 Januari dapat dilihat berikut ini.

AsgardChapter 29
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

PENGEMBALI AN
No. TGL ASET BIAYA EKUITAS
UTANG EKUITAS PENDAPATAN

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

T01 01/01 (+)10.000.000 (+)10.000.000

T02 02/01 (+)5.000.000 (+)5.000.000


(+)1.000.000
T03 03/01
(-)1.000.000
T04 04/01 (+)4.000.000 (+)4.000.000

T05 15/01 (-)4.000.000 (-)4.000.000

T06 16/01 (-)1.500.000 (+)1.500.000

T07 17/01 (+)100.000 (+)100.000

T08 18/01 (+)3.000.000 (+)3.000.000

T09 19/01 (-)500.000 (+)500.000


(+)3.000.000
T10 20/01
(-)3.000.000
TOTAL 18.100.000 18.100.000

04. PENGAKUNAN
Penyajian informasi keuangan yang hanya sebatas berdasar elemen persamaan
akuntansi dipertimbangkan kurang informatif karena elemen dapat terdiri dari
beberapa komponen yang sifatnya bervariasi. Sebagai contoh, terdapat 2 UMKM,
yaitu UMKM A dan UMKM B, yang memiki nilai total aset yang sama besar.
UMKM A sebagian besar asetnya berupa persediaan barang dagangan dan piutang
usaha, sedangkan UMKM B sebagian besar asetnya berupa gedung dan mesin.
Meskipun total nilai aset UMKM sama besar tetapi rekanan yang menyediakan
fasilitas penjualan kredit menganggap bahwa UMKM A memiliki kemampuan lebih
baik dalam melunasi utang jangka pendeknya dibanding UMKM B karena asset
berupa persediaan barang dagangan dan piutang usaha mudah diubah menjadi uang
tunai, sebaliknya dengan aset berupa gedung dan mesin. Oleh karena itu, akuntansi
menggunakan dasar yang lebih spesifik dalam pencatatan atas transaksi yang terjadi.
Dalam hal ini akuntansi menggunakan dasar AKUN dalam pencatatannya.

Akun (pernah disebut sebagai “rekening” atau “perkiraan”) berasal dari bahasa
inggris account. Akun merupakan komponen suatu elemen persamaan akuntansi.
Sebagai contoh, elemen aset terdiri dari akun kas, akun piutang usaha, akun bahan
habis pakai, akun mesin, dsb.

AsgardChapter 30
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Peraga 3.6:
Hubungan Antara Elemen dan Akun (Ilustrasi)

ELEMEN‐ELEMEN
ASET BIAYA

AKUN‐AKUN

Kas Gedung Piutang usaha Biaya utilitas Biaya gaji

Rugi penjualan
Bahan habis pakai Dibayar dimuka biaya asuransi Biaya penyusutan
aset tetap

Akun merupakan wadah atau media untuk menampung semua perubahan yang
terjadi atas suatu jenis dana. Akun Kas, sebagai contoh, berisi semua perubahan
yang terjadi khususnya di aset berupa kas baik berupa penambahan (dari transaksi
penerimaan) maupun pengurangan (dari transaksi pengeluaran). Demikian pula,
akun biaya utilitas berisi semua pengeluaran biaya listrik, telepon, dan air yang
ditanggung UMKM.
Peraga 3.7:
Akun Sebagai Media Pencatatan Transaksi (Ilustrasi)

ASET BIAYA

Kas Piutang Biaya Biaya


Usaha utilitas Gaji

(+) (-) (+) (-) (+) (+) (+) (+)


Transaksi Transaksi Transaksi Pengakuan Transaksi
Penerimaan Penjualan kredit biaya listrik Pengakuan gaji

Transaksi Transaksi Transaksi Pengakuan Transaksi Pengakuan


Pengeluaran kas Pelunasan biaya telepon gaji lembur

AsgardChapter 31
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Pada dasarnya jumlah dan penamaan akun dapat dikembangkan sesuai


kebutuhan UMKM. Demikian pula, penamaan akun dalam banyak hal mendasarkan
pada pilar rancang-bangun dan PABU. UMKM dapat memberi nama akun sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan UMKM sepanjang nama tersebut memudahkan
UMKM dalam memahami informasi yang tersaji. Namun demikian, sebagai bahasa
bisnis maka akuntansi juga memiliki terminologi nama-nama akun yang telah
disepakati secara umum. Terminologi kas, piutang usaha, utang wesel, biaya utilitas,
dan pendapatan usaha adalah nama-nama akun yang lazim digunakan di akuntansi.

Berikut ini diurai secara singkat nama-nama akun berdasar elemen-elemen di


persamaan akuntansi, dan beberapa topik penting terkait dengan pengakunan.
A. Akun-akun Elemen Aset
UMKM lazimnya menguasai berbagai jenis aset yang mana setiap jenis
ditampung di akun khusus yang dinamai sesuai dengan karakteristik aset.

Akun-akun aset lazimnya diklasifikasi menjadi 2 (dua) berdasar tingkat


kelancarannya untuk dikonversi ke uang tunai (tingkat likuiditas), yaitu:
1) Aset lancar (Current Assets); aset yang diperkirakan dapat dikonversi
menjadi uang tunai sebagai alat pembayaran, dikonsumsi, atau dijual dalam
waktu kurang dari 1 perioda. Contoh: Kas, Piutang usaha, dan Dibayar
dimuka biaya asuransi (prepaid insurance expenses).
2) Aset tidak lancar (Non-current Assets); aset yang memberi manfaat dalam
waktu lebih dari 1 perioda. Contoh: Investasi jangka panjang, Tanah,
Gedung, Mesin, dan Merek dagang.
Peraga 3.8:
Deskripsi Akun-akun Aset
NAMA AKUN DESKRIPSI
Aset Lancar (Current Assets)
Aset yang dapat disetarakan dengan uang tunai dan dapat digunakan segera
Kas
untuk mendanai kegiatan UMKM.
Aset berbentuk janji dari peminjam untuk menyerahkan aset ke UMKM di
Piutang usaha
masa datang akibat transaksi penjualan kredit.
Bahan habis Aset yang dibeli dan dikonsumsi untuk mendukung kegiatan operasional
pakai UMKM. Contoh: kertas, amplop, dan pena.

AsgardChapter 32
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Pembayaran dimuka ke pemilik gedung untuk masa manfaat 1 perioda yang


Dibayar dimuka
akan datang. Meskipun kas telah dibayarkan, pembayaran tersebut masih
biaya sewa
merupakan aset bagi UMKM karena UMKM belum menerima manfaat
gedung
berupa sewa gedung pada tanggal tersebut).
Aset Tidak Lancar (Non-current assets)
Aset tetap berwujud tidak disusutkan yang digunakan untuk kegiatan
Tanah
UMKM, dan tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan.
Aset tetap berwujud disusutkan yang digunakan untuk operasional bisnis
Bangunan
UMKM, dan tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan.
Peralatan Aset yang memberi manfaat lebih dari satu perioda.
Aset tidak berwujud yang menunjukkan identitas tertentu terhadap
Merek dagang
produk/jasa tertentu yang dilindungi secara hukum.

B. Akun-akun Elemen Utang


Akun-akun utang menggambarkan jenis-jenis sumber pendanaan yang berasal
dari pinjaman. Seperti halnya akun-akun aset, akun-akun utang lazimnya juga
diklasifikasi berdasar tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, akun-akun utang
dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.
Peraga 3.9:
Deskripsi Akun-akun Utang
NAMA AKUN DESKRIPSI
Utang Lancar (Current Liabilities)
Pinjaman yang berasal dari transaksi pembelian kredit berdasar
Utang usaha/dagang
kepercayaan tanpa disertai surat pernyataan utang.
Pinjaman yang berasal dari transaksi pembelian kredit yang dituangkan
Utang wesel
dalam bentuk surat pernyataan utang secara tertulis.
Utang pajak
Jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar atas laba UMKM
penghasilan
Penerimaan dimuka kas dari pelanggan untuk penyediaan jasa berupa
Diterima dimuka sewa gedung kepada pelanggan tersebut di masa datang (meskipun
pendapatan sewa telah diterima, sumber pemerolehan kas tersebut diakui berasal dari
gedung utang, bukan dari pendapatan karena UMKM belum memberi jasa
berpuas sewa gedung kepada pelanggan).
Utang Jangka Panjang/Tidak Lancar (Non-current liabilities)
Pinjaman dengan menerbitkan surat berharga obligasi yang akan jatuh
Utang obligasi
tempo (dilunasi) lebih dari 1 perioda yang akan datang.
Pinjaman dengan jaminan aset tetap yang akan jatuh tempo lebih dari 1
Utang hipotek
perioda yang akan datang.

AsgardChapter 33
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

C. Akun-akun Elemen Ekuitas


Akun-akun elemen ekuitas lazimnya disusun berdasar sumber pemerolehannya.
Peraga 3.10:
Deskripsi Akun-akun Ekuitas
NAMA AKUN DESKRIPSI
Setoran modal dari pemilik yang bernama Ibu Amalia. Akun ini
Modal, Ibu Amalia
terdapat di UMKM perseorangan atau UMKM persekutuan.
Setoran modal dari para pemegang saham (di UMKM berbadan hukum
Modal saham
perseroan terbatas) sebesar nilai nominal yang tercantum di saham.
Akumulasi laba/rugi yang tidak didistribusikan ke pemilik (di UMKM
Laba ditahan
yang berbadan hukum perseroan terbatas)

D. Akun-akun Elemen Biaya


Akun-akun elemen biaya lazimnya diklasifikasi berdasar jenisnya, antara lain
biaya operasional dan biaya non-operasional.
Peraga 3.11:
Deskripsi Akun-Akun Biaya
NAMA AKUN DESKRIPSI
Biaya Operasional (Expenses)
Biaya gaji Pengeluaran untuk honorarium tenaga kerja.
Biaya utilitas Pengeluaran untuk biaya listrik, air, telepon, dan yang sejenis.
Pengakuan biaya atas penurunan nilai dari aset tetap yang dapat
Biaya penyusutan
disusutkan.
Biaya asuransi Pengeluaran untuk biaya asuransi.
Biaya Non-operasional (Other expenses and Losses)
Kerugian penjualan Pengakuan rugi atas penjualan aset tetap dimana harga jual lebih
aset tetap rendah dari nilai buku aset tetap yang dijual.
Kerugian akibat banjir Pengakuan kerugian karena terjadinya bencana alam.

E. Akun-akun Elemen Pendapatan


Seperti halnya akun-akun biaya, maka akun-akun elemen pendapatan
diklasifikasi berdasar jenis pendapatan yang dihasilkan, yaitu pendapatan
operasional dan pendapatan non-operasional.

AsgardChapter 34
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Peraga 3.12:
Deskripsi Akun-akun Pendapatan
NAMA AKUN DESKRIPSI
Pendapatan Operasional (Revenues)
Pendapatan usaha Pendapatan yang berasal dari kegiatan jasa.
Pendapatan sewa Pendapatan yang berasal dari penyewaan gudang yang merupakan
gudang salah satu kegiatan bisnis UMKM.
Penjualan Pendapatan yang berasal dari penjualan barang dagangan.
Pendapatan Non-operasional (Other revenues and Gains)

Pendapatan lain-lain Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan utama UMKM.
Keuntungan penjualan
Keuntungan yang dihasilkan dari penjualan aset tetap.
aset tetap

F. Akun-akun Elemen Pengembalian Ekuitas


Elemen pengembalian ekuitas dibentuk khusus untuk menampung transaksi-
transaksi yang menyebabkan perpindahan ekuitas ke pemilik. Oleh karena itu,
pengembalian ekuitas merupakan salah satu jenis penggunaan dana. Di UMKM
perseorangan dan persekutuan, elemen pengembalian ekuitas lazimnya terdapat
satu jenis akun, yaitu akun Pribadi (prive) untuk masing-masing pemilik.

G. Akun Elemen Laba/Rugi


Akuntansi juga mengenal elemen laba/rugi yang sebenarnya merupakan
elemen untuk menampung penghitungan laba/rugi (selisih antara elemen
pendapatan dan elemen biaya). Oleh karena itu, elemen laba/rugi tidak
dicantumkan di persamaan akuntansi. Akun yang mencerminkan elemen
laba/rugi disebut akun Ikhtisar laba/rugi (income summary) yang dibentuk pada
saat penyusunan laporan keuangan yang lazim juga disebut akun kliring
(dibahas lebih lanjut di Bab 6 terkait dengan topik Pencatatan penutup).

H. Pengklasifikasian Akun
Berdasar penempatannya di laporan keuangan, akun dapat diklasifikasi:
1) Akun Neraca; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan posisi keuangan
atau lazim disebut neraca. Contoh: akun Kas, Kendaraan, dan Utang usaha.

AsgardChapter 35
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Terkait dengan ekuitas, akun-akun ekuitas yang tercantum di neraca


lazimnya juga tercantum di laporan perubahan ekuitas.
2) Akun Laba/Rugi; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan laba/rugi.
Contoh: akun Penjualan, Biaya gaji, dan Biaya penyusutan.
3) Akun Ekuitas; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan perubahan
ekuitas (sebagian akun-akun ini juga tercantum di neraca). Contoh: akun
Modal, Laba ditahan, Pribadi, dan Dividen.

Berdasar keberadaannya, akun dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu:


1) Akun permanen (Permanent Accounts) atau akun riil; adalah akun-akun
yang keberadaannya bersifat permanen, yaitu tidak ditutup/dihapus ketika
penyusunan laporan keuangan. Contoh: akun Kas, Gedung, Utang usaha,
dan Modal saham. Akun permanen/riil pada dasarnya tercantum di neraca.
2) Akun sementara (Temporary Accounts) atau akun nominal; adalah
akun-akun yang keberadaannya bersifat sementara, yaitu dibentuk selama
perioda berjalan dan ditutup/dihapus ketika penyusunan laporan keuangan.
Contoh: akun Biaya gaji, Biaya penyusutan, dan Pendapatan usaha.
Termasuk akun sementara adalah akun Pribadi, akun Dividen dan akun
Ikhtisar laba/rugi. Sebagian besar akun sementara/nominal tercantum di
laporan laba/rugi.
Peraga 3.13:
Pengklasifikasian Akun

Akun

Permanen/Riil Sementara/Nominal

Aset Utang Ekuitas Akun


Kontra Riil

Akun Kontra Akun Pengembalian


Biaya Pendapatan
Nominal kliring ekuitas

AsgardChapter 36
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis Akun

I. Keberadaan Akun Kontra


Peraga 3.13 menunjukkan bahwa akuntansi juga mengenal akun kontra (contra
accounts). Akun kontra merupakan akun pengurang dari suatu akun lain, dan
penyajiannya ditempatkan persis di bawah akun yang dikurangi tersebut.

Terdapat 2 (dua) jenis akun kontra, yaitu:


1) Akun kontra riil; adalah akun kontra dari akun riil. Contoh, akun
Akumulasi penyusutan Gedung adalah akun kontra dari akun riil Gedung.
2) Akun kontra nominal; adalah akun kontra dari akun sementara. Contoh,
akun Potongan penjualan adalah akun kontra dari akun sementara Penjualan.

05. ANALISIS TRANSAKSI BERBASIS AKUN


Berikut ini adalah contoh analisis transaksi berbasis akun. Pembahasan ini
sangat penting di akuntansi karena pencatatan akuntansi pada prinsipnya
mendasarkan diri pada model pencatatan yang berbasis akun ini.
Transaksi 01
:
Diketahui 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai
setoran modal ke UMKM GIATKERJA.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

b. Akun Kas (Aset) dan akun Modal (Ekuitas)


c. Akun Kas bertambah Rp10.000.000, dan akun Modal bertambah
Rp10.000.000

ASET (Rp) EKUITAS (Rp)


Kas Modal

T01 01/01 (+)10.000.000 (+)10.000.000

Transaksi 02
Diketahui : 02 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan komputer Rp5.000.000 untuk kegiatan
bisnis UMKM GIATKERJA sebagai setoran modal.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?

AsgardChapter 37
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis Akun

b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?


c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

b. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Modal (Ekuitas)


c. Akun Peralatan kantor bertambah Rp5.000.000, dan akun
Modal bertambah Rp5.000.000

ASET (Rp) EKUITAS (Rp)


Peralatan
Modal
Kantor

T02 02/01 (+)5.000.000 (+)5.000.000

Transaksi 03:
Diketahui : 03 Jan. UMKM GIATKERJA membeli bahan habis pakai (supplies) senilai
Rp1.000.000 tunai.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan rekanan/pemasok
b. Akun Bahan habis pakai (Aset) dan akun Kas (Aset)
c. Akun Bahan habis pakai bertambah senilai Rp1.000.000, dan akun Kas
berkurang senilai Rp1.000.000

ASET (Rp)

Bahan habis
pakai

T03 03/01 (+)1.000.000

Kas

(-)1.000.000
* Transaksi 03 menyebabkan bertambahnya aset berupa bahan habis pakai, dan berkurangnya aset lain berupa kas. Literatur akuntansi
modern mengakui pembelian bahan habis pakai sebagai aset (menggunakan pencatatan metoda riil) daripada mengakuinya sebagai biaya.

Transaksi 04
Diketahui : 04 Jan. UMKM GIATKERJA membeli peralatan kantor senilai Rp4.000.000
secara kredit.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan rekanan/pemasok sebagai kreditor

AsgardChapter 38
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis Akun

b. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Utang usaha (Utang)


c. Akun Peralatan kantor bertambah senilai Rp4.000.000, dan akun Utang
usaha bertambah senilai Rp4.000.000

ASET (Rp) UTANG (Rp)


Peralatan
Utang Usaha
Kantor

T04 04/01 (+)4.000.000 (+)4.000.000

Transaksi 05
Diketahui : 15 Jan. UMKM GIATKERJA melunasi utang usaha senilai Rp4.000.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan rekanan/pemasok sebagai kreditor
b. Akun Utang usaha (Utang) dan akun Kas (Aset)
c. Akun Utang usaha berkurang senilai Rp4.000.000, dan akun Kas berkurang
senilai Rp4.000.000

ASET (Rp) UTANG (Rp)


Kas Utang Usaha

T05 15/01 (-)4.000.000 (-)4.000.000

Transaksi 06
Diketahui : 16 Jan. UMKM GIATKERJA membayar tunai biaya honorarium karyawan
senilai Rp1.500.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan karyawan
b. Akun Biaya gaji (Biaya) dan akun Kas (Aset)
c. Akun Biaya gaji bertambah senilai Rp1.500.000, sedangkan akun Kas
berkurang senilai Rp1.500.000.

ASET (Rp) BIAYA (Rp)


Kas Biaya Gaji

T06 16/01 (-)1.500.000 (+)1.500.000

AsgardChapter 39
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

Transaksi 07
Diketahui : 17 Jan. UMKM GIATKERJA menerima tagihan dari PLN yang menyebutkan
bahwa listrik yang harus dibayar adalah Rp100.000.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
Jawaban c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
: a. Entitas yang terlibat: UMKM dan rekanan sebagai kreditor
b. Akun Biaya listrik (Biaya) dan akun Utang biaya listrik (Utang)
c. Akun Biaya listrik bertambah senilai Rp100.000, dan akun Utang biaya
listrik bertambah senilai Rp100.000.

BIAYA (Rp) UTANG (Rp)


Utang Biaya
Biaya Listrik
Listrik
T07 17/01 (+)100.000 (+)100.000

Transaksi 08
Diketahui : 18 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh pendapatan secara kredit
Rp3.000.000 yang berasal dari penyewaan gedung.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan pelanggan/pembeli
b. Akun Piutang usaha (Aset) dan akun Pendapatan usaha (Pendapatan)
c. Akun Piutang usaha bertambah Rp3.000.000, dan akun Pendapatan usaha
bertambah Rp3.000.000.
ASET (Rp) PENDAPATAN (Rp)

Piutang Usaha Pendapatan usaha

T08 18/01 (+)3.000.000 (+)3.000.000

Transaksi 09
Diketahui : 19 Jan. UMKM GIATKERJA menyerahkan uang tunai Rp500.000 ke Ibu
AMANAH sebagai pemilik untuk digunakan kepentingan pribadi.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan pemilik modal
b. Akun Pribadi (Pengembalian ekuitas) dan akun Kas (Aset)

AsgardChapter 40
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

c. Akun Pribadi bertambah Rp500.000, Kas berkurang Rp500.000.


PENGEMBALIAN
ASET (Rp) EKUITAS (Rp)

Kas Pribadi

T09 19/01 (-)500.000 (+)500.000

Transaksi 10
Diketahui : 20 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh uang tunai dari pelunasan atas
transaksi pendapatan kredit Rp3.000.000 tertanggal 18 Januari.
Ditanya : a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Entitas yang terlibat: UMKM dan debitor (peminjam)
b. Akun Kas (Aset) dan akun Piutang usaha (Aset)
c. Akun Kas bertambah Rp3.000.000, dan akun Piutang usaha berkurang
Rp3.000.000.

ASET (Rp)

Kas

T10 20/01 (+)3.000.000

Piutang Usaha

(-)3.000.000

Pertama, masih banyak jenis transaksi yang dapat terjadi di UMKM tetapi
semua transaksi dapat dianalisis berdasar persamaan akuntansi di atas. Kedua,
mungkin diantara Kita masih kurang mengenal nama-nama akun yang disebutkan di
atas. Tidak perlu khawatir, pada saatnya nanti Kita akan menjadi terbiasa dengan
nama-nama akun tersebut karena pada saat penjurnalan kita akan menggunakan
nama-nama tersebut. Ibaratnya, Kita baru berkenalan dengan 25 orang sekaligus
maka tidak mudah untuk langsung mengingatnya tetapi seiring kita berinteraksi
dengan mereka maka kita akan mengenal semua nama-nama kenalan kita tersebut.
Menariknya, sebenarnya tidak ada nama-nama akun yang aneh bukan? Semua akun
cenderung memiliki nama yang sesuai dengan substansi yang ingin digambarkan.
Dan ingat, karena penamaan akun sebenarnya berpegang pada pilar Rancang-bangun
dan kadangkala pada pilar Prinsip dasar maka sebenarnya masing-masing kita dapat
memberi nama yang sesuai dengan keinginan kita sepanjang nama tersebut
memudahkan pemahaman bagi yang memanfaatkan informasi akuntansi tersebut.

AsgardChapter 41
BAB 03 Analisis Transaksi Berbasis
Akun

ACCOUNTING
CORNER
Akuntansi: Accounting Education Center

Program
Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Biaya
Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Manajemen
Akuntansi Pengantar 1 Auditing 1
Akuntansi Pengantar 2 Auditing 2
Akuntansi Keuangan Menengah 1 Analisa Laporan Keuangan
Akuntansi Keuangan Menengah 2 Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Persiapan Ujian Mata Kuliah Akuntansi

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Fasilitas: Skedul:
× Modul Pagi Jam
× Sertifikat Sesi 1 09.00-10.30
× Full AC Siang
× LCD Sesi 2 11.00-12.30
× Free Hot Spot Sesi 3 13.30-15.00
× Softdrink Sesi 4 16.00-17.30
Malam
Sesi 5 18.30-20.00

Kelas: UPN
Õ Kelas (Max 4 Orang)
Ringroad Utara
Privat (Max 2 Orang)
Pasar
UII
Condongcatur

Program Kelas:
Reguler: Pertemuan
Senin - Jumat 14 kali Petemuan Accounting U
Corner
Weekend: Pertemuan
Sabtu - Minggu 14 kali pertemuan

Kantor:
Jl. Lely no. 203 Perumnas Condongcatur Depok, Sleman, Yogyakarta Hub: (0274) 881530, 7834827,
081253439202

Anda mungkin juga menyukai