Anda di halaman 1dari 8

A.

Konversi Energi
Energi merupakan bagian utama dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan
karena diperlukan dalam setiap aktivitas kehidupan manusia. Sebagai contoh,
1. manusia memerlukan energi kimia pada tubuhnya dalam bentuk karbohidrat, lemak,
protein, dan lain-lain, serta
2. lampu menyala karena ada energi listrik.
Menurut Pujotomo (2013), energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Konversi di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan dari suatu bentuk ke
bentuk yang lainnya. Sehingga konversi energi dapat diartikan sebagai perubahan dari
suatu bentuk kemampuan untuk melakukan kenja ke suatu bentuk kemampuan untuk
melakukan kerja yang lainnya.
Secara umum dapat disederhanakan bahwa konversi energi adalah perubahan dari suatu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Perubahan energi tersebut menyebabkan
perbedaan pada sifat dan bentuk energi sesuai dengan fungsi energi sebelum dan sesudah
konversi
Pujotomo (2013) menambahkan bahwa sifat atau bentuk energi tersebut dapat saling
dikonversikan secara langsung, ataupun tidak langsung. Contoh konversi energi langsung
adalah panas pada suatu benda (energi kalor) merupakan akibat dari adanya gesekan
antara gerakan benda (energi kinetik atau mekanik). Energi kalor dapat timbul pada
gesekan ban mobil dengan jalan. Contoh konversi energi secara tidak langsung adalah
energi yang tersimpan pada batu bara menjadi energi listrik pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Batu bara sebagai bahan bakar untuk memanaskan air (energi kalor)
sehingga menghasilkan steam (uap air bertekanan tinggi dan memiliki temperatur tinggi)
Steam dialirkan untuk menggerakkan suatu turbin (energi gerak atau mekanik). Turbin
menggerakan generator sehingga menghasilkan energi listrik.
B. Pengertian Energi dalam Ilmu Fisika
Energi dalam ilmu Fisika sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Sehingga
didalam ilmu Fisika energi setara dengan usaha. Hal ini diperjelas dengan satuan yang
sama antara satuan energi dengan satuan usaha, yaitu Joule (J) dalam sistem Satuan
Internasional (SI).

Satuan energi lainnya adalah erg, kalori, dan kilo Watt hour (kWh). Satuan kWh
digunakan untuk menyatakan besar energi listrik sedangkan satuan kalori biasanya
digunakan untuk menyatakan besar energi kimia.
C. Rumus Disipasi Daya
Rumus daya listrik dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑷=𝑽𝒙𝑰
V = Tegangan listrik (Volt)
I = Arus listrik (Ampere)
Dalam ilmu Fisika pun kita sudah mengenal tentang hukum Ohm yang menyatakan
bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar selalu berbanding
lurus dengan beda potensial yang diberikan pada penghantar tersebut. Secara
matematis, hokum Ohm dinyatakan sebagai berikut:
𝑽
𝑰=
𝑹
R = Hambatan / Resistensi (ohm atau Ω)
D. Hukum Kekekalan Energi
Dalam hokum kekekala energi (Hukum Termodinamika 1) dinyatakan bahwa energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun
dimusnahkan. Energi di alam semesta ini jumlahnya tidak pernah berubah, tidak
pernah berkurang, atau bertambah. Energi hanya dapat dipindahkan dari satu bentuk
ke bentuk yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa energi adalah kekal. Perubahan-
perubahan bentuk energi ini dapat diamati melalui diagram konversi energi pada
dibawah ini.
E. Macam-Macam Energi

1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
kedudukannya. Contohnya buah apel yang diam di tangkainya, benda yang
terletak di ketinggian tertentu, dan lain sebagainya.
2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang tersimpan pada suatu benda akibat berpindah
atau bergerak. Contohnya planet yang berputar mengelilingi matahari, kendaraan
yang bergerak, bola yang menggelinding, dan lain sebagainya.
3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang tersimpan dalam bentuk energi kinetik dan
energi potensial, yang dapat dipindahkan untuk menghasilkan suatu kerja atau
usaha. Secara sederhana energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda
karena sifat geraknya. Contohnya buah apel jatuh dari tangkainya, air terjun, dan
lain sebagainya.
4. Energi Panas
Energi panas atau thermal merupakan bentuk
energi dasar sehingga semua energi dapat
dikonversikan menjadi energi panas. Energi
panas yang paling besar didapat dari
matahari. Penggunaan energi panas matahari
di alam semesta hanya 10% saja, 90% energi
panas matahari terbuang begitu saja.
5. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang muncul karena adanya pergerakan arus elektron
pada suatu konduktor. Energi listrik biasanya dilambangkan dengan W atau E.
Rumus energi listrik dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑾=𝑷𝒙𝒕
6. Energi Magnet
Energi magnet adalah kemampuan energi yang tersimpan didalam magnet.
Magnet memiliki 2 (dua) kutub yang berlawanan yaitu kutub magnet positif atau
Utara (+) dan kutub magnet negative atau Selatan (-). Jika kedua kutub positif (+)
atau kutub negatif (-) didekatkan, akan terjadi gaya tolak menolak, sedangkan jika
kutub positif (+) dan kutub negatif (-) didekatkan, akan terjadi gaya tarik menarik.
Semakin besar gaya yang dapat ditimbulkan oleh kedua kutub magnet tersebut
maka energi magnet semakin besar.

7. Energi Suara
Energi suara atau bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang
menghasilkan bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.

8. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang berasal dari sumber cahaya. Contohnya
matahari, lampu, dan lilin yang menyala.

9. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi panas yang dihasilkan oleh reaksi inti atom.
Penggunaan energi nuklir secara bijak dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

10. Energi Kimia


Energi kimia adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Energi kimia hanya
dapat terjadi dalam bentuk energi yang tersimpan. Contoh energi yang tersimpan
didalam accumulator, energi yang dihasikan dari proses respirasi, dan energi yang
tersimpan dalam makanan.

11. Energi Elastis


Energi elastis adalah energi potensial yang dimiliki oleh benda elastis yang
mengalami perubahan panjang karena adanya peregangan atau pemampatan.
Contohnya busur panah, pegas, dan karet.

F. Aplikasi Konversi Energi Sederhana


1. Pengembangan Ide Kreatif dalam Rencana Wirausaha Konversi Energi
Konversi energi sederhana telah menjadi barang komoditas yang layak dijual
di pasar. Contoh solar cell yang diaplikasikan pada powerbank, lampu tidur,
pemanas air, dan kalkulator. Sebagai wirausahawan, hal ini adalah tantangan
untuk menciptakan produk-produk konversi energi lainnya yang pernah ada atau
membuat inovasi dari produk yang sudah ada.
Pengembangan ide-ide kreatif produk konversi energi amat sangat diperlukan
untuk menghasilkan produk yang inovatif. Produk inovatif yang lahir dari ide
kreatif diharapkan mampu memecahkan persoalan milenial saat ini bahkan dapat
mendukung Gerakan pembangunan dan perekonomian yang sedang digalakkan
saat ini. Ide kreatif dapat ditemukan dimana saja, kapan saja, dan dating dari mana
saja. Ide kreatif dapat diperoleh dari hal-hal berikut:
• Kekayaan suatu budaya di sekitar kita,
• Sumber daya alam di sekitar kita
• Eksplorasi berbagai bahan atau komponen pembuat suatu produk,
• Aplikasi berbagai Teknik pembuatan suatu produk, dan
• Eksplorasi berbagai jenis dan model suatu produk.
2. Contoh Aplikasi Konversi Energi
Konversi energi diterapkan pada beberapa proses berikut :
• Pembangkit listrik tenaga air
• Pembangkit listrik tenaga angin
• Pembangkit listrik tenaga nuklir
• Pembangkit listrik tenaga surya
• Pembangkit listrik tenaga geothermal
• Biofuel, dan biomassa.

G. Risiko Usaha
Risiko usaha adalah sesuatu yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya suatu
kerugian usaha yang tidak terduga dan tidak diinginkan terjadi.
1. Macam-Macam Risiko Usaha
Risiko usaha menurut sifatnya, dibagi menjadi tiga, yaitu;
a. Risiko murni
Risiko yang terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan dan menimbulkan kerugian pasti.
Contohnya adalah kebakaran, pencurian, dan lain sebagainya.
b. Risiko spekulatif
Risiko yang terjadi dengan adanya unsur kesengajaan untuk menimbulkan
keuntungan bagi pihak tertentu. Contohnya adalah hutang, piutang, kredit (penjualan
berjangka), dan lain sebagainya.
c. Risiko fundamental
Risiko yang terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan dan menimbulkan kerugian
terhadap sekitar lingkungan usaha sehingga keuntungannya tidak dapat dilimpahkan
kepada pihak manapun. Contohnya bencana alam seperti banjir, angin topan, tsunami,
dan lain sebagainya

Menurut sumber penyebabnya, risiko usaha dibagi menjadi dua sumber, yaitu
a. Risiko internal
Risiko internal berasal dan terjadi dari dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya
adalah kesalahan SDM dalam pengambillan keputusan, tidak mampu mengelola
konflik yang terjadi, pelatihan dan pengembangan kerja yang kurang, tidak mampu
bekerja sama dalam satu tim kerja, kekurangan SDM yang berpengalaman, tidak
mengenal dan tidak mampu mengejar ketertinggalan perkembangan teknologi, dan
lain sebagainya.
b. Risiko eksternal
Risiko eksternal berasal dan terjadi dari luar perusahaan dan menyebabkan kerugian
di dalam perusahaan itu. Contohnya adalah keterlambatan pengiriman bahan pokok,
perubahan spesifikasl permintaan produk, adanya pelaku bisnis yang sama dalam satu
lingkungan yang sama, perubahan persepsi dan minat pelanggan terhadap produk,
adanya perubahan undang-undang bisnis yang harus disesuaikan, faktor alam yang
terjadi dalam bentuk risiko fundamental, dan lain sebagainya.

2. Faktor Penyebab Risiko Usaha


Faktor penyebab kegagalan usaha yang dapat menjadi risiko usaha, yaitu:
• perencanaan usaha yang kurang matang,
• persediaan modal yang tidak memadai,
• salah memilih usaha yang tidak sesuai dengan bakat,
• pengalaman usaha yang belum cukup,
• strategi pemasaran yang lemah,
• semangat berwirausaha yang lemah, dan
• etos kerja berwirausaha yang rendah.

Hal-hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi risiko usaha


antara lain:
a. melakukan perbaikan terhadap usaha seperti perbaikan tampilan, mengganti nama
usaha atau produk, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap SDM yang
tidak berkompeten dan mencari SDM baru, memperbaiki manajemen kerja,
memperbaiki prosedur pembuatan produk, dan lain sebagainya,
b. melakukan alih usaha, ketika wirausahawan menghentikan produksi produk saat
ini dan menggantinya dengan produk yang baru atau usaha yang baru sesuai
kompetensi dan keyakinan wirausahawan tersebut,
c. menerapkan pindah lokasi usaha, kadangkala tempat yang tidak strategis menjadi
suatu risiko yang baru disadari setelah wirausahawan melakukan penjualan
produk.

H. Membuat Produk
1. Pengertian Keputusan
Menurut Ralp C. Davis, keputusan adalah suatu hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas.

2. Jenis-Jenis Keputusan
Berdasarkan struktur pengulangan keputusan, jenis keputusan dibagi dalam 3
jenis:
a. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang-
ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
b. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur yaitu keputusan yang
sebagian dapat diprogram, sebagian berulang- ulang dan rutin dan sebagian
tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
c. Keputusan tidak terprogram/tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak
terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur biasanya berasal dari lingkungan luar.
Berdasarkan dasar pengambilan keputusan, jenis keputusan dibagi menjadi 4
jenis:
a. Keputusan berdasarkan intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan,
Keuntungan pengambilan keputusan berdasarkan intuisi:
• pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk
memutuskan, dan
• keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat
kemanusiaan.
b. Keputusan rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Keputusan yang
dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.
c. Keputusan berdasarkan fakta
Pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta, data dan informasi
yang memadai. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis
dinamakan data. Informasi adalah hasil pengolahan data
d. Keputusan berdasarkan pengalaman
Dokumentasi pengalaman keputusan masa lampau dapat dijadikan referensi
untuk pengambilan keputusan jika terjadi kasus yang mirip.

I. Dasar Pengambilan Keputusan


Dasar pengambilan keputusan adalah:
1. Intuisi
keputusan diambil berdasarkan intuisi, kebiasaan dan perasaan hati. Keputusan ini
bersifat singkat, untuk masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan
bersifat perasaan
2. Rasio
keputusan diambil berdasarkan pertimbangan rasional berpikir, bersifat objektif, dan
dapat diukur.
3. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki
pengambil keputusan. Keputusan berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis di kemudian hari.
4. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan data empiris, fakta, sehingga tingkat kepercayaan
tinggi terhadap keputusan dan pengambilan keputusan.
5. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh
seseorang yang menjadi pemimpin. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi
mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
6. Metode modern
Pengambilan keputusan berdasarkan data perhitungan matematis dan penggunaan
13lternativ yang bersifat modern, seperti 13lternat dan perhitungan 13lternati.

Tahap-tahap pengambilan keputusan adalah:


1. identifikasi dan perumusan masalah,
2. pengumpulan dan analisis data yang relevan,
3. pegembangan 13lternative penyelesaian masalah,
4. evaluasi 13lternative penyelesaian masalah,
5. pemilihan 13lternative terbaik,
6. implementasi keputusan, dan
7. evaluasi hasil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai