Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL)

STUDI KASUS DIPASAR TRADISIONAL TAMBAK

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Evaluasi Kinerja Dan Kompetensi
(Dosen Pengampu Bapak Ade Fauji, SE, MM)

Disusun Oleh :

DEDE PRIADI : 11011700087

UNIVERSITAS BINA BANGSA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang senantiasa melimpah ” Laporan Survey Kebutuhan Hidup Layak Studi
Kasus Pasar Tradisional Tambak ” dengan baik. Tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu untuk tuntutan tugas Semester Tujuh Mata Kuliah Evaluasi
Kinerja Dan kompetensi .

Dalam penyusunan makalah ini, terdapat juga didalamnya ada hambatan


dan tantangan yang dihadapi. Namun disadari dibalik kelancaran penyusunan
makalah ini, tidak lain karena bantuan, dorongan, dan bimbingan dari banyak
pihak.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan informasi tentang ”


Laporan Survey Kebutuhan Hidup Layak Studi Kasus Pasar Tradisional
Tambak ” bagi pembaca.  Saya  menyadari dalam makalah ini belum sempurna
untuk itu biar menjadi masukan dan kritikan yang membangun. Terima kasih.

Serang , 5 November 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah standar kebutuhan seorang


pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik dalam 1 bulan. KHL
juga menjadi acuan dasar dalam menetapkan Upah Minimum. Upah Minimun
daerah pada umumnya ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan KHL dengan
memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Tujuan ditetapkannya standar KHL yang berpengaruh pada penetapan Upah
Minimum adalah agar melindungi dan memenuhi hak pekerja/buruh dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sejak diluncurkannya UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,


Pemerintah menetapkan standar KHL sebagai dasar dalam penetapan Upah
Minimum seperti yang diatur dalam pasal 88 ayat 4. Mendukung hal tersebut,
dalam Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2015, penyesuaian nilai KHL dilakukan
setiap tahun yang secara langsung terkoreksi melalui penghitungan antaran Upah
Minimum tahun berjalan dengan tingkat inflasi nasional tahun berjalan. Namun,
dalam hal penetapan komponen yang masuk dalam KHL, akan ditinjau dalam
jangka waktu per 5 (lima) tahun, dengan cara melakukan survei pasar setiap
bulannya.

Survei harga pasar di atas dilakukan untuk mengetahui komponen dan besaran
nilai KHL dalam rangka persiapan perumusan usulan upah minimum, karena
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nilai KHL nantinya akan dijadikan
dasar pertimbangan utama dalam perumusan upah minimum. Setelah nilai harga
survei KHL ditemukan, Dewan Pengupahan juga akan mempertimbangkan faktor
lain, seperti produktivitas, pertumbuhan ekonomi, usaha yang paling tidak
mampu, kondisi pasar kerja, serta saran/pertimbangan dari Dewan Pengupahan
daerah setempat. Setelah ditemukan besaran final KHL, Dewan Pengupahan bisa
melanjutkannya pada penghitungan Upah Minimum di daerah tersebut.
Komponen KHL untuk UMP 2019

Berdasarkan UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan


Presiden No.78 tahun 2015 tentang Pengupahan, serta Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 21 tahun 2016 Tentang Kebutuhan Hidup Layak, berikut ini
adalah beberapa komponen yang ditetapkan untuk standar kebutuhan hidup layak.

1. Makanan dan Minuman


Hal-hal yang mencakup kebutuhan makanan dan minuman layak, seperti
beras, daging, susu bubuk, gula pasir, buah-buahan, ikan segar, minyak goreng,
teh/kopi, karbohidrat lain (gandum, tepung), dan bumbu-bumbuan.
2. Sandang
Kebutuhan layak dalam komponen sandang, seperti celana/rok, kaos,
kemeja, pakaian dalam, sarung, mukena, peci, sepatu, kaos kaki, dan handuk.
3. Perumahan
Perumahan mencakup kebutuhan tempat tinggal, seperti sewa kamar, kasur,
ranjang, bantal, guling, sprei, lemari, cermin, peralatan rumah lainnya, dan
peralatan dapur (piring, gelas, kompor, gas LPG, pisau, dan sebagainya).
4. Pendidikan
Pendidikan mencakup hal-hal seperti alat tulis, tabloid/majalah, koran,
buku, bacaan lain, televisi, dan radio.
5. Kesehatan
Kesehatan meliputi hal-hal seperti vitamin, alat kebersihan (sabun, sikat
gigi, pasta gigi, shampoo, pembalut atau alat cukur, deodorant), sisir, dan obat anti
nyamuk
6. Transportasi
Berkaitan dengan transportasi kerja, baik kendaraan pribadi, uang bensin,
ataupun angkutan umum.
7. Rekreasi dan Tabungan
Berkaitan dengan pemberian rekreasi ke daerah sekitar hingga tabungan
sebesar 2% dari total nilai komponen-komponen sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan


masalah yang akan diteliti diuraikan sebagai berikut :
1. Bagaimana Mekanisme dan Prosedur Penetapan KHL dan UMP ?
2. Bagaimana Hubungan antara KHL dengan Penetapan UMP?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Mekanisme dan Prosedur Penetapan KHL dan UMP
2. Untuk Mengetahui hubungan antara KHL dengan Penetapan UMP.
1.4 Manfaat Penelitian
A. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi lebih lanjut dalam hal yang berkaitan dengan
Mekanisme dan Prosedur Penetapan KHL. Selain itu agar menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai hal tersebut , yang diperolehnya dari
pengalaman penelitian
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan dalam bidang Ekonomi , serta menambah ilmu yang
berharga dalam menganalisa dan memecahkan masalah yang
terjadi dimasyarakat dengan ilmu yang diperoleh diperguruan
tinggi.
2. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan
pertimbangan bagi pemerintah dalam meningkatkan Mekanisme
dan Prosedur Penetapan KHL.
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini , penulis memilih lokasi yang akan dijadikan tempat

penelitian di Pasar Tradisional Tambak Serang , Waktu penelitian pada awal

bulan November 2020.


1.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang

akan dilakukan adalah dengan pengamatan langsung kelokasi yang akan diteliti.

Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah

1. Studi pustaka (library research ), adalah pengumpulan data dengan

menelaah dan mengutip dari bahan kepustakaan dan melakukan

pengkajian peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

bahasan.

2. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri-ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek

alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
3. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh) maupun tidak terstruktur (bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya), dan dapat dilakukan melalui

tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.

Anda mungkin juga menyukai