Akhlak al-Karimah
Membendung Dekadensi Moral
Oleh: H. Agus Jaya, Lc., M.Hum
Mudir PP. Pena Kita Sakatiga dan Ka.Kua
Indralaya Selatan Ogan Ilir Sumatera Selatan
baik pada anak dan pada akhirnya orang tua menjadi idola sang
anak.
Kedua, memberdayakan tokoh agama semaksimal
mungkin, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
berkarya dan bukan hanya sebatas melibatkan mereka pada
perayaan hari besar agama.
Ketiga, membentuk sistem pendidikan pondok pesantren
murni yang berpedoman kepada al-Qur’an dan hadits dengan
pengamalan yang benar dan mengedepankan kualitas bukan
kuantitas apalagi hanya sekedar gengsi. Tidak semua instansi
pendidikan bahkan pondok pesantren yang bisa menjadi solusi,
bisa jadi sebaliknya justru menjadi masalah. Hanya instansi
pendidikan dan atau pondok pesantren yang mengedapankan
pendidikan akhlak mulia (akhlakul karimah) yang akan tampil
sebagai pengobat duka dan lara bathin yang kian hari kian parah.
Secara khusus, pemerintah bertanggung jawab dalam
pembentukan karakter umat ini dengan pengalokasian dana
pendidikan yang seimbang antara pembangunan fisik dan mental,
materi dan rohani dan melibatkan seluruh elemen bangsa secara
aktif demi terhindarnya bangsa yang kita cintai ini dari
dekandensi moral.
Dengan merangkul seluruh elemen bangsa dalam
membendung dekadensi moral disertai dengan konsep
pendidikan akhlak al-karimah yang tepat guna dan tepat sasaran
serta komitmen untuk melaksanakan dan mewujudkannya
diharapkan akan menghasilkan insan yang rahmatan lil-alamin,
insan yang menebar rahmat bagi alam semesta.
Demikianlah khutbah ini, semoga bermanfat bagi kita
semua. Amin.
)Khutbah Edukatif dan Inspiratif (18