Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LUTFI WICAKSONO

KELAS XI MIPA 5
TUGAS SEJARAH BIOGRAFI JENDRAL BESAR SUDIRMAN

AWAL MULA KEHIDUPAN


Jendral Besar Raden Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Hindia
Belanda. Soedirman diadopsi oleh pamannya. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap, Jawa
Tengah beliau tumbuh sebagai siswa yang rajin , termasuk mengikuti organisasi islam yaitu
Muhammadiyah. Saat masih duduk di bangku sekolah beliau menunjukan sikap kepemimpinan
dalam berorganisasi dan beliau sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaantannya kepada
ajaran agama Islam. Sesudah beliau berhenti dari perguruan tinggi dia mengajar di salah satu
sekolah Islam pada tahu 1936 dan beliau menjadi Kepala Sekolah di sekolah tersebut.Ia juga
aktif mempimpin oraganisasi Muhammadiyah.

AWAL MULA KEDATANGAN JEPANG

Awal mula kedatangan jepang ia menjadi penjaga yang membri tahu adanya serangan
udara dan setelah itu beliau mengikuti pendidikan militer kurang lebih selama 3 bulan. Setelah
itu ia langusng diangkat menjadi Komandan Batalyon setelah 2 tahun beliau menigkuti laithan
militer. Beliau sangat terkenal sesudah perang Ambarawa karena mendapatkan kemenangan
gemilang walaupun korban di pihak indonesia lebih banyak yang sekarang diperingati sebagai
Hari Infanteri.

PERJALANAN HIDUP

Setelah ia terkenal menang dalam perang Ambarawa ia ditunjuk sebagai Panglima


Tentara (Sesuai saat ini) kepadanya oleh Presiden Soekarno tetapi setelah itu beliau menjadi
Panglima Tentara (TKR ) melalui hasil voting pada 12 November 1945.Tetapi sesudah beliau
diangkat menjadi Panglima Tentara (TKR) ia tetap menjadi sosok pemimpin yang sederhanadan
beliau sangat dihormati di kalangan prajurit.

KIPRAH SEBAGAI PANGLIMA TKR

Keterbatasan persenjataan tidak membuat beliau menyerah melawan Belanda dengan


strategi perang yang sangat efekti yaitu Perang Gerilya.Pada saat tentara menyebu kota
Yogjarkata beliau sudah didiagnosis mempunyai penyakit TBC dengan semaangat dan
nasionalisme beliau tidak menyerah beligu saja dan berkata kepada prajuritnya “ Yang sakit itu
Sudirman tetapi Panglima tidak sakit” karena itulah beliau menjadi Panglima Besar.

AKHIR HIDUP

Setelah memimpin perang Gerilya pada tahun 1948 sampai 1949 kesehatannya
melemah dan terpaksa harus Ditandu saat mempimpin perang dan akhirnya beliau meninggal
pada 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun. Tetapi Jasa-jasa dan sikap nasionalismenya akan
abadi selama Indonesia masih ada.

Perkatan Beliau Yang Sangat Bermakna

“Kita telalu banyak mengeluh sehingga tidak mensyukuti nikmat Tuhan Yang Maha Esa”

Anda mungkin juga menyukai