Anda di halaman 1dari 19

POLIMERISASI

Kelompok 5
Fathiyatul Mutawamah (10)
Meisya Trinika (16)
Meitri Widya P. (17)
M. Daffa (20)
Nilam Cahya Fathonah (24)
Razka Mahardika (28)
1. Definisi
• Etimologis

“Poly” Banyak
Polimerisasi Yunani “Polimer”
“Meros” Bagian/unit
• Umum

Polimerisasi adalah reaksi pembentukan rantai polimer organik yang panjang dan
berulang.
2. Polimer
Polimer = senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang
berulang.
Contoh: Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa
paralon, teflon.
3. Jenis Polimer
a. Polimer Berdasarkan Sumbernya

Polimer Alam, polimer yang terdapat di alam dan berasal dari


makhluk hidup.
Polimer sintesis/buatan, tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia.
b. Polimer Berdasarkan Monomer Penyusunnya

Homopolimer, yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Contoh: PVC (vinil klorida), polietilena (etena), polipropilena


(propena), polistirena (stirena), PVA (vinil asetat), poliisoprena
(isoprena), dan PAN (akrilonitril).
Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih
monomer.

Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam


tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS
(akrilonitril + butadiena + stirena).
c. Polimer Berdasarkan Sifatnya
Polimer termoplas (tidak tahan panas), jadi apabila dipanaskan akan
meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur
ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

PVC
Polimer termosting (tahan panas), jadi apabila dipanaskan tidak akan
meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya: melamin dan bakelit.

Bakelit pada kaca


pesawat terbang
Elastomer (elastis), jadi bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk
semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur
elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan adanya ikatan
silang (cross-link) yang akan menarik kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan
tumpang tindihnya.
Contoh elastomer adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.
Kelebihan Polimer

Tahan terhadap korosi

Tidak menghantar panas dan listrik yang bagus, Perbandingan kuat/berat yang baik

Mudah diproses dan dicetak menjadi berbagai bentuk

Mudah ditambah aditif

Modifier dan warna Dapat transparan


Kekurangan Polimer
Rentan panas yang terbatas

Kurang kuat (bisa rusak, retak dan tergores)

Mudah terbakar

Sulit terurai (non degradable)


4. Reaksi Polimerisasi
a. Reaksi Polimerisasi Adisi
Reaksi pembentukan polimer dari monomer - monomer yang berikatan
rangkap (seperti alkena) menjadi ikatan tunggal (pemutusan ikatan rangkap).
Reaksi rantai pada polimerisasi dapat berupa radikal bebas atau ion.

 Radikal Bebas
Mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena (CH2 = CH2 )
1) Inisiasi : penguraian inisiator dan adisi molekul monomer pada salah satu
radikal bebas yang terbentuk.
2) Propagasi: terjadi reaksi adisi (pemutusan ikatan kovalen) molekul
monomer pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi.

3) Terminasi: turunnya jumlah radikal bebas, yang diakibatkan karena


adanya penggabungan radikal bebas yang masih tersisa.

CH2 – CH2 + R ? CH2 – CH2 – R


 Ionik
Pembawa rantai dapat berupa ion karbonium (polimerisasi kation) atau
ion karbanion (polimerisasi anion). Dalam polimerisasi kation,
monomer pembawa rantai adalah ion karbonium. Katalis untuk reaksi
ini adalah asam Lewis, seperti AlCl3, BF3, TiCl4, SnCl4, H2SO4, dan asam
kuat lainnya.

HA adalah molekul asam, seperti HCl, H2SO4, dan HClO4. Pada tahap pemicuan, proton
dialihkan dari asam ke monomer sehingga menghasilkan ion karbonium (C+).
B. Reaksi Polimerisasi Kondensasi
Pembentukan polimer dimana dua atau lebih monomer
bergabung membentuk molekul yang lebih besar dengan
melepas suatu molekul kecil.
QNA

Anda mungkin juga menyukai