Anda di halaman 1dari 3

JUBAH KEMULIAAN ORANG TUA

Kisah seorang anak yang ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orang
tuanya.

Sebutlah nama anak ini adalah umar, umar adalah seorang anak tunggal yang
memiliki orant tua yang sangat kaya raya dan sangan sibuk berkerja.

Ayah umar adalah seorang pengusaha, yang setiap hari di sibukkan dengan bisnis-
bisnis yang harus di kerjakan, meting-meting rapat yang tidak pernah berhenti,
dan ayah umar mengiginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya, maka umar
pun di sekolahkan di sebuah sekolah internasional, agar ia mampu berbahasa
inggris dengn baik bertemu dengan teman-teman dari berbagai macam negara,
hingga umar bisa menjadi pribadi yang berwawasan global, dan sang ayah
mengignkan pendidikan keluar negeri, agar umar bias menjadi oarng yang lebih
hebat bahkan lebih hebat dari pada ayahnya.

Suatu ketika umar menyerahkan undangan dari sekolah kepada ibunya, dan
undangan tersebut adalah undangan fathers day yang di mana hari itu sepatutnya
seluruh ayah hadir, karena hari itu seluruh anak-anak menampilkan bakat-
bakatnya, maka umarpun merengek kepada ibunya dan berakta

Umar : “ibu untuk kali ini umar mohon ibu supaya ayah bisa datang ke sekolah
melihat apa yang akan umar tampilkaan karena selama ini ayah ngka pernah
datang kalau umar ada menunjukan sesuatu di sekolah, menampilkan sesuatu di
sekolah”.

Maka sang ibu pun berkata kepada suaminya.

Ibu : Ayah datnglah ke sekolah untuk hari ini saja, umar sangat mengharapkan
kehadiranmu wahai suamiku, umar sangat ingin agar dia di tonton oleh engkau
wahai suami ku.

Maka ayahnya seperti berkata

Ayah : isteriku kau tau bekerjaanku ini banyak sekali aku harus meting, aku harus
melakukan bisnis ini bisnis itu, aku tidak mungkin meninggalkan pegawai-
pegawaiku begitu saja hanya untuk melihat pementasan aanakku ini, kan kau bisa
datang. Kata sang ayah umar ini

Ibu : ini acaranya fathers day, engkau yang haarus datang untuk kali ini saja,
sebentar saja ngak apa-apa, setelah uma tampil kau langsung bias pergi ngak apa-
appa, yang penting umar tidak sedih karena kau tidak datang. Kata sang isteri
Akhirnya hari itu pun tiba, umar dari belakang panggung pun mengintip kea rah
penonton adakah ayahnya duduk di barisan penonton, dan ayah umarpun datang
walaupun terlambat dan memilih duduk di paling belakang dengan malas-
malasan, seluruh ayah-ayah yang lain berlomba-lomba untuk bias duduk di
barisan depan untuk melihat tampilan anak anak mereka, tapi tidak dengan ayah
umar, karena baginya kalu duduk di depan nanti susah untuk pulang, lebih baik
aku duduk di belakang saja sambal bersandar dan sambal melipatkan kedua
tangannya .

Maka tampillah anak pertama, kedua dan ketida dan seterusnya dengan
menampilakn bakat bakat yang sangan indah dan bagus, dan semua orang
berdecak kagum dana bertepuk tangan .

Dan ayah umar kembali melihat jam tangannya

Ayah : kapan umar ini tampil, lama sekali umar ini tampil karena aku harus ada
meting dan aku sudah terlambat.

Dan akhirnya peserta terakhir umar, umar pu berjalan dengan tenag di pangung
tersebut dengan baju yang sangat sederhana tidak seperti dengan teman2 nya, dan
ayah umar berfikir apa yang akan di tujukan oleh anakku ini, ayahnya baru sadar
selama ini dia tidak paham bakat apa yang dimiliki oleh anaknya tersebut.

Maka umar pun ketika berdiri di atas panggung, matanya kembali mencari dimana
sang ayah, ketika dia melihat ayahnya duduk di barisan belakang, umar tersenyum
dan mengatakan kepada pembawa acara.

Umar : bolehkan aku memanggil ustadz asep kata umar, ustadz asep adalh guru
mengaji ekstrakulikurel di sekolahku ini.

Ustadz asep pun atang ke atas panggung, dan umar mengatakan.

Umar : ustadz tolong periksa bacaan umar kalau mungkin umar salah dalam
membacanya.

Maka umar menarik nafasnya panjang-panjang, memejamkan matanya kemudian


dia pun melantunkan ayat suci Al-Qur’an yaitu surah An naba surah pertama
dalam juz 30. Umar menbaca dengan sangat lembut dengan sanag fasih dengan
sangat lancer surah An naba tersebut.

Dan ketka ia selesai membaca, ayahnya tertegun melihat umar dan tak terasa
menetes air matanya, karena ayah umar tidak pernah tau kapan umar
menghafalkan al qur’an.

Maka ustadz asep pun berkata kepada umar, mengapa engkau menghafalkan al
qur’an umar. Apa jawaban umar
Umar ; selama Ini ustadz ayahku sangat sibuk dalam berkerja, ayahku banyak
sekali metingnya , ayahku banyak sekali bisnisnhya, dan ayahku melakkan itu
semuanya karena untukmemberikan nafkah kepadaku dan ibuku, bekerja untuk
membahagiakan aku , untuk pendidikan aku wahai ustadz, maka aku ingin
membalas kebaikan dari ayah. Tapi aku tidak punya apa apa, aku tidak punya
uang, aku tidak punya yang lain lain , aku hanya punya hafalan al qur an ini
ustadz, karena aku tau janji allah barang siapa yang menghafalkan al qur an ustadz
maka allah akan memberika jubah kemuliaan bagi kedua orang tua nya ustadz ,
maka umar ingin memberikan jubah kemuliaan kepada ayah umar di syurga
ustadz. Kata umar dan umar pun meneteskan air matanya.

Apa yang tejadi dengan ayah umar, di belakang barisan kemudian ia berteriak
ALLAHHU AKBAR – ALLAHHU AKBAR , maka allah umar pun berlari dan
memeluk umar dan mengatakan .

Ayah : Maafkan ayah anakku, selama ini ayah perfikir untuk masa depanmu 20
tahun 30 tahun lagi yang akan datang, ayah berfikir kau harus mendapatkan
pendidukan yang terbaik, kau harus fasih dalam Bahasa inggris , kau harus hebat
dalam uruan dunia, tapi ayah tidak pernah mengajarkanmu al qur an , ayah tidak
pernah mengajarkan mu agama anakku , ayah berfikir masa depanmu di dunia tapi
ayah tidak berfikir masa depamu di akhirat, tapi kau yang berfikir tentang
akhiratku wahai annaku, maka terimaksih anakku. Kata sang ayah Yang tak biasa
lagi membendung air matanya.

Dan seluruh penonton yang ada di barisan penonton pun bergemuruh mereka
mengucapkan takbir ALLAHHUAKBAR 3kali , mereka berdecak kagum dengan
seorang anak yang memiliki bakat yang mungkin bagi sebagian orang sudah
terlupakan , apa itu yaitu Al Qur an.

Maka belajarlah dari sosok umar, apa yang umar katakan, ayah tidak apa apa ayah
, ayah sibuk berkerja karena ayah memikirkan umar dan ibu, mungkin kira jarang
kumpul di dunia ini , tapi kalu umar menhafalkan al qur an , umar msuk syurga
ayah dan ibu juga masuk syurga , kita akan sama2 terus kita tidak akan terpisah
lagi, begitu kata umar .

Anda mungkin juga menyukai