Anda di halaman 1dari 14

“Miniatur vespa dari korek api bekas”

Di susun oleh kelompok


1. NAZRI ADLANI KOMARA
2. AHMAD RAMADHANI ILMI
3. MUHAMAD AJI ARYA IHSAN
4. MUHAMAD REZA SAPUTRA
5. RONNY IRAWAN

SMA NEGERI 2 TENGGARONG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah menjadi ancaman utama untuk keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Sering kali
kita melihat sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Hal itu mengakibatkan
sampah berhamburan disembarang tempat misalnya dipinggir jalan, sungai, atau lingkungan sekitar.
Jika kita tidak mengelola sampah itu dengan baik maka masyarakat Indonesia 250 tahun kedepan akan
hidup dikelilingi oleh sampah. Dengan ini kami berinisiatif untuk mendaur ulang sampah-sampah itu
untuk menjadikan suatu benda yang mempunyai nilai ekonomis.

B. Struktur Organisasi

Pemimpin:

 Nazri adlani komara

Produksi:

 Ahmad Ramadhani Ilmi


 Reza Sputra

Marketing:

 Ronny

Keuangan:

Aji Muhamad Arya Ihsan

BAB II

DESKRIPSI ASPEK BISNIS

A. Deskripsi Umum Tentang Usaha

Usaha kami ini merupakan usaha yang belum banyak diketahui oleh masyarakat karna kami
belum banyak melihat produk-produk ini dipasaran. Produk vespa mini ini memiliki ruang lingkup yang
cukup besar dari anak-anak sampai dewasa. Karena produk kami ini sangat fleksibel bisa dibuat untuk
mainan anak-anak, sofenir, kado dan hiasan. Mungkin akan bisa menarik perhatian pecinta vespa.

B. Kelebihan Dan Keunikan Produk

Produk kami mempunyai kelebihan diantaranya yaitu bahan baku yang mudah didapatkan membuat
kami tidak kesulitan dalam membuatnya. Sedangkan keunikan pruduk ini adalah terdapat pada
bentuknya sendiri, yang seperti motor vespa. Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini motor vespa sudah
menjadi barang yang antik, karena sudah jarang di jumpai dijalanan karena disebabkan oleh teknologi
yang semakin maju. Maka dari itu kami melalui produk ini mencoba untuk melestarikan motor vespa.

BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Penelitian dan Analisa

1. Target Pasar

Sekmen pasar yang kami bidik adalah wilayah Sma Negeri 2 Tenggaong dan sekitarnya, misalkan
pelajar sekitar 500 jiwa. Jika 5% dari jumlah penduduk mereka menyukai produk kami, maka akan ada
calon konsumen sebesar 25 orang. Dengan asumsi konsumen 25 orang, maka jumlah produk yang harus
dihasilkan adalah kurang lebih 25 produk/bulan. Dalam melakukan promosi kami membuka tempat di
pameran tenggarong dan di Sma Negeri 2 tenggarong saat ada event.

2. Situasi Persaingan

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di berbagai tempat, ternyata produk ini tidak ada
dipasaran. Itu artinya bahwa produk kami merupakan produk yang masih baru. Sehingga peluang bagi
kami sangat besar untuk menjual produk ini dipasaran karena tidak adanya pesaing, sehingga sangat
efektif sekali bagi kami.
B. Perencanaan Pemasaran

1. Strategi Pasar

Kami akan menjual produk-produk ini ditempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh target pasar
kami. Khususnya disekolah TK, SD dan para pecinta motor vespa sebagai permulaannya. Dengan teknik
penjualan OC (Opini Customer) jadi yang kami lakukan yaitu kami akan menawarkan produk ini sedekat
mungkin dengan pembeli dan kami akan meminta pendapat mereka tentang produk kami.

Kelebihannya adalah kami dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pembeli. Dengan demikian
kami memiliki acuan untuk memproduksi vespa mini selanjutnya. Dan bila ini berhasil kami akan
mendistribusikan kewilayah-wilayah diluar malang. Dalam melakukan promosi ini kami menawarkan ke
toko agen mainan dan Konsumen juga bisa mengunjungi melalui website kami.

2. Penetapan Harga

Dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan produksi dan lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan 1 unit, kami menawarkan produk vespa mini ini dengan harga Rp 10.000 per unit

Sedangkan untuk Reseller akan mendapatkan diskon 10-20% dari harga yang telah ditentukan diatas.
Harga diatas hanya merupakan harga acuan dalam menentukan harga jual anda dan BUKAN merupakan
harga maksimal (Price Limit) yang boleh anda jual. Jadi jika menurut pertimbangan tertentu, anda
merasa dapat menjual produk tersebut diatas harga acuan, maka kami mempersilahkan anda melakukan
hal tersebut tanpa harus mengajukan izin terlebih dahulu. Untuk reseller yang memesan, harga akan
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

Untuk pembelian grosir diatas 10 unit kami akan memberikan harga Rp 9.000 per unitnya.

3. Periklanan dan Promosi

Untuk mengetahui lebih jelas tentang produk kami bisa mengunjungi website kami di dan kami
juga memasarkan lewat jejaring social seperti instagram

C. Analisa SWOT

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght),
kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis
terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses.

KEKUATAN
Perusahaan pesaing Skor/point pesaing Perusahaan sendiri Skor sendiri
Keunikan 0 keunikan
kualitas 0 kualitas
inovasi 0 inovasi

KELEMAHAN

Perusahaan pesaing Skor/point pesaing Perusahaan sendiri Skor sendiri


Benturan 0 Benturan
Desain 0 Desain
Teknik Produksi 0 Teknik Produksi

KESEMPATAN

Perusahaan pesaing Skor/point pesaing Perusahaan sendiri Sekor Sendiri


Pelanggan 0 Pelanggan
Perusahaan sendiri 0 Perusahaan sendiri
Event 0 Event

ANCAMAAN

Perusahaan pesaing Skor/point pesaing Perusahaan sendiri Sekor Sendiri


Tidak Laku 0 Tidak Laku
Barang Kembali 0 Barang Kembali
Barang Rusak 0 Barang Rusak

Analisis SWOT tidak kami isi dengan lengkap karna tidak ada pesaing yang membuat produk seperti ini.

BAB IV

ASPEK PRODUKSI
1.Biaya Bahan Baku dan Bahan Pelengkap

a) Biaya bahan baku

KOREK API GAS


jumlah : 4 buah
harga : Rp.200
total : Rp.800

b) Biaya bahan pelengkap

LEM
jumlah: 2 buah
harga : Rp.2.000
total : Rp.4.000

c) Peralatan

TANG
jumlah: 1 buah
harga : Rp.15.000
total : Rp.15.000

2. CARA MEMBUAT MINIATUR MOTOR VESPA

1. Lepaskan bagian-bagian korek api gas yang sudah di siapkan tadi. Pilah dan pilih beberapa bagian

yang dibutuhkan.

Gambar 1
1.buatlah body vespa scooter yaitu dengan menggabungkan dua bagian tadi menggunakan lem
tembak

Gambar 2

Selanjutnya buat

bagian yang kedua untuk membuat ban depan dengan menggunakan kaleng korek dan bulatan besi
korek
3.Pasang ban ke body vespa dengan mengunakan lem lilin

Gambar 3

4.Pasang stangnya. Cara membuat stang bisa menggunakan bagian pipa busa korek api gas yang
panjang. Seperti pada gambar di bawah
5.Selanjutnya menyatukan box belakan dengan tempat duduk seperti pada gambar
1 2

Vespa pun jadi


selesai
BAB V

ASPEK RESIKO

A. Masalah Potensial

Masalah yang kami hadapi yaitu tentang pembuatan produk pada tahap pelepasan. Banyak sekali
tepi-tepi komponen produk yang sulit dilepas. Seperti bagian atas dan bawah dari bahan baku (korek).
Teknik mengecat yang masih sederhana dan kurangnya kreatifitas dalam desain lukisan. Produk rentan
terhadap benturan.

B. Resiko dan Hambatan

Kami menyadari bahwa usaha ini tergolong usaha kecil. Keterbatasan tenaga kerja belum
memungkinkan untuk menanggung risiko usaha besar. Selain itu kami memiliki kelemahan yang akan
menjadi hambatan usaha kami, Seperti :

1. Produk yang terkesan biasa

2. Variasi design yang kurang berkembang

3. Kapasitas produksi yang terbatas

4. Dukungan financial yang terbatas

5. Kurangnya tenaga kerja.


C. Tindakan Alternatif

Untuk mengatasi kelemahan,resiko dan hambatan usaha, kami berusaha untuk :

1. Mengadakan survey ke lapangan

2. Memperbarui model yang baru

3. Menambah tenaga kerja

4. Pengembangan di ikuti sesuai dengan minat para konsumen, dan

5. Akan Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

BAB VI

ASPEK FINANSIAL

A. Perkiraan Finansial

1. Perincian Kebutuhan Dana

a. Modal awal Rp 25.0000

b. Biaya Bahan Baku Rp 800

c. Biaya Peralatan Rp 15.000

d. Biaya Perlengkapan Rp 4.000

e. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.000

f. Biaya Promosi Rp 10.000

2. Perkiraan L/R

B. Analisis BEP
5 sekawan adalah home industry kerajinan tangan dari kaleng bekas, pada bulan ini
mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 25.000 . untuk menghasilkan satu unit produk dibutuhkan biaya
variable Rp 5.000 sedangkan harga jual produk setiap unit adalah Rp. 10.000, maka ; Ket :

BEP Unit

BEP Rupiah

Jadi, besarnya BEP berada pada posisi 25 unit atau Rp. 25.000 sehingga jika perusahaan mampu
meningkatkan penjualan diatas 25 unit maka tingkat keutungan perusahaan akan meningkat.

C. Perkiraan Pembagian Keuntungan

Besarnya keuntungan yang akan didapat oleh investor tergantung nilai investasi yang mereka
berikan.

Ilustrasi :

Amaad investasi sebesar Rp 5.000

Arya investasi sebesar Rp.5.000

Ronny investasi sebesar Rp 5.000

Reza investasi sebesar Rp 5.000

Nazri investasi sebesar Rp 5.000

Jadi Total modal bersama Rp 25.000

Kemudian besarnya investasi mereka akan di ubah kedalam bentuk prosentase. *Dengan rumus :

Dari situ akan ketemu prosentase untuk membagi keuntungan

*Contoh : prosentase keuntungan saudara Ahmad :

Hasil itulah yang nanti akan dikalikan dengan besarnya laba.


Dengan catatan laba yang dibagikan hanya sebesar 70% sedangkan 30% digunakan untuk
pengembangan usaha.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari situ akan ketemu prosentase untuk membagi keuntungan

*Contoh : prosentase keuntungan saudara Imam :

Hasil itulah yang nanti akan dikalikan dengan besarnya laba.

Dengan catatan laba yang dibagikan hanya sebesar 70% sedangkan 30% digunakan untuk
pengembangan usaha.

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka dengan ini dapat kami simpulkan bahwa produk vespa mini ini masih tergolong baru karena
belum adanya produsen lain yang membuat produk seperti ini. Sehingga memberi peluang penjualan
yang bagus dan kami yakin bahwa prospek kedepannya pasti akan bagus pula.

B. Saran
Kami berharap bahwa semua investor yang ada disini berkenan bekerja sama dengan kami untuk
membuat bisinis ini semakin maju.

Anda mungkin juga menyukai