Elemen-elemen FGD
Dalam tulisannya, Focus Group Fundamentals, Nancy Grudens-Schuck,
Beverlyn Lundy Allen, dan Kathlene Larson dari Departments of Agricultural
Education and Studies and Sociology, Iowa State University merumuskan 10
(sepuluh) element focus groups. Kesepuluh elemen tersebut adalah: 1) format; 2)
size; 3) length; 4) number of sessions; 5) participants; 6) forms of data; 7) data
collection; 8) moderator; 9) formats for reporting; dan 10) committee on human
subjects. Selain itu, Irwanto (Focused Group Discussion [FGD] Sebuah Pengantar
Praktis, 2006) menyarankan dibentuknya Tim Pelaksana Teknis FGD sebagai
langkah awal yang paling menentukan dalam keberhasilan FGD. Namun demikian,
berdasarkan pandangan para pakar, maka secara sederhana dapat digambarkan
elemen-elemen pembentuk kelompok-kelompok terfokus (focus groups)
sebagaimana diilustrasikan pada Tabel 1.
Tabel 1.
1
Focus Group Discussion – Bagaimana Kita Melakukannya?
Kriteria Peserta 1. Dipilih secara selektif; Dari populasi atau komunitas yang
2. Memiliki karakteristik yang relevan dengan pokok-pokok diskusi &
sama, berbeda, atau sesuai tujuan FGD.
campuran; Homogenitas-heterogenitas
3. Ditetapkan secara acak. tergantung dari aspek-aspeknya.
Bentuk Data/Informasi 1. Tanya-jawab;
2. Tulisan dan isu-isu;
3. Bahasa Tubuh.
Tahapan-tahapan FGD
2
Methodology Brief
Bertolak dari buku “Focus Groups – When and Why To Use” yang diterbitkan
pada tahun 1999 oleh The Office of Quality Improvement, suatu lembaga pelayanan
jasa untuk pengembangan dan perencanaan Universitas Wisconsin-Madison
(http://www.wisc.edu/improve), dinyatakan 8 (delapan) tahap atau langkah dalam
penyelenggaraan FGD. Kedelapan langkah dimaksud adalah:
1. Tetapkan Tujuan (State the Objectives)
Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada kegunaan dan bagaimana
upaya memanfaatkan hasil-hasilnya kelak. Dalam konteks ini, pendefinisian
masalah akan menentukan banyaknya agenda FGD dan proses wawancaranya.
2. Identifikasi Sampel (Identify the Sample)
Pengambilan sampel dilakukan dari daftar sekelompok orang yang diperlukan
informasinya. Kemungkinan dapat berasal dari seluruh anggota kelompok,
pengacakan sampel dari kelompok besar, atau dari daftar orang-orang yang
telah bersedia diwawancarai dan dipersiapkan sebelumnya.
3. Identifikasi Fasilitator (Identify a Facilitator)
Fasilitator memunyai tugas melakukan wawancara terhadap suatu kelompok
terfokus berdasarkan agenda yang telah ditetapkan dan menggali lebih dalam
setiap jawaban dengan mengajukan sejumlah pertanyaan susulan. Fasilitator
wajib menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman, sehingga para peserta
merasa nyaman ketika hendak mengekspresikan pemikirannya secara terbuka.
Fasilitator yang terampil/berpengalaman akan senantiasa mengamati dinamika
kelompok yang kemungkinan dapat mempengaruhi respon peserta lainnya.
4. Ciptakan dan Uji Coba Dahulu Pertanyaan-pertanyaan Wawancara (Create
and Pre-test the Interview Questions)
Tidak ada pertanyaan yang “jitu/benar”, yang ada hanyalah pertanyaan yang
tepat sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Kebanyakan wawancara terdiri
dari 12 (duabelas) pertanyaan pembuka, dengan rata-rata empat atau lima
pertanyaan yang disampaikan dalam FGD. Jumlah pertanyaan tergantung pada
seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menjawab sebuah topik dan
juga kemampuan fasilitator dalam mengelolanya. Oleh karena itu, diperlukan uji
coba terhadap pertanyaan dalam beberapa perspektif anggota FGD dan bila
dipandang perlu dapat direvisi untuk penyempurnaannya.
5. Menggalang Anggota Kelompok (Recruit Group Members)
Hubungi anggota dari sampel yang sudah ditentukan dan informasikan kepada
mereka tentang tujuan dan topik utama kelompok diskusi terfokus, waktu dan
tempat penyelenggaraannya, maupun metode yang hendak digunakan untuk
merekam tanggapan peserta. Pada umumnya, peserta FGD dapat digalang
dengan cara memberikan insentif berupa cangkir kopi, cakram music (CD),
buku, dan lain-lain sovenir agar dapat menarik perhatian anggota.
Idealnya, jumlah peserta FGD tidak melebihi 12 (duabelas) orang. Namun
demikian, dibutuhkan sedikitnya 10 (sepuluh) orang lagi untuk mengantisipasi
apabila ada peserta yang mengundurkan diri.
3
Focus Group Discussion – Bagaimana Kita Melakukannya?
Beberapa hari sebelum pelaksanaan FGD, para peserta diberi undangan dan
diminta konfirmasi kehadirannya.
6. Laksanakan Kelompok Diskusi Terfokus (Conduct the Focus Group(s))
Merupakan suatu hal yang wajar dan lumrah ketika satu topik dibahas dalam
berbagai FGD. Melalui pola pengamatan yang cermat dan jelas, suatu topik
dapat dieksplorasi melalui 3 (tiga) sesi FGD atau lebih dengan peserta yang
berbeda sekalipun tetap terfokus pada pertanyaan yang sama.
7. Analisis Hasil Pelaksanaannya (Analyze the Results)
Analisis dilakukan setelah proses pemberian kode dan pemilahan hasil ke dalam
berbagai kategori/kriteria dilakukan. Selanjutnya, dilakukan perumusan pola
beserta arah perkembangannya sebagai kesimpulan hasil FGD yang disajikan
dalam bentuk dokumen laporan FGD. FGD merupakan bagian dari tahapan
penelitian, maka dalam penyiapan laporan penelitian, langkah pertama yang
dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi bukti-bukti yang seringkali berulang
atau hal-hal yang dapat memunculkan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang
membutuhkan penelitian lebih lanjut.
8. Berbagi Hasil dan Lakukan Pembelajaran (Share Results and Capture
Lessons Learned)
Dokumen laporan hasil FGD adalah sebuah hal yang ditemukan pada saat
penelitian. Pertanyaannya adalah “Apakah FGD telah berhasil membuktikan
asumsi anda?“ dan “Apakah FGD memberikan informasi tentang masalah
baru?”. Dalam konteks ini, diperlukan evaluasi terhadap proses wawancara
dalam FGD. Apakah terlaksana dengan baik atau sebaliknya. Langkah-langkah
apa yang diperlukan untuk penyempurnaan FGD berikutnya.
Akhirnya, distribusikan dokumen hasil FGD kepada para peserta dan pemangku
kepentingan. Komunikasikan hasil pembelajaran FGD beserta tindak lanjutnya
kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat.
4
Methodology Brief
ataupun dalam bentuk rekaman visual (video-taped). Hal ini akan menjadi lebih
sempurna manakala tersedia notulis yang mencatat setiap peristiwa yang terjadi
sebagai interaksi diskusi (notula). Kondisi ini akan memberikan kemudahan bagi
fasilitator untuk lebih terfokus dalam memandu diskusi kelompok, sehingga tetap
fokus pada topik/isu yang dibahas maupun respon dan interaksi yang terjadi di
antara sesama peserta.
Dalam upaya mendorong peserta FGD lebih aktif, menghidupkan suasana
diskusi, dan untuk menggali data/informasi substantif secara mendalam dan
komprehensif, Monina Escalada (dalam Handout 7 - Focus Group Discussion)
memberikan beberapa cara penyelidikan dan/atau pemeriksaan terhadap isu-isu
strategis yang memerlukan solusi dalam materi diskusi (tips for probing). Caranya,
fasilitator menanyakan sejumlah pertanyaan kepada para peserta agar diperoleh
jawaban yang lebih substantif. Beberapa pertanyaan tersebut misalnya:
a. what else?
b. anything else?
c. How is that for you, (say person’s name) _______ and for others?
d. What does (say word) _______ mean for you?
e. How would you described that feeling/thougt in other words? … to someone who
didn’t know (from another place?)
f. Please tell me more about …
g. Say a little bit more about that.
h. Please give me an example of …
i. What can someone else tell me about this?
j. What ideas/reactions have I missed? … not heard yet?
k. When was the last time you saw/felt/thought … ?
l. Does anyone feel differently about this issues?
Hal-hal pokok lainnya dalam penyelenggaraan FGD adalah penataan atau
pengaturan logistik. Logistik FGD dapat berupa: undangan, komposisi kelompok,
transportasi, tempat penyelenggaraan, tata-letak tempat duduk, durasi waktu,
papan nama peserta (name tags), peralatan perekam, serta makanan dan minuman
(refreshments). Dari sisi sarana dan prasarana, memang akan lebih baik bila FGD
dilaksanakan dalam suatu ruangan yang nyaman disertai kudapan secukupnya.
Peserta diberi tempat duduk dengan formasi mengelilingi meja diskusi (around a
large table). Hal ini dimaksudkan agar tercipta komunikasi dan interaksi dalam
berbagai arah. Penyelenggara pun wajib menyediakan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan FGD berupa: pena, kertas, papan nama
meja, kertas respons, serta materi dan/atau pokok-pokok diskusi.
“Conversation is the heart of the focus group.”
(The HerieS).