Disusun oleh :
Settiyana (PO6220119430)
A. LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence
Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris
pada usianya yang ke-90 tahun. Pada masa remajanya Florence
Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga
akhirnya pada usia yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu
merawat orang yang sakit, Florance Nightingale menghidupkan konsep
penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat kiat juru rawat. Kemudian,
Florance Nightingale dikenal dengan nama, “Bidadari Berlampu (The Lady
With The Lamp)” atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan
korban perang pada perang Krimea.
Florance Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di
dunia dan beliau dikenal dengan sebagai wanita yang pantang menyerah
dalam merawat pasien dan memilikijiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florance Nightingale
lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari
B. TUJUAN
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap
saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang
sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka
yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologik dari manusia
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik
eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan
yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi :
1. Udara bersih,
2. Air yang bersih,
3. Pemeliharaan yang efisien
4. Kebersihan, serta
5. Penerangan/pencahayaan
Ada beberapa lingkungan konteks lingkungan secara keseluruhan yaitu:
1. lingkungan fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih,
tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.
Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari
kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus
diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor
untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
3. Lingkungan Sosial
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik
lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan
menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang
merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan,
fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :
1. Kebersihan
2. Minuman
3. Nutrisi
4. Kelembaban
5. Jalan udara
6. Saluran air
b. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha
dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
d. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat
proses penyembuhan. Fokus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien
sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
F. Hubungan Teori Florance Nightingale dengan Proses Keperawatan
a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental
yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan
lingkungan keseluruhan.
d. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.
e. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
1. Teori adaptasi
menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada
pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang
dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence
Nightingale.
2. Kemampuan diri
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh
dari lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam
merespon adaptif (baik) atau malah adaptif (tidak baik).
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam
lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positif atau negatif
tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positif dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat
sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale,
menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum
sehingga akan menimbulkan efek stressor, misalnya tempat yang
gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu
dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif.
Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada
kemampuan koping (pertahan terhadap stress) individu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun
landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan
suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan
keperawatan (Soemowinoto, 2008). Model konsep Florence Nightingale
memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan
perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan
sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap
kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi
dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA