Diferensial Biasa
Persamaan Diferensial (PD)
• Gabungan dari fungsi yang tidak diketahui
turunannya.
• PD Biasa (PDB): PD yang hanya memiliki satu variabel
bebas.
– PDB orde 1: turunan tertingginya adalah turunan pertama
– PDB orde 2: turunan kedua merupakan turunan tertinggi
– PDB orde 3: turunan ketiga merupakan turunan
tertingginya
– dan seterusnya
• PD Parsial (PDP): PD yang memiliki lebih dari satu
variabel bebas.
Lambang
• Contoh:
dy
x y
dx
• Turunan dilambangkan dengan: dy/dx
atau f’(x) atau y’, sedangkan fungsi yang
tidak diketahui dilambangkan dengan
keberadaan variabel terikatnya: y, t.
PD dan bukan PD
1. y' x 2 y 2 PDB orde 1
2. 2u 2u x y PDP
6 xye
x 2
y 2
3. Bukan PD
y ' 3t 3 t 5 17; y f (t )
4. y ' ' y ' Cos( x) 3 y Sin(2 x) PDB orde 2
5. 2 y ' ' '2 y ' 1 y ' ' PDB orde 3
6. f ' ( x) x 2 x 4 Bukan PD
7. u 2u 2 u
2
PDP
3Sin( x t ) 2 (1 x ) 2
t x y
8. dy PDB orde 1
2 x2 y y 0
dx
Solusi PDB
• Solusi analitik: salah satunya dengan teknik
integral
• Solusi numerik: menggunakan metode
hampiran.
– Mencari nilai fungsi di xr+1, dimana r
menunjukkan jumlah langkah atau iterasi.
– Langkah/iterasi memiliki jarak yang sama (h)
x r x0 rh ; r = 0,1,2,…,n
Contoh PDB di bidang engineering
• Contoh:
100 xy
2 y ' xy 100; y (0) 1 y '
2
y y
xy 2 y ' y; y (1) 1 y ' xy 2 y
x x
Metode Penyelesaian PDB
Orde Satu
•Euler
•Heun
•Runge Kutta
Metode Euler
• Dikenal pula sebagai metode satu
langkah (one-step method) h x
• Persamaan:
new value= old value + slope x step
size
• Bahasa matematika
yi 1 yi f xi , yi x
• atau
yi 1 yi x
• Slope atau gradien atau f(xi,yi)
dipakai untuk mengekstrapolasikan
nilai lama yi ke nilai baru yi+1 dalam
selang x atau h.
Metode Satu Langkah
yi 1 yi x
• Semua metode satu langkah dapat
dinyatakan dalam persamaan tersebut.
• Perbedaan antara satu metode dengan
metode yang lain dalam metode satu
langkah ini adalah perbedaan dalam
menetapkan atau memperkirakan slope .
Error atau kesalahan
• Truncation or discretization errors (kesalahan
pemotongan) yang disebabkan oleh teknik
penyelesaian dalam mengestimasikan nilai y.
– local truncation error, yaitu kesalahan pada satu
langkah
– propagated truncation error, yaitu kesalahan-
kesalahan pada langkah-langkah terdahulu
• Round-off errors yang disebabkan oleh
keterbatasan jumlah digit dalam hitungan atau
jumlah digit dalam alat hitung (kalkulator,
komputer).
Metode Euler
• Error pada Metode Euler dapat dihitung dengan
memanfaatkan Deret Taylor
• Keterbatasan
– Deret Taylor hanya memberikan perkiraan/estimasi local
truncation error, yaitu error yang timbul pada satu langkah
hitungan Metode Euler, bukan propagated truncation error.
– Hanya mudah dipakai apabila ODE/PDB berupa fungsi
polinomial sederhana yang mudah untuk didiferensialkan,
fi(xi,yi) mudah dicari.
• Perbaikan Metode Euler, memperkecil error
– Pakailah selang h kecil.
– Metode Euler tidak memiliki error apabila ODE/PDF berupa
fungsi linear.
Metode Heun
• Metode Heun digunakan untuk
memperbaiki metode Euler dengan cara
perbaikan dari perkiraan nilai slopenya.
• Perbaikan perkiraan slope tersebut,
ditempuh melalui nilai turunan dari
slopenya pada titik awal, kemudian
mencari turunan slopenya pada titik akhir
dan nilai tersebut dirata-ratakan.
Metode Heun
h=x
Metode Heun
Metode Heun
• Langkah-langkah Metode Heun:
1. Mencari slope awal = f(xi, yi)
2. Slope awal pada no.1 digunakan untuk
ekstrapolasi nilai y i01 , dengan rumus
y 0
i 1 y i f xi , y i h
Metode Heun
0
3. Persamaan prediktor ( y i 1 )
digunakan untuk
mencari slope akhir (sebut dengan y i' 1 )
dengan rumus:
y1' 1 f xi 1 y101
4. Mencari slope rata-rata (sebut dengan y )
y
f xi , y i f xi 1 , y i01
2
Metode Heun
5. Slope rata-rata ini yang sebenarnya
digunakan untuk mengekstrapolasikan yi ke
yi+1
yi+1 = yi + (slope rata-rata).h
y i 1 yi
f xi , y i f xi 1 , y i01
h
2
Contoh
• Selesaikan persamaan diferensial
dy
x y
dx
pada selang x=0 sampai dengan x=1,
h=0,25, jika diketahui nilai awal y(0)=1.
Hitung kesalahan sebenarnya!
Solusi
Solusi
Solusi
Solusi
Metode Runge Kutta
• Metode yang paling banyak diterapkan untuk
integrasi numerik persamaan diferensial
biasa dengan initial value problem karena
menghasilkan pendekatan yang cukup baik.
• Metode Euler merupakan salah satu jenis
metode Runge-Kutta yang berorde satu (atau
n = 1).
• Metode Runge-Kutta yang paling umum
digunakan adalah metode Runge-Kutta
berorde 4.
Metode Runge Kutta
• Metode Euler
– kurang teliti
– ketelitian lebih baik diperoleh dengan cara
memakai pias kecil atau memakai suku-suku
derivatif berorde lebih tinggi pada Deret
Taylor
• Metode Runge-Kutta
– lebih teliti daripada Metode Euler
– tanpa memerlukan suku derivatif
Metode Runge Kutta
Runge-Kutta Methods
• Runge-Kutta methods achieve the accuracy of a Taylor series
approach without requiring the calculation of higher derivatives.
y i 1 y i (x i , y i , h )h
Increment function
a1k 1 a2 k 2 an k n (representative slope over
the interval)
a ' s constants
k 1 f (x i , y i )
k 2 f (x i p1h , y i q11k 1h )
k 3 f (x i p 3h , y i q 21k 1h q 22 k 2 h )
k n f (x i p n 1h , y i q n 1k 1h q n 1,2 k 2 h q n 1,n 1k n 1h )
p ' s and q ' s are constants
Runge-Kutta Methods
• Various types of RK methods can be devised by employing
different number of terms in the increment function as
specified by n.
1. First order RK method with n=1 is Euler’s method.
a1 a2 1
1
a 2 p1 A value is assumed for one of the
2 unknowns to solve for the other three.
1
a2 q11
2
Runge-Kutta Methods
1 1
a1 a2 1, a 2 p1 , a2 q11
2 2