Anda di halaman 1dari 5

SKALA ORDINAL (RANK) DGN ORDINAL (RANK)

Korelasi Rank Spearman


Diperkenalkan pertama kali oleh Carl Spearman pada tahun 1904.
Korelasi linier yang digunakan jika kedua variabel yang hendak dikorelasikan
berupa peringkat (ranking) subjek pada masing-masing variabel (bukan berbentuk
skor).
Jika kedua variabel X dan Y berupa peringkat (ranking/jenjang) maka D digunakan
untuk menyatakan selisih (difference) antara X dan Y atau D = X – Y
1. Rumus koefisien korelasi Spearman untuk n ≤ 30:

6 D 2
rs  1 
n(n 2  1)
D = selisih setiap pasang peringkat (rank) yang berkaitan dengan pasangan
data (Xi, Yi)
n = banyaknya pasangan peringkat (rank).
Pengujian koefisien korelasi menggunakan statistik t :
Untuk menghitung rank :
* data asli diurutkan terlebih dahulu dan diberi rank
. * jika ada dua data yang bernilai sama, maka rank dari data itu merupakan rata-
rata dari urutan itu.

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Versi de Vaus


D.A. de Vaus menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut:

PEDOMAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI (Guilford)


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,00 Sangat Kuat

1|P age
CONTOH PENERAPAN:
Misalkan 10 pasangan suami-isteri Pasangan Usia Subur
ditanyakan pandangannya tentang program KB. Ingin diketahui apakah ada korelasi
antara variabel pandangan suami (X) dan pandangan isteri (Y) mengenai program KB
tersebut. Data diukur dengan skala ordinal, seperti yang didefinisikan di atas.
Misalnya pandangan suami dan isteri terhadap program KB yang diukur
menggunakan skala ordinal sebagai berikut :
sangat setuju : skor 5
setuju : skor 4
netral : skor 3
tidak setuju : skor 2
sangat tidak setuju : skor 1
Data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Pasangan Pendapat Suami Pendapat Istri


1 Netral Sangat Setuju
2 Setuju Netral
3 Tidak Setuju Setuju
4 Sangat Setuju Sangat Setuju
5 Netral Setuju
6 Tidak Setuju Netral
7 Sangat Tidak Setuju Setuju
8 Tidak Setuju Netral
9 Setuju Sangat Setuju
10 Sangat Setuju Setuju

Penyelesaian :
-----------------------------------------------------------
n Xi Yi Rxi Ryi Di2 = (Rxi – Ryi)2

1 3 5 5.5 9 12.25
2 4 3 7.5 2 30.25
3 2 4 3 5.5 6.25
4 5 5 9.5 9 0.25
5 3 4 5.5 5.5 0.00
6 2 3 3 2 1.00
7 1 4 1 5.5 20.25
8 2 3 3 2 1.00
9 4 5 7.5 9 2.25
10 5 4 9.5 5.5 16.00
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah 89,5

2|P age
Dari data di atas diperoleh koefisien korelasi Spearman sebagai berikut:

6(89,5)
rs  1   0,46
10(10  1)
2

Pengujian koefisien korelasi:


H0 : ρs = 0 (Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara X dan Y)
H1 : ρs > 0 (Terdapat hubungan positif yang signifikan antara X dan Y)
Pada  = 5% dengan pengujian satu arah untuk n = 10, nilai r tabel → rtabel (5%) atau
rtabel (0,05) = 0,564. Karena rs = 0,46 < rtabel = 0,564 maka diputuskan untuk menerima
H0. Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara X dan Y atau
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pandangan suami dengan
pandangan isteri mengenai program KB.

N  = 0,05  = 0,025
5 0,900 -
6 0,829 0,886
7 0,714 0,786
8 0,643 0,738
9 0,600 0,683
10 0,564 0,648
11 0,523 0,623
12 0,497 0,591
13 0,475 0,566
14 0,457 0,545
15 0,441 0,525
16 0,425 0,507
17 0,412 0,490
18 0,399 0,476
19 0,388 0,462
20 0,377 0,450
21 0,368 0,438
22 0,359 0,428
23 0,351 0,418

3|P age
24 0,343 0,409
25 0,336 0,400
26 0,329 0,392
27 0,323 0,385
28 0,317 0,377
29 0,311 0,370
30 0,305 0,364

2. Rumus koefisien korelasi Spearman untuk n > 30:

Hitung nilai :

6 D 2
rs  1 
n(n 2  1)
Cara mencari nilai z hitung sebagai berikut:

Di mana:

Nilai rs dicari dengan cara yang sama seperti perhitungan terdahulu (di bagian atas). Dalam
contoh sampel yang lebih besar dari 30 ini misalnya sampel menggunakan 50 responden.
Maka perhitungannya sebagai berikut:

Nilai z hitung dalam sampel > 30 ini adalah 6,93. Pengambilan keputusan dalam sampel > 30
ini adalah membandingkan antara z hitung dengan z tabel. Z hitung sudah diperoleh sekarang
tinggal z tabel.

Cara Mencari z Tabel


Nilai z tabel dicari dari tabel Z (lihat buku-buku statistik). Caranya adalah:

1. Tentukan Taraf Keyakinan Penelitian (misalnya 95%). Taraf Keyakinan 95% berarti
Interval Keyakinan-nya (alpha) 0,05. Nilai 0,05 ini merupakan bentuk desimal dari 5%

4|P age
yang diperoleh dari pengurangan 100% selaku kebenaran absolut dengan 95% (100% -
95% = 5% atau 0,05).
2. Tentukan Uji yang digunakan. Apakah 1 sisi (One-Tailed) atau 2 sisi (Two-Tailed).
Penentuan 1 sisi atau 2 sisi ini didasarkan hipotesis penelitian. Jika hipotesis hanya
menyebutkan “terdapat hubungan” maka artinya bentuk hubungan belum ditentukan
apakah positif atau negatif dan dengan demikian menggunakan uji 2 sisi. Jika hipotesis
menyatakan “terdapat hubungan positif” atau “terdapat hubungan negatif” maka
artinya bentuk hubungan sudah ditentukan dan dengan demikian menggunakan uji 1
sisi.
3. Jika Uji 2 Sisi (Two-Tailed) maka lihat Tabel Z. Dalam uji 2 sisi Interval Keyakinan
dibagi dua yaitu 0,05 / 2 = 0,025. Cari pada kolom tabel nilai yang paling mendekati
0,025. Dari nilai yang paling dekat tersebut tarik garis ke kiri sehingga bertemu
dengan nilai 1,9 + 0,060 = 1,96. Batas kiri pengambilan keputusan dengan kurva
adalah –1,96 batas kanannya +1,96. Keputusannya: Tolak H0 dan Terima H1 jika –z
hitung < dari –1,96 dan > dari +1,96. Sebaliknya, Terima H0 dan Tolak H1 jika – z
hitung > -1,96 dan < dari +1,96.

5|P age

Anda mungkin juga menyukai