TINJAUAN PUSTAKA
Adapun tujuan utama dari pembelajaran inkuiri yaitu membantu siswa dalam
untuk berpikir kritis dan analitis dalam memecahkan masalahnya secara mandiri
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri utama menurut Sanjaya (2010) yaitu:
7
8
dan arahan dari guru dalam proses pembelajaran. inkuiri jenis ini biasanya
diterapkan pada siswa yang belum mempunyai pengalaman belajar dengan model
inkuiri., 2) Inkuiri bebas (free inquiry), siswa diibaratkan seorang ilmuan. Siswa
berupa pertanyaan yang membimbing (Krissandi, 2018). Inkuiri jenis ini cocok
prinsip mendasar suatu bidang ilmu (Amri dan Ahmadi, 2015). Pembelajaran
inkuiri terbimbing cocok untuk diterapkan pada materi yang berkaitan dengan
dan arahan kepada siswa dalam melakukan proses inkuirinya. Adapun langkah-
1. Keunggulan
seimbang.
9
(Sanjaya, 2010)
b. Pembelajaran ini memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai
modern.
2. Kelemahan
10
implementasikan.
B. Pembelajaran Konvensional
tanya jawab dan pemberian tugas atau tugas rumah (PR). Sistem pengajaran
seperti ini akan menyebabkan siswa tidak dapat aktif dalam proses pembelajaran.
soal dipapan tulis kemudian meminta siswa mengerjakan tugas pada LKS.
siswa dan sedangkan siswa sebagai penerima. Pembelajaran 70% guru ceramah
1. Alokasi Waktu
11
2. Kompetensi Inti
sedikit ketika ditambah sedikit asam maupun basa (Petrucci, 2008). Larutan
penyangga adalah semua larutan yang pH nya dapat dikatakan tetap dengan
adanya penambahan sedikit asam atau basa. Biasanya mengandung asam lemah
beserta basa lemah konjugasinya dalam konsentrasi yang hampir sama (Oxtoby,
2001). Larutan penyangga adalah larutan yang apabila ditambahkan sedikit asam,
basa, atau air tidak akan mengubah pH secara berarti (Syukri, 1999). Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan penyangga adalah larutan yang
Ada dua komponen yang diperlukan oleh larutan penyangga; salah satu
tersebut meniadakan campuran asam kuat dan basa kuat. Jadi penyangga biasa
dideskripsikan sebagai gabungan dari asam lemah dan basa kongjugatnya; basa
(CH3COOH) dan natrium asetat (CH3COONa) dalam jumlah yang sama kedalam
asam lemah dan hidrolisis CH3COO- sangat kecil dan 2. Keberadaan ion
hidrolisis ion CH3COO. Larutan yang mengandung kedua zat ini mampu
menetralkan asam atau basa yang ditambahkan. Natrium asetat, suatu elektrolit
Jika yang ditambahkan adalah asam, ion H+ akan dikonsumsi oleh basa
Jika yang ditambahkan kedalam sistem buffer adalah basa, ion OH- akan
Kapasitas buffer yaitu keefektifan larutan buffer bergantung pada jumlah asam
dan basa konjugat yang menyusun buffer tersebut. Semakin besar jumlahnya
d. pH larutan Penyangga
1) pH penyangga asam
karena itu, jika larutan asam lemah HA dicampur dengan larutan garam MAn
14
(mengandung basa konjugat A-), dalam campuran ini akan terjadi ionisasi
Dalam sistem ini hanya sedikit HA yang terurai H + dan A-. karena adanya
tambahan A- dari garam MAn yang terurai sempurna maka ¿. Hal ini juga
dikarenakan adanya pengaruh ion senama ¿ dari garam MAn yang menyebabkan
sulit terurai.
¿¿
¿¿
¿¿
+¿¿
−¿+ H( aq) ¿
HA (aq) ↔ A ( aq)
pH=−log ¿ ¿
2) pH penyangga basa
Untuk penyangga basa mengandung basa lemah BOH dan asam konjugat
B+, maka (analog dengan sistem penyangga asam) dalam sistem kesetimbangan
BOH (aq ) ↔ B +¿ −¿
( aq ) (konsentrasibasa konjugat)+OH (aq) ¿ ¿
Kb=¿ ¿
¿
15
asam basa konjugasi yang berfungsi sebagai buffer pada cairan tersebut. Buffer
dalam sel yang utama adalah pasangan asam basa konjugasi dihidrogen fosfat,
monohidrogen fosfat, H2PO4- - HPO42-. Buffer luar sel yang utama adalah
buffer yang kedua manjaga agar pH darah hampir konstan mendekati 7,4 (Keenan,
1984).
tubuh seseorang merupakan suatu hal yang sangat penting terutama jika dikaitkan
dengan fungsi enzim yang bergantung pada pH. Sakit parah atau kematian dapat
nilai normalnya. Darah manusia mempunya kapasitas buffer yang sangat tinggi.
D. Kerangka Berpikir
Ilmu kimia adalah ilmu yang memiliki karakteristik: sebagian besar
hubungan antara satu konsep dengan konsep lain. Sebagian besar konsep
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku,
artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi terarah dan
bertahan lama. Motivasi yang ada dalam diri seseorang dapat memberikan
pada materi asam basa (Rahmawati dan Abdul, 2014). Selain itu hasil penelitian
memiliki kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep yang lebih tinggi
kemampuan berpikir kritis siswa dengan model inkuiri juga dilakukan oleh
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka peneliti berhipotesis bahwa:
penyangga.”